Dengan tatapan marah Bobby memandang Selvia. Wanita yang tidak tahu diri tersebut berani - beraninya mengganggu segala aktivitasnya yang sedang melakukan hubungan intim dengan Tyas.
"Mas, aku harus bagaimana?" tanya Tyas. "Pakailah bajumu, nanti kita bicara lagi yaa sayang," ucap Bobby dengan lembut pada Tyas. Mendengar ucapan Bobby yang lembut pada Tyas membuat Selvia makin marah. Laki - laki yang menjadi kekasihnya itu sudah berani berselingkuh darinya. "Dasar perempuan murahan!" teriak Selvia. "Mas, aku takut," ujar Tyas. "Tenanglah sayang, ada Mas di sini yang akan selalu melindungimu dan calon anak kita." Tyas menganggukKebahagiaan seorang ibu terletak pada anaknya, bahkan seorang ibu akan mengorbankan dirinya sendiri demi sang buah hati. Seperti Diandra, ia tak akan menyerah untuk menjadi seorang single parents demi Richie dan Keira. Ia akan berjuang membesarkan putra putrinya demi kehidupan yang lebih baik. Hari ini Diandra sangat bahagia. Richie akhirnya bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya yang baru bahkan sekarang putranya lulus Elementary School atau sekolah dasar di London. Tidak terasa juga ternyata sudah setahun berlalu semenjak pernikahannya kandas dengan Andre. "Selamat yaa sayang sudah lulus Elementary School sebentar lagi Kakak akan jadi siswa Junior High School," ucap Diandra memberikan semangat pada Richie. "Kakak malah inginnya langsung Senior High School atau masu
Selvia berjalan menyusuri koridor pusat perbelanjaan menggunakan high heelsnya dengan anggun, melewati butik-butik brand ternama dunia. Dia merasa puas sudah memenuhi hasratnya untuk berbelanja. Selvia bukannya tidak menyadari kalau dari tadi banyak pria yang meliriknya. Dia merasa bangga dengan hal tersebut, dia memiliki semua pesona yang diinginkan banyak wanita. Wajahnya cantik, tubuhnya tinggi seperti model, menunjang penampilannya menjadi lebih sexy, dan menggoda. "Aku lelah sekali," keluhnya. Dia memutuskan untuk masuk ke salah satu restoran jepang. Sesaat sebelum masuk ke dalam restoran, dia melihat pemandangan yang membuatnya marah dan terbakar cemburu.
Selvia hanya terdiam melihat kejadian yang menyiksa jiwa dan pikirannya. Ia tak sanggup berkata apapun lagi saat Yulius dengan amarah keluar dari rumah. Ia menatap kosong dan menahan air matanya, saat ia Kenzo anaknya dibawah oleh Yulius . Tubuhnya bergetar saat Kenzo terus menangis memanggil namanya. "Aku yang berhak dengan hak asuh, Kenzo," ujar Yulius. "Aku mohon, biarkan Kenzo bersamaku. Umurnya baru lima tahun, Ius." Selvia memohon pada Yulius suaminya. "Kamu bisa apa! Kamu tidak berkerja dan selama ini aku lah yang membiayai semua kebutuhanmu." "Walau aku tidak berkerja, tapi aku inginkan hak asuh Kenzo bersamaku." "Seharusnya kamu pikirkan perbuatanmu! Jika kamu tidak berselingkuh dengan pria keparat itu, mungkin hak asuh Kenzo jatuh ditanganmu."&nbs
Hidup tak seindah impian, keputusan yang salah membuat segalanya berubah. Kehilangan pasangan bukan menjadi salah satu alasan untuknya tidak bisa melanjutkan hidup, tapi kehilangan anak yang membuatnya hancur. Berbagai pikirian berkecamuk di dalam benaknya, ia harus bagaimana? Ia bingung harus melakukan apa? Selvia tidak memikirkan dampak dari perselingkuhannya dulu dengan Daniel. Ia bukan anak orang kaya dan tidak bekerja. Ia tak memiliki uang untuk membiayai hidupnya sendiri. "Tabunganku mulai menipis membayar sewa apartemen selama 6 bulan, aku harus bekerja, tapi kerja apa?" "Cream wajahku, make up ku, dan parfume hampir habis semua." "Yulius, kamu sangat kejam padaku. Kenapa setelah semua perlakukanmu yang kasar padaku sekarang kamu malah membuangku hanya karena aku sekali saja berselingkuh," ujarnya menyesal. "Aku harus bagaimana sekaran
Setiap manusia pernah melakukan kesalahan, kesalahan yang dilakukan menimbulkan penyesalan. Membalas perbuatan orang lain dengan perbuatan yang sama hanya membuat masalah menjadi semakin pelik. Itulah yanh di rasakan Selvia, ia terlalu gegabah mengambil keputusan yang akhirnya ia sesali. Selvia berada di salah satu restoran sedang bertemu dengan Rika salah satu temannya. Walau dulu ia tak terlalu dekat dengan Rika, tapi Rika mau membantunya untuk mencarikan ia pekerjaan. Ia menjadi agen asuransi jiwa. "Terima kasih Rika," ucap Selvia. "Tidak perlu seperti itu, Sel. Aku hanya membantu sebisaku, ini hanya tinggal bagaimana caranya kamu mencari nasabah dan mau asuransi di perusahaan kita." "Aku akan berusaha, Rik." "Well, kalau begitu aku pamit dulu. Semoga kamu berhasil yaa Sel." "Terima kaeih Rika." Selvia melihat kepergian Rika dengan mata berkaca-kaca
Pengadilan agama merupakan salah satu tempat untuk mengakhiri sebuah ikatan resmi pasangan suami istri. Ada yang melihat pengadilan agama tempat menakutkan tetapi ada pula yang melihatnya sebagai awal bahagia untuk memulai hidup yang baru. Selvia duduk di luar ruang tunggu sidang pengadilan didampingi Benny pengacaranya, ia menunggu panggilan untuk masuk ke dalam ruang sidang. Ada perasaan takut dan kecewa di dalam hatinya. Pernikahan yang terjalin selama 5 tahun harus pupus di pengadilan agama. Tak semua orang menginginkan perceraian dengan orang yang pernah di sayanginya. Perasaan yang dulu saling mencinta bisa berganti jadi benci, saling menjelek-jelekkan, saling menyalahkan. "Bu Selvia seperti Pak Yulius tidak datang ke pengadilan, dia hanya di wakilkan oleh pihak kuasa hukumnya saja," ujar Benny. "Ga apa-ap
Selvia sangat kaget di peluk oleh seorang pria, apakah ini suami Diandra? Belum hilang rasa kagetnya tiba-tiba tangan lelaki masuk ke dalam belahan bagiam sensitifnya, meremas dengan perlahan membuatnya merasa bergairah. Ia juga sudah agak lama tidak dipelakukan seperti ini oleh seorang pria. Lelaki tersebut membuka tali handuk kimono yang mengikat handuk agar tidak lepas. "Aku menginginkanmu, sayang," ujar Andre dengan nafsu yang tak tertahankan. Selvia tak sanggup menolak, biarlah ia dikatakan murahan, tapi suara pria ini sungguh sangat menggoda imannya. Lelaki itu membuka handuk kimono Selvia dari belakang lalu menjilati lehernya. "Aaaah..." Su
Datangnya pihak ketiga dalam rumah tangga bukan hanya kesalahan dari orang lain. Tanpa di sadari kesalahan sendiri yang membuat itu terjadi, inilah yang terjadi dalam rumah tangga Diandra dan Andre. Diandra dengan santainya memperkenalkan Selvia pada suaminya saat mereka makan malam bersama. Menganggap suaminya akan selalu setia tak tergoyahkan dengan wanita lain. Selvia mencuri pandang pada Andre, ia ingin mengetahui bagaimana reaksi Andre saat melihat dirinya yang berada satu meja dengannya. "Mas ini Selvia, teman aku waktu kuliah dulu," ujar Diandra. "Iya," jawab Andre dingin. Diandra menjadi tak enak sendiri, ia merasa khawatir dengan reaksi suaminya yang dingin.