Share

Martha

Citra

Aku cuma bisa membelalakkan mata tak percaya, ternyata pemilik café bukanlah Dadan melainkan Martha. Wanita nyentrik itu tersenyum-senyum melihat reaksi yang kutunjukkan.

“Martha, sejak kapan datang?” tanya Dadan, ia meninggalkan meja kasir dan menghampiri kami berdua.

“Sudah beberapa hari.”

“Lalu kenapa baru datang ke café?”

“Aku tau kalian kurang suka kuawasi, makanya aku baru datang sekarang. Bagaimana, kalian enggak mengacau selama aku tak ada, kan?”

“Haha, tentu saja enggak. Kami baik-baik saja.”

Ada yang aneh dari cara Dadan bicara, seperti tidak nyaman dengan keberadaan Martha. Mungkin ia memang tidak terlalu dekat dengan bosnya, atau mungkin ia juga terlalu nyaman bekerja sendirian tanpa diawasi.

Tetapi selama ini cara kerjanya juga memang bagus, dia penanggungjawab yang professional dan bekerja dengan sanga baik. Ia juga menan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status