All Chapters of Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar): Chapter 21 - Chapter 30
41 Chapters
21. Cinta Segi Tiga
"Anak yang ada di foto ini, apakah itu kau dan Daisuke?” pertanyaan Yukie masih menggantung di udara bahkan ketika kedua kalinya pertanyaan itu terlontar dari mulutnya Daiki masih diam membisu."Daiki!!" Yukie duduk di bibir ranjang, menatap wajah Daiki dengan tatapan tajam penuh harap menunggu jawaban dari pertanyaannya. Bimbang, saat inilah yang sedang di rasakan oleh Daiki. Antara ingin menjawab, keraguan itu bergelayut di hatinya.Namun karena Yukie sudah melihat foto itu mau tak mau Daiki pun mengakuinya.“Iya, anak kecil yang ada di foto itu adalah aku dan kakakku" Daiki mengalihkan pandangannya ke mata Yukie yang nampak berbinar. Gadis itu terlihat sangat bahagia senyum lebar kemudian terulas di bibirnya."Ya ampun kenapa kau tidak bilang padaku dari awal!" Yukie meletakkan kembali foto itu diatas nakas. "Aku harus mengatakan apa? Aku tahu kalau kau gadis kecil itu juga setelah menemukan kalung itu kalau aku tidak menemukanny
Read more
22. Sensei Untuk Daiki
Keesokan harinya Daiki berangkat sekolah seperti biasa namun saat ingin masuk ke dalam kelas dia langsung dihadang oleh Kira dan Murakami, Kakak kelasnya. Gadis yang tingginya sebahu Daiki itu bersandar di gawang pintu.“Daiki?” sapanya. Daiki langsung terpaku dengan wajah malas dia hanya menggerakkan bola matanya melirik kearah gadis itu.“Siapa kau?"  Kira terkekeh geli bercampur kesal saat sadar ternyata Daiki belum mengenalnya."Aku yang menitipkan coklat kemarin pada teman sebangkumu, apa dia tidak memberikan coklat itu padamu?" Daiki semakin malas bahkan sepertinya berbicara dengan Kira hanya membuang-buang waktunya saja maka memilih untuk tak menghiraukan gadis itu adalah pilihan yang tepat."Menyingkirlah kau menghalangi jalanku!" Daiki kemudian mendorong bahu kira dengan tubuhnya saat ingin masuk ke dalam kelas. Gadis itu melirik dengan tatapan kesal karena tak menyangka bahwa Daiki pun akan b
Read more
23. Kiss In The Hallway
“Daiki lepas!” Yukie mencoba menepis tangan Daiki yang masih merangkul bahunya. Lelaki itu hanya terdiam membuang pandangannya ke arah lain.“Kenapa?” “Jangan lakukan itu lagi di depan Daisuke!” Yukie nampak kesal seolah dia tak nyaman dengan perlakuan Daiki yang seakan di sengaja saat berada di depan Kakaknya. Daiki menghela nafas panjang kemudian berucap dengan nada berat.“Aku tahu... memangnya kenapa?” tatapannya berubah malas saat melihat Yukie, gadis itu membuatnya cemburu karena sikapnya saat berada di depan Daisuke dan saat sedang bersamanya sungguh sangat berbeda.Yukie akan menjadi lebih sopan dan lembut ketik ada di depan Daisuke namun saat berdua dengannya, Yukie seakan memperlihatkan sisi kasar dan cuek kepada Daiki. Lelaki itu tahu dan sadar kalau Yukie sepertinya memiliki perasaan kepada Kakaknya, namun sebelum mendengar pengakuan sendiri dari mulut Yukie, Daiki tak akan berpikir lebih. “Katakan
Read more
24. Daiki Semakin Meresahkan
Daiki memejamkan matanya, perlahan mendorong tubuh Yukie  ke rak buku yang ada di belakangnya.Dengan kedua tangannya, Daiki meraih rahang Yukie memaksa gadis itu mengangkat wajahnya ke atas ketika Daiki melumat bibirnya semakin intens. Yukie tak mampu menolak ciuman itu, bibir Daiki yang sangat lembut serta aroma wangi tubuh Daiki membuatnya seolah dengan sengaja menghipnotisnya.  Ketika Daiki meraih dagunya meminta agar Yukie membuka bibirnya karena ingin memainkan lidahnya di dalam mulut Yukie, seketika gadis itu tersadar dan langsung membuka mata. Yukie menarik kepalanya ke belakang menyudahi ciuman itu, Daiki mulai membuka matanya perlahan menatap wajah Yukie dengan lekat. “Apa yang baru saja aku lakukan??” bisik Yukie dalam hati sembari menundukkan kepala, menyembunyikan wajahnya dari Daiki. Melihat Yukie terdiam dan tak marah dengan apa yang dia perbuat pada gadis itu membuat Daiki melangkah maju se
Read more
25. Kedua Kalinya
Yukie duduk di sofa dengan obat di tangannya, melamun karena pikirannya sudah macam-macam karena Daiki bertelanjang dada di depannya dengan sikap yang tak seperti biasa karena terlihat lebih berani dan menggoda. “Kenapa? Kau pikir aku ingin melakukan apa padamu?” Daiki menahan senyumnya setelah melihat ekspresi wajah Yukie yang tampak lucu. “Tidak... aku hanya” karena malu Yukie pun memilih untuk mengalihkan pembicaraan.“Putar tubuhmu... aku akan bantu oles obatnya.” Daiki perlahan memutar tubuhnya memunggungi Yukie membiarkan gadis itu mengoleskan obat di sisa luka bakar yang belum sepenuhnya mengering. Yukie sempat terpaku menatap bekas luka yang membuat punggung Daiki menjadi terdapat bekas luka yang tak akan pernah menghilang selamanya. Yukie mengangkat wajahnya menatap Daiki dari arah belakang, memikirkan bahwa lelaki itu telah rela mengorbankan tubuhnya untuk seseorang
Read more
26 Pengakuan
Daiki masih mencumbunya dengan lembut dengan tangan membelai lembut pipi Yukie, namun ketika mendengar suara ketukan pintu dia langsung menarik kepalanya menyudahi ciuman itu. Dia mengambil alih ponselnya dari tangan Yukie. Yukie sempat terpelongo karena Daiki tiba-tiba menjauh karena terlalu fokus dan menikmati permainan bibir Daiki, Yukie sampai tak menyadari kalau ada seseorang yang mengetuk pintu. Dari arah luar Daisuke membuka pintu namun ketika ingin melangkah masuk dia dikejutkan dengan Daiki yang tengah berdiri di dekat jendela sembari menerima panggilan dari seseorang.Bukan karena apa namun lelaki itu tak memakai baju apa lagi di depan Yukie. “Astaga!! Daiki!” Daisuke mempercepat langkahnya meletakkan nampan di atas meja kemudian mengambil kaos Daiki yang ada di sofa dan segera meminta adiknya itu untuk memakainya.“Apa yang ada di otakmu! Pakai bajumu!! Kau tidak punya malu bertelanjang dada di depan Yukie... dasar!” hardik Dai
Read more
27 Kalung Milik Siapa Sebenarnya?
“Ya! Akulah yang telah memberikan kalung itu padamu waktu kecil!” Hahahahah....Bukannya terkejut Yukie justru tertawa terbahak-bahak saat mendengar pengakuan dari Daiki. Menurut dirinya itu tak masuk akal Jika dilihat dari sikapnya ketika masih kecil dan kini Daiki yang sudah dewasa benar-benar sangat bertolak belakang. "Kenapa kau tertawa?" Daiki membuang pandangannya ke arah lain karena kesal, maksud dan tujuannya ingin mengatakan kepada Yukie tentang kebenaran bahwa kalung itu memang dari dirinya tapi melihat reaksi Yukie yang benar-benar memang tak percaya dengan ucapannya membuat Daiki menjadi hilang semangat. Hahaha...Yukie masih terus tertawa namun saat melihat Daiki yang membuang muka membuat dirinya menjadi tak enak hati. Perlahan tawa pun menghilang dari bibirnya.Ghm!Yukie berdiam menetralkan suasana berharap Daiki tak merajuk karena dirinya yang tak percaya dan sempat menertawakannya.
Read more
28. Terlambat
  “Bagaimana kalau kalung itu pemberian dariku??” Pengakuan Daiki semalam terngiang jelas di benak Yukie, semula dia tak percaya dengan ucapannya namun setelah melihat kalung milik Daisuke yang di kenakannya, Yukie tiba-tiba berpikir lain.Ingin rasanya memastikan dan bertanya kepada Daiki saat itu namun saat ingin melangkah seketika tubuhnya terpaku saat melihat kakak kelasnya yang bernama Kira itu datang menghampiri Daiki yang tengah duduk di bangku. Daisuke melirik kearah jam yang melingkar di tangannya kemudian dia berpamitan kepada Yukie karena harus segera pergi.“Mmm, aku tinggal dulu ya. Masih banyak tugas yang harus aku selesaikan” Daisuke mengusap ujung kepala Yukie yang di saksikan oleh Daiki dari kejauhan. “Umm! Iya Kak.” “Oh ya... akhir pekan nanti jangan lupa, aku akan menjemputmu.” “Iya, Kak... terima kasih untuk minumannya” senyum Yukie mengiri kepergian Daisuke.Merasa kesal karen
Read more
29. Apa Kau Menyukainya?
  “Kenapa kau tidak makan?” Daisuke mengajak Yukie ke suatu tempat untuk makan malam bersama, di sana mereka bisa melihat galaksi bintang dengan mata telanjang  namun tempat itu menyediakan teropong agar para pengunjung bisa lebih melihat dengan jelas.   Melihat Yukie lebih banyak melamun Diasuke berpikir kalau gadis itu tak menyukai makanannya maka dia berinisiatif memesankan makanan lain untuk Yukie.“Apa kau tidak suka makanannya? Kalau iya aku akan memesan yang lain.” Daisuke kemudian mencari pelayan, dan ketika melihatnya dia kemudian berseru.“Permisi” dia telah mengangkat tangannya dia bermaksud mengundang pelayan namun ternyata Yukie menolak.   “Tidak perlu, mmm... aku menyukai makanannya, jadi kau tidak perlu memesan yang lain” karena merasa tidak enak hati Yukie kemudian melahap makanannya agar Daisuke tak berpikir macam-macam. Karena memang sebenarnya saat itu Yukie sedang melamun memikirkan siapa sebenarny
Read more
30. Perselisihan
Yukie terdiam saat pertanyaan terlontar dari mulut Daiki. Lidahnya seketika kelu seakan tak dapat berucap.“Apa?” ucapnya lirih.   Pandangan Daiki tak pernah berubah, dia masih menatap Yukie dengan tatapan matanya yang nanar.“Kau... menyukai Kakakku?”Melihat ekspresi kebingungan di wajah Yukie, Daiki seakan bisa menebak kalau gadis itu tak bisa menjawab pertanyaannya. Dengan begitu dia mengambil keputusan sendiri bahwa Yukie sepertinya memang memiliki perasaan kepada Daisuke, mengingat juga bahwa gadis itu menganggap kalau Kakaknyalah yang memberikan kalung itu padanya membuat dugaan Daiki kepada Yukie semakin kuat..“Lupakan pertanyaanku! Kau ingin tahu siapa anak kecil yang memberimu kalung, bukan?”   “He? E... i.iya” jawabnya terbata. Yukie semakin bingung karena Daiki tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.   “Kenapa kau tiba-tiba ingin tahu? Bukankah kau bilang kalau Daisuke yang telah memberikan kalung itu
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status