All Chapters of Si Mesum Jatuh Cinta: Chapter 11 - Chapter 20
120 Chapters
Kemarahan besar Shean
Alex dan Alfa sudah membawa Suriani dan  Baroto, mereka di ikat dan mata nya di tutup. Mereka membawa nya ke sebuah rumah kosong. Daerah yang sepi secara penghuni dan rumah tetangga pun jarak nya jauh. Sedang menunggu kedatangan Shean yang dalam perjalanan.Dua orang itu juga sudah mendapat beberapa pukulan sebelum di bawa karena berusaha berontak dan melarikan diri.“Kalian siapa? Apa mau kalian?” Teriak Baskoro yang tidak bisa melihat dua orang yang membawa nya dan isteri nya.“Sebentar lagi kalian akan tahu, jadi diam saja. Anggap kalian bisa bernafas.” Ucap Alfa yang duduk sambil bermain game di ponsel nya.Tidak berapa lama, Shean dan Tristan sudah berada di depan rumah kosong itu. mobil yang di pakai Tristan untuk mengantar bos nya.Alex segera membuka pintu untuk Shean.Shean turun dari mobil dan melihat dua orang yang berlutut dengan mata di tutup, kaki dan tangan yang di tutup.“Apa itu mere
Read more
Masa Lalu Shean
“Hahahahahahaha……. Seru sekali… aku sangat suka dengan suara teriakan kalian…….sayang sekali, tinggal satu lagi ya…” tawa Shean yang kejam, melihat tongkatnya yang sudah bercampur dengan darah. “Seru dari mana nya sih? Menjijikan,” bisik Alfa pada Alex. “Ssssttt,” Alex memberikan kode untuk Alfa agar diam. Shean berdiri, melihat tongkatnya sambil mengatur nafas. Sementara dua orang itu sudah setengah tidak berdaya. Mereka berbaring dengan posisi yang tidak beraturan. Membelakangi Shean yang berdiri. “Satu lagi… kalau satu lagi kalian masih hidup, aku akan melepaskan kalian…” ucapnya. Terdengar suara tangisan kesakitan dari suami isteri itu. “Tristan, lepas ikatan mereka,” suruh Shean. Pukulan yang pertama dan yang kedua sengaja di lakukan saat mereka terikat bersama. Namun mereka tetap mendapatkan pukulan bergilir. Tristan segera melepaskan tali mereka. Hingga mereka berpencar sedikit. Wajah mereka yang sedikit tertutup karena darah ya
Read more
Shean Menjemput Wanitanya
Seperti biasa café yang sedang melayani banyak pembeli. 2 karyawan pria juga sibuk mengantarkan pesanan. Kebetulan berketepatan dengan jam istirahat siang, itu adalah jamnya orang-orang juga untuk berbelanja makanan. Para karyawan tidak keberatan dengan banyak pembeli walaupun mereka sangat kelelahan. Karena mereka juga pasti akan mendapatkan bonus nantinya. “Terima kasih, silahkan datang kembali ya..” ucap kata penutup Izzati saat menerima pembayaran dari pembeli. Mereka berusaha tersenyum ramah di balik kelelahannya. Pukul 15.00 Wib, keadaan sudah mulai sepi. Mereka mulai sedikit bernafas lega dan mengambil waktu untuk beristirahat walau hanya sebentar. Tiba-tiba beberapa pria ber jas hitam masuk ke dalam café, mereka sangat tampan dan keren. “Waw…. Siapa mereka?” tanya Mona yang sedang membersihkan meja. Mereka adalah Tristan, Alex dan Alfa. Kedatangan mereka membuat yang lain terpesona. “Silahkan masuk tuan,” Tristan mempersilahkan kan Shean untuk
Read more
Mencumbunya Kembali
Shean masih menggendong Zaheera menuju kamar lantai atas, beberapa pelayan mengikuti nya dari belakang. Zaheera yang masih berusaha berontak ingin turun, sekaligus takut jatuh juga apa lagi saat di tangga. Hingga berada di depan pintu kamar yang masih tertutup. Salah satu dari pelayan membuka kan pintu dan Shean langsung masuk. “Kalian keluarlah,” suruhnya pada pelayan yang masih mengikutinya. “Baik tuan Shean,” pelayan itu pergi dan menutup pintu nya kembali. Bbruggh.. Wanita itu di lemparkan ke atas tempat tidur yang sangat empuk. “Aaaakkkhh…” teriak Zaheera memegang pinggangnya. Shean yang masih berdiri di sisi ranjang, melihat Zaheera dalam senyuman. Mereka saling memandang. Wanita itu menggerakkan tubuh nya mundur, berusaha menjauh dari pria yang masih menatapnya. Pria itu sudah mulai mendekati Zaheera, membuat nya semakin panik dan takut. “Apa… apa yang Anda… lakukan?” wanita itu ketakutan. “Tenang lah say
Read more
Pelayanan Untuk Zaheera
Beberapa pelayan sedang sibuk memandikan Zeera yang masih belum bangun dari pingsannya. Ada sekitar 4 pelayan wanita mengangkat tubuh Zeera ke dalam bath up. “Apa menurut kalian, Nona ini adalah kekasihnya tuan Shean?” tanya salah satu dari pelayan. “Aku rasa sih bukan ya, tapi kenapa tuan membawa nya ke sini? Kan tidak pernah tuan membawa perempuan datang kesini,” “Iya, apalagi tuan menggendong nya turun dari mobil,” jawab rekannya yang sambil menggosok tubuh Zeera. Perlahan gadis itu membuka matanya. Kesadarannya sudah mulai terkumpul. “Nona….. apa anda sudah bangun?” tanya Lia melihat mata Zeera yang sudah terbuka. “Kalian….. kalian siapa?” Zeera melihat empat wanita yang menyentuh nya dalam keadaan telan**ng. “Nona, kami adalah pelayan tuan Shean yang di tugaskan untuk…"“Tunggu dulu… kenapa….kenapa aku ada di sini? Dan… dan… apa yang kalian lakukan padaku?” tanya Zeera yang sadar kalau dia tidak berpakaian lagi. “No
Read more
Zzeeraa...
Shean diam, tapi masih memperhatikan Zeera yang tidak mau melihatnya. “Apa saja?.... kalau aku iriskan daging tangan ku… apa kau mau memakannya?” Shean berbicara dengan menggenggam pisau kecil di tangannya. Zeera bingung harus bagaimana, tapi yang pasti dia tahu adalah kalau dia saat ini sangat ketakutan. “Kalau kau mau….. aku tidak keberatan akan mengirisnya untukmu…" “Tidak…..aku tidak …mau…tolong….jangan lakukan itu…” Zeera menahan agar pisau itu tidak memotong tangan Shean. Bibir Shean tersenyum. “Ada apa dengan pria ini? Apa dia…. Gila??” gumam Zeera. “Jadi….. kau mau lauk yang mana?” tanyanya mengulangi. Zeera melihat apa yang akan di pilihnya. “Itu….itu saja….” jawabnya menunjuk. “Yang mana? Aku tidak tahu apa yang kau tunjuk,” bisik Shean di telinganya. Shean sengaja tidak melihat apa yang di tunjuk Zeera, karena sepasang matanya hanya melihat wajah Zeera yang terlihat panik. “Itu….ikan….ikan yang di goreng itu…
Read more
Jangan Bercanda Sayang
Wanita itu terus menangis dalam dekapan Shean, dan pria itu tidak perduli, yang ada dalam pikiran nya adalah melampiaskan hasrat nya yang sempat tertunda beberapa waktu yang lalu.Tap…Kedua tangan Zeera di letakkan di atas kepala gadis itu, dengan tangan kekar yang menahan nya, hanya satu tangan. Ciuman mendarat di setiap bagian atas nya, tidak ada kegelian atau kenikmatan yang di rasakan Zeera, yang ada dalam pikiran nya adalah ketakutan.Shean, melihat air mata gadis itu yang sudah mengalir deras, membasahi kedua pipi nya, dia terhenti. Di angkat sedikit tubuh nya dan melihat lebih dekat wajah itu. tangan yang di tahan Shean, di lepaskan, sehingga Zeera segera menutup wajah dengan kedua tangan nya.“Kenapa kau menangis?” tanya nya yang masih berada di atas tubuh Zeera.Wanita itu tidak bisa menjawab, suara tangisan nya sangat pilu, terdengar keras juga.“Ck… aku hanya mengajak mu untuk berci**a, dan kau men
Read more
Aku Bisa Menidurimu
“Apa kucing ku sudah makan malam?” tanyanya sambil memberikan tasnya pada Edo, pelayan laki-laki yang lebih tua darinya. “Sudah tuan, dan sekarang nona sudah tidur di kamarnya.” jawab Edo. Shean tersenyum senang mendengarnya. “Bagus,” Shean pergi berjalan meninggalkan para pelayan di belakangnya. “Tuan, apa ada yang Anda butuhkan? Seperti makan malam?” tanya Edo menunggu perintah. “Tidak ada. Kalian pergilah. Aku akan menemui kucingku dulu,” jawab Shean, mengusir para pelayan yang masih mengekorinya. Edo menundukkan wajah, dan berhenti mengikutinya. Shean terus berjalan, dan masuk kedalam kamar, dimana Zeera sedang tertidur pulas di balik selimut. Shean membuka kancing kemeja, membuka jam tangan, menarik tali pinggang, dan membuka kemeja itu, hingga sekarang dia bertelanjang dada. Bibirnya terangkat saat melihat tubuh Zeera, seperti kesenangan yang luar biasa. Setelah membuka celana panjangnya, sekarang dia hanya memaka
Read more
Apa Kau Merasakannya Sayang?
“Apa itu?” gumam Zeera, yang tidak tahu kalau itu adalah bagian vit*al pria yang masih ada di atas nya. “Apa kau merasakan nya sayang? Itu adalah benda yang sangat nikmat. Apa kau mau merasakan nya?” bisik Shean. Zeera semakin ketakutan, napas nya tidak bisa di control. Semakin lama dada nya semakin sesak. “Hhhhaahh…… Hhhaaahhh…… ” napas Zeera yang tersumbat, di rasa berat. Melihat itu, Shean menaikkan salah satu alis nya. “Hey…hey..” dia menampar pelan pipi Zeera. Tidak ada jawaban dari Zeera, mata nya memang terbuka menatap nya, tapi pernapasan nya jadi terganggu. Plak…Plak…Plak.. Masih menampar nya pelan. Shean lalu turun dari tubuh wanita itu, dan duduk di samping nya. Zeera segera duduk, dengan sisa tenaga nya berusaha untuk menjauh dari pria yang masih menatap nya. Shean masih mengawasi, dia yakin wanita itu tidak akan pergi jauh dari nya. Perlahan-lahan, napas Zeera sudah stabil no
Read more
“Ooyy… berhenti menghinaku wanita gila!!”
“Jangan lupa makan, jangan di tunda agar kau tidak sakit,” ucapnya lagi membenarkan jas kerjanya. Zeera mengangguk, memaksa tersenyum.  ******** Seperti biasa tidak ada yang bisa di lakukan Zeera, selain duduk dan berusaha bersembunyi dari pria mesum yang menahannya di rumah mewah. “Kenapa aku di tahan di tempat ini, sebenarnya apa yang di inginkan pria itu?” Seorang dirinya berada di kamar, menatap langit dari jendela yang terbuka lebar. Dari situ, dia bisa melihat pemandangan di luar rumah, merasakan udara yang berhembus menyentuh kulitnya. Dari lantai atas dia melihat ada sebuah mobil masuk ke halaman rumah. “Mobil siapa itu? sepertinya bukan mobil pria mesum itu,” ucapnya pelan. Zeera memang penasaran, tapi tidak mau turun kebawah untuk melihat atau mengintip tamu yang tidak di ketahuinya. Di temani sarapan yang sebelumnya sudah di antarkan Ana. Terdengar suara yang berisik di lantai bawah. “Suara berisik apa i
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status