Semua Bab Boss Mafia, I Love You: Bab 31 - Bab 40
131 Bab
Robert Clarck
"Bos…."   "Ada apa?"   "Ada yang ingin bertemu denganmu Bos."   "Siapa?"    Ace bingung harus menjawab bagaimana pertanyaan bosnya ini, lelaki itu masih sibuk dengan beberapa berkas yang ada di atas meja.   Merasa ada yang aneh dengan sikap sekretaris kepercayaannya ini, Allen pun meletakkan pena yang dia pegang dan menatap Ace dengan penuh tanda tanya.   "Katakan siapa yang ingin bertemu denganku!"   "Dia adalah … tuan Robert, Bos."   Mendengar nama itu Allen tersentak, dan bangkit berdiri berbalik menatap pemandangan pantai dari balik kaca jendela ruangannya. Sudah selama ini, lelaki itu baru datang mengunjungi aku setelah bertahun-tahun lamanya?   "Dimana pria itu?"    "Dia baru saja tiba dan meminta bertemu denganmu pada resepsionis di bawah Bos."  
Baca selengkapnya
Memuakkan
"Aku kesini karena ingin bertemu dengan Amberd, mommy-mu." "Mommy?" "Iya … sudah lama aku tidak bertemu dengannya Al. Tidak tahu bagaimana kondisi dia sekarang, apa dia baik-baik saja saat ini?" Allen terdiam, dia semakin curiga dengan maksud kedatangan saudara kembar ayahnya ini.  Apalagi mendengar lelaki itu akan menemui Amberd ibunya, membuat Allen bertanya-tanya dalam hati. Sejak dia meninggalkan rumah Robert dan berhasil mengumpulkan uang, Allen mengambil ibunya dari rumah sakit jiwa dan mengurusnya sendiri tanpa sepengetahuan lelaki yang duduk di depan dia ini. Meski wali ibunya saat masuk rumah sakit adalah Robert, namun atas bantuan Liam dan beberapa rekannya. Amberd berhasil dibawa Allen ke tempat yang lebih aman. Kondisi Amberd saat itu sangat memprihatinkan, dia seakan tidak diurus dengan baik di rumah sakit tersebu
Baca selengkapnya
Hak Ciuman
Rose tiba bersama Allen di ruko toko bunga milik ayahnya Alex. Keadaan disana sangat berantakan, banyak pecahan kaca serta beberapa bunga yang siap dikirim ikut hancur saat pelemparan terjadi. Polisi setempat sementara melakukan olah TKP dan mengambil keterangan dari beberapa saksi, serta mengecek cctv yang ada disekitar toko dan yang ada di dalam toko. Melihat kedatangan Allen Clarck, salah satu orang berpengaruh di kota mereka. Membuat para petugas kepolisian itu bertanya-tanya, ada hubungan apa pemilik toko bunga yang diserang ini dengannya. "Apa sudah ada hasil penyelidikannya Sir?" tanya Allen mendekati pemimpin anggota polisi yang bertugas. "Masih sedang kami selidiki Tuan, kalau boleh saya tahu … Tuan ada hubungan apa dengan pemilik toko bunga ini?"  "Anak perempuannya bekerja sebagai sekretaris di perusahaanku," jawab Allen dingin. "Jika kalian membutuhkan ban
Baca selengkapnya
Mencari Tahu
"Apa kau sudah menemukan pelakunya Ace?" "Sudah Bos, ini…." Ace menyerahkan tablet miliknya ke tangan Allen. Disana sedang berputar sebuah video terjadinya penyerangan di toko bunga Alex tadi siang, dan siapa saja orang-orang itu. "Dimana mereka sekarang?"  "Aku membawanya ke markas Bos." "Bagus, ayo kita kesana sekarang!"  Ace pun langsung melajukan mobil milik bosnya Allen, menuju markas Blue Fire.  Setelah pulang mengantarkan Rose dan menciumnya tadi, Allen bertemu dengan Ace di depan toko bunga seperti janji mereka tadi. Ace memang ditugaskan Allen untuk mencari informasi tentang kejadian hari ini, yang membuat toko bunga Alex rugi mencapai ribuan dollar. "Cari beberapa tukang untuk memperbaiki toko itu Ace, dan singkirkan anggota kita yang aku tugaskan untuk berjaga di s
Baca selengkapnya
Tangisan Juliet
Bunyi dering ponsel di atas meja dapur menghentikan kegiatan Juliet yang tengah memasak untuk dirinya sendiri. Meski terbiasa hidup mewah dan dimanjakan oleh Allen, tidak membuat hobi memasak Juliet hilang. Sesekali dia memasak untuk memuaskan hobinya, seperti petang ini. Ada apa laki-laki ini menghubungiku? Apa mereka sudah ketahuan? Tapi kata orang suruhan ku mereka sudah berangkat tadi sore. Juliet ragu untuk mengangkat panggilan telepon dari asisten kepercayaan Allen, tidak biasanya Ace akan menghubungi dia seperti sekarang. Setelah dua kali Ace meneleponnya, Juliet pun memberanikan diri untuk mengangkat panggilan tersebut. "Halo?"  "Kenapa lama sekali diangkatnya? Apa kau sedang sibuk sekali sampai aku harus menghubungimu selama beberapa kali, hah?!" sentak Ace di ujung sana. Juliet hanya bisa berdecak dalam hati merasa kesal de
Baca selengkapnya
Selamat Tinggal Jalang!
Keesokkan harinya, Juliet bangun dalam keadaan tubuh masih terikat di kursi dengan keadaan yang mengenaskan. Wajahnya melepuh dan mulai bengkak, dengan kepala tanpa sehelai rambutpun. Matanya langsung terpaku menatap pantulan dirinya di depan cermin. "Bagaimana pagimu, jalang?!"  Ace duduk di kursi sofa, tidak jauh dari Juliet berada. "Kau? Kau masih disini? Lepaskan aku!"  "Hei … suaramu membuat kepalaku sakit bodoh! Memohon lah dengan baik jika mau ku lepaskan."  "Brengsek! Kau dan bosmu sama saja, tidak punya hati dan kejam!" sergah Juliet menatap tajam asisten Allen itu. "Lalu kenapa kalau kami sama? Bukankah kau juga menikmati hasilnya selama ini? Kau bahkan hidup mewah dan berkelimpahan disini, tapi kau malah begitu bodoh mau mencari masalah dengan bos. Jadi, terima saja nasibmu kini!"  
Baca selengkapnya
Apa Kau Gay?
"Terima kasih sudah membantu toko kecil kami, Nak Allen. Bantuanmu bahkan sudah cukup banyak bagi kami…."  "Tidak masalah Tuan, aku senang jika bantuan kecilku bisa membantu Tuan dan para pegawai yang ada disini," sahut Allen merendah. Toko bunga Alex White, resmi kembali beroperasi hari ini setelah tiga hari tutup karena kasus pelemparan yang dilakukan Juliet tempo hari. Bahkan renovasi yang dilakukan Allen untuk toko ini terbilang cukup mewah. Ada beberapa furniture baru yang dibeli dan ditambahkan Allen untuk toko bunga milik Alex, ayah Rose. Lelaki paruh baya itu memutuskan memanggil Allen dengan sebutan Nak, agar mereka bisa lebih dekat lagi. Setelah bantuan yang diterimanya. "Mari Nak Allen, kita makan siang dulu. Rose tadi pagi-pagi sekali sudah bangun dan menyiapkan makanan untuk kita, bersama pegawai yang lain," ajak Alex menuju ruang istirahat dalam toko.
Baca selengkapnya
Laki-laki Aneh
"Selamat datang kembali Dokter Liam…," sapa Ace setengah meledek. "Bagaimana Afrika? Menyenangkan bukan?"  Hari ini Liam kembali ke Miami, Florida setelah sebulan lamanya diperintahkan Allen ke benua kulit hitam itu.  Wajahnya tampak tidak terurus dengan lingkaran hitam menghiasi bawah matanya.  "Berhenti meledekku! Mau apa kau kesini? Aku bahkan baru tiba dan kau langsung menggangguku di apartemenku!"  "Jangan marah … aku hanya ingin menjengukmu saja kau tahu!"  "Jangan bohong, ada apa? Cepat katakan apa yang kau inginkan. Kau bukan tipe orang yang suka membuang-buang waktu di rumah orang!"  Ace tersenyum smirk dan duduk melipatkan kakinya di atas kaki yang lain. "Aku ingin meminta bantuanmu." "Bantuan?" Ace mengangguk. "Seorang asisten handal kepercayaan bos Allen, datang
Baca selengkapnya
Payah Untuk Seorang Pria
"Apa yang terjadi padanya?"  Liam begitu terkejut saat membuka pintu mobil van yang membawa Sonya dan Ace. Lelaki yang dikenal dingin dan tidak mau kalah itu, terkapar di lantai dengan keadaan pingsan. "Urus saja temanmu itu! Aku tidak punya waktu untuk menjelaskannya padamu!" sahut Sonya turun dari mobil. "Oh ya, aku mau pulang. Apa kau punya motor? Aku ingin meminjamnya," sambungnya menatap ke sekeliling mereka. Ternyata Ace membawanya ke sebuah gedung, yang mungkin adalah apartemennya atau bisa saja apartemen lelaki yang berdiri di depannya ini. "Aku tidak punya motor, tapi kau bisa membawa mobil Ace pulang. Apa dia tidak apa-apa?" tanyanya menunjuk asisten kepercayaan Allen Clarck. "Sudah aku katakan kalau dia hanya pingsan, aku tidak mungkin membunuh orang. Mana kunci mobilnya," pinta Sonya mengulurkan tangan kanan ke arah Liam. Dokter yang seumuran
Baca selengkapnya
Penasaran Dengan Ini ...
"Ada apa kau memanggilku kemari Al?" "Duduklah…." pinta Allen menunjuk sofa disampingnya. "Lihat ini," sambungnya memberikan sebuah kertas di tangan Rose. "Apa ini?"  "Brosur untuk sebuah cluster baru." "Untuk apa kau memberikan ini padaku?"  "Kau bisa tinggal disana bersama daddy-mu. Tempatnya jauh lebih dekat dengan toko kalian, dan lebih aman." Rose mengernyit. "Aku tidak pernah memintamu untuk mencarikan kami sebuah cluster." "Memang, tapi aku ingin memberikannya untukmu. Anggap saja sebagai bonus karena kau sudah bekerja dengan baik selama ini padaku," sahut Allen tersenyum hangat. "Tidak, aku tidak bisa menerimanya Al. Bahkan aku belum membalas bantuanmu di toko kami kemarin. Maaf, tapi aku tidak bisa…," tolak Rose tidak enak. "Kau tahu, kan kalau aku tidak menerima p
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status