All Chapters of TEMAN SEKAMAR: Chapter 41 - Chapter 50
52 Chapters
41 KLAN LEVY
Dimulai dari masa Perang Salib pada abad ke 16, salah satu keluarga bangsawan yang sangat fanatic pada visi dan misi para prajurit untuk mewujudkan perdamaian dunia, lalu mendirikan sebuah perkumpulan besar bernama The Levy. Nama ini sendiri diambil dari nama salah satu suku dari 12 suku Israel saat mereka meninggalkan tanah Mesir untuk menuju Tanah Perjanjian.Tepatnya adalah suku Lewi yang ditunjuk langsung sebagai suku yahg bertugas untuk melayani Tuhan di Bait Allah dan sama sekali tidak mendapat tanah pusaka seperti suku-suku bangsa lainnya. Mereka hanya memperoleh beberapa kota perlindungan dari setiap daerah yang diduduki dan didiami oleh 11 suku Israel lainnya.    Leone Accardi ( 1567 – 1658) merupakan founder dan pencetus terciptanya The Levy, yang sekarang dikenal sebagai Klan Levy. Visi dan misi dari klan ini adalah menjaga keseimbangan umat manusia dari berbagai musibah akibat kepentingan politik dan juga sekaligus sebagai perkumpulan
Read more
42 PERJANJIAN 1 TAHUN
Jika dulu anggota Klan Levy adalah para penguasa, pedagang besar serta beberapa orang berpengaruh yang memiliki status kehormatan dan gelar bangsawan, kini seiring berubahnya jaman, aturan tersebut perlahan-lahan mulai berubah. Gelar bangsawan dan status kehormatan bukanlah nilai ukur mereka jika ingin tergabung menjadi salah satu anggota inti Klan Levy. Tapi  kontribusi positif mereka terhadap umat manusia, terutama aksi-aksi kemanusiaan yang menyangkut atau mampu mengangkat derajat hidup orang banyak sehingga mampu membawa perubahan dunia ke arah yang lebih baik. Dari dulu sampai sekarang, aturan serta visi misi Klan Levy sama sekali tidak pernah berubah. Bersikap adil dan netral terhadap arus politik dunia serta selalu berusaha untuk mencari solusi terbaik dari setiap masalah umat manusia di atas muka bumi ini.Apalagi sejak kepemimpinan Arina selama 16 tahun belakangan, aturan baru untuk setiap anggota Klan Levy mengalami banyak perubahan yang cukup mendasar tapi kat
Read more
43 TERJEBAK
Pertemuan tersebut berlangsung cepat dan ringkas. Hanya sekitar 1 jam saja. Para anggota Senat pun mulai membubarkan diri masing-masing diikuti oleh para pengawal elite mereka. Hanya tinggal beberapa gelintir anggota saja yang masih sibuk mengobrol seputar bisnis dan masalah-masalah lain karena mereka sudah lama tidak bertemu. Kakek Besar masih terduduk di kursinya dengan santai. Ekspresinya tak lagi seserius tadi ketika pertemuan sedang berlangsung. Sementara Cristan juga masih terduduk di kursinya dengan wajah kusut seperti seorang prajurit kalah perang.Kakek Besar lalu bangkit berdiri dan menepuk-nepuk pundak Cristan dengan gaya seorang ayah yang tengah menasihati anaknya dengan lembut.“Ayo, pulang. Orangtua ini butuh tidur….”Cristan tidak mengatakan apapun ketika ia berjalan mengikuti arah Kakek Besar untuk keluar dari ruang rapat tersebut dengan langkah gontai dan lunglai. Jade hanya mengikuti mereka dari arah belakang.Mereka b
Read more
44 KEMBALI
Arissa terbangun saat subuh karena ia merasa sangat perlu ke toilet. Matanya masih terasa berat dan mengantuk karena ia terbangun secara tiba-tiba atas panggilan alam tubuhnya. Perlahan, setelah ia keluar dari kamar mandi, telinganya menangkap bunyi mesin mobil di luar. Untuk sesaat, rasa kantuknya hilang dan ia lalu melihat keluar jendela.………………………………………………………………………Cristan sudah sampai di depan apartemen dengan wajah kusut sementara pengawal yang bertindak sebagai supirnya tadi segera undur diri bersama teman-temannya ke hotel terdekat yang sudah disiapkan Jade untuk mereka tinggal sementara waktu.Cristan tinggal sendirian sekarang.Bayangan erotis antara ayah dan Tante Wanda masih menari-nari di benaknya ketika hujan perlahan turun dari langit. Cristan merasakan da
Read more
45 TOLONG…. JANGAN PERGI…
“Cristan, kita pulang ya…”Hanya empat kata. Begitu sederhana. Tapi api yang membakar di hati Cristan langsung padam seketika. Mata Cristan terlihat kuyu sekali ketika Arissa menepuk punggungnya pelan untuk membimbingnya masuk ke dalam apartemen.……………………………………………………………………………………….Di dalam alam bawah sadarnya, Arissa sudah tahu ada sesuatu yang tidak beres saat Cristan mengajaknya ke kebun belakang dan memperlihatkan taman mawar yang bermandikan cahaya itu padanya. Tatapan mata Cristan saat itu begitu sedih dan pedih seperti seekor hewan yang terluka parah sementara Arissa dengan bahagia mengelilingi taman tersebut dan memperhatikan setiap detil miniature yang ada di dalamnya.Lalu, ketika tanpa sengaja ia mem
Read more
46 LAVENDER HILL
Arissa mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali sambil berusaha duduk dibantu oleh Cristan di sampingnya. Tangan kanannya terasa kebas karena posisi tidurnya yang sama semalaman, tanpa bergerak sedikitpun.Ia lalu mengusap-ngusap wajahnya dengan kening berkerut. Hari itu kebetulan dirinya libur dari kantor tapi Arissa merasa ada sesuatu yang penting yang harus dikerjakannya dengan segera hari itu. Apa ya? Pikir Arissa sambil berusaha keras mengingat apa yang dilupakannya.Sampai kemudian, tiba-tiba ia bangkit dari sofa mendadak dengan wajah seperti baru saja tersambar petir di siang bolong!Astaga!Ia ingat sekarang!Lavender Hill.Ia ada janji membantu George untuk memotret perkebunan bunga lavender mereka hari ini!Astaga! Astaga! Astaga!Arissa cepat-cepat melihat jam dinding. Pukul 10.00. Ya ampunnnn… ia sudah terlambat 1 jam dari waktu perjanjian! Cepat-cepat ia lalu mengambil handuk dan segera berlari secepat kil
Read more
47 CERITA KEBENARAN (1)
Di hadapan mereka terhampar sebuah permadani raksana berwarna ungu dengan kontur tinggi rendah khas perbukitan utara yang sangat cantik. Sementara langit yang berwarna biru cerah menjadi latar belakang pemandangan yang berpadu sempurna dengan sangat menakjubkan. Seakan-akan Tuhan sendiri yang melukis bukit ini dengan tanganNya sendiri.“Cantik bukan?” tanya George bangga saat melihat reaksi Cristan dan Arissa yang masih melongo karena takjub atas apa yang mereka lihat sekarang.Tanpa membuang waktu lagi, Arissa langsung mengeluarkan kameranya dan mulai memotret sambil mengitari perkebunan lavender tersebut untuk mencari angle terbaik. Cristan sendiri ikut berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan langka tersebut. Lagipula, hanya ada mereka berdua di sana.Semilir angin sepoi-sepoi bertiup dan menghembuskan semerbak wangi lavender. Arissa mengecek beberapa hasil fotonya dan tersenyum puas dengan hasilnya. Tanpa ia sadari, Cristan yang sedang berada
Read more
48 CERITA KEBENARAN (2)
Cristan menggigit bibir bawahnya dengan sikap salah tingkah sementara Arissa menatapnya dengan tatapan ingin tahu.Akhirnya, Cristan menghembuskan nafas panjang. Sebenarnya, jauh di lubuk hatinya, ia malas sekali membahas masalah ini tapi ya sudahlah…“Apakah kau pernah mendengar tentang Klan Levy?” tanya Cristan.Arissa menganggukkan kepalanya dengan tegas. “Iya, kalau tidak salah, mereka adalah organisasi yang banyak bergerak di bidang kemanusiaan dan pendidikan untuk anak-anak di negara-negara miskin bukan?”“Iya, itu salah satu kegiatan kami tapi sebenarnya Klan Levy memiliki banyak sekali unit bisnis dan melakukan banyak riset serta inovasi di bidang ilmu pengetahuan untuk terus meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan umat manusia di muka bumi ini. Sampai saat ini, kami sudah memiliki banyak sekali cabang perusahaan di bidang teknologi, property, pariwisata, infrastruktur, dan banyak lagi. Bisa dikatakan, hampir d
Read more
49 SATU-SATUNYA (1)
“ARISSSSAAAAAAA…..”Suara teriakan yang menggelegar langsung menyentak mereka berdua.George sedang berlari kea rah mereka sambil melambaikan kedua tangannya ke atas lebar-lebar.Arissa bangkit berdiri sambil tersenyum. “Ada apa, George?”Dalam waktu singkat, George sudah sampai di depan mereka. Wajahnya memerah karena habis berlari dan raut wajahnya berseri-seri.“Ibuku baru saja membuat mengeluarkan pudding pannacotanya dari dalam kulkas dan ia menyuruhmu untuk cepat pulang untuk mencicipinya. Kau pasti suka! Puding pannacota ibuku terkenal sekali di daerah sini…” kata George berapi-api. Tangannya langsung menarik tangan Arissa yang masih terpaku bingung karena cepatnya kalimat George tadi. Tapi, dengan pasrah, Ariss lalu mengikuti langkah kaki George yang langsung mengajaknya ke rumahnya. Sementara Cristan masih terpaku di tempatnya.“……menyukaimu…”
Read more
50 SATU-SATUNYA (2)
“Cium aku…”Hanya dua kata!Tapi kata-kata tersebut mampu membuat warna muka Arissa berubah semerah kepiting rebus dan gugup setengah mati. Cristan sangat menikmati pemandangan di hadapannya saat menggoda gadis ini sekarang.“Jadi…?” tanya Cristan lagi dengan posisi tubuh yang sama dengan mata mengerling nakal.Arissa menarik nafas dalam-dalam berkali-kali untuk menenangkan dirinya.“Ok..” katanya pelan.“Tutup matamu..”Cristan menurut dan menutup matanya perlahan. Ketika tiba-tiba kemudian ia merasakan sebuah sentuhan lembut secepat kilat di pipinya dan sebuah langkah panic yang tergopoh-gopoh pergi lalu ia mendengar suara pintu dikunci dari dalam. KLIK!Cristan membuka matanya.Sosok Arissa dan laptopnya sudah menghilang dari sampingnya.Ia masih termangu-mangu bingung sambil memegangi pipinya yang tadi dicium Arissa dan sebuah senyum lebar menghiasi
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status