All Chapters of KETURUNAN CEO: Chapter 21 - Chapter 30
112 Chapters
PESTA
     Pesta Anniversary Arnold dan Kinasih tampak sangat meriah dan juga elegan mulai dari dekorasi ruangan dan juga makanan yang tersedia. Sejak pukul 6 sore, Liliana sudah hadir di sana dan mengecek setiap detilnya dengan baik. "Terima kasih, ya Liliana. Kau sudah membuat pesta kami ini meriah dan juga sangat berkesan. Saya pribadi berterima kasih sekali, ya," ujar Kinasih. Liliana mengangguk penuh hormat dan tersenyum dengan manis. "Iya, Bu. Saya bersyukur jika Ibu dan Bapak puas dengan pestanya," ujar Liliana. "Oya, kenalkan ini Ethan dan Thalita, mereka anak-anak dari sahabat saya Anne. Kalau kau suka ke salon, saya rekomendasi ke salon dan butik milik sahabat saya ini," kata Kinasih dengan penuh semangat.       Entah mengapa saat melihat sosok Liliana ia merasa sangat senang. Kinasih juga tidak sungkan mengenalkan Liliana kepada sahabat-sahabatnya. "Liliana cantik sekali malam ini, Ma
Read more
RENCANA
    "Kau tertarik dengan Liliana?" tanya Kinasih sedikit terkejut. Anne mengangguk, "Keliatannya dia gadis yang baik, Kin. Aku juga perhatikan jika kau juga senang melihatnya."     Kinasih tersenyum, tetapi ia teringat cerita Nadine kemarin tentang Liliana. "Tapi, Ne ... ada yang harus kau ketahui tentang Liliana." Anne mengerutkan dahinya, dan Kinasih pun mulai menceritakan apa yang ia ketahui tentang Liliana.      Mendengar cerita itu, Anne merasa sangat kaget. Wanita itu membelalakkan mata dan membekap mulutnya sendiri. "Ya Tuhan ... kasihan sekali gadis itu." "Ya, aku juga iba melihatnya. Aku yakin, saat ini dia juga hanya berputa- pura tegar dan tersenyum. Tapi, dalam hatinya ia pasti menangis." "Anakmu tau hal ini kenapa tidak berusaha mencari pelakunya, Kin. Kasihan gadis itu, meski dia tidak mau kalian harus membantunya. Dia kan bekerja di perusahaan milik kalian. Jadi, setida
Read more
TERTANGKAP BASAH
    Nadine tersentak saat melihat Sanjaya sudah berdiri di dekat mereka. Wajahnya pucat pasi seketika."Papi ... kenapa ada di sini?""Ada yang kau sembunyikan dari papi? Papi tunggu besok kau di rumah!" tegas Sanjaya dengan tatapan yang tajam.    Nadine hanya bisa mengangguk pasrah, mungkin ini saatnya kedua orangtuanya harus tau apa yang terjadi dalam kehidupan rumah tangganya. *** "Jadi, kau mandul?!" hardik Sanjaya.      Hari itu sengaja ia pulang lebih awal hanya untuk menginterogasi Nadine. "Papi! Jangan bentak-bentak Nadine seperti itu. Papi juga dulu yang memaksa Nadine menerima perjodohan dengan David. Padahal, Papi tau kalau Nadine punya kekasih, hanya karena papi ingin menyelamatkan keluarga kita dari kebangkrutan. Papi ini keterlaluan!" Nadila memekik kesal tak terima putri semata wayangnya dibentak-bentak oleh ayahnya. "Jadi, sampai h
Read more
YANG LILIANA TAKUTKAN
Sudah dua minggu sejak anniversary pernikahan orangtua David. Entah mengapa Nadine urung untuk mengajak Liliana memeriksakan diri ke dokter. Namun, pagi ini Liliana merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan perutnya.      Ia merasakan mual dan pusing luar biasa. Bahkan mencium aroma nasi goreng yang dimasak oleh Tuti pun membuatnya mual luar biasa. "Mbak Lili sakit?" tanya Tuti saat melihat Liliana tampak pucat dan beberapa kali muntah-muntah. "Saya nggak tau, Mbak. Tapi, sudah dua hari ini saya pusing dan mual-mual seperti ini. Mbak kan tau sendiri biasanya saya tidak pernah seperti ini.""Mbak Lili, apa lebih baik saya telepon ibu Nadine ya? Mbak jangan kerja dulu."     Liliana menggelengkan kepalanya perlahan, mendadak sesuatu terlintas di benaknya. "Mbak, bisa bantu saya?" tanyanya ragu. "Iya, Mbak Lili mau saya belikan sesuatu?" Liliana menatap Tuti sediki
Read more
SYOK
    "Ma-mama sejak kapan mendengarkan di balik pintu?" tanya David panik saat melihat Kinasih menatap tajam dengan kemarahannyang terlihat di wajah cantiknya. Sementara itu David bertambah panik saat mendengar langka kaki lain mendekat. a yakin itu pasti adalah Arnold. Ia pasti sudah mendengar keributan di pagi ini.  "Ada apa ini?"      Benar dugaan David, mendengar keributan Arnold tentu tidak tinggal diam. Ia langsung mencari di mana sumber keributannya.  "David mandul!" pekik Kinasih dengan suara penuh emosi menahan tangis dan kemarahan. Mendengar teriakan sang istri Arnold tampak terkejut, tetapi lelaki yang masih gagah di usia yang tak lagi muda itu tampak tenang.  "Kapan kalian tau masalah ini?" tanyanya pada David.       Nadine yang awalnya terkejut karena terciduk oleh Kinasih justru merasa senang karena dengan begini ia tidak perlu susah payah mencari cara untuk meyakinkan ke
Read more
BERESKAN KEKACAUAN INI
     "Bereskan segala kekacauan yang sudah kau buat, aku mau ke kantor!" tegas David sambil berlalu. Ia merasa sudah cukup terlihat dalam kegilaan Nadine sepagi ini."Liliana izin, biar aku bawa dia ke dokter kandungan pagi ini," jawab Nadine tak peduli ucapan David.      Mendengar ucapan Nadine soal dokter kandungan tak urung membuatDavid menhadu sedikit penasaran. Tetapi, ia sadar jika ia bertindak atau bereaksi terlalu berlebihan bukan tidak mungkin Nadine akan curiga. Tidak ada seorang pun yang tau tentang kejadian itu. David sendiri belum yakin jika anak yang ada dalaam kandungan Liliana adalah anaknya. Dalam benaknya ia masih percaya jika ia mandul. Sementara itu Nadine bergegas pergi menuju ke apartemen Liliana. Tak lupa ia juga membuat janji temu dengan Dirga. Ia ingin segera mengetahui bagaimana kondisi kandungan Liliana. Dan, untuk itu tidak ada dokter kandungan yang bisa ia percaya se
Read more
KECURIGAAN KINASIH
    "Ma, sudahlah, sementara ini kita lakukan saja apa yang disarankan oleh Nadine. Papa rasa ia juga ingin menyelamatkan nama baik kita.""Anakku tidak mungkin mandul. Aku tidak percaya sebelum aku membawa David ke dokter sendiri!"    Arnold menghela napas panjang, ia sendiri memng tidak percaya jika putra tunggalnya itu mandul. Dulu, ia dan Kinasih memang memutuskan untuk memiliki satu anak saja karena kesehatan Kinasih.      Setelah David lahr dua kali Kinasih mengalami keguguran sehingga dokter memang menyarankan supaya sang istri tidak hamil lagi karena berbahaya bagi kesehatan ibu dan anak pada akhirnya."Ma, kita ikuti saja dulu rencana Nadine. Papa juga tidak akan tinggal diam, Ma. Tapi, sementara waktu ini papa rasa lebih baik kita amati saja perkembangannya terlebih dahulu.""Papa terlalu sabar. Lagi pula, sejak dulu mama kan memang sudah tidak setuju jika Nadine menikah dengan David. Sampai
Read more
LILIANA DAN KINASIH
     Liliana hampir melompat mundur saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu apartemennya. Gadis itu gugup, tapi senyum ramah Kinasih berhasil membuatnya sedkit tenang dan langsung mempersilakan wanita cantik itu untuk masuk. "Maafkan saya, Bu. Hari ini saya tidak enak badan jadi saya tidak bisa masuk ke kantor dan bekerja seperti biasanya. Silakan masuk, Bu, biar saya siapkan minuman," ujar Liliana. Gadis itu baru saja akan beranjak ke dapur, tetapi Kinasih dengan cepat menarik tangannya."Ada Tuti, kan? Biar dia saja yang membuatkan minuman untuk saya, kau temani duduk di sini , kita bicara."      Kinasih mengucapkan kalimatnya denganpelan, tetapi nadanya penuh dengan ketegasan. Lilana pun segera mengikuti kemauan dari ibu bosnya itu. Dalam hati Liliana merasa sangat gelisah dan juga takut. Ia sangat yakin jika Nadine pasti sudah mengatakan rencananya untuk menjadikan Liliana istri kedua David.    &n
Read more
JADILAH SAJA MENANTUKU
     "Kalau begitu jadilah menantuku, Liliana." "Bu, saya ..." "Kau tidak akan menandatangani apa-apa. Tidak ada istri di atas kertas atau kawin kontrak. Kau akan menjadi menantuku seutuhnya, aku akan mempersiapkan pernikahanmu dan David secara negara, sah. Bukan menikah siri," ujar Kinasih membuat Liliana terbelalak kaget."Bu, saya ini bukan gadis yang suci yang pantas menerima semua ini. Ini terlalu banyak  buat saya," jawab Liliana.       Ya, gadis itu tidak mau berharap banyak. David bertanggung jawab saja itu sudah suatu keuntungan baginya. Ia tidak mau memanfaatkan kebaikan Kinasih. "Bu, bagaimana dengan perasaan Mbak Nadine nantinya?"      Kinasih menggelengkan kepalanya, ia merasa kagum pada gadis cantik di hadapannya ini. Gadis lain mana mungkin mau memikirkan bagaimana nasib istri pertama dari calon suaminya. Tapi, Liliana memang berbeda, hal ini tentu
Read more
PENGAKUAN
     "Saya mau jika Pak David juga meminta saya, Bu. Karena saya tidak mau pernikahan ini  terjadi jika Pak David tidak menginginkannya," jawab Liliana setelah beberapa saat. Mendengar pernyataan Liliana, Kinasih tentu langsung merasa gembira. "Mama sendiri yang akan menyuruhnya melamarmu," ujar Kinasih dengan semangat."Mulai sekarang, jangan panggil saya Ibu. Panggil saya mama, karena saya akan menjadi mama mertuamu," kata Kinasih dengan gembira. "Baik Bu- ehm, Ma," jawab Liliana sedikit gugup. "David akan kemari sepulang bekerja. Atau jam makan siang nanti mama akan suruh dia melamarmu. Mama sendiri yang akan mempersiapkan pernikahan kalian nanti. Pesta, semuanya. Sebelum perutmu terlihat. Kita akan membuat orang mengira jika kau melahirkan secara prematur. Jangan sampai ada yang curiga jika ini bukan anak David."     Deg!     Dada Liliana terasa seperti dihantam oleh b
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status