Pov Mimin  Setelah kurasa cukup bi Ijah ngerjain mama mertua, aku pun langsung keluar dan menyuruh mama untuk pergi dari rumah ini. Dia memelas dan memohon jangan di usir tapi aku sudah capek dengannya dan anaknya jadi keputusanku sudah bulat untuk mengusirnya. Netranya terlihat berkaca kaca, kalau orang lain yang lihat situasi ini pasti akan menyalahkanku. Aku memang tidak setega itu mengusirnya tanpa memberi apapun jadi aku beri dia uang 3 juta buat cari kontrakan,itu sudah cukup lah.kalau masalah makan dia tiap harinya biar jadi urusan anaknya,aku sudah gak mau tau. Aku menunggu beberapa menit akhirnya mama mertua pergi juga. Sekarang rencanaku untuk menemui mas Andra di komplek tempat prost*tus*.diam diam aku membayar seseorang untuk mencari keberadaan mas Andra ternyata dia di culik orang suruhan mamih Rosa yang terkenal dengann prost*t*sinya. Nasib

Pov Andra Ku buang semua baju yang melekat di tubuhku dan langsung membekap tubuh tante selfi. Baru beberapa detik tiba tiba tante selfi mendorong ku dengan kasar. "Aduh..tante kok mendorong aku kenapa?"tanyaku sambil meringis,ternyata dorongannya kuat juga walaupun tangannya terlihat kecil mungil. "Heh kamu itu sudah mandi belum sih!?kok badanmu bau keringat!aku jadi gak berselera lagi denganmu!!!!" Hah apa?aku di katain bau keringat!!!!???seketika wajahku memerah menahan malu,padahal setelah ku cium badanku wangi parfum lho,dan aku selalu mandi sebelum bertemu pelanggan.ini pasti akal akalannya saja mau bikin malu aku!kurang ajar! "Tapi tante badanku bau parfum kok!"ucapku membela diri. "Idih iuhh bau keringat gitu kok ngaku bau parfum!! Iyuuh jijayyyy jijik tau!!!!"ejeknya. Ap..apa!!!?? Jijik?dia jijik padaku????!!

Part 25 Senjata Makan Tuan (Pov Andra) Tanganku mengepal bibirku tersungging sinis.terlihat tante Selfi sedang bersama laki laki setengah baya kira kira lebih tua dari tante Selfi 20 tahun.mungkin itu suaminya oohh sekarang aku tahu mungkin ini penyebab tante selfi suka 'jajan' karena suaminya sudah tua dan tidak bisa memenuhi nafkah batinnya, dan aku yakin juga kekayaan yang tante Selfi miliki adalah bersumber dari suaminya yang sudah uzur itu.hahhhaahha aku tertawa jahat, akan ku buat tante selfi  di tinggalkan suaminya yang kaya raya sehingga tante Selfi jadi gembel hahhahaa. 💞💞💞 Ku mencoba mendekat ke arah tante selfy dan suaminya bersembunyi di belakang mobil mereka,sengaja tidak langsung melancarkan aksi karena ingin tahu apa yang sedang mereka perbincangkan sehingga membuat mereka senyam senyum kayak anak ABG yang baru mengenal cinta cih menjij*kan..ingat umur woy!tentu saja umpatanku

Part 27 Pov tante selfy 2 Braaaakkkk Aku terlonjak kaget saat mendengar pintu di banting dengan keras padahal aku sedang tidur pulas karena kecapekan menangis. Ku tatap nanar sesosok pria yang masih menjadi suamiku itu. Dia melangkah ke arahku dan menarik lenganku dengan kasar,aku yang tak siap pun tertarik dan terjatuh dari ranjang tidurku. Aku meringis merasakan sakit,tanpa perasaan suamiku menyeretku dengan kasar lagi.aku yang tiba tiba mengingat kejadian semalan langsung merasa ketakutan dan memberontak, ku hentakkan tangan suamiku hingga terlepas.pria yang katanya suamiku itu melotot. "Kamu ini kenapa mas! kenapa tiba tiba kau memperlakukanku seperti ini?dan..dan semalam kenapa aku bangun dari tidur malah di kelilingi para pria?begitu juga denganmu!! Kenapa seperti ini mas!"teriakku kalap. Dia menghela nafas kasa

Part 29 Pov Mamih Rika Huuhuuhuu Aku yang sedang menikmati teh hangat di ruang keluarga samar samar mendengar suara tangisan,karena penasaran aku mencari asal suara itu.semoga saja bukan mbak kun kun ya.. Semakin jelas tangisan itu,ternyata suara nya berasal dari kamar putriku yang masih duduk di bangku sekolah mengah awal alias SMA kelas dua. Deg Kenapa ini?kenapa anakku menangis? Cklek Ku buka pintu perlahan,ku lihat putriku berada di kasurnya sedang tengkurap dan menangis. Perlahan ku dekati putriku.ku elus rambut kepalanya berulangkali,putriku membalikkan tubuhnya menghadap ke arahku. "Ibu.."lirihnya. "Nak..kenapa kamu menangis?ayo cerita sama ibu ya.." ucapku lembut. Huuuhuuhuuuhuu Seketika putriku malah menan