Semua Bab QUEEN: I LOVE YOU PAPA: Bab 61 - Bab 70
113 Bab
Linda Berulah
“Jika kesabaran bernilai dari apapun, itu harus dipertahankan saampai akhir. Dan keyakinan untuk hidup akan bertahan ditengah terpaan badai terbesar sekalipun.”---------Derap langkah Alesha terdengar seiring langkahnya menyusuri basemant yang sepi dan sunyi. Jam sudah menunjukan pukul 21.00 WIB, dan tidak ada siapapun yang ada di sana. Kecuali, seorang perempuan yang tengah duduk di kap mobil berwarna merah dan sedang memainkan ponselnya.Tanpa ragu Alesha berjalan menghampiri Linda, “Ada apa, mbak?” Tanya Alesha,  begitu berada dihadapan Linda.Sedangkan Linda yang melihat kedatangan Alesha, seketika tersenyum. Senyum yang membuat Alesha merasa janggal, karena ini kali pertama dirinya mendapati kakak angkatnya itu tersenyum seperti itu kepadanya setelah sekian tahun, “Akhirnya kamu dateng juga, Sha.” Ujar Linda, yang berdiri dari duduknya.“Iya, mbak.” Alesha
Baca selengkapnya
Sebuah Tragedi (Revisi)
“Ketika seseorang mendapatkan ujian yang mengguncang jiwa, maka itu tandanya Tuhan ingin menaikan derajat keimanan orang tersebut ke level tingkatan iman yang lebih tinggi. Maka berbahagialah, karena ujian itu tanda cinta Tuhan kepada orang tersebut untuk meningkatkan kualitas hidupnya.” ---------- Kelopak mata Alesha terbuka. Buram yang menyelimuti penglihatannya tidak kunjung menjelas. Ia sedang meringkuk di jok mobil, tangan dan kakinya diikat. Dalam posisi meringkuk ,ia bisa melihat langit kelam tanpa bintang ikut bergerak seiring dengan mobil yang melaju. Alesha memejamkan mata, meratapi nasib. Jika ayah dan bundanya tahu, pasti akan sedih. Terleih bundanya yang sedang hamil, jika terlalu banyak pikiran kondisi bundanya akan menurun. Air matanya jatuh lagi, ia selalu membuat khawatir keluarganya. Tapi, megapa dirinya lemah? Tangis Alesha semakin pilu, mengingat ayah dan bundanya yang saat ini pasti kebingungan mencarinya
Baca selengkapnya
Badai Kembali Menyapa
“Dalam hidup ini terkadang kita dihadapkan pada sesuatu yang tidak menyenangkan. Kesedihan, kehilangan, dan mungkin berbagai macam cobaan lainnya. Tapi justru itu yang membuat kita menjadi lebih kuat.”----------Dinnar nyaris putus asa ketika pada akhirnya mobil yang membawanya berhenti di  pelataran sebuah Vila. Berdasarkan informasi dari Alex, vila yang terletak di Baturaden itu adalah vila milik keluarga Abidzar. Vila yang tergolong berkelas itu terasa sunyi dan sepi, namun mobil berwarna merah menandakan bahwa ada seseoran di sana.Dinnar diikuti Varo keluar dari mobil, langsung berlari memasuki ke dalam vila yang tidak dikunci. Teriakan Abidzar membahana, bersumber di lantai dua.“Berhenti, Alesha!”Mendengar seruan itu, Dinnar segera berlari menuju tangga. Ia membelalak tidak percaya, melihat putrinya dengan rambut berantakan dan berada dalam cengkraman Abidzar, “Lepaskan aku.&rdqu
Baca selengkapnya
Badai Belum Berlalu
“Permata tidak akan bisa diasah tanpa gesekan, pun dengan manusia, tidak ada yang sempurna tanpa cobaan.”----------Entah berapa lama waktu yang telah berlalu, Varo sampai tidak menghiraukan itu. Namun, hatinya sedikit  lega. Ketika Alesha sudah keluar dari ruang UGD dan dipindahkan ke ruang perawatan. Ia sudah meminta Alex untuk menjaga Alesha hingga  sadar, sementara dirinya tetap menunggu kabar dari dokter tentang kondisi abangnya.Dinnar mengalami pendarahan di kepalanya cukup banyak. Dan saat ini tim medis sudah bersiap untuk mengoperasi Dinnar, tinggal menunggu Sam yang memang diharapkan darahnya untuk ditranfusikan ke tubuh putranya.Tidak berselang lama Sam, Kanaya yang terduduk lemah dalam kursi roda yang di dorong oleh Pram dan juga Narendra pun berlari cepat menuju Varo yang berdiri di depan pintu UGD. Mereka bisa melihat betapa khawatirnya Varo dari raut wajahnya, rambut yang acak-acaka serta darah yang memenuhi
Baca selengkapnya
Menanti Keajaiban
“Hidup bak misteri, banyak hal yang tidak dapat ditebak. Jangankan di masa depan, esok hari saja tidak tahu apa yang akan terjadi. Maka dari itu, jangan putus harapan karena kita tidak tahu keajaiban apa yang akan terjadi esok hari.” ----------Sudah satu minggu Dinnar belum juga membuka matanya. Bahkan ia juga sudah dipindahkan ke rumah sakit terbaik di Jakarta. Semua doa sudah Kanaya dan anggota keluarga panjatkan untuk kesembuhan Dinnar.“Mbak, pulang lah dulu. Biar aku dan Alesha yang jaga bang Dinnar.” Ucap Varo seraya mengusap pucuk kepala Kanaya.Kanaya menggeleng, “Aku di sini saja, kamu pulanglah istirahat.” Ucap Kanaya pelan.Seperti biasa, Kanaya akan menolak siapa pun yang memintanya untuk pulang. Rasanya   enggan untuk menjauh dari tubuh Dinnar suaminya.  “Kalau bunda, masih menolak pulang. Lesha juga akan di sini, biar baju ganti Lesha di
Baca selengkapnya
Air Mata
 “Memang cinta itu gila, ketika mencintai orang sampai kita hampir gila dibuatnya. Gila karena sebagian hidup kita hilang bersama kepergiannya. Ketika cinta itu pergi, bersama semua kenangan yang telah dibangun bersama. Membawa semua kebahagiaan yang sekarang menjadi harapan semu belaka.”---------- Alesha mengklik tombol darurat yang ada di sebelah ranjang, setelah gerakan pelan yang disangka  dari sadarnya sang ayah. Namun, malah menjadi  pertanda buruk, tubuh Dinnar kejang, “Mas bangunlah, aku merindukanmu. Kamu harus kuat, demi aku dan anak-anak.” Dengan suara bergetar, Kanaya tidak melepas genggaman pada tangan Dinnar.“Nyonya Kanaya, saya mohon tunggu di depan. Kami akan memeriksa tuan Dinnar.” Dokter Wijayanto  yang baru saja masuk dan bersiap memeriksa kondisi Dinnar.Tapi Kanaya bersikukuh untuk tetap menemani Dinnar, “Tapi, saya ingin  menemani
Baca selengkapnya
Duka
“Uang dapat membelikan barang-barang mewah, tetapi ketika ada sesuatu yang tidak ternilai harganya seperti kehidupan, cinta,  dan kebahagiaan, bahkan uang pun tidak dapat membelinya.”----------Alesha tidak berhenti berdoa untuk keselamatan Kanaya dan calon kedua adiknya agar ketiganya selamat. Netranya terus memandang ruang Operatie Kamer atau yang biasa di sebut OK. Di dalam sana bundanya sedang menjalani operasi Caesar. Saat terkulai tidak sadarkan diri setengah jam yang lalu Kanaya langsung dilarikan kedalam ruang IGD dan dinyatakan harus segera menjalani operasi Caesar untuk menyelamatkan calon anaknya. Kondisi kandungan yang lemah ditambah stress yang menekan, membuat Kanaya mengalami pendarahan.Setengah jam yang lalu, Kanaya dan juga Alesha begitu hancur. Mereka sama-sama kehilangan orang yang mereka sayangi, petunjuk dan pegangan dalam keluarga mereka pergi. Namun, bersamaan deng
Baca selengkapnya
Ikhlas dan Bersyukur
"Hidup ini selamanya indah kalau kita pandai bersyukur, dan ikhlas menerima sekenario Tuhan, apa pun bentuknya"----------Di balik kaca pembatas Dinnar, Sam, Marta, dan bunda Kayla melihat bayi yang suster maksud, “Kondisi putri bapak baik, bahkan sangat baik.” Kata suster yang baru saja mengecek kondisi bayi mungil itu.Dinnar tersenyum menatap putri kecilnya itu. Ia bersyukur, masih diberi kesempatan untuk melihat princess-nya.Atas permintaan Dinnar, Suster itu mengambil bayi mungil itu lalu memberikan ke pada pria tampan yang masih nampak pucat itu. Dinnar dengan rasa haru menerima putri kecilnya itu. Dengan suara bergetar, terdengar pria tampan itu melantunkan azan ditelinga sang putri. Dan, setelah melantunkah iqomah, Dinnar mengecup lama kening sang putri, “Doakan bunda, sayang.  Semoga bunda bisa melewati operasinya, dan bisa berkumpul bersama kita.” Monolog Dinnar dalam hati.Setelah memberik
Baca selengkapnya
Serasi
“Meskipun cinta tidak berjodoh pada masa kini, bisa jadi berjodoh dimasa depan. Atau mungkin, ada jodoh yang lebih baik yang sudah Tuhan persiapkan.”----------Merasakan hangat akan terpaan sinar matahari, bayi merah itu menggeliat menggerakan badanya. Yang melihat pun tersenyum, “Kalau lihat yang nggemesin kayak gini, jadi pengen punya sendiri deh.” Ujar pria menawan yang nampak kagum akan bayi mungil yang menggemaskan itu.Sementara gadis jelita yang menggendong bayi munggil itu pun tersenyum, “Sebentar lagi, papa pasti punya yang menggemaskan kayak princess gini.” Kata gadis jelita yang menangapi perkataan pria menawan, “Sebentar lagi kan papa nikah sama tante Karin. Anaknya pasti menggemaskan. Papa kan tampan, tante Karina juga can….” Ups! Sepertinya gadis jelita yang tidak lain adalah Alesha itu salah ngomong dan seketika menghentikan celotehannya.Dengan was-was ia men
Baca selengkapnya
Good Bye
“Ikhlas tidak melulu soal merelakan. Tapi ikhlas adalah kondisi dimana kita melepaskan tanpa adanya beban dalam hati. Memang merelakan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan begitu saja. Namun, merelakan adalah keputusan dan keinginan yang kuat.” ---------- Hari akan cepat berlalu ketika kita menjalaninya dengan orang-orang yang kita sayangi. Begitu juga dengan hari-hari Alesha, tidak terasa dua minggu berlalu begitu saja. Dan hari ini adalah jadwal  keberangkatannya ke Colombia. Pagi ini saat ia bangun, langit masih gelap gulita. Setelah itu Alesha meregangkan ototnya beberapa kali hingga kesadaranya terkumpul. Alesha beranjak menuju kamar mandi dengan malas. Ia ingat pagi ini ia harus pergi. “Queen.” Varo mengetuk pintu kamar Alesha pelan. Alesha yang baru saja selesai mandi sedikit terkejut. Ada rasa takut, jika papa Yonya menyadari kepergiannya. Memakai kerudung instannya, “Iya, bentar.” Sahutnya lantang. Beru
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status