Semua Bab Suami Pilihan Kakek: Bab 21 - Bab 30
156 Bab
21. Masalah Datang
🍀 Happy Reading 🍀 Tidak terasa, kini usia pernikahan Sellandra dan Ero sudah memasuki minggu kedua. Berbagai macam kejadian dan juga hinaan tak membuat keduanya mengambil keputusan yang salah. Baik Ero maupun Sellandra, mereka sama-sama menjaga komitmen dengan sangat baik. Saat Sellandra tengah bersedih hati, Ero akan datang sebagai sandaran yang menguatkan. Dan ketika Ero tengah merasa tak nyaman, Sellandra pun akan melakukan tugasnya sebagai istri yang pengertian. Namun hal itu bukan dalam bentuk kontak fisik, melainkan hanya sebatas penyemangat dan juga kata masukan. Ya benar. Sampai saat ini Sellandra masih belum menyerahkan diri pada Ero. Masih terlalu sulit bagi Sellandra untuk menerima kehadiran Ero di dalam hatinya. Dan untungnya, Ero memiliki hati yang begitu baik. Pria itu tak sekalipun pernah menagih haknya pada Sellandra. Entah apa alasannya, yang jelas sikap Ero membuat Sellandra merasa sangat nyaman. Suaminya bahkan tak menyinggung tentang hal tersebut setiap kali mere
Baca selengkapnya
22. Hati Yang Terluka
🍀 Happy Reading🍀 Sellandra menatap lama ke arah bangunan gedung pencakar langit yang berdiri kokoh di hadapannya. Saat ini dia tengah berada di halaman kantor Aeron Group bersama dengan sekertarisnya. "Nona, apa ada masalah?" tanya sang sekertaris heran melihat atasannya hanya berdiri diam sambil memandangi bangunan yang ada di hadapan mereka. "Sesulit apa bos pemilik perusahaan ini?" sahut Sellandra balik bertanya. Bukannya tidak tahu, Sellandra hanya ingin membuka percakapan agar dadanya berhenti berdebar. Jujur, langkahnya terasa sedikit berat saat ingin masuk ke dalam. Ada sedikit ketakutan kalau dia akan bertemu Davis mengingat kalau hal ini akan menjadi pertemuan pertama mereka setelah perpisahan itu terjadi. "Yang jelas dia tak pernah mau menampakkan wajahnya secara langsung pada orang luar, Nona. Setiap kali ada perjamuan, bos Aeron Group akan selalu di wakilkan oleh Tuan Kai ataupun Sekertaris Fang. Mereka berdua adalah tangan kanan sekaligus orang tersulit yang ada
Baca selengkapnya
23. Dalang di balik masalah
🍀 Happy Reading 🍀 "Selamat siang, Nona Sellandra!" sapa Sekertaris Fang yang baru saja tiba. "Maaf membuat anda terlalu lama menunggu di sini." "Selamat siang kembali, Sekertaris Fang. Tidak masalah, saya mahklum dengan kesibukan anda!" sahut Sellandra sembari berdiri dari duduknya. Dengan sopan Sellandra menyambut uluran tangan dari wanita cantik yang menjadi salah satu orang kepercayaan dari pemilik Aeron Group. Dia kemudian kembali duduk setelah Sekertaris Fang mempersilahkannya. "Bawahan saya mengatakan ada hal penting yang ingin anda bahas dengan saya. Kalau boleh tahu tentang masalah apa ya?" tanya Sekertaris Fang seraya tersenyum ramah ke arah wanita cantik yang merupakan cucu dari pendiri Latief Group. "Anda bisa langsung melihatnya di sini, Sekertaris Fang." Sellandra kemudian meminta berkas dari tangan bawahannya. Dia lalu menyodorkannya ke arah Sekertaris Fang. "Pengajuan penanaman modal? Hm, anda datang dengan tujuan besar rupanya." Dengan santai Sekertaris Fan
Baca selengkapnya
24. Tak Memberi Panggung
🍀 Happy Reading 🍀 Tok tok tok Kai dengan langkah cepat berjalan ke arah pintu kemudian membukanya. Dia lalu menganggukkan kepala ke arah Sekertaris Fang yang datang sambil membawa sebuah berkas di tangannya. "Selamat siang, Komisaris," sapa Sekertaris Fang seraya menundukkan kepala. Pria yang di panggil Komisaris langsung berbalik badan. Wajahnya tampan dengan postur tubuh yang begitu atletis, berbeda jauh dari apa yang di pikirkan oleh orang-orang selama ini. Saat ini sang Komisaris tengah mengenakan kemeja putih dimana kancing bagian atasnya terbuka. Di tangannya ada segelas sampanye yang isinya tinggal sedikit, menunjukkan kalau pria ini sedang dalam kondisi mood yang buruk. "Apa ada masalah besar yang terjadi di perusahaan itu?" "Benar, Komisaris. Seseorang sepertinya mendalangi suatu rencana untuk menjatuhkan nama baik Nona Sellandra di mata para pemegang saham. Tadi sewaktu saya ingin membahas masalah tersebut Nona Sellandra terlihat tidak ingin. Saya menduga kalau pel
Baca selengkapnya
25. Hujan Air Mata
🍀Happy Reading🍀 Tepat jam delapan malam, Sellandra pulang ke rumah. Langkahnya sedikit gontai dan wajahnya terlihat begitu lelah. Bagaimana tidak lelah! Seharian ini dia sibuk mengurus masalah yang di sebabkan oleh paman dan juga sepupunya sendiri. Walaupun Sellandra sedikit mendapatkan angin segar setelah bertemu dengan salah satu orang penting di Aeron Group, ini masih belum bisa membuatnya merasa tenang. Semuanya masih fifti-fifti, yang artinya kalau perusahaan milik sang kakek masih berada di zona bahaya. "Nah. Pulang juga kau akhirnya!" Terdengar helaan nafas pelan ketika Sellandra mendengar suara sang nenek yang begitu cetus. Dia mencoba tersenyum sebelum akhirnya menoleh ke arah sumber suara. "Nenek bicara padaku?" tanya Sellandra. Sebisa mungkin dia bersikap sopan terhadap sang nenek. "Cihh, tidak usah berpura-pura sok polos kau!" sahut Kasturi dengan sengitnya. "Bagaimana? Apa kau sudah berhasil menemukan jalan keluar dari masalah yang terjadi di perusahaan?" "Nek,
Baca selengkapnya
26. Hal Gila
🍀Happy Reading 🍀 Setelah pertemuannya dengan Sellandra siang tadi, perasaan Davis menjadi tidak karu-karuan. Dia sampai tidak fokus dengan pekerjaannya, yang mana hal itu membuat Davis terpaksa harus lembur untuk membereskan semua berkas yang tidak sengaja terbengkalai. Jujur, rasa rindu ini seperti menggerogoti jiwanya. Davis sangat amat menderita, dan obat yang dia butuhkan sekarang adalah kehadiran Sellandra. Ya, Davis butuh dia. Hanya dia. Tok tok tok "Permisi, Tuan Davis." "Ya?" Davis menoleh ke arah pintu. Dia diam terpaku melihat kehadiran Ero yang tengah berdiri sambil membawa sesuatu di atas nampan. Laki-laki ini ... Haruskah aku memintamu untuk menceraikan Sellandra, Ero? batin Davis dalam kesedihannya. "Tuan Davis, bolehkah saya masuk ke dalam?" tanya Ero dengan sopan. "Tadi saya tidak sengaja melihat anda yang sedang bekerja lembur. Jadi saya berinisiatif untuk membawakan kopi pahit dan sedikit cemilan untuk menemani waktu anda. Maaf jika saya lancang." "Oh, ti
Baca selengkapnya
27. Sebuah Kejujuran
🍀Happy Reading🍀 Pagi harinya, Sellandra terbangun saat mendengar suara ketukan pintu di jendela. Dia diam termangu sambil menatap ke arah sana. Ero, suaminya kembali datang berkunjung. Dalam suasana hati yang sedang sangat buruk, Sellandra berasa enggan untuk menemui suaminya itu. Semuanya terasa berat. Hatinya, tubuhnya, langkahnya, semua serasa menolak. Sungguh, pertemuannya dengan Davis di Aeron Group benar-benar sangat mempengaruhi batin dan juga perasaan Sellandra. Ingin rasanya dia menolak kehadiran Ero, tapi tidak bisa dia lakukan. Jadi sekarang satu-satunya hal yang bisa Sellandra lakukan hanyalah diam membiarkan ketukan itu terus terdengar. Sedikit kejam memang, tapi inilah bentuk kejujuran yang sebenarnya dari hati seorang Sellandra Latief. "Sell, aku tahu kau sebenarnya sudah bangun. Tolong bukalah. Ada hal penting yang ingin aku tanyakan padamu!" Deg Sellandra tertegun. Suara itu ... kenapa terdengar begitu hangat? Mungkinkah suaminya tahu kalau saat ini dirinya teng
Baca selengkapnya
28. Kartu As
🍀Happy Reading🍀 "Whhaaatt?? Davis di angkat menjadi salah satu manager di Aeron Group?" pekik Kintan syok setelah membaca unggahan status salah satu temannya yang juga bekerja di perusahaan besar tersebut. "Ini aku tidak salah lihat 'kan? Gembel itu sekarang menjadi manager andalan di sana. Ini mustahil!" Kintan sampai melempar ponselnya ke atas sofa saking tidak percayanya dia akan kabar yang baru saja dia baca. Davis Young, pria miskin yang dulunya menjadi kekasih Sellandra kini tiba-tiba memiliki karir gemilang setelah beberapa tahun bekerja sebagai karyawan biasa di Aeron Group. Sungguh, berita ini benar-benar sangat sulit untuk di percaya. Mustahil sekali bukan seorang gembel sepertinya bisa menduduki jabatan yang tidak biasa ini? Terlebih lagi di Aeron Group. Kintan benar-benar tak habis pikir karenanya. "Tidak-tidak. Davis tidak mungkin menjadi manager di sana, ini mustahil!" gumam Kintan seraya berkacak pinggang. Sambil mondar-mandir ke sana kemari, Kintan terus menolak
Baca selengkapnya
29. Tamak Akan Harta
🍀Happy Reading🍀 Di Latief Group, terlihat Sellandra yang sedang duduk di ruangannya sambil memijit-mijit pinggiran kepala. Sejak tadi pagi dia terus menunggu apakah perwakilan dari Aeron Group sudah memberikan jawaban atau belum. Namun nihil, sampai waktu sudah sesore ini mereka masih belum juga menghubungi dia maupun sekertarisnya. Hal ini tentu saja membuat Sellandra menjadi sangat tidak tenang. Tim di bagian pelaksana sudah memberi kabar kalau keuangan di perusahaan sudah semakin menipis. Belum lagi dengan desakan sang nenek yang terus mengancam dan memaksa Sellandra agar bisa secepatnya menyelesaikan masalah ini. Membuat kepala Sellandra serasa akan pecah. Beban ini terlalu berat, dan Sellandra sama sekali tidak memiliki tempat untuk bersandar. Andai saja keluarganya mau sedikit memberi dukungan, Sellandra pasti tidak akan setidakberdaya ini. "Apa yang harus aku lakukan jika seandainya Aeron Group menolak kerjasama ini? Bagaimana nasib para karyawan di sini? Belum lagi Nenek d
Baca selengkapnya
30. Salah Mencari Musuh
🍀 Happy Reading 🍀 "Komisaris, saya sudah menjalankan rencana untuk menekan mereka semua. Dan malam ini di keluarga Latief pasti akan terjadi keributan yang cukup besar!" ucap Kai melaporkan pada sang atasan. Dia baru saja menerima kabar dari orang suruhannya. "Baguslah. Dengan begini wanita tua itu tidak akan memiliki jalan lain lagi selain berharap pada Sellandra seorang. Oya, bagaimana dengan Ziko dan Bima? Reaksi seperti apa yang terjadi pada mereka setelah tahu kalau perusahaan yang sedang mereka incar benar-benar tak bisa tertolong lagi?" "Mereka sangat panik, Komisaris. Apalagi setelah mereka tahu kalau orang-orang yang tadinya memberikan dukungan tiba-tiba pergi begitu saja. Dan dari laporan orang suruhan saya, saat ini mereka sedang gencar mencari sekutu dari perusahaan lain yang bersedia menggelontorkan dana untuk membantu menyelamatkan perusahaan mereka. Tapi sayang, semua itu mustahil terjadi karena semua perusahaan yang ada di negara ini sudah menerima surat peringata
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
16
DMCA.com Protection Status