All Chapters of Not Just An Escape: Chapter 31 - Chapter 40
57 Chapters
Part 30
Ruhandhina dan orang tuanya telah tiba di restoran yang sebelumnya diberitahukan Zara. Pasangan Himawan menyambutnya seperti biasa, meski Zara terlihat enggan saat Ruhandhina memeluk dan mencium pipinya secara bergantian. Sambil menunggu menu makan malam dihidangkan, ayah Ruhandhina dan Ivan membahas bisnis masing-masing. Zara terlihat malas menanggapi celotehan Ruhandhina bersama ibunya, seperti membicarakan tempat-tempat liburan yang ingin dikunjungi. Untungnya waitress segera datang membawakan hidangan santap malam mereka, sehingga Zara tidak semakin muak mendengar khayalan tingkat tinggi Ruhandhina. “Silakan dinikmati dan semoga kalian menyukai hidangan yang disajikan,” Zara mempersilakan kepada Ruhandhina dan orang tuanya. Zara terlihat tidak berselera menikmati hidangan lezat di depannya, sebab bayangan Ruhandhina yang tengah bermesraan bersama adik iparnya berkelebat di benaknya. Dia
Read more
Part 31
Luan bersikap dingin semenjak kepulangan Daramikha dari liburannya, apalagi setelah dia menerima hasil laporan dari orang yang ditunjuk untuk memantau dan mengawasi kegiatan istrinya selama berlibur di Raja Ampat. Tanpa disadarinya, Daramikha sudah menggali lubang penderitaan dan kesengsaraannya sendiri karena telah berani mengkhianati serta bermain api di belakang Luan. Lebih penting dari itu, Luan juga telah memantapkan keputusannya untuk segera melayangkan surat gugatan cerai kepada Daramikha. Di sisi lain, Daramikha mengartikan sikap dingin Luan sebagai bentuk kemarahan sang suami karena tidak mendapat perhatian sekaligus kehangatan dari tubuhnya. Apalagi semenjak kepulangan Luan dari Jakarta untuk mengurus bisnis, Daramikha tidak pernah melayani dan menjalankan tugasnya sebagai seorang istri. Daramikha tersenyum lebar saat membayangkan idenya memberikan kejutan untuk Luan berjalan sempurna. Jika Luan menyukai kejuta
Read more
Part 32
Zara sangat geram mendengar penuturan Nissa mengenai kelakuan Anton. Bahkan, laki-laki yang juga adik iparnya tersebut sudah berani bermain tangan. Zara juga sangat terkejut, ternyata Nissa telah mengetahui bahwa Anton mempunyai selingkuhan. Hanya saja adik iparnya tersebut tidak mengetahui wanita yang menjadi selingkuhan suaminya.Zara menyambut baik niat Nissa yang ingin melayangkan gugatan cerai karena sudah tidak tahan menerima siksaan lahir dan batin dari Anton. Meski demikian, dia tetap menyarankan agar sang adik ipar membicarakannya terlebih dulu masalah ini kepada Ivan, mengingat mereka sudah tidak mempunyai orang tua.“Aku sangat mendukung keputusanmu itu, Nis.” Suara Ivan membuat Nissa dan Zara terkejut. “Aku sendiri yang akan mencarikanmu pengacara terbaik untuk mendampingimu di pengadilan nanti. Bila perlu, jebloskan saja laki-laki bajingan itu ke dalam penjara karena telah berani melakukan kekerasan dalam rumah tangga,” sambungnya p
Read more
Part 33
Hari sudah sore dan Andri telah pulang dari tempatnya bekerja. Tidak lupa dia membeli bakso ikan laut yang semenjak hamil menjadi makanan kesukaan sang istri. Karena Andri tahu Della kini sering bermain di rumahnya hingga sore, jadi dia pun membelikannya sosis bakar. Dia berasumsi Della kini masih berada di rumahnya bersama Zelda.Saat tiba di halaman rumahnya, Andri mencium aroma harum dan gurih perpaduan dari santan serta daun suji yang direbus. Dia sangat yakin Zelda tengah membuat suatu hidangan di dapur, seperti kebiasaan istrinya semenjak Della kembali bermain di rumahnya. Andri mempercepat langkahnya menuju pintu rumah karena sudah tidak sabar melihat hidangan yang tengah dibuat oleh Zelda dan Della.“Kalian sedang membuat apa, harumnya sampai tercium dari luar?” tanya Andri setelah berada di dekat dapur dan menaruh barang bawaannya di atas meja makan.“Puding, Om,” Della yang bertugas menata cetakan puding pada nampan di atas meja
Read more
Part 34
Della menepati ucapannya. Selesai mandi, Bi Rani diminta agar mengantarnya kembali ke rumah Andri untuk menikmati puding yang tadi dibuatnya bersama Zelda. Berhubung saat ini Della berada di rumahnya, Zelda pun terpaksa membuat sup ayam dan perkedel kentang untuk berjaga-jaga jika balita menggemaskan tersebut lapar, mengingat waktu makan malam sebentar lagi.Della dan Andri masih asyik menikmati puding sambil mengobrol, sedangkan Zelda sudah selesai menyiapkan sup ayam serta perkedel kentang di atas meja makan. Baru saja Zelda ingin menyambangi Andri dan Della, ketukan pintu membuatnya mengurungkan niat. Dia menebak orang yang mengetuk pintu rumahnya tidak lain Nath, Bi Rani, atau Donna karena ingin menjemput Della.Tebakan Zelda benar, yang mengetuk pintu rumahnya ternyata Nath. Dia mengajak ibu satu anak tersebut memasuki rumahnya dan memberitahukan bahwa buah hatinya tengah bersama Andri mengobrol di dalam.Nath sempat menanyakan kondisi perkembangan kehamila
Read more
Part 35
Andri dan Zelda menjalani kegiatannya masing-masing seperti biasa. Andri sibuk dengan aktivitasnya di tempat kerja, sedangkan Zelda menghabiskan waktunya bersama Della. Setelah beberapa bulan bekerja, Andri mendapat kenaikan gaji dari bosnya dan Zelda yang diberi tahu sangat bersyukur mendengarnya. Hal tersebut dikarenakan Andri jarang meminta libur di luar jatahnya. Cara kerjanya pun dinilai baik sekaligus memuaskan oleh bosnya.Entah kenapa hari ini Zelda kurang fokus dan tidak terlalu menikmati waktunya saat menemani Della bermain. Tanpa direncanakan tiba-tiba pikirannya tertuju pada Luan, sehingga membuat Della kesal dan minta diantarkan pulang karena merasa diabaikan. Zelda yang menyadari kekesalan Della pun segera meminta maaf dan menuruti permintaan gadis kecil yang kini ekspresinya tengah cemberut tersebut.Meski awalnya Zelda menolak saat Della meminta digendong mengingat kondisi perutnya, tapi dia terpaksa menurutinya karena mata balita mungil tersebut mulai
Read more
Part 36
Zelda bangun lebih pagi dari biasanya karena ingin membuat nasi goreng sosis untuk sarapannya bersama Andri dan Dave. Ini kali pertama dia kembali membuat sarapan untuk suaminya, setelah pertengkarannya dulu. Karena saking seriusnya berkutat dengan kegiatannya, Zelda tidak menyadari bahwa Andri tengah memerhatikan kesibukannya dari belakang.“Sudah lama aku tidak menikmati menu sarapan buatanmu.” Andri mendekati Zelda dan tanpa permisi langsung melingkarkan kedua lengannya pada perut buncit sang istri.Tubuh Zelda yang awalnya menegang karena terkejut oleh tindakan tiba-tiba Andri pun kembali melemas. “An, hentikan kebiasaanmu memelukku secara tiba-tiba,” tegurnya sambil menoleh ke belakang.Andri terkekeh mendengar teguran Zelda, kemudian mengurai belitan kedua lengannya. Dia berpindah ke samping Zelda dan tanpa permisi mengambil alih kegiatan istrinya yang tengah mengaduk nasi goreng di wajan.“Ternyata keahlian memasakmu s
Read more
Part 37
Zelda kini sedang bersandar pada dada bidang Andri di atas tempat tidur. Dia masih sulit memercayai, bahkan sangat tidak menyangka jika Della dan Nath adalah dua orang yang selama ini dicari-cari oleh Dave. Tadi siang Zelda sangat terkejut ketika mengetahui anak kandung Dave ternyata Della, dan Nath adalah istri kedua sahabatnya tersebut. Setelah Bi Rani menjelaskan semuanya dari awal, akhirnya Zelda mengerti penyebab Nath membawa Della pergi jauh dari Dave. Ternyata penyebab utamanya karena Keisha.“Sedang memikirkan apa, hm?” Andri yang tengah sibuk membaca majalah otomotif bertanya saat menyadari istrinya hanya diam.Zelda mendongak agar bisa menatap wajah suaminya. “Aku masih sulit percaya mengenai kenyataan tentang Nath dan Della. Dua orang yang selama ini dicari Dave hingga frustrasi,” jawabnya sambil menghela napas. “Ternyata selama ini mereka menjadi penolong sekaligus tetangga kita,” sambungnya terkekeh.Mendengar jaw
Read more
Part 38
Andri mengisi waktu liburnya di dalam rumah saja, karena hujan belum juga reda, malah semakin deras. Awalnya usai makan siang Andri ingin mengajak Zelda berkeliling mencari perlengkapan bayi, tapi karena kondisi di luar tidak memungkinkan, jadi dia mengurungkan niatnya dan hanya bermalas-malasan di atas tempat tidur.“An, pisang gorengnya sudah matang.” Zelda menyambangi Andri yang masih berada di dalam kamar mereka. “Aku juga sudah membuatkanmu kopi panas untuk menghangatkan tubuhmu.” Kini Zelda sudah berdiri di sisi tempat tidur mereka. Usai tadi makan siang, Zelda kembali berkutat di dapur karena tiba-tiba ingin menikmati pisang goreng.Andri mendongak dan mengerling menatap istrinya. “Sebenarnya bukan kopi yang bisa menghangatkan tubuhku, tapi kamu,” ucapnya kemudian mengecup perut buncit Zelda. “Apalagi tenaga kita sudah terisi penuh dan suasananya juga sangat mendukung. Jika sekarang kita melakukannya, maka kamu bisa bert
Read more
Part 39
Sesuai dugaannya, got tersumbat oleh sampah sehingga aliran airnya tidak lancar. Dengan cekatan dia mengambil sampah-sampah plastik yang menjadi pemicu got tersumbat. Berselang beberapa menit memunguti sampah, Dave pun datang membantunya.“Della kenapa, Dave?” tanya Andri saat samar-samar mendengar tangisan melengking Della, meski suara hujan lebih mendominasi telinganya.Sebelum menjawab, Dave menoleh ke arah Della yang tengah menangis di gendongan Nath. “Nath memberitahukan kepulanganku ke Denpasar kepada Della. Mungkin Della mengira aku akan pergi untuk selamanya, makanya dia menangis seperti itu. Bahkan, dari tadi Della terus saja mengekoriku,” jawabnya sambil terkekeh.Andri ikut terkekeh di sela-sela aktivitasnya memungut sampah. “Sepertinya Della sudah merasa nyaman denganmu, meski aku yakin dia belum mengerti jika kamu adalah ayah kandungnya,” komentarnya. “Oh ya, apakah Nath sudah memberimu sinyal perdamaian ata
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status