All Chapters of ISTRIKU KUYANG: Chapter 41 - Chapter 50
64 Chapters
Part 11
Bismillah     "CINTA SI GADIS KUYANG" #part_11 #by; R.D. Lestari.        Pagi ini kulihat Mas Yusuf sudah fit dan bugar seperti biasanya. Ia dengan setia menungguku di mobil saat akan pergi kerja.    Namun, ada yang berbeda dengan sikap Mas Yusuf. Ia tampak lebih pendiam dan jarang bicara. Di ajak bicarapun ia hanya mengangguk saja. Membuatku sebal. Aku memilih menghibur diri dengan menatap bebas kearah jalan.      Lagi-lagi mataku menatap seorang Ibu hamil di seberang jalan. Ibu hamil yang sama dengan yang kutemui tempo hari. Sudah lama aku tak berburu, rasanya kangen sekali menyantap buruan langsung di tempat.      Lidahku mengecap menelan saliva, nampaknya nikmat sekali darah Ibu hamil in
Read more
Part_12
Bismillah        "CINTA SI GADIS KUYANG" #part_12 #by: R.D. Lestari.         Slurrppp!    Ibu dan aku bergantian menikmati darah bayi dan ari-arinya hingga ibu hamil itu kehabisan darah. Puas kami menikmati buruan, kami kembali terbang keluar melalui ventilasi kamar.    Aku melesat terbang menembus malam. Kami mengejar waktu,takut Mas Yusuf mencariku. Aku tak mau ia sampai curiga dan meninggalkanku.     "Ayo, Bu. Kita harus segera pulang. Takut Mas Yusuf curiga," aku mulai menghidupkan mobil. Hatiku amat was-was. Ibu hanya mengangguk pelan.     Brummm!     Mobil melaju kencang. Sepanjang perjalanan aku hanya terdiam. Pe
Read more
Bab 13
Bismillah      "CINTA SI GADIS KUYANG" #part_13 #by: R.D.Lestari.     Aku melihat Mas Yusuf sudah tertidur di dalam kamar. Ku dekati dirinya dan berusaha membangunkannya, tapi ia seperti tak mengubris kehadiranku.    Aku cukup sakit melihat tingkahnya yang cuek dan dingin kepadaku. Kakiku kembali melangkah ke depan cermin. Ada kerutan. Pasti gara-gara aku terus memikirkan Mas Yusuf, hingga membuat wajah cantikku tertekuk dan menjadi kerutan.    Aku harus bisa membuat Mas Yusuf kembali bertekuk lutut padaku. Nanti malam aku harus kembali berburu bersama Ibu. Wajahku harus bebas dari kerutan. Walau harus bertaruh nyawa karena berburu tentu akan membuat kami juga menjadi bahan buruan bila tertangkap. Apalagi karena ulahku tadi malam, si Ibu hamil mat* mengenaskan.
Read more
Part 14
Bismillah      "CINTA SI GADIS KUYANG " #part_14 #by: R.D. Lestari.     Lagi, Mas Yusuf bersikap dingin padaku. Ia seolah acuh dengan kehadiranku. Tidur pun selalu memunggungiku.      "Mas ...," aku berusaha memeluk tubuhnya dari belakang. Tanganku melingkar di dadanya yang bidang.      Ku dengar dengkuran lembut. Ia sudah tidur? aku tak melepaskan pelukan itu. Hatiku sebenarnya hancur. Tak terasa bulir itu mulai mengalir tanpa bisa di bandung. Mas, apa yang membuatmu berubah padaku? ***    Terik matahari pagi cukup menyengat kulit. Mas Yusuf menolak sarapan. Ia dingin seperti biasanya. Menatap wajahku pun ia enggan.    "Mas ...," uca
Read more
Part 15
Bismillah      "CINTA SI GADIS KUYANG" #Part_15 #end story  #by: R.D.Lestari.      Wuzhhhh!    Aku masuk melalui ventilasi kamar dan ...    Mataku terbelalak menatap Mas Yusuf yang sedang merangkak pelan mendekati tubuhku.    "Jangan kau dekati tubuhku!" seketika suara Ibu menggelegar memecah keheningan malam.    Mas Yusuf seketika terkejut dan menatap takut ke arahku dan juga Ibu. Raut wajah takutnya membuat hatiku sedih dan pilu.    "Ma--Mas, jangan takut, Mas. Aku tak akan menyakitimu," perlahan ku dekati dirinya.    "Tidak! pergi! aku tak mau melihatmu!"
Read more
Season 4, minyak kuyang
Bismillah  MINYAK KUYANG #Part_1 #by: R.D.Lestari. "Pak, Diah minta uang , dong!" pagi ini Diah, anak sulungku yang berumur lima belas tahun meminta uang pada suamiku. Bang Damar namanya. Usianya sudah empat puluh tahun, tapi ketampanannya tak jua memudar. Jika di lihat sekilas ia masih seperti bujang usia dua puluh limaan.  "Bapak belum gajian. Minta sama mamakmu aja," Bang Damar terlihat cuek tanpa menoleh anaknya sedetikpun. Aku yang sejak tadi memperhatikannya dari jauh mengelus dada mendengar ucapan suamiku itu. Bagaimana bisa ia bilang belum gajian? sedangkan ini sudah tanggal sembilan. Biasanya tanggal lima ia sudah setor uang gajinya, tapi ini enggak. "Mak, minta uang, Mak. Kakak mau beli pulpen dan alat tulis lainnya," gadis remajaku itu menatap penuh harap padak
Read more
Part 2
Bismillah                   MINYAK KUYANG #Part_2 #by: R.D.Lestari. "Mi--minyak?" Aku terperangah saat wanita itu mengeluarkan sebotol minyak dari dalam kantong bajunya. "Ini..., hebatnya lagi, minyak ini bisa membuat suami yang galak, mendua atau punya simpanan balik lagi, bakal nempel seumur hidup," "Minyak apa ini?" "Minyak ... ," "Minyak Simbulik, atau Minyak Kawiyang," bisiknya. "Hah? itu dosa, Bu. Saya tidak mau," tolakku halus. Sekilas wajah wanita cantik itu seketika memerah. Mungkin ia tersinggung dengan kata-kataku barusan. Namun, sejurus kemudian ia kembali tersenyum ramah dengan suara yang mendayu membuat suasana yang sempat menegang c
Read more
Part 3
Bismillah                  Minyak Kuyang #part_3 #by: R.D.Lestari. "Saya Diana, Bu," jawabku pelan. "Oia, Bu. Gadis berbusana pengantin itu siapa, Bu? cantik sekali, tak kalah cantik dengan wajah Ibu," tanyaku. Ibu Wingsih sempat terperanjat dengan pertanyaanku. Ia menghela nafas dalam. Aku jadi merasa tak enak hati. "Dia... Arini, Arini adalah...," "Arini adalah anakku yang sudah meninggal setahun yang lalu," jawabnya dengan raut wajah yang penuh kesedihan. Aku merasakan apa yang ia rasa. Seketika itu pula aku mendekat dan mengusap punggungnya. Berharap bisa meredakan sedikit kesedihan di hatinya. "Terima kasih, Mbak," sahutnya.  "Kita lanjutkan
Read more
Part_4
Bismillah                MINYAK KUYANG #Part_4 #by: R.D. Lestari. "Bagaimana, Mbak Diana?"  "Ya, saya bersedia," aku mengangguk setuju.  "Baiklah. Nanti jika bulan Purnama. Mbak Diana oleskan Minyak ini ke leher, setelah itu Mbak harus cari tempat bersembunyi. Di mana tubuh Mbak aman. Mbak harus mencari darah orang yang habis melahirkan, ibu hamil atau orang yang baru saja di kuburkan. Itu terserah Mbak Diana," "Ini bertujuan untuk memperkuat ilmu Kuyang dan membuat wajah Mbak Diana semakin cantik,"  "Ingat! jauhi kerumunan kalau tak ingin nyawa jadi taruhan," jelas Bu Wingsih. "Oh, satu lagi. Minyak ini jangan si letakkan di depan cermin dan harus ada ventilasi, mengert
Read more
Part_5
Bismillah              MINYAK KUYANG#Part_4#by: R.D. Lestari."Bagaimana, Mbak Diana?""Ya, saya bersedia," aku mengangguk setuju."Baiklah. Nanti jika bulan Purnama. Mbak Diana oleskan Minyak ini ke leher, setelah itu Mbak harus cari tempat bersembunyi. Di mana tubuh Mbak aman. Mbak harus mencari darah orang yang habis melahirkan, ibu hamil atau orang yang baru saja di kuburkan. Itu terserah Mbak Diana,""Ini bertujuan untuk memperkuat ilmu Kuyang dan membuat wajah Mbak Diana semakin cantik,""Ingat! jauhi kerumunan kalau tak ingin nyawa jadi taruhan," jelas Bu Wingsih."Oh, satu lagi. Minyak ini jangan si letakkan di depan cermin dan harus ada ventilasi, mengerti?""Mengerti, Bu," jawabku.Aku semaki
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status