Share

Part 22

Dibawah sinar mentari pagi yang menelisik masuk melalui jendela kamar mewah tersebut, pria tampan dengan balutan baju tidur nya terlihat nyaman mengusapi perut wanita yang masih terlelap di sebelah nya.

Mata sang wanita perlahan mengerjap, hingga kemudian terbuka. Kedua nya saling pandang dan melempar senyum.

"Selamat pagi." Ujar Alvon dengan nada serak dan senyuman tipis nya.

"selamat pagi. Kamu sudah bangun sejak tadi?"

"Seperti yang kamu lihat."

Cyra tersenyum. Lantas, ia melirik kebawah yang dimana Alvon masih setia mengusap lembut perutnya disana.

Astaga, mengapa Alvon begitu sangat manis? Kenapa tidak sejak dulu saja sifat Alvon seperti ini padanya?

"Kapan dia akan lahir?" Tanya Alvon.

"Masih lama Al. Kamu sudah tidak sabar?"

"Tentu. Aku berharap dia laki-laki. Nanti akan ku ajak bermain bola setiap hari."<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status