All Chapters of LUKA TAK BERDARAH: Chapter 51 - Chapter 60
105 Chapters
51. MENIKMATI LIBURAN SEMESTER DI PANTAI
Kicauan burung Pipit mengawali pagi yang indah hari ini. Dan tidak seperti pagi-pagi biasanya, kali ini penampilan Eguh sudah terlihat begitu rapi dan keren. Seperti seorang laki-laki yang ingin mengajak kencan kekasihnya. “Wah, sepertinya lagi ada yang bahagia dan senang ni?” goda sang ibu, yang sedang menyiapin sarapan pagi di meja makan.“Eh, iya. Tumben putra ayah pagi-pagi sudah rapi dan tampan ni. Memangnya mau kemana Nak?” tanya sang ayah yang baru menyadari penampilan putranya itu.“Mau ngajak jalan-jalan Cindy ke Pantai,” jawab Eguh, sambil mengambil nasi di piring yang di pegangnya.“Maaf ya Yah, Buk, Eguh tidak bisa bantu-bantu di warung,” sambung Eguh, lalu mengambil sayur lodeh, ayam goreng dan sambel bawang serta kerupuk.“Iya tidak apa-apa Nak. Kamu nikmati aja liburan semestermu,” jawab sang ayah. Yang juga sedang mengambil sayur lodeh, mujaer goreng dan samba
Read more
52. LIBURAN SEMESTER YANG BERUBAH PETAKA
Letak mushalla dengan tempat Eguh dan Cindy duduk memang lumayan agak jauh. Sedangkan di sekitar mushalla itu terdapat sebuah bangunan rumah minimalis yang ditinggali oleh pengurus mushalla. Serta ada beberapa bangunan warung makan dan juga souvenir.   Tanpa Cindy sadari ternyata ada tiga orang preman yang sedang mabuk mengintainya dari kejauhan. “Bos, ada mangsa tu,” kata salah satu preman yang berambut gondrong. “Bener Drong. Akhwat cantik lagi,” kata bos preman yang bertato tengkorak di lengan tangan atas sebelah kanan. “Gimana bos?” tanya salah satu preman lainnya yang berkepala botak. “Sikat dong, Tak. Siapa tau bisa nemenin kita senang-senang nanti malam. Hahaha …,” ucap sang bos sambil tertawa keras. Lalu dengan semangat ketiga preman yang sedang mabuk itu berjalan menghampiri Cindy.   Selesai Cindy berganti pakaian, dengan pakaian bersih di dalam kamar mandi. Saat akan keluar dari kamar mandi,
Read more
53. KABAR BURUK
Tiba-tiba …   JLEEBBB … Sebuah tikaman dari si botak masuk di pinggang sebelah kiri Eguh, sehingga membuat Eguh memajukan perutnya ke depan. Lalu Eguh menoleh ke arah  kiri, tenyata preman berkepala botak menikamnya dengan menggunakan pisau lipat.   BRUKK! Eguh pun roboh ke depan sambil memegangi pinggannya yang terluka akibat tusukan. Dengan cepat si botak mengajak bosnya yang masih kesakitan untuk kabur. Lalu sambil mengangkat si gondrong mereka berdua pun lari menuju ke arah mobil mereka di tempat mereka tadi nongkrong dan mabuk. Setelah mereka masuk ke dalam mobil, mereka pergi meninggalkan Eguh yang terkapar di tanah.   Sementara orang-orang di sekitar tempat kejadian itu bukannya membatu untuk mengejar ketiga preman yang berusaha kabur, malah diam dan tidak berusaha mengejar. Sedangkan Cindy yang melihat sahabat dan orang yang sangat dicinta dan disayangi terkapar tak berdaya de
Read more
54. PART DUA PULUH TUJUH
Sementara itu di tempat lain.   “Nomor yang anda sedang tidak aktif atau diluar jangkauan,” suara merdu operator seluler terdengar.   ‘Aduh …, kok masih tidak aktif sih nomornya Yayangku? Awas aja kalo sampek selingkuh di belakangku kamu Yang. Gue bejek-bejek, hehehe …,’ gumam Indah dalam hati yang mulai gelisah karena sudah dua hari ini tidak mendengar kabar dari kekasihnya.   “Liburan kok malah murung gini sih Beib?” tanya Erna, yang melihat sahabatnya dua hari ini sering murung dan gelisah. “Iya bener, kanapa sih Beib?” sambung Rina. “Dua hari ini Eguh nomornya tidak aktif. Berkali-kali dari kemarin aku hubungi dia, nomornya selalu tidak aktif,” jawab Indah yang mulai BT. “Waduh parah ini cowok. Pakai matiin nomornya segala,” kata Erna sedikit emosi. “Bener itu Dah, kata Erna. Masak jadi cowok parah gitu, ndak punya hati apa dia itu. Pakai nomornya ndak diaktifin selam
Read more
55. TERSADAR DARI KOMA
TIT … TIT … TIT … TIT … TIT … Bunyi alat ventilator begitu merdu terdengar. Air mata mengalir pelan keluar dari mata seorang gadis berkacamata yang saat ini sedang menanti sadarnya sahabat terbaik yang dia sayangi dan cintai. Dengan setianya Cindy menunggu disamping ranjang pasien tempat sahabatnya berbaring koma dengan berbagai selang yang menancap di tubuhnya.   “Guh, bangun kenapa? Jangan bikin aku khawatir dan sedih begini. Kalo kamu seperti ini terus, siapa dong nanti yang akan menjaga dan melindungi aku? Kamu kan udah janji sama aku, akan selalu menjaga dan melindungi aku. Sadar dong Guh …, bangun dong …, hiks …,” kata Cindy pelan, air mata pun mulai keluar dari kedua matanya.   Tiba-tiba … Jari tangan kanan Eguh mulai bergerak perlahan. Dan Cindy yang mengetahui hal itu, mulai terlihat senyum senang terpancar dari bibir manisnya.   Betapa senangnya Cindy yang melihat sahabatnya mulai siuman
Read more
56. MENIKMATI SISA LIBURAN
Sementara itu di tempat lain. Hari ini adalah hari terakhir Indah bersama ketiga sahabatnya menikmati liburannya di Pantai Sanubari, dan besok pagi Indah dan the geng harus pulang. ‘Tak terasa sudah tujuh hari aku lalui liburan semester ini bersama dengan sahabat-sahabatku. Menyisakan begitu banyak moment-moment terindah di liburan semester kali pertamaku bersama mereka. Kemarin sempet hati ini dirundung sedih dan gelisah gegara si pacar brengsek, namun berkat mereka yang tak henti-hentinya menghiburku. Aku pun kembali bisa menikmati liburan ini dengan senang dan ceria,’ gumam Indah dalam hati, yang kini sedang membereskan pakaian kotornya ke dalam tas koper bajunya. “Wah, udah hari terakhir liburan aja ni. Enaknya kemana ni?” tanya Erna kepada sahabat-sahabatnya, yang masih bermalas-malasan di tempat tidur sambil menyalakan TV.“Gue ngikut aja,” jawab Indah, yang masih
Read more
57. MASALAH
Hari kelima di rumah sakit. Kondisi Eguh makin hari makin membaik, luka tusuk di punggung sebelah kiri juga sudah mulai mengering. Terlihat kini Eguh sudah bisa duduk di ranjang pasien, serta sudah bisa makan sendiri diatas Overbed table. Namun, untuk mandi sendiri Eguh masih belum bisa. Jadi, selama dirawat di Rumah Sakit Eguh hanya mandi satu kalai dalam sehari. Dan itupun kalau Cindy datang menjenguknya. “Maaf, Buk. Apa smartphone punya Eguh, Ibu bawa?” tanya Eguh yang sedang duduk santai diatas ranjang pasien.“Ini Nak,” ucap sang ibu, sambil memberikan smartphone milik anaknya.“Terima kasih Buk,” kata Eguh, lalu mengambil smartphone miliknya dari sang ibu.Lalu segera Eguh menghidupkan smartphone miliknya, yang beberapa hari ini sengaja dimatikan oleh sang ibu. Langsung Eguh mencoba untuk menghubungi nomor sang kekasih. Namun, apa yang terjadi? Satu,
Read more
58. KABAR BAIK : AKU DIPERBOLEHKAN PULANG
Hari ketujuh di rumah sakit.   Hari Sabtu pagi menjelang siang pukul 10:30. Setelah melakukan pemeriksaan rutin pada Eguh, dokter yang memeriksa kondisi perkembangan Eguh tersebut memberi kabar gembira kepada Eguh dan kedua orang tuanya. Bahwa hari ini pasien yang bernama Eguh Hendrawan Putra sudah diijinkan pulang. Dan setelah memeriksa kondisi Eguh dan memberi kabar gembira, sang dokter yang ditemani seorang perawat pergi dari ruangan kamar tempat Eguh dirawat. Kedua orang tua Eguh yang mendengar kabar dari sang dokter, bahwa hari ini sang anak diijinkan pulang. Bergegas membereskan barang bawaan yang digunakan selama menjaga sang anak di Rumah Sakit. Dengan dibantu oleh Cindy, kedua orang tua Eguh mulai membereskan semua barang bawaan mereka.   Tak berapa lama, pintu kamar Eguh dirawat terbuka. Saat Aisyah melihat ke arah pintu ternyata yang masuk ke dalam ruangan adalah seorang perawat. “Pak, Bu, maaf ya. Saya mohon ijin
Read more
59. PART DUA PULUH DELAPAN
Sementara itu di sebuah kamar yang berukuran cukup besar. Dengan keliling tembok kamar ditempeli wallpaper dinding bermotif Hello Kitty dan juga beberapa foto dirinya, foto dirinya bersama keluarga dan juga sahabat-sahabatnya menghias di dinding kamarnya. Terlihat seorang gadis dengan paras cantiknya masih terlelap dalam tidurnya. Tubuh indah gadis itu kini berlindung dalam dekapan hangat kain bed cover bermotif Hello Kitty. Begitu lelap sang gadis yang berparas cantik itu tertidur. Hingga tanpa dirasa hari sudah sore pukul 15:45, Indah masih saja betah dalam dekapan kehangatan kain bed cover bermotif Hello Kitty kesayangannya. Sampai-sampai sang mama membangunkannya. Tok … tok … tok …“Sayang …, bangun yuk! Udah sore ni,” teriak Yuli agak keras, sambil mengetuk pintu kamar putrinya.Namun tak ada sahutan dari dalam kamar putrinya, hanya sebuah
Read more
60. PART DUA PULUH SEMBILAN
Keesokan paginya …   KUKURUYUKKK … MEOONGGG … Suara kokokan ayam jantan terdengar merdu di minggu pagi yang cerah, bersahutan dengan suara kucing tetangga yang sedang kelaparan.   Di sebuah kamar yang berukuran 3 x 3 meter, dengan hanya terdapat dipan ranjang tempat tidur model bufet laci yang terbuat dari kayu jati dengan kasur kapuk diatasnya dan juga lemari pakaian yang juga terbuat dari kayu jati. Terlihat seorang pemuda berumur 17 tahun sedang tiduran telentang diatas kasur kapuk tempat tidurnya. Setelah diperbolehkan pulang oleh pihak Rumah Sakit pada hari Sabtu sore kemarin. Eguh masih belum bisa melakukan aktifitas berat seperti biasanya.   Seperti pagi ini, setelah mengerjakan ibadah shalat Subuh berjamaah di Mushalla kampung dan ngaji Al-Qur’an sebentar. Eguh memilih untuk membaringkan tubuhnya yang masih terasa nyeri dan sakit diatas kasur kapuk tempat tidurnya.
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status