Lahat ng Kabanata ng Alstroemeria: Kabanata 31 - Kabanata 40
92 Kabanata
Mulainya Sayembara
"Zhang Li, ayo aku antar pulang." "Tidak bisa. Aku harus belajar elemen es dahulu!" "Kau akan meleleh jika belajar elemen es bersama Pangeran ketiga Zhang Li." Ya kau benar karena ia memiliki elemen api, tapi aku harus mendapatkan elemen es atau mengembangkannya. "Ya bagaimana lagi! Aku harus berjuang ," ucap ku sambil tersenyum polos. "Kakak pertama jangan mempersulit dia lagi! Zhang Li harus cukup beristirahat karena esok hari sayembara telah dimulai," Ucap Pangeran ketiga dengan santai sambil membereskan tumpukan kertas. "Apakah sudah siap Wuxian?" tanyanya
Magbasa pa
Sayembara Ke-2
"Pendaran purnama menerpa kamar Terbayang dinginnya halaman luar Menerawang terpana terang rembulan Menunduk terindu kampung halaman." "Berjudul 'Rindu dimalam sunyi' karya dari Li Bai pujangga legendaris." Cukup memudahkan aku!Ah suasana ini membuat aku semakin semangat saja. Sungguh menyebalkan dan curang! Meskipun Dewi Burung seorang Dewi, tapi ia harus tetap mengikuti ujian ini agar terlihat adil namun kenyataannya ia malah bersantai di sebelah Permaisuri Kaisar sambil menikmati buah dan menyimak ujian yang berlangsung. hufft... Terik matahari mulai membakar kulit kami hingga berkeringat dan para wanita yang memakai riasan yang sangat indah tadi, sekarang terlihat kebingungan dan aneh. Untung saja aku tidak memakai riasan apa-apa, tapi mengap
Magbasa pa
Melawan Dewi Burung
Apakah harus aku melawan Da Liu? Ah aku tidak enak dengannya karena bagaimanapun kami adalah teman, tidak mungkin aku menyerang teman ku sendiri. Tiba-tiba saja Pengawal yang bertugas berteriak memanggil peserta sayembara "Sekarang saatnya Zhang Li melakukan pembuktian bersama Da Liu..." Saat aku sudah berada diarea pembuktian tempat itu langsung dibatasi oleh kekuatan spiritual yang berbentuk perisai emas. Aku memberi salam kepada Kaisar, Permaisuri Kaisar, dan para Pangeran. Kaisar menjentikkan jarinya dan langsung terpasang sebuah konde emas dirambutku. Aku juga tidak lupa untuk memberi salam kepada Da Liu "Zhang Li sayembara ini adalah pembuktian. Jadi, didalam area ini kau adalah musuhku!" "Baiklah aku tidak akan sungkan lagi denganmu Da Liu." 
Magbasa pa
Akhir dari sayembara
Aku harus mencobanya! Mungkin dengan cara ini aku bisa menang karena selama hidupku, aku belum pernah melihat sebuah sayap api padam dengan mata kepalaku sendiri. Terlihat Dewi Burung terbang menggunakan sayap api miliknya yang sangat merah membara itu.   Ia mulai menyerang ku dengan jurus bola api sambil menghindari serangannya aku mempersiapkan replika bunga Lily es tersembunyi untuk menyerang Dewi Burung secara tiba-tiba dan sepertinya sekarang waktu yang tepat!   Aku langsung memejamkan mataku dan berkonsentrasi untuk menyerangnya dari depan dengan serpihan es.   Setelah sibuk menangkis serangan dari depan lalu aku menyerang  dengan replika bunga Lily es yang tadi aku buat sebanyak dan secepat mungkin dari belakang agar sayap api miliknya terkena lelehan es yang terbakar. Benar saja sayap api miliknya saat ini telah padam "Berakhir..." Gumamku pelan.   *Aaaa....   
Magbasa pa
Terungkap Kembali
Aku mencoba jalan saja kearah rumah Guru untuk bertemu Ji Que. Dijalan aku tidak sengaja bertemu  oleh Dewa Bumi & Langit langsung saja aku menyapanya "Dewa Bumi, apa kabar?" tanyaku. "Oh Nona Zhang Li tentu saja baik. Bagaimana denganmu Nona?" "Baik juga." "Maaf Nona, hari ini aku tidak bisa menemani berbicara karena ada hal mendesak dialtar suci yang tidak bisa ditunda." Setelah itu Dewa Bumi & Langit pergi dengan teleport lalu aku mencoba teleport juga ke rumah Guru mungkin saja kali ini akan berhasil. "Astaga! Kakak Zhang Li kau sungguh mengagetkan aku." Terlihat Ji Que sedang makan bersama Tian Yi dan dimeja makan sangat penuh dengan berbagai macam masakan berjenis daging sapi. "Apakah kalian sedang mengadakan pesta tertutup tanpa mengundang aku?" tanyaku dengan nada kesal. "Tida
Magbasa pa
Kaisar tahu
Aku menghembuskan napas perlahan untuk memastikan bahwa tindakanku kali ini tidak salah karena bagaimanapun aku harus mengikuti perintah Guru untuk tetap sekolah dilembah langit untuk mengambil gelar sebagai seorang Dewi. "Ya, aku memang Alstroemeria, tapi bisakah untuk tidak menghukum ku Kaisar? Aku akan pergi setelah lulus dari sekolah lembah langit. Aku janji! Namun jika tetap tidak diijinkan berada dialam langit, aku akan pergi sekarang juga Kaisar." "Hahaha apakah aku berkata seperti itu? Mengapa kau takut diusir dari alam langit? Bukankah kau menbantu kami?" tanya Kaisar sambil tersenyum. Suasana tegang langsung berubah menjadi cair akibat tawa Kaisar dan para Pangeran seperti terlihat legah tidak khawatir lagi. "Maaf Kaisar aku membantu sesuai perintah Guru saja." "Bisakah kau ulurkan tanganmu sebentar Zhang Li?" tanya Kaisar. Mengapa didalam dirinya a
Magbasa pa
Akan Menikah
Wuxian mempersilahkan Zhang Li untuk duduk  "Nona Zhang Li silahkan duduk karena tempat ini sudah disediakan khusus untuk Nona dan maaf Nona saya tidak bisa menemani karena saya harus kembali ke sisi Pangeran ketiga." "Baiklah. Terimakasih Wuxian!" Ucap aku sambil melambaikan tangan kepadanya. Aku menghela napas sebentar untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di sekitarku karena meja milikku berada dekat dengan para penasehat Kaisar. Kebetulan tempat dudukku bersebelahan dengan Dewa Bulan, tapi aku tidak melihat Dewi Bunga Agung? Dimana ya? Apakah Dewi Bunga Agung tidak datang? "Permaisuri Kaisar dan Dewi Burung memasuki ruangan..." Teriak prajurit. Semua orang langsung berdiri dan memberikan salam kepadanya. Apakah aku harus juga? Sepertinya begitu. "Para Pangeran memasuki ruangan..." Tidak lama kemudian pengawal yang ber
Magbasa pa
Ibuku?
Pangeran ketiga sedang menunggu Pangeran pertama mempersiapkan dirinya untuk ke sekolah "Kakak apakah kau sudah tahu tentang keputusan permaisuri?" tanya Pangeran ketiga. Pangeran pertama langsung terdiam dan menatapnya dengan memasang wajah serius "Ada apa lagi adik ketiga?" tanyanya. Apakah akan lebih baik? Jika aku memberitahu Pangeran pertama? "Kau cerita kepadaku bahwa pemenang sayembara akan menjadi istrimukan kak? Namun Permaisuri tidak berkata demikian waktu itu dan ...." Pangeran pertama langsung menghilang dari hadapan Pangeran ketiga. Apakah aku salah memberitahu kakak pertama? Rasanya tidak. "Ayo Wuxian kita ke kantin sekolah untuk makan pagi karena hari ini kantin memiliki makanan spesial." Pangeran ketiga langsung teleport bersama Wuxian ke kantin lalu saat mereka mencari tempat duduk yang strategis untuk menikmati makanan, mereka tidak sengaja ia melihat Zhang Li, Tian Yi, Song Lan, dan Pangeran kedua "Jodoh memang akan
Magbasa pa
Belati Emas
Aku sekarang sedang berada diruangan untuk berganti pakaian, tapi karena pakaian ini terlalu rumit dan aku tidak pernah memakainya. Jadi, sekarang aku dibantu oleh Dewi keterampilan dan Dewi Hujan untuk memakai pakaian "Sudah selesai..." ucapku dengan semangat lalu Dewi keterampilan hanya tertawa melihat aku berkata seperti itu."Wajahmu belum dirias Zhang Li dan rambutmu juga belum rapih, bersabarlah aku tahu ini kali pertama kau memakai pakaian seperti ini.""Terimakasih Dewi Keterampilan dan Dewi Hujan telah membantuku."Setelah itu aku hanya duduk menatap cermin besar sambil memperhatikan Dewi Keterampilan merias wajahku, sedanngkan Dewi Hujan menyisir rambutku yang panjang dengan sangat halus.Gaun panjang yang aku pakai saat ini terlihat seperti berlapis dua karena pada lapisan pertama pada gaun terdapat kain renda tipis berwarna putih polos lalu setelah itu pada lapisan kedua terlihat warna merah dan putih menutupi kain tipis dilapisan pertama.
Magbasa pa
Curiga!
Matahari saja belum terbit sepenuhnya, tapi sudah ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku berkali-kali. Anehnya, aku tidak mengenali suara ini karena terdengar asing."Silahkan masuk," Ucapku sambil duduk menatap kearah pintu kamar ku. Aku langsung melotot dan terkejut saat melihat pengawal pribadi Kaisar berada dirumah lembah langit sepagi ini, bahkan menemui aku secara pribadi seperti ini.Aku langsung berdiri dan menghampiri nya "Ada apa? Maaf aku baru bangun.""Bisakah Nona keluar sebentar? Kaisar sudah menunggu Nona dihalaman depan rumah."Aku sungguh panik saat mendengar ucapannya "Ta-Tapi aku belum mandi," Ucapku sambil menatapnya bingung. Pengawal pribadi Kaisar berdecak dan langsung menarik tanganku, agar aku segera menemui Kaisar."Kaisar..." Ucapan pengawal pribadi itu membuyarkan lamunan Kaisar dihalaman rumah lalu Kaisar menyuruh aku duduk.Kaisar tersenyum kepadaku, kemudian ia menyodorkan sebuah kotak yang tergel
Magbasa pa
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status