All Chapters of Nikah Kontrak dengan Tuan Muda Nakal: Chapter 21 - Chapter 30
181 Chapters
Bab 20 Serba Salah
Siang itu Shakira terbangun dengan keadaan yang masih tanpa sehelai benang pun. Tubuh polosnya tertutupi selimut tebal yang tebal karena udara yang dingin dari AC menembus kulitnya. Shakira menutup wajahnya dengan malu setelah teringat apa yang telah terjadi sebelumnya. Ia memeluk tubuhnya erat – erat dan segera berlari membilas diri di kamar mandi dengan selimut yang melilit tubuhnya. Tidak apa - apa! Toh dia itu suamimu Shakira! Tidak apa - apa! Lagipula ini demi menyelamatkan pak Martin. Dan lagi, aku selalu meminun pil KB itu terus, jadi aku tak akan hamil, sekiranya Axel tak memakai pengaman pun kurasa tidak akan apa - apa. Tapi si brengsek itu sepertinya tak pernah pakai pengaman ya? Aaaahh aku tidak sempat memperhatikannya! Aaaahh sudahlah! Yang penting dengan begini pak Martin terlepas dari cengkraman Axel! Shakira mendesah dalam hati dan mencoba membuang ingatan semua tingkah binalnya demi meredam amarah Axel. Namun semakin ia membuang semakin jelas gambaran
Read more
Bab 21 Antara Curiga dan Cemburu
"Kenapa Aksa bisa mengirimkan pesan padamu? Bagaimana dia bisa tahu nomor teleponmu?'' potong Axel dengan suara berat.DEG!Apalagi ini? Oh ya ampun!"Ya mana aku tahu? Aku juga baru selesai video call mama. Kau bilang aku tak boleh keluar kamar, ya sudah aku hanya telepon mama!'' jawab Shakira dengan nada jengkel.Axel terdiam beberapa saat, ''oke, tunggu aku pulang,'' ucapnya beberapa saat kemudian dan menutup telepon dengan seenaknya. Shakira menggeram jengkel bukan main."Ooohh astagaaaa! Apa – apaan sih dia itu? Benar – benar menjengkelkan! Menyebalkan! Haaaaahh!'' Shakira melempar ponselnya ke sofa di sebelahnya. Amelia yang menyaksikan itu hanya bisa membeku tanpa bergerak sedikit pun. Shakira menatap gadis itu dengan penuh iba. Ia terlupa akan keberadaan Amelia yang telah membawa buku – bukunya."Oh Amel, maafkan aku. Letakkan saja buku – buku itu disana dan kau boleh pergi.'' Shakira menatap gadis itu dengan
Read more
Bab 22 Kesalahpahaman
"Shaki, aku menunggu jawabanmu!'' Axel menatap Shakira yang makin terlihat pucat pasi. Wanita muda itu menelan kebingungannya dalam matanya yang berkaca - kaca. "Ti...dak Axel. Aku memang tadi sempat bermimpi buruk, tapi entah kenapa aku, ehm di mimpiku ada kakak ipar dan, dan entah kenapa setiap ada dia membuatku tak nyaman. Entahlah aku hanya aneh dan takut,'' papar Shakira dengan perkataan yang terputus - putus. Hening sesaat. Axel hanya memandang Shakira beberapa saat lalu pergi meninggalkannya tanpa kata – kata atau pun sikap kemarahannya yang sering meledak – ledak jika ia merasa cemburu pada setiap laki – laki yang dekat dengan Shakira. Hal itu membuat Shakira bertanya – tanya dan kebingungan seketika menderanya. Axel pergi begitu saja? Oh tidak! Apa dia bisa meredam kemarahannya kali ini atau... Atau... Dia... Oh jangan – jangan dia pergi menemui Aksa? Oh tidak, aku harus mengejarnya! Shakira bergegas meninggalkan kamarnya setelah merapikan bu
Read more
Bab 23 Perasaan Apa Ini?
Malam telah larut, namun Shakira tetap tak bisa memejamkan kelopak matanya. Dia hanya membolak – balikkan badannya dengan gelisah, apalagi Axel tak ada di sampingnya. Sejak laki – laki itu meninggalkannya dengan sikap yang aneh, ia tak lagi menemui Shakira."Aneh sekali dia hari ini, tapi dengan diamnya ini aku jadi semakin takut dengan apa yang akan diperbuatnya. Ya, walaupun kami memang jarang tidur bersama tapi baru kali ini aku merasa sendirian. Rasanya benar – benar tak nyaman. Lebih baik dia mencak – mencak seperti biasanya saja sih, kalau begini aku jadi bingung sendiri harus bersikap bagaimana,'' keluh Shakira dalam hati. Wanita itu memaksakan dirinya untuk memejamkan matanya.Hingga hari menjelang siang, Shakira tak juga melihat sosok Axel yang berkeliaran di dalam rumah, ponselnya pun tak ada pemberitahuan apa pun tentang Axel yang biasanya selalu meramaikan suara benda pintar itu. Bahkan Shakira tak melihat laki – laki yang menj
Read more
Bab 24 Tinggal Bersama
"Siap...aaaaa.... Aaaahhh....'' pekik Shakira tertahan karena tiba – tiba laki – laki itu mencium lehernya dengan lembut sambil memainkan jari – jarinya di perut Shakira dan membuat wanita itu bukannya bergairah namun malah memekik seperti kesetanan."BRENGSEK! SIAPA KAMU KURANG AJAR! LEPAS!" Shakira mulai memaki dan berusaha memberontak dengan menendangkan kakinya serta mengayunkan sikunya membabi buta. Laki – laki itu melepaskan pelukannya dengan kaget."Wow! Wow! Hei tenang sayang, ini aku.''"AKU SIAPA! BRENGSEK! LEPASKAN AKU! AKU SUDAH PUNYA SUAMI!"Bentakan Shakira membuat laki – laki itu terkekeh, Shakira mengernyit diam seolah berusaha mengenali suara tersebut."Sayang, jangan seperti itu! Masa kau lupa dengan suaraku?''"Axel? Axel lepaskan aku! Jangan main ...'' Tawa laki – laki itu menghentikan ucapan Shakira dan membuat Shakira beringsut menjauh ingin menutupi dirinya dengan bantal."Aks
Read more
Bab 25 Orang Ketiga
"Hasyiiiiiimmm...!''"Shakiii... Kau harus ke dokter deh, ini sudah ke sekian kalinya kau bersin – bersin. Aduuuhh... Nggak biasa – biasanya kamu sakit begini sayang.'' Rachel menatap khawatir pada Shakira yang sibuk membersihkan hidungnya yang memerah."Ah iya, nanti malam saja,'' sahut Shakira pendek, ''aku sudah minum obat kok,'' lanjutnya dengan suara sengau saat Rachel menatapnya dengan mata melotot.Saat itu hari beranjak siang, mereka baru pulang dari kantin sedang menunggu jadwal kelas berikutnya sambil berjalan melintasi lorong kelas lain. Shakira tak melihat ada sosok yang terus menatapnya tanpa berkedip, sedangkan ia sibuk berdebar karena tiba - tiba melihat sosok Axel dengan gaya perlente sedang berjalan ke arahnya, membuat para mahasiswi yang ia lewati memekik tertahan karenanya.Oh tidak! Kenapa harus ketemu dia di sini? Bukankah harusnya dia ke kantor? Dia kan nggak ada jadwal kuliah hari ini? Lagipula kelas dia di gedung sebela
Read more
Bab 26 Siapa Dia
Shakira menelan pil – pil yang ia dapat dari dokter yang telah ia kunjungi sore itu setelah selesai kuliah. Bekas makan malam yang masih ada di meja ia abaikan begitu saja tanpa repot – repot memanggil asisten rumah tangga untuk membersihkannya. Shakira tak ingin membuka pintu kamarnya. Ia ingin mengunci diri dan menghabiskan malam itu dengan tugas – tugas kuliah yang menumpuk dan beberapa buku novel dari berbagai genre yang belakangan berhasil menjadi teman waktu luangnya.Namun baru beberapa lembar ia membaca buku, ia tak bisa menahan berat di kepalanya akibat flu yang di deritanya. Bergegas Shakira mengunci pintu kamar dan mematikan lampu. Ia merebahkan dirinya dengan cahaya redup yang berasal dari lampu tidur diatas nakas.Sayup – sayup ia mendengar suara orang berbicara, tanpa pikir panjang wanita muda itu mematikan lampu tidur dan menenggelamkannya dalam kegelapan kamar. Ia mendesah karena lega dan suka dengan sepi yang seolah mendekapnya.
Read more
Bab 27 Selubung Kabut
"Sayaaaang... Harusnya kau istirahat di rumah saja. Lihatlah, kau masih demam.'' Natarina memegang kening Shakira yang merebahkan diri di pangkuannya. Walaupun khawatir namun ia tak bisa memungkiri kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya saat putri semata wayangnya itu datang mengunjunginya, setelah sekian minggu tak bertemu secara langsung."Shaki rindu sama mama. Dan mumpung si eeemmm... Axel memberiku izin jadi Shaki segera saja berangkat. Shaki ingin menginap di sini ma, boleh kan?'' rengek Shakira dengan suara sengau di selingi bersin kecil yang telah kesekian kalinya ia alami. Natarina menggeleng perlahan dengan wajah simpati."Tunggu sebentar,'' ucapnya sambil berdiri bangkit dari duduknya dan meninggalkan Shakira yang tergeletak lemah di atas sofa. Wanita muda itu sibuk membersihkan ingus yang meleleh dari hidungnya. Hingga ia harus bangkit dari rebahnya karena mendengar ponselnya berdering menandakan panggilan masuk.Pasti Axel. Loh? Nomer asing siapa
Read more
Bab 28 Gugatan Cerai Shakira
Shakira mencoba mengabaikannya dan memblokir nomor asing tersebut. Akan tetapi, ia ingat akan ancaman pesan tersebut, bahkan mereka mengetahui namanya dengan jelas.Dalam gelisah, Shakira menelepon ibunya untuk memastikan bahwa wanita itu baik – baik saja. Dan benar saja, dalam telepon video itu nampak Natarina sedang tiduran menggunakan kacamata baca yang masih bertengger di ujung hidung mancungnya."Mama, aku ingin bicara pada Axel supaya mama bisa tinggal disini saja.'' Shakira mencoba mendekati inti permasalahan yang membuatnya gelisah."Jangan cengeng Shaki, mamalah yang sengaja meminta pada Axel agar hidup terpisah darimu nak.''"Hah? Kenapa ma?''"Sayaaaang, sudah berapa kali kita bahas masalah ini sejak kau menikah. Mama tak ingin mengganggu kehidupan rumah tangga kalian nak. Dan lagi, biar kalian bisa fokus untuk segera dapat momongan! Duuuh... keceplosan deh.'' Natarina tergelak, ''Kalau ada mama takutnya Axel malu - malu,'' bisikny
Read more
Bab 29 Cinta dari Masa Lalu
Melihat Axel yang tak berdaya membuat Shakira tak tega meninggalkannya begitu saja. Maka setelah memastikan Axel baik – baik saja dan menitipkannya pada pengawasan bibi Nuri, asisten rumah tangga yang memang mengurusinya sejak ia kecil, Shakira merasa lega untuk pergi ke kampus.Pagi itu ia pergi kuliah dan mencari tahu tentang kerja part time kepada teman - temannya. Banyak informasi pekerjaan yang ia terima, namun beberapa diantaranya menginginkan pekerja seharian penuh. Kesibukannya akan kuliah dan mencari pekerjaan membuatnya melupakan tentang Axel yang tak muncul di kampus.Akan tetapi siang itu entah sengaja atau tidak, teman – teman Axel duduk tak jauh dari tempat duduk Shakira saat mereka makan siang di kantin dan pembicaraan mereka hanya seputar tentang Axel. "Kemana lagi si Axel?''"Ah kurasa dia kelelahan gara – gara semalam, hahaha...''"Kau benar! Dia seperti orang gila! Yaaah siapa yang nggak gila sih kalau lihat Eliza sepe
Read more
PREV
123456
...
19
DMCA.com Protection Status