All Chapters of Menantu Sultan: Chapter 51 - Chapter 60
83 Chapters
Rasa yang Mulai Pudar
 Raka Sehari setelah kembali dari rumah om Samuel, pikiranku terasa lebih berisi. Aku masih dipenuhi oleh rasa penasaran dan ingin segera memecahkan masalah keluarga ini. Tetapi setidaknya sekarang aku sudah punya petunjuk dan rencana apa yang akan kulakukan setelahnya.Berbekal selembar foto yang kuminta dari janda om Samuel, aku akan menemukan istri pertama ayahku dan membuktikan apakah benar Jonas kakak lelakiku yang tak pernah kuketahui atau bukan.“Gimana Ndre, ketemu orangnya?”Tanyaku pada Andre, dia adalah informanku yang bekerja sebagai staff HRD di Cemara Group. Sudah sejak dua tahun yang lalu ia rutin memberitahuku perkembangan  Cemara Group, memberi berbagai informasi penting mengenai perusahaan mana yang mendapatkan bantuan dana, bagaimana cara goals tender di Cemara Group dan banyak lagi.Salah satunya ia bisa membantuku untuk menemukan orang-orang yang sedang kucari. Termasuk dua orang lela
Read more
Sedikit Titik Terang
Raka Berbekal sebaris alamat yang kudapatkan dari foto yang Andre dapatkan, aku mendatangi kampung ini. Sebuah tempat yang terbilang jauh dari perusahaan batubara miliki Cemara Group. Sepertinya orang itu merantau, dan setelah keluar dari perusahaan ia kembali ke kampungnya.Mungkin, sebab aku juga tak yakin ia masih ada di tempat tinggalnya yang lama.Lokasi kampung ini cukup terpencil, di sekelilingnya masih banyak pohon besar yang usianya kutaksir lebih dari puluhan tahun. Baru kuinjakkan kaki ke gerbang masuk kampungnya saja sudah terasa aneh, rasanya seperti masuk ke kampung mati.Begitu sepi, membosankan.Bangunannya tua, catnya kusam, bentuknya pun terlihat sangat sederhana. Bahkan jika dibandingkan dengan rumahku saat kecil, bangunan-bangunan ini terlihat lebih tua lagi. Mungkin mereka dibangun dari zaman penjajahan Belanda, bahannya saja hampir semuanya dari kayu, sedikit saja yang dibangun permanen menggunakan batu bata.
Read more
Jatuh Pingsan
 Citra ***Ini adalah hari kedua setelah Lola pergi ke rumah sakit untuk mengobati tangannya, dan sejak saat itu ia benar-benar manja. Ia bahkan tidak mau melakukan pekerjaannya dengan maksimal, dengan alasan takut tangannya berdarah lagi.“Citra, itu kan mejanya masih berantakan. Gimana sih? Kamu enggak liat? Beresin cepet. Nih aku bantuin…manja banget mentang-mentang lagi hamil!” celetuknya.Ia lalu menumpuk piring dan gelas di tengah meja, gerakannya sangat kasar sampai-sampai bunyi denting piring dan gelas yang beradu bisa terdengar dari jarak yang agak jauh. Aku yang sedang membereskan meja lain cuma bisa menghela napas.“Sebentar, kamu enggak liat aku lagi beresin meja ini?”“Iya tau, dan kamu itu kelamaan kerjanya! Makanya aku tegur! Kamu enggak liat lagi banyak tamu gini?!”Lagi-lagi aku menghela napas, Lola sangat keterlaluan. Ia bicara dengan nada tinggi,
Read more
Pengakuan Jalu
Citra ***“Citra…Citra. Hey!”Kurasakan tepukan halus di pipiku, tetapi rasanya berat untuk membuka mata. Sekarang aku bisa merasakan tubuhku lagi, jari-jari tangan, punggungku yang sedang berbaring di atas ranjang, angin sepoi-sepoi yang mengusap wajah.Tetapi sungguh, berat sekali kedua mataku ini untuk kubuka.“Citra, kamu enggak apa-apa? Citra!”Aku mengenali suara itu, sepertinya itu suara Jalu dan ia sedang berusaha untuk membuatku sadar. Apa mungkin tadi aku jatuh pingsan di café? Aduh, pasti sangat memalukan, juga sangat merepotkan.Perlahan, akhirnya aku mampu membuka mataku dan melihat langit-langit putih di atas kepala. Bukan langit-langit kamarku di mess. Ini di mana?“Citra? Hey, beneran udah bangun? Citra!”“Iya..” suaraku serak, seperti kodok dan rasanya malu karena Jalu mendengar suara aneh itu.Tetapi sepertinya ia baik-ba
Read more
Di Ambang Bangkrut
 Raka ***“Terakhir bapak bertemu dengan Wine, saat dia mengandung anaknya. Waktu itu ayahmu…menikah lagi. Bapak enggak tau siapa istrinya yang baru, tapi yang jelas karena pernikahan itu Wine benar-benar sengsara.”“Dia bahkan bersumpah enggak akan biarkan Atra mengenal anak pertamanya, sampai kapanpun.”Ucapan pak Kahar terus terngiang di telingaku, meninggalkan rasa aneh yang tidak kusukai. Rasa bersalah, untuk sesuatu yang sebenarnya bukan salahku. Penyesalan dan rasa tidak enak yang harusnya ayah yang rasakan, bukan aku, bukan mama. Juga bukan Wine dan anaknya.“Kabar terakhir yang bapak dengar, Wine menikah dengan salah satu pimpinan Cemara Group dan saat itu pula bapak diPHK dari sana. Bapak enggak tau ada hubungannya dengan Wine atau tidak, tetapi saat itu hanya kami berdua yang diPHK. Yang jadi saksi pernikahannya dulu.”“Kenapa bapak yang jadi korbannya? Ka
Read more
Kehancuran yang Mengerikan
Raka ***Apa yang aku khawatirkan ternyata menjadi kenyataan, rapat mendadak bersama para pemegang saham sangat mengerikan. Aku seperti dikuliti hidup-hidup di depan semua orang, tak diberi kesempatan untuk membela diri, dan pikiranku juga benar-benar tumpul saat itu.Semua sendiku melemah, telingaku juga mendadak tuli saat para pemilik saham mulai mencecarku dengan kata-kata kasar. Iya, hal itu sangat wajar mengingat mereka juga dirugikan dengan anjloknya saham perusahaanku.Gara-gara gagal merilis produk baru, perusahaanku kehilangan momen yang bagus untuk mendapatkan keuntungan besar di momen pergantian tahun. Tak tahu siapa yang memainkan trik murahan, hingga akhirnya sahamku juga jadi anjlok habs-habisan.Perusahaanku bahkan sudah dua bulan belum membayar cicilan kredit ke bank dan jika di bulan ketiga aku tetap tak sanggup membayar. Perusahaanku resmi bangkrut dan aku tidak punya pilihan lain selain menyerahkan perusahaanku ke b
Read more
Stroke
Raka Ayah terkena serangan jantung ringan, dan syukurlah aku tepat waktu membawanya ke rumah sakit. Jika terlambat barang 5 menit saja, nyawa ayah tidak akan bisa tertolong lagi. Sekarang ayah sedang berada di ruang perawatan intensif.Perasaanku campuraduk, tak tahu apa yang paling kurasakan saat ini.Apakah lega karena nyawa ayah berhasil diselamatkan. Atau merasa menyesal karena buru-buru membawa ayah ke rumah sakit hingga ia lolos dari kematian?Tak bisa kupungkiri, jika aku sangat membenci lelaki itu. Namun sekaligus juga menyayangi dia. Bagaimana pun dia adalah ayahku.Claudia baru datang ke rumah sakit setelah hampir seharian ayah ada di ruang perawatan, wajahnya yang kaku dan tak pernah tersenyum itu membuatku sangat kesal. Istri muda yang tidak berguna sama sekali.“Kenapa baru datang?” tanyaku ketus.Wanita itu melirikku dengan ujung matanya, lalu melengos tanpa menjawab. Ia menenteng tas mahal di t
Read more
Acuh Tak Acuh
Citra***Setelah dari rumah sakit, aku dianjurkan untuk bedrest selama beberapa hari. Aku menuruti saran dokter dan tidak bekerja dulu selama beberapa hari. Syukurlah Dadan mengizinkan aku untuk beristirahat terlebih dahulu, dan bahkan ia yang memberikan aku makan 3 kali sehari.Iya, dia yang memberikan aku makanan secara rutin tanpa kuminta. Ia mengantarkan makanan-makananku ke kamar, saat kularang dia bilang aku sedang tak sehat dan jangan sampai kandunganku bermasalah.“ENggak usah sungkan, lagipula cuma mengantarkan nasi ke kamar apa susahnya?” ujarnya tiap kali aku melarangnya untuk mengantarkan makanan.Akhirnya aku pun mengalah, dan membiarkan Dadan membawakan makanan ke kamar. Nanti setelah badanku benar-benar kuat, aku akan bekerja dengan lebih baik lagi.Hanya ada hal yang sangat menggangguku, tentang Jalu.Setelah aku pulang dari rumah sakit, ia sama sekali tak acuh padaku. Aku bahkan tak pernah bertemu dengann
Read more
Martha
Citra Aku cuma bisa membelalakkan mata tak percaya, ternyata pemilik café bukanlah Dadan melainkan Martha. Wanita nyentrik itu tersenyum-senyum melihat reaksi yang kutunjukkan.“Martha, sejak kapan datang?” tanya Dadan, ia meninggalkan meja kasir dan menghampiri kami berdua.“Sudah beberapa hari.”“Lalu kenapa baru datang ke café?”“Aku tau kalian kurang suka kuawasi, makanya aku baru datang sekarang. Bagaimana, kalian enggak mengacau selama aku tak ada, kan?”“Haha, tentu saja enggak. Kami baik-baik saja.”Ada yang aneh dari cara Dadan bicara, seperti tidak nyaman dengan keberadaan Martha. Mungkin ia memang tidak terlalu dekat dengan bosnya, atau mungkin ia juga terlalu nyaman bekerja sendirian tanpa diawasi.Tetapi selama ini cara kerjanya juga memang bagus, dia penanggungjawab yang professional dan bekerja dengan sanga baik. Ia juga menan
Read more
Keberadaan Wine
Raka Perjalanan jauh untuk mencari istri pertama ayahku terasa melelahkan sekali, berkali-kali lipat menguras tenaga dan emosiku. Bukan karena jaraknya, bukan juga karena perjalanannya, tapi lebih karena beban bathin yang kurasakan.Lelah sekali melihat hidupku kacau begini.Padahal sebelum menikah hidupku biasa-biasa saja, bahkan termasuk sempurna sesuai dengan semua rencana yang kubuat dan satu per satu mimpiku tercapai. Bahkan ayahku pun berniat menjodohkanku dengan Maureen.Sialnya, perempuan itu malah tidak mau menikah denganku dan membuat aku akhirnya malah menikmati Citra.Sialnya lagi, dia malah kuhamili.Kuhamili?Tunggu, mungkin bukan aku yang menghamilinya.Aku tak perlu memikirkan itu.Tapi tetap saja, jika memang benar ia hamil berarti ia akan melahirkan bayi dan jika bayi itu lelaki bisa kugunakan untuk mengklaim harta dari Jarot. Harta itu bisa membuatku mengembalikan perusahaanku seperti sem
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status