All Chapters of Magic You: Chapter 91 - Chapter 100
109 Chapters
Chapter 91
Selang beberapa menit biang lala ini akhirnya bergerak. Dan Jessen masih memelukku sambil menutup mata dan ekspresi datar.Ngak tau udah seberapa merah wajah ku sekarang. Dan seberapa detik lagi klep jantung ku bakalan lose karena darah yang berpacu kencang.Aku hendak menyingkirkan lagi badanku darinya dengan perlahan, agar biang lalanya ngak goyang lagi."Eem." Erangnya kesal. Dia kembali mengeratkan pelukannya.Deg degAstaga... Jantungku..."Jes... Aku. bisa. serangan. jantung kalau begini." Ucapku mendat mendat karena masih jantungan.Dia membuka matanya dan menatapku datar. "Lemah banget jantungmu."Kretek... Sakit banget hati aku njir...Aku membuang wajahku. "Biarin."Dia melepaskan pelukannya dan duduk bersender dengan tangan di lipat di dada. "Payah." Ledeknya.Rasanya seperti... Pingin nyekek dia tau ngak!Sabar... Sabar... Ini adalah cobaan...Mengambil ponselku. Aku lihat udah jam
Read more
Chapter 92
Jessen POV ku memandang sekitar. Mama tengah menyiapkan makan. Huh? Bisanya juga ngak pernah."Jessen!!" Panggil mama sambil tersenyum menyadari aku telah pulang.Aku menoleh tanpa menjawab.Ini ada yang tak beres.Mama mengarahkan aku ke meja makan. Memberikan aku se-porsi spygetti keju. "Makanlah. Mama membuatnya susah payah loh..""Makasih ma." Ucapku dengan mimik wajah bingung. Sambil menelaah maksud dan tujuan mama.Mama tersenyum lebar."Mama kenapa? Mau apa?" Aku langsung to the point aja."Jessen... Mama mohon sama kamu... Sekali ini saja..." Ucap mama lirih."Tolong Jessen..." Mama menangis dengan penuh kesedihan.Aku membuang wajahku. Dengan sekian kalinya dia bersandiwara dan memasang topeng kemunafikan aku takkan pernah bisa p
Read more
Chapter 93
 Dia melihatku. "Kau ngak belajar?" Tanya nya. Kemudian wajahnya kembali menatap buku. "Huh? Ini kan jam istirahat." Ucapku sambil sebelum nya melihat jam tanganku. Dia mengangguk. "Oh ya. Aku lupa." Huh? Dia seperti mencari topik pembicaraan atau... Ada yang ingin di bicarakan nya? "Kau mau ngomong sesuatu ya? Resah banget." Dia sedikit terkejut kemudian kembali tenang. "Ngak ada." Aku mengedikkan bahuku ke atas dan kebawah. Terserah sih. Aku terus melihat nya. Serius... Jessen hari ini aneh. Dia menatapku datar. "Val." "Hm." "... Aku sayang kamu." Deg. Aku mengusap tengkukku kaku. "Okey." "Kamu?" Tanyanya lagi "Juga sayang kamu."&
Read more
Chapter 94
Kami tengah berdiri di depan pintu rumahku. Diam tak bergeming.Masuk, ngak, masuk, ngak....Arh... Aku tak tau..."Sampai kapan kita berdiri." Ucap Jessen padaku."Em. Anu... Tapi janji loh ya. Ini cuma formalitas aja. Maksud ku, kita setelah menikah tetap menjalankan rutinitas seperti biasa. Tetap sekolah dan... Aku ngak mau hamil sampai tamat sekolah. Titik." Aku mengaruk pundakku yang tak gatal.Dia mengangguk. "Iya.""Ooke kita masuk sekarang." Kataku memberanikan diri.Aku pun masuk bersama dengan Jessen."Eh. Valen... Udah pulang sayang." Ucap nenek sambil berjalan ke arah ku dan memelukku sebentar.Nenek menunjuk Jessen. "Ini teman kamu ya Val?" Kata nenek tanpa menghilangkan senyumnya.Nenek tampak berfikir. "Kamu... Nenek seperti pernah lihat."Nenek kemudian melentikkan jarinya menandakan dia mengingat akan suatu hal. "Ah. Iya... Kamu dari keluarga Luders kan?..."Jessen tersenyum dan meng
Read more
Chapter 95
Aku beneran ngak ada teman lagi di kelasku. Mereka memusuhiku.Huf... Udahlah Val. Sebentar lagi kan tamat, tinggal satu setengah tahun lagi. Jangan pikirin sesuatu yang membuat mu pusing. Sudahlah...Aku berjalan di koridor sekolah hendak berjalan menuju perpustakaan.Eh. Itu Tessa. Ngapain dia?Wajahnya murung banget.Buntutin aja kali ya...Aku berjalan perlahan mengikutinya dari belakang.***Langkah Tessa berhenti saat sampai di loteng sekolah.Ngapain Tessa ke sini..."Hu hu... Hu hu..." Tessa menangis.Tessa tampak mengeluarkan sesuatu dari saku roknya.Cutter?Dia tapak... Astaga dia mau motong nadinya?!Aku langsung berlari dan menepis tangannya membuat cutter itu tercampak."Kau apa apaan sih Tes! Gila ya! Kalau aku ngak dateng pasti kau bakalan mati!" Jerit ku.Dia membalikkan badan melihat ku. Dia langsung memelukku. "Val... Mama sama Papa berantem lagi..." Dia
Read more
Chapter 96
Bel sekolah telah di bunyikan. Seluruh murid di kelas berhamburan ke luar setelah guru mata pelajaran keluar terlebih dahulu."Val. Nonton drakor bareng kuy..." Tessa yang telah pindah tempat duduk di sebelahku sangat bersemangat mengajakku kegirangan.Tessa menunjukkan flashdisk nya. "Banyak drakor keren Valll.... Terutama kita harus lihat drakor yang ada Kim Tae Hyung nya..... Kuy lah."Aku mengusap tengkukku hendak menolak ajakan Tessa. Aku tau apa yang akan terjadi kalau aku nonton bareng Tessa. Pasti aku ngak bakalan konsen dengan alur ceritanya karena dia ke-asyikan menjerit, memeluk dan menggoncang badan ku saat idolnya lagi mengadu acting. Ampun.... Aku udah pengalaman dengan Cya dulu..."Hehe. Aku lebih suka nonton suara hati istri di rumah sambil makan popcorn." Ucapku."Ih... Apaan sih Val. Becanda mulu."Aku cengengesan."Is. Valen ih. Memangnya kau udah jadi istri apa. Doyan cerita yang begituan." Sindir Tessa tanpa tau s
Read more
Chapter 97
Author POV Tessa yang kini tengah berjalan sendiri pulang ke rumah pun kembali murung. Dia tampak sangat sedih karena akan pulang ke rumah, berjumpa dengan orang tuanya yang selalu bertengkar lagi.Udara kencang menghembus nya dengan sekali tepasan, membuat rambutnya yang indah terurai ke belakang mengikuti arah mata angin.Sepertinya akan hujan. Itulah yang di pikirkan Tessa.Tessa berjalan lambat, sengaja karena dia hanya malas terlalu cepat pulang.Sewaktu melewati halaman sekolah Tessa teringat lupa membawa buku catatan Biologi nya."Ck. Kenapa baru inget sekarang." Umpat nya kesal.Tessa pun membalikkan badan nya kesal dan kembali ke kelasnya.Tessa melewati koridor yang sudah sepi dan tak sengaja mendengar sesuatu yang janggal di telinganya. Suara nya sedikit rusuh..
Read more
Chapter 98
Jessen menatapku dengan kepalanya bertumpu pada salah satu tangannya.Sedangkan aku terus berpacu dengan waktu mengerjakan tugas uang di berikannya.Dia melipat tangannya di atas meja perpustakaan ini melihat ke bawah melihat jam tangannya sekejap. "Lama.""Ish. Sabar lah. Ini juga udah usaha kali." Ucapku kesal. Ngak sabaran banget sih.Sedikit lagi... Cepat..."Yes. Siap!" Kataku bersemangat. Tapi aku ngak sadar kalau di perpus, semua orang memperhatikan ku kesal.Aku menepuk menyatukan kedua telapak tangan ku memohon maaf. "Maaf ya." Kataku sambil tertunduk malu.Mataku kembali mengarahkan Jessen. Ku serahkan selembar kertas jawaban ku. "Nih. Siap kan." Kataku bangga.Dia mengambil kertasnya. "Cih. Kau mau mempermalukan diri mu nanti di seleksi lomba huh?""Kenapaaa. Jawaban aku itu bener tau."Dia menokok kepalaku dengan kertas yang ku kerjakan tadi. "Jawaban mu hanya benar 3 dari 10.""Ah. Mana m
Read more
Chapter 99
Hujan semakin deras. Jessen tidur di kamar tamu yang telah di sediakan.Aku tidur di kamar jadi ngak tenang. Apa Jessen baik baik aja?Atau dia makin sakit?Tadi dia udah makan nasi dan obat sih. Tapi tetap saja aku kuatir.Tok tok tok.Pintu kamar terketuk. Siapa?Aku berjalan menuju pintu kemudian aku membukanya.Aku terkejut melihat Jessen tengah berdiri dengan wajah pucat. "Val.""Loh kok ngak istirahat?"Dia mengusap usap bahunya. "Dingin. Dan aku ngak bisa tidur. Aku tidur sama kamu ya."Mataku terbelalak."Eenggak enggak. Aku kan cewe. Kamu cowo."Jessen kecewa dan tambah lemas. "Aku ngak akan ngapa ngapain. Kakek nenek juga di rumah. Please Val. Kepalaku pusing banget." Rintihnya."Hm. Ya udah." Aku menunjuk nya. "Awas loh kalau macam macam."Dia mengangguk.Dia langsung tertidur di ranjang ku. Sedangkan aku menutup pintu.Kemudian aku duduk di lantai bersender di
Read more
Chapter 100
Cus merapat 😚✨...----------------------------------------------------------- Author POV   Tessa membekap mulut Rio karena Valen ada di sebelahnya. Tessa Idak mau Valen tau kalau dia pacaran sama orang mesum ini! Najis!Setelah berpamitan dengan Valen yang masih agak bingung dengan tingkah laku Tessa, Tessa dan Rio pun pergi.Setelah beberapa langkah jauh dari Valen, Tessa menatap tajam Rio. "Heh! Ngapain sih datang datang!""Karena aku pacar kamu lah. Masa aku tinggalkan kamu sendirian di tengah hujan." Rio tersenyum lebar Melihat pacar barunya yang marah. Terlihat sangat manis, padahal pacarnya itu kesal padanya.Karena cuaca mendukung dan gelap. Membuat lampu jalan yang di seki
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status