All Chapters of ISTRIKU KUYANG: Chapter 11 - Chapter 20
64 Chapters
Kelemahan Kuyang
Bismillah            "Istriku Kuyang "#part_11#by: Ratna Dewi Lestari.     "Kamu harus berani membalikkan badannya jika kami ingin terlepas dari cengkramannya. Karena jika kamu bersikukuh tetap membiarkannya hidup, hidupmu tak akan tenang. Kemanapun kamu pergi, ia bisa dengan mudah menemukanmu!" jelas Ibu warung.    "Huffffttt," aku menghela nafas panjang. Sesak rasanya dadaku. Entah apa salahku masuk ke dalam lingkaran hitam ini. Memangsa atau di mangsa. Sama-sama hal yang tidak kusukai.   "Pikirkan hidupmu. Pikirkan duniamu. Ini bukan akhir, tapi inilah awal dari perjalanan hidupmu. Aku hanya ingin menolong mu, karena ...," ibu tiba-tiba menghentikan ceritanya.    "Karena, apa Bu?" selidikku. Penasaran dengan ucapannya.    "Karena anakku dulu adalah salah satu korban kejahatan mereka," jawabnya dengan pandangan mata ke atas . Men
Read more
Pertempuran Melawan Kuyang
Bismillah           "Istriku Kuyang"#part_12# by: Ratna Dewi Lestari.     Dengan sedikit keahlianku, perlahan ku jebol paksa jendela kamar Arini. Perlahan namun pasti, jendela itu terbuka tanpa mengeluarkan suara. Aku dengan leluasa masuk ke dalam kamar.     Kaki berjinjit mendekati tubuh tanpa kepala yang kini bersandar di pintu. Kuperhatikan tubuh itu dengan seksama. Amat mengerikan. Tubuh itu utuh tapi dengan kepala yang terpenggal, tengah lehernya berongga.     Ku genggam kakinya dan kutarik pelan-pelan agar ketika jatuh tidak mengeluarkan suara.     Brukkkkk!    Ah, sial! tubuh Arini menghentak dan menimbulkan suara yang lumayan kuat. Darahku berdesir hebat. Tamatlah riwayatku kali ini.    Drap-drap-drap!    Suara langkah kaki terdengar kuat menuju kamarku. Tak salah lagi. Ini past
Read more
Selamat Tinggal Arini
Bismillah           "Istriku Kuyang"#part_13#by: Ratna Dewi Lestari.     "Jangan sentuh tubuhku!" seseorang berteriak menggelegar mengagetkanku. Tanganku serta merta ku tarik dan membalikkan badan dengan segera. Tatapan mataku nanar melihat dua kepala dengan usus terburai itu menatap tajam ke arahku. Kali ini aku tak bisa mengelak. Tamatlah riwayatku, serasa nyawa sudah di ujung.     Tubuhku bergetar hebat, keringat dingin mengucur deras. Jantung seakan mau copot. Seketika tubuh ku melemah dan semangat itu terbang melayang.    Arini menyeringai dengan bibir yang terkembang. Mata nya menyala merah seperti darah. Ia kemudian mendekat.    Aku tak kehabisan akal, tubuh Arini teronggok tak jauh dari kakiku. Aku beringsut mendekat ke tubuhnya, dan ...    "Jangan, Bang! jangan lakukan itu!" pekik Arini begitu tubuhnya ku sentuh. Berniat m
Read more
Yusuf sadar
Bismillah          "Istriku Kuyang"#part_14#by:Ratna Dewi Lestari.     "Yusuf, apa kau sudah sadar?" tanyanya dengan tatapan sinis menghujam jantung.     "I--Ibu siapa?" tanyaku bingung. Aku benar-benar lupa siapa Ibu di hadapanku.     "Kau lupa padaku? pada Arini, istrimu?" tanyanya penuh selidik.     "Iya, Bu. Saya benar-benar tidak ingat siapa Ibu," jawabku berusaha meyakinkan.     Plakkkkk!    Satu tamparan mendarat di pipiku. Aku meringis menahan sakit. Pipiku berubah merah.     "Kau bohong! setelah apa yang kau lakukan kepada Arini, kau pura-pura lupa ingatan!" bentaknya.     Aku hanya bisa terdiam. Tak mampu mengucapkan sepatah katapun. Hanya bisa pasrah karena aku memang tak mengerti apa yang ibu itu ucapkan.     Perawat ya
Read more
The end,,pemakaman Arini
Bismillah          "Istriku Kuyang"#part_15#TAMAT#by:Ratna Dewi Lestari.     Tak sengaja kain penutup mayat tersibak, dan kulihat pemandangan sangat menakutkan. Wanita itu terbaring dengan tubuh menghadap ke depan dan kepala menghadap kebelakang. Semua mata menatap tak berkedip. Ada juga yang berbisik-bisik. Secepat kilat ibu itu memalingkan wajahnya dan menutup kembali kain.      Prosesi pemakaman di laksanakan dengan segera. Walaupun dengan kepala yang menghadap kebelakang mereka tetap mengkafani mayat secara layak. Aku tak di izinkan mendekat. Ada rasa iba menyelusup relung hatiku, mengapa wanita muda bermuka pucat itu meninggal dalam keadaan yang sangat mengenaskan. Apakah kira nya yang membuat kepalanya bisa menghadap ke belakang?    Ketika keranda mulai di angkat belum nampak keanehan, tapi ketika keranda yang berisi mayat mulai di bawa keluar ruma
Read more
Yusuf kembali ke kalimantan
Bismillah           "TEROR KUYANG "#Part_1#by: Ratna Dewi Lestari.Tanah Jawa, 10 April 2019.          Genap lima tahun lamanya aku meninggalkan tanah kalimantan dengan segudang mistis yang membawaku hingga kini.       Berbagai pertanyaan menghinggapi relung jiwaku sampai saat aku bertemu dengan belahan jiwaku yang baru. Andini yang biasa ku sebut Dini. Dini, gadis jawa asli berperawakan hitam manis dengan bulu mata yang sangat lentik. Ia sangat baik dan sopan membuat kedua orang tuaku jatuh hati dan tak sabar menjadikannya menantu sebagai pengganti Arini yang sudah pergi.      Perkenalan pertama kami di suatu resto membuat hatiku tak menentu. Senyumnya yang manis dan tatapannya yang sendu membuatku jatuh cinta saat pandangan pertama. Bak gayung bersambut, ia tak keberatan memberikan nomor telpon saat itu.    Ta
Read more
Rumah baru
Bismillah          "Teror Kuyang"#part_2#by: Ratna Dewi Lestari.     Pagi yang cerah. Sinar matahari pagi mulai menyengat kulit. Aku dan Dini sengaja berangkat menuju kosan ketika pagi menjelang siang. Dini tampak asik menikmati pemandangan kota kalimantan. Berulang kali ia berdecak kagum akan keindahannya. Melewati sungai yang cukup panjang. Dari suasana kota kami beranjak ke perkampungan. Jarak yang ditempuh lumayan jauh. Sudah sejam perjalanan kami belum jua sampai.       Setelah satu jam setengah perjalanan, kami melewati sebuah perkampungan yang cukup asri. Aku seperti pernah melewati jalan ini. Ya, aku ingat. Jalan ini dulu kulalui ketika pulang dari areal perkuburan sekitar lima tahun lalu. Kenangan pahit itu seketika muncul kembali. Saat di mana seorang ibu mengancam dengan tatapan mata tajam sembari berucap jika ia akan menuntut balas kematian anaknya kepadaku.&n
Read more
Pantangan
Bismillah          "TEROR KUYANG"# Part_3#by: Ratna Dewi Lestari.       Brakkkkk!      "Mas ...apaan itu,Mas!" seru Dini. Wajahnya seketika memucat. Ia mengelus perutnya pelan.     "Ga tau, Dek. Mas cek dulu ya," jawabku. Baru mau membuka pintu, tangan Dini menggenggam tanganku erat. Ia menggeleng pelan seolah ingin menahanku untuk tidak beranjak dari kemudi.     "Jangan keluar, Mas. Di luar sepi. Kita lanjutkan saja perjalanan kita," pintanya.     "Ga apa, Dek. Takutnya kita nabrak orang atau hewan peliharaan orang. Nanti kita di uber warga gimana?" tuturku was-was.     "Hmmm, iya juga, ya. Ya udah Mas, tapi Adek ikut ya?" ucapnya pelan.     "Jangan. Kamu di dalam aja. Kasihan anak kita," tolakku halus yang diiringi anggukan pelan darinya.     
Read more
Pikiran Aneh Yusuf
Bismillah           "TEROR KUYANG "#part_4#by: Ratna Dewi Lestari.           Sosok itu melesat cepat ke arah mobil dan menabrak kaca mobil dengan keras.      Bukkkkk!     Penuh tanda tanya aku dan Dini saling berpandangan. Dini nampak biasa saja, berbeda denganku yang hampir saja pingsan melihat sosok hitam yang kini telah terbang kembali setelah sempat jatuh dan menabrak kaca mobil. Meskipun sempat terhuyung ia mampu terbang kembali entah kemana.      "Ealah, Mas. Kalong itu, ha-ha-ha," Dini malah tertawa terbahak melihat wajahku yang memucat.      "Penakut banget kamu, Mas. Di kampungku banyak itu, malah ada yang lebih gede, Mas," celetuknya. Membuatku terpaksa tersenyum simpul, malu juga di kata penakut.      "Yo wes lah, Dek. Kita pulang sekarang, ya," pintaku yang di s
Read more
Kejujuran Yusuf
Bismillah           "TEROR KUYANG"#part_5#by: Ratna Dewi Lestari.      "Adek teriak karena adek ngeliat bola api melesat di luar jendela, Mas! ga sengaja waktu mau tutup horden, hiiiii," paparnya sembari bergidik ngeri.   Aku termenung mendengar ucapan Dini, istriku. Sama persis seperti yang kulihat sebelum menutup pintu tadi malam. Tapi, benda apa itu?    Seketika pikiranku terbang ke lima tahun silam. Saat dimana aku hampir kehilangan nyawa karena ingin melarikan diri dari Arini dan Ibunya yang mempunyai ilmu hitam. Ilmu yang membuatnya menjadi seorang kuyang demi menjadi cantik paripurna.   Sebab itu juga aku harus tega membuat Arini terbunuh dengan kepala menghadap ke belakang. Ya, aku ingat semua sekarang. Karena ulahku , mertuaku meradang dan berjanji akan menuntut balas akibat dari perbuatanku yang melenyapkan nyawa anaknya itu. 
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status