All Chapters of Boss Mafia, I Love You: Chapter 21 - Chapter 30
131 Chapters
Makan Siang
"Kamu mau kemana Rose?"  "Aku akan pergi makan siang bersama sahabatku Bos…." "Dimana?"  "Di restoran dekat sini." sahut Rose mulai menata meja kerjanya sebelum pergi makan siang bersama Sonya. "Kamu naik apa kesana?" tanya Allen masih penasaran kemana Rose akan pergi siang ini. Padahal biasanya juga Rose selalu pergi keluar makan siang disana seperti hari-hari sebelumnya. "Jalan kaki Bos … restorannya tidak jauh dari sini." "Tidak boleh!"  "Hah?"  "Tidak boleh Rose, biar aku yang mengantarkanmu kesana!"  "Apa?" sahut Rose kaget. "Tidak perlu Bos, aku bisa jalan kaki sendiri kesana," tolaknya tidak enak. "Jangan membantah, pokoknya aku akan mengantarkanmu kesana demi untuk keselamatanmu sendiri Rose!" &nb
Read more
Cumbuan
"Bagaimana pekerjaanmu di kantor Rose?"  "Semuanya lancar Dad. Maaf jika aku selalu sibuk di kantor dan tidak sempat membantu Daddy di toko." Alex tersenyum. "Tidak apa-apa Rose, Daddy malah senang kamu bisa memenuhi impian kamu selama ini. Lagipula pegawai kita di toko sangat membantu pekerjaan Daddy disini."  Rose memeluk tubuh lelaki paruh baya itu penuh cinta. " Terima kasih karena selalu mendukungku selama ini Dad … aku menyanyangimu." Alex membalas pelukan hangat anak perempuannya dan membelai lembut punggung Rose. "Sama-sama anakku…." Hari ini adalah hari Minggu, Rose yang libur bekerja memutuskan untuk membantu Alex di toko bunga kebanggaannya.  Merasa mereka semakin kadang bertemu membuat Rose ingin seharian ini bersama dengan ayahnya di toko. Meski sedang hari libur, namun toko bunga milik mereka sel
Read more
Jangan Marah
"Manis…." Allen melepaskan pagutan bibirnya dan mengusap bibir Rose yang belepotan dengan noda merah darah yang bercampur dengan air liurnya.  Nafas mereka saling beradu dengan dada yang naik turun, posisi mereka masih sama seperti tadi. Rose ingin sekali menonjok lelaki yang tampak tidak bersalah karena seenaknya mencium dirinya. "Lepaskan aku brengsek!" sarkas Rose menatap marah bosnya. "No … aku masih belum selesai Rose." sahut Allen mencumbu kembali bibir memabukkan wanita yang tidak bisa berkutik di depannya ini. Untuk yang kedua kalinya Allen melumat dan memainkan lidah dia dengan lihai, menyusuri setiap sudut bibir dan isi dalam mulut Rose. Ciuman itu berlangsung tidak selama tadi karena Rose terlihat pasrah dengan perlakuan Allen padanya.  "Terima kasih karena sudah mengizinkan aku menc
Read more
Perasaan Aneh
"Bagaimana kamu bisa jadi sekretaris yang bisa diandalkan jika pekerjaan sekecil ini saja, kamu tidak becus mengerjakannya Rose!" sarkas Allen. Wanita yang sedang dimarahi oleh pemimpin A, Corp itu hanya terdiam dengan kepala yang di tekuk ke bawah. Laporan kerja sama dengan salah satu rekan bisnis yang diminta Allen padanya, ada sedikit kesalahan yang menurut lelaki itu cukup fatal. Ada beberapa poin yang hampir tidak menguntungkan perusahaan miliknya, dan tidak diberitahukan Rose padanya. Beruntung sebelum Allen menandatangani laporan persetujuan itu, dia sempat membaca terlebih dahulu isi dalam laporan tersebut.  Padahal sebagai sekretaris, salah satu tugas Rose adalah memastikan setiap laporan yang masuk harus dia periksa dulu sebelum diberikan pada Allen bosnya. "Maaf Bos, kemarin aku-" "Aku tidak menerima alasan apapun!" potong
Read more
Sesap Dengan Buas
Allen memegang sebuah mesin serut kayu yang biasa disebut mesin ketam atau planer, yang berguna untuk menghaluskan permukaan kayu yang tidak rata. Tapi bukan kayu yang akan Allen jadikan sebagai bahan media, melainkan kulit tubuh manusia pengkhianat itu. "Balikkan tubuhnya!" titah Allen pada dua algojonya. "A-apa yang mau kau lakukan?!" ujar pengkhianat itu mulai ketakutan. "Tidak ada … aku hanya ingin bermain-main saja denganmu. Sudah lama aku tidak pernah bermain lagi seperti ini," sahut Allen tersenyum penuh arti. Mesin di tangannya sudah dinyalakan, dengan Allen yang berjalan mendekati pengkhianat itu.  Sang Bos Mafia memulai permainannya dari punggung belakang dengan menancapkan kuat mesin planer tersebut, ke kulit lelaki pengkhianat itu. Teriakan kesakitan langsung terdengar menggema di seluruh penjuru ruang penyekapan i
Read more
Jatuh Hati?
Allen beranjak meninggalkan Rose di atas ranjang dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sekaligus menyelesaikan sesuatu yang sejak tadi meronta ingin di lepaskan.   Lelaki itu membiarkan Rose menangis disana sendirian, bukannya tidak mau meminta maaf ataupun membujuk sekretarisnya itu.   Tapi Allen tidak tahu harus bagaimana, dia bukan tipe orang yang suka membujuk wanita. Apalagi sampai meminta maaf, dia tidak pernah melakukannya sebelumnya.   Rose menangis hingga dia tertidur di ruang pribadi Allen, karena terlalu lelah dengan kegiatan dia hari ini.   Belum lagi dengan kejadian yang dia lihat dan menimpanya, membuat wanita berbibir seksi itu terguncang dan syok karenanya.   Allen keluar dari dalam kamar mandi setelah menyelesaikan kegiatan tangannya di dalam sana, dengan menggunakan handuk untuk menutupi keperkasaan dia.   Sedikit melirik Rose ya
Read more
Sensasi Kenikmatan
"Lepaskan aku!"  Rose terus meronta melepaskan tangannya dari genggaman lelaki bertubuh kekar itu, dengan langkah kaki yang berat. Tidak ingin semakin kesal karena tingkah wanita ini, Allen berhenti dan menggendong tubuh Rose ala bridal style. Spontan Rose melingkarkan kedua tangannya ke leher lelaki, yang dia labeli sebagai tukang perintah.  "Apa yang kamu lakukan Al! Turunkan aku!"  "Diam jika tidak mau aku bawa ke kamarku!" ancam Allen dengan suara beratnya. Rose seketika terdiam mendengar ucapan Allen, dia tidak ingin dibuat macam-macam lagi oleh bosnya ini. Sudah cukup tadi, pikirnya. Menuju taman belakang mansion yang cukup jauh dari pintu utama, Allen harus menggendong Rose memutari hampir seluruh ruangan mansion hingga mereka tiba di sana. Wangi aroma Citrus dari tubuh lelaki yang tengah menggen
Read more
Sarapan Pagi Allen
"Apa? Wanita itu tinggal bersama Allen di mansion?" "Iya Nona … menurut informasi yang saya dapatkan, tadi malam sekretaris tuan Allen itu ada disana dan juga makan malam romantis bersama beliau." "Shit!" maki Juliet marah. Bahkan aku saja tidak pernah dibawa Allen kesana, gumamnya dalam hati. Juliet membayar orang untuk mengikuti gerak gerik Allen bersama Rose di kantor. Sudah dua Minggu setelah Juliet datang ke perusahaan A, Corp dia tidak pernah bertemu lagi dengan Allen. Lelaki itu benar-benar tidak mempedulikan dirinya setelah menemukan mainan baru.  Apalagi setelah mendapatkan ancaman dari asisten kepercayaannya Ace, Juliet semakin yakin kalau Allen sengaja tidak pernah mengunjungi dia lagi di apartemen, karena asik bersama dengan wanita barunya itu. "Siapa nama wanita itu?"  "Namanya Rose White
Read more
Ace dan Sonya
"Kamu kemana saja Rose? Sejak dua hari lalu aku mencarimu, tapi kata Dad Alex kamu tidak pulang karena ada pekerjaan dengan bosmu."   Rose menghembuskan nafas panjang, lelaki tukang perintah dan pemaksa itu mengurung dia selama tiga hari di mansion mewah miliknya.   Selama itu juga, Allen mengabari ayahnya kalau dia sedang ada pekerjaan di luar daerah bersama. Bos Mafia itu bertindak seenaknya tanpa bertanya dan meminta izin pada Rose.   "Aku di kurung Sonya…."   "Hah? Dikurung?" Rose mengangguk. "Siapa yang mengurungmu? Bukannya kamu sedang ada pekerjaan dengan bosmu, kan?"   "Itu dia … aku bukannya ada pekerjaan dengan si brengsek itu So. Tapi, aku dikurung selama tiga hari di mansionnya!"   "Si brengsek?" sahut Sonya tidak mengerti.   "Allen … Allen bosku di kantor!"    "Apa?" kaget Sonya. "Untuk apa dia mengu
Read more
Sisi Lemah
"Kita mau kemana Al?"    "Mansion…," jawab lelaki berjambang itu singkat.   "Apa? Untuk apa kita kesana lagi?"    "Mulai sekarang kamu akan tinggal bersama denganku."   "Apa?" kaget Rose lagi. "Kau gila! Turunkan aku!" teriaknya kesal.   Melihat tingkah sekretarisnya yang mulai menggila di kursi samping, Allen malah tertawa geli.   "Aku hanya bercanda Rose … kita memang akan kesana sebentar, dan nanti malam aku akan mengantarkanmu pulang kerumah."   "Tidak, aku tidak percaya lagi dengan perkataanmu! Kamu terlalu banyak berbohong selama berapa hari ini padaku!" sengit Rose menghentak-hentakkan kakinya di dalam mobil yang tengah melaju kencang.   "Percayalah, kali ini aku tidak akan berbohong padamu Rose. Kamu hanya perlu menemaniku sebentar disana dan makan malam bersamaku, setelahnya aku akan mengantarkanmu
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status