All Chapters of My Sweet Wife : Chapter 11 - Chapter 20
43 Chapters
Part 11 (Jalan-jalan)
“Ehem .... udah ada yang rapi nih,” sindir Dewi dengan nada jahil saat Mita yang sudah memakai setelan rok mini mendekati meja makan.Bagas melebarkan senyuman mendengar Dewi terang-terangan menyindir putri semata wayangnya.“Ah, kalau mau kencan sih, dunia jadi milik berdua. Yang lainnya mengontrak. Iya nggak, Pa?” goda Dewi yang belum puas menggoda Mita.Bagas hanya mengangguk. “Apalagi kalau udah jadi pengantin baru, pasti dikekepin mulu di kamar,” Uhuk ... uhuk  ....Sial! Mendengar godaan sang Mama yang terakhir membuat Mita tersedak susu yang membuat tenggorokannya terasa sakit.“Hati-hati, Sayang,” peringat Bagas.Mita masih meredakan tenggorokannya yang terasa sakit. Dewi yang berada di samping Mita, memberikan tepukan lembut di punggung Mita untuk membantu meringankan sakitnya.“Mama sih! Kalau ngomong suka sembarangan. Mana udah bahas nikah melulu lagi,&rdquo
Read more
Part 12 (Penentuan Perasaan)
“Ahh  .... Kak ... i- ini geli,” rengek Mita yang merasakan geli luar biasa karena Riko menggelitik area pinggangnya dengan sepuluh jemarinya.“Siapa yang ngajarin gigit lidah kayak tadi?” tanya Riko yang kini mendekap erat tubuh Mita.“Nggak ada,”“Yakin?”Mita mengangguk dalam pelukan Riko.“Kalau kamu gigit kayak tadi,” Riko menjeda ucapannya, membuat Mita mendongak. Riko mendekatkan wajahnya, hingga hidung mereka bersentuhan. “Aku bakalan bikin bibir kamu lebih bengkak dari sekarang.”Hembusan nafas Riko meremangkan Mita. Gadis yang kini terpaku oleh ketampanan Riko, menatap tanpa kedip. Dan entah keberanian dari mana, Mita memiringkan wajahnya untuk menyapa kelembutan bibir Riko, yang membuatnya menjadi candu.Mita sendiri tidak tahu kapan tepatnya, yang pasti mulai saat ini ia selalu tertarik untuk menyapa bibir Riko.Perlahan Mita menggerakkan bibirnya, insting
Read more
Part 13 (Malu yang Bertubi-tubi)
Mita merasakan kedua pipinya kembali merona. Mirip seperti kepiting rebus, merah sempurna.Kegundahan dalam hatinya yang sejak beberapa hari ini mengusiknya kini terpecah berkeping-keping. Pernyataan Riko yang baru saja diucapkan membuatnya senang sekaligus malu.Bukankah pertanyaannya tadi secara tidak langsung mendesak meminta pernyataan cinta? Bagaimana ia bisa melakukan tindakan memalukan seperti itu?Dan kini Mita harus menahan sekuat tenaga untuk tak mengembangkan senyumannya lebih lebar, saat Riko menatapnya penuh cinta.Cinta? Ya, Mita tahu arti tatapan Riko hari ini padanya. Tatapan yang sering Mita lihat di drama Korea yang sering ia tonton bersama sahabatnya, Melissa. Bahkan Mita merutuki kebodohannya terpancing oleh pertanyaan Melissa yang membuatnya kini harus menanggung malu.Riko memindai seluruh wajahnya dan tak segan-segan memberikan elusan lembut di kedua pipinya.“Sejak kapan Kakak menginginkan Mita?” Mita membe
Read more
Part 14 (Kekecewaan)
//Kak RikoAku berangkat ya, Sayang Jadwal penerbangan dimajukan menjadi pagi tadi karena ada pertemuan mendadak.Maaf ya, aku nggak menepati janji untuk pamitan langsung sama kamu.Aku akan pulang segera, begitu urusan pekerjaanku selesai.Jangan lupa makan teratur dan jangan ceroboh!Tunggu aku pulang. Mita menatap layar ponsel yang memperlihatkan sederet pesan dari Riko, satu jam yang lalu. Kedua matanya berkaca-kaca karena merasa dibohongi oleh calon suaminya.Bukankah dia bisa menelepon? Kenapa hanya sederet pesan yang tidak berguna yang dikirimkan?Begitulah pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu Mita sejak tadi.  Gadis itu merasa Riko membohonginya semalam, agar ia tak merasa cemas.‘Apa hak kamu Mita? Bahkan yang terjadi di antara kalian hanya
Read more
Part 15 (Kejutan yang Tak Terduga)
Dada Mita terasa sesak mengingat pesan yang beberapa jam lalu ia terima. Niatnya untuk menenangkan hati menjadi ambyar seketika.Bagaimana bisa dia pergi dengan wanita yang lain, di saat sudah melamar seorang gadis? Apakah keberangkatan mendadak pagi ini karena wanita itu? Mengapa memberikan harapan jika tak benar-benar menginginkan?“BRENGSEK!!!” umpat Mita ke sekian kali di dalam kamarnya.Mita memilih pulang lebih awal dari rencana yang ia susun sejak pagi. Bahkan ia tadi makan malam bersama dengan kedua orang tuanya di rumah.Dewi yang merasakan keanehan tak mengeluarkan godaannya. Ia memilih diam, membiarkan putrinya yang akan berbicara sendiri padanya. Namun, hingga makan malam selesai pun, putri semata wayangnya hanya diam.Tiba-tiba satu ide gila terbersit di otak Mita. Gadis itu beringsut mengambil pakaian mini yang ia beli dari salah satu pusat perbelanjaan tadi dan memakainya.Pakaian yang Mita kenakan benar-benar mini
Read more
Part 16 (Alasan dibalik Kejutan)
Yang terjadi sebelum pernikahan ....“Bagaimana, Ri? Enak, kan, makan di sini?” tanya Alyssa yang masih asyik dengan dessert yang berada di hadapannya.“Pilihan yang bagus ... Lyssa,” jawab Riko seadanya.Kedua pipi Alyssa memerah karena mendapat respon baik dari Riko. Biasanya laki-laki itu tak akan banyak berkomentar dan lebih banyak diam. Tapi entah mengapa hari ini terasa berbeda.“Tapi lebih baik jika kamu membawa laki-laki yang benar-benar tertarik padamu.” ujar Riko kemudian.Wajah Alyssa seketika pias. Bukan ini yang ingin ia dengar.“Aku sudah memiliki calon istri. Dan sebentar lagi akan menikah. Aku harap mulai saat ini kita menjaga jarak, karena aku harus menjaga perasaan calon istriku.” imbuhnya.Riko yang sejak tadi memang merasa tak nyaman karena ulah Alyssa yang menunjukkan kepada pengunjung sekitar, bahwa mereka seperti memiliki hubungan, beranja
Read more
Part 17 (Tak Pernah Terpikirkan)
Mita merasakan gugup setelah masuk ke kamarnya sendiri bersama seorang laki-laki yang kini sudah resmi menjadi suaminya. Ia belum sepenuhnya percaya dengan apa yang terjadi hari ini. Semuanya terasa mendadak dan tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Menikah secara agama hanya untuk menghindari perbuatan yang melibatkan nafsu. Tak bisa di pungkiri jika selama pergi bersama, mereka selalu melakukan kontak fisik yang memang tidak dianjurkan bagi pasangan yang belum menikah. Kecemasan para orang tua memang bukan tanpa alasan. Mereka lebih tahu bagaimana pergaulan anak muda, apalagi jaman sekarang. Mereka pernah muda dan merasakan bagaimana perasaan cinta mampu membuat hati porak-poranda. Sejak masuk ke kamar dan mengganti pakaiannya, Mita tidak berani menatap Riko yang kini terbaring di atas tempat tidurnya. Ia memilih duduk membelakangi suami yang mengajaknya istirahat bersama. “Mau sampai kapan kamu duduk seperti ini, Sayang?” tanya Riko yang sudah bangun
Read more
Part 18 (Bukan Malam Pertama)
Dalam impian yang sudah Mita rancang dalam hidupnya, pernikahan berada di urutan paling bawah dan terakhir. Tapi hal itu justru menjadi paling pertama dia dapatkan.Entah harus bahagia atau sedih, ketika laki-laki yang akan menjadi suaminya adalah orang yang sangat ia kenal. Yaitu kakak dari sahabatnya sejak SMP.“Huft! Semua orang menyebalkan!” gerutu Mita yang sudah mengganti pakaiannya dengan piama.“Kenapa melamun di sini?”Suara berat Riko membuat Mita menegang. Kegugupan yang sempat mereda kini kembali menyapanya.“Ehm ... Mita nggak melamun kok, Kak,” jawab Mita, gugup.“Ayo tidur! Besok Opa dan Oma bakalan menginap di sini.” Riko menarik tangan Sang istri untuk membawanya beristirahat.Riko yang baru saja membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, mengernyit heran karena Mita masih duduk membelakanginya.“Kamu nggak tidur?”Mita menoleh. Sial! Melihat R
Read more
Part 19 (Gara-gara Malam Pertama)
“Kamu mau malam pertama kita, iya?” bisik Riko dengan sensual di depan wajahnya.Deg ...Jantung Mita berdetak kencang mendengar pertanyaan Riko. Apalagi posisi sang suami yang sudah menindih sebagian tubuhnya membuat getaran aneh menyusup di setiap aliran darahnya.“Sayang,” panggil Riko seraya menjatuhkan kecupan di bibir Mita yang membuka.“K-kak,” lirih Mita, gugup.Riko tersenyum dan kembali mengecup bibir Mita yang bergetar.“Tidur, ya?” ajak Riko setelah ia berguling ke samping Mita dan meraih tubuh istrinya yang bergetar ke dalam dekapannya. Riko tahu istrinya masih gugup dan ketakutan. Ia pun tak ingin memaksa.Hening. Mita kembali membuka matanya ketika mendengar nafas teratur Riko dan elusan tangan di punggungnya berhenti. Diam-diam ia tersenyum seraya membenamkan wajahnya di dada suaminya.Sesuai perintah Mamanya kemarin, Mita lebih dulu beranjak dari tempat tidur 
Read more
Part 20 (Lingerie Merah)
Bukan tanpa alasan jika Mita mempunyai banyak pertanyaan tentang suaminya. Semua keluarganya terasa aneh bisa menerima dengan cepat sang suami yang terbilang sebagai orang asing.“Aku pasti cepet tua kalau berpikir sekeras ini,” gumam Mita pelan. Ia beranjak dari atas tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.Ceklek ...Mita yang mengira masih sendirian di kamar, tak menyadari tatapan liar Riko yang berada di atas tempat tidur. Mita keluar dari kamar mandi hanya melilitkan handuk pendek yang menutup dada hingga pertengahan pahanya saja.“Ahhh ...” pekik Mita seraya masuk ke walk in closet dan menutup pintunya dengan kencang.Brak ...Nafas Mita terengah-engah seperti habis lari maraton. Dadanya naik turun seiring detakannya yang semakin kencang.“Astaga! Kenapa aku tak menyadari kalau ... kalau Kak Riko duduk di sana,” gumam Mita sambil menu
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status