All Chapters of KETURUNAN CEO: Chapter 101 - Chapter 110
112 Chapters
LAUNCHING PRODUK
     Dengan penuh percaya diri David tampil di hadapan para awak media. Setelah beberapa bulan dari insiden yang menimpa La Rue akhirnya mereka berhasil mengeluarkan produk terbaru. Setelah menimbang, David memutuskan untuk menarik seluruh produk La Rue. Dan mereka mengubah semua formula serta memperbaharui produk-produk mereka. David juga mengubah namanya menjadi New Laa Rue.      'Aman untuk ibu hamil' itu adalah slogan terbaru mereka. Dan Liliana yang memang sedang hamil besar menjadi brand ambassador untuk New Laa Rue. Dan ide Liliana ini ternyata memang brilian, produk yang dikeluarkan laku keras bahkan grafik penjualan langsung meningkat dengan sangat pesat. Sekali lagi Liliana menjadi pahlawan bagi David."Selamat, Dave. Kau memang hebat," kata Nadila sambil mengulurkan tangan pada keponakannya itu. "Terima kasih, Tante. Bagaimana Nadine dan Dirga?" "Mereka betah di Singapura," jawab Nadila. David ter
Read more
TAHANAN YANG KABUR
"Kenapa, sayang?" tanya David saat melihat Liliana beberapa kali melihat ke kaca spion sambil mengerutkan dahi. Mereka baru saja mengantarkan Arnold, Kinasih dan George ke Bandara. George memutuskan untuk kembali ke Thailand.      Terlalu lama di luar negeri membuat George memang merasa tidak betah di Indonesia."Mobil itu ... beberapa hari ini aku selalu melihatnya, ketika mobil itu melintas aku sempat mengingat nomor polisinya.""Kau yakin, sayang?" tanya David dengan serius."Aku sangat yakin, Mas.""Mulai besok, aku akan meminta orang untuk menjagamu.""Apa ada masalah yang aku tidak tau, Mas?" tanya Liliana.         David terdiam, sebenarnya ada sesuatu yang ia sembunyikan dari Liliana."Masalah pekerjaan? Ada apa, Mas?" tanya Liliana mulai panik.David menghela napas panjang."Jangan kau pikirkan. Sekarang ini, kau hanya boleh memikirkan keha
Read more
BAHAYA MENGANCAM
      Mendengar ribut-ribut, Liliana langsung keluar kamar. Perasaannya semakin tidak enak saja. Dan, saat ia keluar ia terkejut saat melihat siapa yang datang. Dengan cepat, Liliana segera berbalik dan kembali ke kamarnya dengan cepat.“Liliana! Kau mau  ke mana?!”      Liliana segera mengunci kamar dan dengan cepat ia segera menelepon David.“Mas! Tolong aku, aku dalam bahaya!”“Li, Sayang, apa yang terjadi?”PRANG!“Tolong!”TUT! TUT!     Merasa bahwa sang istri dalam bahaya, David langsung menelepon polisi dan segera menyambar kunci mobilnya. Ia pun langsung berlari ke parkiran dan segera mengemudikan mobilnya pulang. Hatinya begitu cemas dan was-was. Ia mencoba kembali menelepon Toba dan John orang yang ia sewa untuk menjaga Liliana tapi ponsel mereka mati. David benar-benar merasa khawatir. Ia pun m
Read more
MENJADI PERISAI
Dor!     Leo melepaskan tembakan, peluru nya menyerempet kaki Liliana sehingga wanita itu merosot turun dan membuat Aryo kesulitan hingga akhirnya ia melepaskan Liliana dan mengeluarkan senjata api miliknya juga dan mengarahkan pada David yang lengah.    Melihat suaminya dalam bahaya, Liliana tak mengindahkan rasa nyeri pada kakinya, dengan sekuat tenaga ia bangkit dan menghambur ke dalam pelukan David. Namun, sebuah peluru yang sudah terlanjur di lepaskan menembus ke punggung Liliana. Melihat itu, KOMPOL Leo melepaskan kembali tembakan untuk melumpuhkan Aryo dan Yudi.    Sementara David yang melihat darah dari punggung Liliana meraung dan memeluk sang istri. Sanjaya segera berlari dan menghampiri David dan Liliana."Kita bawa istrimu ke rumah sakit, biar Bang Leo yang mengurus sisanya. Ayo, kau bawa ke mobilky, cepaaat Dave!!!" seru Sanjaya. David pun menurut dan segera menggendong Liliana ke dalam mob
Read more
KARENA AKU MENCINTAIMU
       Selama dua hari Liliana tidak sadarkan diri, selama itu pula David menemani sang istri. Saat tersadar, Liliana menatap suaminya itu dengan perasaan haru sekaligus geli melihat lelaki gagah dan tampan yang ia cintai itu menangis."Kau ini lucu, Mas. Aku baik-baik saja. Sini, lebih baik kau menciumiku seperti tadi," jawab Liliana dengan suara lirih sambil menahan nyeri di punggungnya."Sakit, Sayang?""Pundakku nyeri, Mas.""Tentu saja, kau ini terkena peluru. Lain kali, jangan pernah melakukan hal seperti itu lagi," ucap David lirih."Lalu, apa aku harus diam saja melihat suamiku hampir celaka? Kalau kau mengatakan bahwa kau mencintaiku dan tidak mau aku celaka, aku juga mencintaimu, Mas. Dan, aku tidak mau suami ... ayah dari anakku celaka. Jadi, tolong jangan pernah lalai untuk menjaga dirimu sendiri."    David terharu mendengar jawaban sang istri. David tidak pernah mengira bahwa Liliana
Read more
KEJUTAN MANIS
    Sudah tiga hari Liliana dan David tinggal di hotel. Dan, pagi itu David dengan wajah ceria membawa kabar gembira untuk Liliana"Apa kita bisa segera cek out dari sini, Mas?" tanya Liliana."Hmm, besok ya sayang. Kejutanku besok baru siap. Jadi, ya kau bersabar saja sampai besok."    Liliana hanya mengerutkan dahinya. Ia mulai curiga melihat gelagat David. Ia yakin, suaminya pasti sedang mempersiapkan sesuatu yang sama sekali tidak ia duga sebelumnya."Mas, beritahu aku kau sedang mempersiapkan apa? Kenapa aku tidak boleh pulang dulu sekarang?" tanya Liliana sambil duduk di atas pangkuan suaminya itu."Kau penasaran?""Ya jelas, Mas. Ayolah, kau ini jahat sekali. Selama beberapa hari ini, kau bahkan menyita ponsel milikku. Tidak boleh bicara dengan siapapun. Bahkan, aku tidak kau izinkan untuk sekedar berenang. Ayolah, Mas," rayu Liliana.     David hanya terta
Read more
SANTAI SEJENAK
"Kau suka kamar baru kita?" tanya David."Aku suka, Mas. Aku suka halaman rumah yang asri dan teduh itu, saat melihat dari balkon, aku langsung melihat taman. Oya, Mas rumah lama kita kau jual?" tanya Liliana."Iya, saat ini masih dalam proses perbaikan. Jendela yang pecah dan kunci semua diganti. Kemarin, kata Mushi ada yang berminat tapi, dia mau supaya semua direnovasi terlebih dahulu.""Terimakasih, Mas. Kau sangat memikirkan aku. Kau tau bahwa aku mungkin akan sedikit merasa trauma di rumah itu. Dan, kau berinisiatif untuk membawaku pindah rumah. Terimakasih ya, Mas.""Sama-sama, sayang."“Tapi, perusahaanmu baru bangkit kembali. Itu pun uang dari Opa, kan? Apa tidak boros ... kau membeli rumah baru ini?” tanya Liliana. David menggelengkan kepalanya perlahan.“Rumah ini aku beli dari uang yang selama ini aku simpan ditambah uang dari papa. Papa dan Opa yang menyuruh untuk pindah. Tidak mengapa, sayang ... toh rumah lam
Read more
EVAN CRUEL ROMANO
         Pagi itu Liliana terbangun dan ia merasa perutnya terasa sedikit sakit. Baru saja ia akan melaksanakan ibadah salat subuh, tapi rasa sakit di perutnya makin terasa.  Perlahan, ia membangunkan David."Mas, perutku sakit ..." keluh Liliana. David langsung membuka matanya dan menatap istrinya yang meringis kesakitan. Ia bertambah panik saat melihat ada darah yang mengalir di kaki Liliana."Ya Allah, kita ke rumah sakit sekarang. Tunggu, aku panaskan mobil sebentar."    David langsung mengganti pakaiannya, dan ia berlari keluar kamar. Tuti yang melihat David panik langsung menghampiri."Ada apa, Pak?" tanyanya."Ibu mau lahiran. Cepat bawakan tas yang sudah di siapkan."     Kinasih yang kebetulan baru bangun pun ikut panik dan segera membangunkan seisi rumah.    Untung saja seminggu sebelumnya Kinasih berinsiatif untu
Read more
SELAPANAN
       Arini benar-benar menepati perkataannya. Rumah Liliana mendadak ramai, dua kamar tamu terisi dan setiap hari ada saja yang membuat Liliana tertawa geli. Arini dan Kinasih dengan semangat membagi tugas.    Arini merawat Liliana dengan jamu-jamu tradisional buatannya dan juga tak lupa mengoleskan obat buatannya ke perut Liliana. Setiap pagi, Arini akan membuatkan kunyit asam sirih untuk Liliana minum setiap hari.     Selain itu untuk mengembalikan bentuk tubuh Liliana seperti semula, Arini membuat jamu dengan bahan-bahan yang terdiri dari 7 gram daun papaya, daun jinten, 10 gram kayu rapet, 10 gram daun sendok, 7 gram daun iler, 7 gram daun sambilonto dan 7 gram asam Jawa. Semua bahan-bahan ini ia tumbuk  halus lalu direbus dalam dua gelas air hingga mendidih. Dan, Liliana mau tidak mau meminumnya sambil memejamkan mata. Ia sama sekali tidak bisa menolak, karena Arini akan menunggunya hingga m
Read more
CINTA SEJATI
     Liliana menatap Nadine, "Mbak, tapi ...." Dirga yang mengerti maksud Liliana tersenyum. "Nadine memang mengalami anovulasi, Li. Tapi, bukan berarti tidak dapat disembuhkan. Saat ini kami sedang berobat supaya Nadine bisa hamil dan kami memiliki anak," jelas Dirga. Liliana hanya mengangguk-angguk, ia memang pernah membaca dari sebuah artikel tentang anovulasi. Dan memang bisa sembuh dengan cara terapi.       Tak lama acara pun dimulai dengan doa- doa setelah itu barulah diteruskan dengan acara yang lainnya. Tampak Liliana dan David begitu bahagia. Tapi, tiba-tiba saja saat acara hampir selesai Kadita yang sedang duduk dan bicara dengan Kinasih memegangi dadanya dan jatuh pingsan.       Sanjaya dan Arnold yang duduk tak jauh dari Kadita langsung menggendongnya dan membawa ke rumah sakit."Cinta sejati tidak akan pernah mati,meskipun orang yang kita cintai sudah tid
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status