All Chapters of Tuan Muda: Chapter 21 - Chapter 30
147 Chapters
Berat Bab21
Tuan Muda Bab21 William mencoba mengirim proposal kerjasama ke Grup Perusahaan Raksasa. "Kenapa wajahmu lesu?" tanya William, ketika Abraham asistennya, telah kembali dari Grup Perusahaan Raksasa. "Ditolak," bisiknya, meraih kursi dan duduk di seberang Wiliam. "Alasannya?" tanya William, masih tenang. “Tidak ada alasan, setelah menerima telepon, Miss Diana Catwalk menyatakan penolakan dari Miss Lili. "Mereka bahkan tidak menyentuh file ini sama sekali," lanjut Abraham, memijit pelipisnya. Benar kata Afkar Savire, mereka sulit didekati, apalagi diraba. "Ini seperti sebuah tantangan," gumam William, memeras otaknya. "Penolakan sama saja dengan penghinaan. Kamu, cari tahu sekutu mereka," kata William. "Um, baiklah, William," jawab Abraham. Sudah menjadi kebiasaannya, untuk menyebut nama William, saat mereka berdua saja. Abraham dan William sangat dekat, seperti dengan Afkar Savire. Pria jangkung berkulit hitam itu bangkit dari tempat duduknya. Dia meninggalkan ruangan, denga
Read more
Menikmati Udara bab22
Tuan Muda Bab22 Lili membuka kamar mandi, setelah lelah melayani lelaki tua itu. Dia menghela napas berat, dan memercikkan air ke kepalanya. "Sudah berapa lama aku seperti ini? Menjadi boneka lelaki tua itu, betapa tidak bahagianya hidup," kata Lili sambil memejamkan mata, menikmati dinginnya air yang mengalir ke tubuhnya. "Kamu harus menghancurkan kekuatan Alberto Mose di kota Yuzong. Atau, aku akan menghancurkan kekuatanmu di kota Monarki ini." Ancaman lelaki tua itu kembali membuat tubuhnya bergetar hebat. Kemarahan yang membuncah di dadanya, dia tidak bisa menahannya. Lili menangis di bak mandi, menenggelamkan dirinya. Kehidupan yang tampak kuat, memiliki segalanya dan tampak hebat, tetapi penuh tekanan. Lili kembali teringat perjanjian yang telah dibuatnya dengan lelaki tua itu dan Alberto Mose. "Dia telah mati." Welas memeriksa napas dan nadi Jhon Mose. "Kekuasaan akan dipegang penuh Alberto Mose. Sebab Roberto Mose dan Jeremy Mose yang merupakan pewaris, sama- sama te
Read more
Menahan Cemburu Bab23
Bab 23 Lili berbaring di bawah sinar matahari sore.Sangat indah baginya, bisa berbaring dengan tenang, menatap langit yang indah. "Mau jus?" tanya William, dengan segelas jus jeruk di tangannya. Lili tersenyum tipis, dia duduk, dan mengambil segelas jus. "Terima kasih," katanya, meneguk jusnya. "Haus?" ejek William, saat Lili meneguk minumannya. "Ah, tidak juga," kata Lili santai. "Hanya jus yang rasanya berbeda, karena diminum dalam keadaan pikiran tenang." Wiliam hanya tersenyum. Sejak pertemuan manis itu, Lili mulai lebih banyak menghabiskan waktu di pantai. Sesekali, William akan menemuinya. Dan mulai hari ini, mereka sudah dekat. "Aku melihatmu bersamanya," teriak Aluna Welas yang rupanya tahu tentang pertemuan Lili dan William. Tentu saja Aluna tahu semua itu, karena tujuannya adalah untuk memata-matai Lili, dan untuk menemukan kelemahan wanita yang dia anggap saingannya. "Wanita itu punya gundik lelaki tua," kata Aluna. Manik-manik kebiruan wanita itu, sekarang suda
Read more
Kenyataan Memalukan Bab24
Bab24 Percikan kebahagiaan, seperti bintang yang indah, menghiasi mata Lili. Sudah lama sekali ia merindukan perasaan ini. "Aku, seperti melihat seseorang di matanya. Mata itu, seperti mata laki-laki yang sangat aku sukai di masa lalu dan sekaligus aku benci," kata Lili sambil berlinang air mata. "Sekaligus dibenci? Sepertinya berat," jawab Aluna menanggapi. "Aku tidak peduli dengan ceritamu. Yang aku inginkan adalah kamu menjauh dari calon suamiku. Sebelum aku mengupas kehidupan kelammu. Jadi aku pastikan, karier dan nama baikmu hancur," kata Aluna dalam hati. . Wanita cantik ini menatap Lili dengan tatapan penuh kebencian. Padahal Lili baik dan menyukai Aluna. Namun, Aluna, bertahan dengan tujuan aslinya, menghancurkan karir dan kehidupan Lili. Sayangnya, Diana Catwalk masih setia berada di samping wanita tersebut. "Baiklah Aluna, aku akan pergi menemuinya hari ini. Dia mengirim pesan untukku, dan meminta untuk kembali bertemu," kata Lili lagi sambil tersenyum. "Dia manis seka
Read more
Kartu Mati bab25
Bab 25 Aluna menabrak pejalan kaki dan terpental.Pejalan kaki itu baru saja turun dari mobil, dan berniat pergi ke hotel juga. Pria itu tidak tahu, jika ada pengemudi mobil gila, mencoba menabrak dua sejoli. Pria itu terpental, hingga tewas di tempat. Sedangkan Aluna yang harus mengerem mendadak, sia-sia. Banyak orang datang, mengepung mobil Aluna sepenuhnya. William dan Lili juga terkejut, melihat kecelakaan di belakang mereka. William, yang mengenali mobil itu, bergegas ke sana.Sosok di dalam mobil itu, menatap William dengan penuh kebencian. Selain itu, Lili yang mendekat, langsung memeluk tangan pria itu, membuat Aluna semakin marah. Namun di sisi lain, ia sedikit panik, karena banyak orang mengerumuni mobilnya dengan angkuh, dan memintanya untuk keluar. Aluna menguatkan dirinya, dan turun dari mobil. "Kamu gila, apa yang kamu lakukan?" bentak William. "Apa pedulimu, bajingan?" teriak Aluna, mendorong keras bahu William. "Wah, tanggung jawab kamu!" teriak orang-orang.
Read more
Makan Malam Bab26
Bab 30 Aluna terkekeh, melihat wajah William yang begitu antusias. “Kartu kematian, biarlah menjadi rahasiaku,” jawab Aluna. Itu membuat William terkekeh. "Kamu serius? Tidak mau memberitahuku?" "Belum, aku mau main sama perempuan itu dulu," kata Aluna sambil nyengir. "Terserah," kata William dengan nada kecewa. Dia bangkit dari tempat tidur mereka, dan mengambil pakaiannya yang berserakan. "Wow, kau merajuk padaku?" Aluna mengejek. Wanita itu merasa senang kali ini, melihat wajah masam pria itu. Tapi William sama sekali tidak mengindahkan ejekan Aluna. Pria itu buru-buru mengenakan pakaiannya dan meninggalkan rumah rahasia mereka. Sepanjang jalan menuju apartemen. William sangat marah, memikirkan cara. Bagaimana mengetahuinya, kartu kematian Lili, wanita yang sangat ingin dia hancurkan. Hingga, mampu menyaksikan, kematian tragis dalam kehidupan wanita itu. Pesan notifikasi dari Afkar Savire, mengalihkan pikiran marah William. Saat mengendarai mobil sportnya, dia membuka pesa
Read more
Penerus 27
Bab 27 Usai makan, Welas mengajak Lili ke ruang tamu, untuk berkenalan dengan William. Lili tidak bisa mengelak lagi, dengan goyah dia berjalan mengikuti langkah Welas. Namun Lili merasa sedikit lega, sosok William tidak ada di ruang tamu. Welas yang penasaran bertanya pada pelayan itu. "Tuan William ke kamar Nona Aluna." Hati Lili merasakan setitik kecemburuan. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin dengan situasi ini, Lili bisa memanfaatkannya untuk menghindari pertemuan dengan William di rumah Welas._____ "Apa yang terjadi?" tanya Wiliam, ketika memasuki kamar Aluna Welas. Aluna Welas mendengkus dan membelakangi Wiliam. "Dasar anak kecil," cetus Wiliam sedikit kesal. Mendengar ucapan William, Aluna kembali emosi. "Ya, aku memang anak kecil. Jika aku dewasa dan pintar, aku tidak mungkin mencintai bajingan sepertimu!" Aluna mengutuk. "Apakah kamu laki-laki yang tidak tahu diri? Mendapatkan wanita kaya, cantik, dan baik hati seperti saya, bahkan menyukai wanita ular
Read more
Tersedak bab28
Bab28 "Jonas Welas, apa yang membawamu ke sini?" Welas bertanya. Dia berjalan ke keponakannya dan memeluknya dengan hangat. "Aku hanya ingin mengunjungimu," katanya santai, lalu berbalik menatap Lili. "Dia Lili, CEO Grup Perusahaan Raksasa," kata Welas, memperkenalkan wanita itu. "Lili, wanita yang terkenal hebat dalam berbisnis?" tanya Jonas kagum. Lili tersenyum bangga. "Ya, Lili dari Kota Yuzong." Mereka berjabat tangan cukup intens. “Wah, wanita yang hebat dan pintar dalam bisnis. Kecerdasanmu di dunia bisnis sudah diakui dunia,” kata Jonas melebih-lebihkan. Membuat hati Lili melambung lebih tinggi ke awan. Namun mendengar suara Welas yang jernih, Lili kembali tampil anggun. "Semua berkat Pak Welas," kata Lili lagi, mencoba menyanjung Welas yang wajahnya mulai masam. Namun mendengar pujian indah itu, membuat binar dimata Welas bercahaya dan senyum tipisnya seolah meringankan hati Lili. "Jonas, dia wanitaku," kata Welas yang mulai menyadari sorot mata Jonas menunjukkan ke
Read more
Bab29
Tuan MudaBab29 Lili mengabaikan sarkasme Aluna, dia berdiri dari tempat duduknya. "Ayah, apakah ini benar? Jika ayah akan meresmikan hubunganku dengan William?" "Tentu saja." Welas menjawab dengan cepat. "Saya akan mengundang mereka untuk makan malam, sebelum William kembali ke Monarki, saya akan mengundang keluarga mereka untuk makan malam." "Ya, Aku Mencintaimu Ayah!" kata Aluna senang. Lili yang berjalan pelan, meninggalkan ruang makan, mendengar dengan jelas rencana Welas. Dia pergi ke kamarnya di lantai 2 dan menutup kamar, lalu mengunci pintu. Hati wanita itu sekarang marah, haruskah dia kalah dua kali? Dalam hal cinta. Apakah ini takdir, untuk hidup dengan lelaki tua itu? Ah, Lili bergidik, jika aku harus mengingatnya. Lili meraih ponselnya, dan mulai mencoba menghubungi William. Wanita itu terus mencari taktik, untuk menggagalkan rencana Welas yang berniat mengadakan pertemuan keluarga dengan Wiliam. Sayangnya, panggilan telepon Lili tidak mendapat jawaban. Dia sangat
Read more
Berubah Bab30
Bab30 "Dimana dia?" tanya Lili, ketika berjalan menuju pintu utama gedung tua yang besar di tengah hutan. Gedung tua yang dulunya merupakan rumah laboratorium Jordan Catwalk. Gedung yang dalamnya sudah banyak bangunan yang rusak dan kotor. Tetapi Lili merubah dalam bangunan itu kembali layaknya laboratorium yang lebih canggih lagi, dengan beberapa ilmuan juga Dokter yang terbaik. Meskipun dari luar, bangunan tua itu nampak jelek dan kotor. Semenjak kejadiaan na'as keluarga Catwalk. Diana Catwalk mau pun keluarga besarnya yang tersisa, tidak pernah datang berkunjung ke rumah lab itu lagi. "Dia di dalam," sahut penjaga keamanan, yang Lili utus untuk menculik Aluna Welas. "Seperti perintah anda, saya juga telah memalsukan kematian Diana Catwalk. Publik sudah ramai membuat pemberitaannya, setelah menemukan mayat yang telah kami manipulasi," jelas anak buah Lili. "Bagus! Bagaimana keadaan wanita itu?" "Dia baik- baik saja. Mari ikut saya, Dokter menunggu anda di dalam. Kita harus
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status