Semua Bab The Mistress: Bab 31 - Bab 40
41 Bab
Marahnya Seorang Ayah
    Manusia itu memang diciptakan dengan saluran air mata dan hati.     Ketika hati mereka tersentuh, baik itu sedih, marah, terlalu gembira bahkan takut,     terbentuklah air mata.    —• Catz Link Tristan •—          Kata-kata tersebut cocok yang dirasakan Diandra. Ia ketakutan sendiri pada sifat Andre yang selama 12 tahun menikah dengannya. Lelaki yang masih menjadi suaminya berubah. Tak ada lagi Andre yang jarang marah, pengertian, dan selalu menyayanginya. Diandra tak mengenal suaminya lagi. Andre bagaikan orang asing untuknya sekarang.          *****        Satu minggu kemudian         Suara ketukan pintu kamar Diandra membuatnya menghela napas. Pasti sekarang Mamanya kembali ke dalam kamarnya memastikan dirinya baik-b
Baca selengkapnya
Persyaratan
    Andre menatap Fadli dengan kesal. "Saya keberatan dengan nomor 5 dan 6," ucap Andre.         Fadli menatap Andre dengan marah. Berani - berani Andre keberatan dengan persyaratan yang dibuatnya membuatnya semakin ingin menyingkirkan Andre dari hidup putri dan cucunya untuk selamanya.         "Apa kamu punya pilihan? Saya mampu membuat hidupmu yang sekarang bahagia dengan selingkuhanmu menjadi porak poranda," ancam Fadli.         Andre tak bisa menjawab perkataan Fadli. Ia memang tak memiliki pilihan. Apakah ia harus melepaskan sahamnya?         "Saya keberatan dengan saham saya diserahkan pada Anda, Pak Fadli."         "Buat apa kamu di perusahaan ini. Kamu hanya akan mendapatkan malu dan saya akan memastikan hal tersebut. Kamu tahu 'kan saya bisa berbuat apa saja tanpa kamu ketahuai
Baca selengkapnya
Haruskah Memohon Maaf
    Dua minggu kemudian         Dengan langkah gontai Andre masuk ke dalam rumah sakit tempat Selvia di rawat. Ia kelelahan menjaga Selvia di rumah sakit, sudah dua minggu wanita yang dicintainya di rawat. Seharusnya Selvia bisa operasi lebih cepat, tapi kondisinya memburuh sehingga operasi yang telah di jadwalkan menjadi tertunda.         Andre menatap Selvia tertidur di ranjang rumah sakit. Wajahnya memucat, tapi tidak mengurangi aura kecantikan kekasihnya tersebut. Ia memegang tangan Selvia dengan erat, ia juga tidak mampu meninggalkan wanita yang dicintainya. Baru ia sadari kalau dulu menikah dengan Diandra hanya demi status sosial dan harta. Setelah bertemu Selvia baru ia mengerti arti sebuah cinta.          Andre juga merasa bersalah pada Diandra. Seharusnya ia dulu bercerai baik - baik bukan menyakiti Diandra. Walau bagaimanapun Diandra merup
Baca selengkapnya
Penyesalan Yang Terlambat
    Setiap manusia membutuhkan rumah yang memberikan kenyamanan untuk tempat tinggal. Hal tersebut juga berlaku untuk hati dan perasaan setiap insan. Hati membutuhkan ruang singgah dengan nyaman untuk jangka waktu yang lama.    -kepogaul.com-        Andre merasakan tidak ada lagi rasa kenyamanan dan tempatnya untuk mengadu melepaskan rasa penat yang mendera hati juga jiwanya. Tidak ada lagi seseorang yang tersenyum menantikannya saat pulang ke rumah. Semuanya sudah tak ada lagi yang tersisa hanyalah perasaan kesepian.        DIANDRA    Hanyalah nama wanita itu yang hadir dalam benaknya. Ia merindukan Diandra, tapi wanita yang sebentar lagi akan menjadi mantan istrinya telah pergi dan menghilang entah ke mana. Penyesalan yang terlambat membuatnya menyadari kalau Diandra lah yang mengerti dirinya.        Andre mengirim pesan pada wani
Baca selengkapnya
Selingkuh
      Selvia menatap dirinya di depan cermin, ia memoleskan lipstik berwarna merah untuk memberikan dan menggoda. Tak ketinggalan parfume ia semprotkan di leher dan pergelangan tangannya. Penampilannya sudah sempurna dengan dibalutkan mini dress yang melekat pas di badannya menabah kesan seksi.             "Sekarang aku tinggal menghadapi si laki - laki menyebalkan itu," keluh Selvia saat akan keluar kamar.             Saat Selvia keluar dari kamar, Andre menatapnya dengan heran, ia membalas tatakan Andre dengan kesal. Laki - laki yang sudah tidak bekerja itu selalu ingin mengatur dan mengekangnya. Ia tak suka di kekang, ingin bebas tanpa banyak aturan. Pertengkaran demi pertengkaran mewarnai hari - hari mereka, tak ada satu pun terlewati tanpa pertengkaran.             "Kamu mau ke mana?" tanya Andre menatap Selvi
Baca selengkapnya
Kamu Juga Pengkhianat
    Hari sudah menjelang pagi, matahari sudah terbit di ufuk timur memancarkan cahaya yang menyilaukan mata seorang pria yang tertidur di sofa ruang tamu menunggu wanitanya yang tak kunjung kembali.         Andre terbangun melirik jam diponselnya yang sudah menujukkan pukul 7 pagi. Ia pun menatap pintu apartemen berharap Selvia pulang, tapi ternyata itu hanyalah harapan semu. Selvia tak kunjung pulang.         "Sepertinya dia memang berselingkuh," ujar Andre dengan kecewa.         Dering ponsel membuat Andre terkejut. Ia berharap Selvia yang menghubunginya, tapi ternyata Bobby.         "Hallo Bob," ujar Andre.     "Jangan lupa pagi ini kita ada rapat membahas kelanjutan yang kemarin," ucap Bobby.     "Ok Bro."         Waktu s
Baca selengkapnya
Kehilangan Segalanya -1
    Keesokan harinya         Selvia terbangun dengan merasakan sakit disekujur tubuhnya. Sangat sakit hingga ia tak mampu untuk bangkit dari lantai. Ia menangis sendirian di apartemennya, tak menyangka hidupnya akan seperti ini. Dulu ia sering di pukulin oleh Yulius, mantan suaminya sekarang Andre pun melakukan hal yang sama.         "Kenapa ini semua terjadi padaku? Ini semua tidak adil. Aku hanya ingin bahagia, aku hanya ingin sedikit saja dilindungi bukan untuk disakiti seperti ini," ujar Selvia dengan air mata menetes dipipinya.         Sakit. Sakit sekali hati dan tubuhnya. Dengan tertatih - tatih ia mengambil ponselnya menghubungi pria yang ada di dalam benaknya.         "Hallo Rido," sapa Selvia.     "Siapa ini?" tanya Rido.     "Aku Selvia Kirana."     "Wow, s
Baca selengkapnya
Kehilangan Segalanya- 2
  Tiga hari kemudian         Andre menuju kantor Bobby dengan khawatir dan putus asa. Ia sudah tidak memiliki apapun lagi, mobilnya sudah ia gadaikan untuk membayar uang kos dan biaya makan. Ia juga membeli sebuah motor bekas agar ia bisa ke sana sini salah satu menuju ke perusahaan Bobby. Ia sudah mencari tahu tentang Necotech yang ada di Jerman, tapi ternyata perusahaan tersebut sudah lama gulung tikar. Betapa bodohnya ia langsung percaya dan tidak menyelidiki dulu tentang Necotech.     Selama tiga hari juga Bobby tidak dapat ditemuinya. Kali ini ia sengaja menunggu dari subuh kedatangan sahabatnya itu ke kantor dengan berbekal nasi bungkus untuk mengganjal perutnya yang lapar. Ia harus berhemat, tidak bisa makan seperti dulu lagi, kehidupannya jauh berbeda dibandingkan dulu. Tak sengaja Andre melihat seorang anak yang sedang disuapi bapaknya. Matanya berkaca - kaca teringat pada Richie dan Keira.
Baca selengkapnya
Bersama Dengan Yang Lain
    Satu tahun kemudian         Hari demi hari telah berganti, waktu terus berlalu, dan kehidupan Selvia juga berbeda. Pagi Selvia terbangun dalam perlukan seorang pria. Dengan senyuman bahagia ia menatap pria berbadan atletis yang mendekapnya.         "Bang, kapan janjimu untuk membelikan aku rumah? Aku 'kan pengen punya rumah," ujar Selvia dengan suara manja.         "Nanti yaa ... sabar dulu sebentar saja. Setelah proyekku ini tembus kamu mau minta apapun yang kamu inginkan akan aku belikan," ucap Bobby membelai buah dada Selvia yang membusung menantang saat ia menjamahnya.         "Hanya satu rumah saja Bang. Please berikanlah aku sebuah rumah."         "Jika proyek kerjasama ku dengan perusahaan asing berhasil kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan. Jangan
Baca selengkapnya
Inikah Karma?
    Dengan tatapan marah Bobby memandang Selvia. Wanita yang tidak tahu diri tersebut berani - beraninya mengganggu segala aktivitasnya yang sedang melakukan hubungan intim dengan Tyas.         "Mas, aku harus bagaimana?" tanya Tyas.         "Pakailah bajumu, nanti kita bicara lagi yaa sayang," ucap Bobby dengan lembut pada Tyas.         Mendengar ucapan Bobby yang lembut pada Tyas membuat Selvia makin marah. Laki - laki yang menjadi kekasihnya itu sudah berani berselingkuh darinya.         "Dasar perempuan murahan!" teriak Selvia.         "Mas, aku takut," ujar Tyas.         "Tenanglah sayang, ada Mas di sini yang akan selalu melindungimu dan calon anak kita."         Tyas mengangguk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status