All Chapters of My Sweet Wife : Chapter 21 - Chapter 30
43 Chapters
Part 21 (Hidangan Utama)
Riko menarik tubuh Mita ke dalam gendongannya. Membalas ciuman sang istri yang terasa kaku dan menggebu.Ia melangkah penuh semangat menuju tempat tidur yang akan menjadi saksi malam pertamanya. Perlahan Riko duduk di sana dengan Mita yang masih berada di dalam gendongannya.Mita tak mampu lagi mengontrol dirinya saat Riko mulai meraba-raba tubuhnya. Ia pasrah dan menerima apa yang akan terjadi padanya beberapa jam ke depan. Atau sampai besok pagi.Riko mengurai lumatan bibirnya. Ia tersenyum melihat keadaan Mita yang sudah acak-acakan dengan bibir membengkak.Tangannya yang terbebas, menyentuh bibir Mita dan mulai menjalankan aksinya. Menyusuri rahang, telinga hingga turun ke leher. Memberikan kecupan basah, diselingi isapan sebagai tanda kepemilikan.Riko meraih simpul jubah yang berada di sisi kiri Mita untuk melepaskan dari kedua tangan istrinya.Mita menurut. Ia pasrah melepas kain tipis yang menghalangi pergerakan sang suami.Ri
Read more
Part 22 ( Gaya Baru)
Riko tak pernah mengira sudah menikah dengan gadis yang ia masuki semalam. Gadis berparas manis  yang selama setahun terakhir ini memenuhi hatinya.  Entah kapan tepatnya, hati Riko terpaut begitu saja saat melihat dia datang mencari adiknya ke rumah. Oleh karena itu, ia sangat bersyukur tatkala terpergok oleh Mama Dewi dan segera diminta bertanggung jawab. Karena sejak pertama kali tertarik pada wanita yang kini memunggunginya, ia bingung bagaimana cara bergerak mendekat. Apalagi melihat perbedaan usia mereka yang sempat membuat Riko minder dan mencoba melupakan perasaannya. Akan tetapi, perasaan itu semakin mengganggu dan membuatnya sulit berkonsentrasi bekerja ataupun beraktivitas tatkala Riko mencoba melupakan. Hingga waktu beranjak siang, Riko yang sudah membuka mata, mengulas senyuman ketika mendapati sang istri terlelap dengan nyaman di atas tempat tidur mereka. Dia terlihat sangat lelah karena dirinya tak berhenti menikmati tubuh itu
Read more
Part 23 (Hasrat Yang Sama)
Mita mengangguk pelan atas pertanyaan suaminya. Meskipun ia sempat mengeluh pegal dan merasakan sakit di bagian kewanitaannya, ternyata ia masih mampu bercinta dengan begitu panasnya. Kedua semburat merah jambu kembali menghiasi pipinya ketika ia mengingat betapa binal dirinya sejak semalam. Ditambahkan percintaan yang baru saja selesai, menambah prestasi seorang Mita yang notabene masih pertama kali melakukannya. “Mau mandi sekarang? Atau mau pelukan begini terus?” bisik Riko yang masih betah memeluk tubuh polos istrinya dengan bagian bawah yang masih menyatu.  Bibir Mita terkatup rapat. Ia terlalu malu untuk menjawab.  “Kalau mau pelukan sih, aku juga nggak nolak kok,” ucap Riko tanpa tahu malu. Apa dia tidak menyadari tubuh sang istri yang sudah menegang kaku? Sudah ... ucapan itu membuat Mita seakan terjun dalam hal yang memalukan. Bagaimana bisa seorang wanita enggan berpisah dari tubuh suaminya ketika percintaan telah selesai?
Read more
Part 24 ( Permintaan Orang Tua)
“Bangun, Sayang,” bisik Riko yang mendekap erat tubuh Mita. “Hm,” gumam Mita seraya menggeliat tanpa ada tanda-tanda ingin membuka mata. “Udah malem, loh. Tadi Mama nyariin kamu,” bisik Riko, lagi.Tubuh Mita menegang. Dicari Mama? Seketika pipinya memerah mengingat sejak kemarin malam dirinya belum keluar dari kamar. “Mau turun atau enggak?” Mita mengangguk. “Bentar lagi, ya?” “Baiklah,” Riko melabuhkan kecupan di puncak kepala Mita dan mengeratkan pelukannya. Setelah menimbang-nimbang keadaan, Mita turun ke lantai bawah, menuju meja makan untuk menemui para orang tua yang sudah berkumpul sejak sepuluh menit yang lalu. Mita mulai menyapa dari Opa, Oma, Papa, dan Mamanya sebelum duduk di sebelah suaminya. Ia tampak tenang sebelum Dewi melemparkan lirikan sebagai syarat bahwa tugasnya sebagai seorang istri  melayani suami di meja makan.  Mita mengerjapkan mata tanda mengerti. Ia mulai mengambilkan nasi, lauk
Read more
Part 25 ( Hari Pertama Melayani Suami)
Pagi ini Mita bangun lebih pagi dari biasanya, demi menyiapkan pakaian milik Riko. Padahal sejak semalam, jas, kemeja, dan celana bahan milik suaminya sudah menggantung di bagian paling terlihat di dalam walk in closet.  Selesai membersihkan diri, Mita menghampiri Riko yang sudah membuka matanya, namun masih berbaring di atas tempat tidur. “Selamat pagi, Kak. Ayo bangun! Baju kerjanya sudah Mita siapin.”Riko membuka kedua matanya. Dari posisinya, ia bisa melihat penampilan Mita yang tampak segar dan cantik. “Kamu sudah mandi?” Mita mengangguk. Beranjak menuju meja riasnya, ia mulai memoleskan krim wajah dan sedikit bedak seperti biasanya.Riko tersenyum dan beranjak menghampiri sang istri untuk menghirup aroma strawberry yang menguar dari tubuh Mita.Mita menghentikan aktivitasnya sejenak. Melemparkan senyum ketika tatapannya bertemu dengan Riko dari pantulan cermin di hadapannya. “Aku mandi dulu, ya?” ucap Riko setelah melabuhk
Read more
Noted
Hai readers yang setia mengikuti cerita ini. Aku ucapkan banyak terima kasih atas dukungan kalian selama ini. Aku tidak pernah mengira jika cerita ini disukai banyak pembaca. Padahal aku sempat pesimis jika cerita ini bisa diterima oleh pembaca.Aku harap kalian bisa meninggalkan komentar ataupun ulasan bagaimana tentang cerita ini. Jujur saja, aku menjadi semangat update jika kalian meninggalkan respon berupa k komentar. Entah itu di bab atau di depan cover. Ah, ya. Kemungkinan aku akan menyelesaikan cerita Terjerat Cinta Sang CEO lebih dulu. Karena cerita itu hampir menuju ending.Semoga tanpa aku update beberapa hari ini kalian masih setia menunggu cerita ini ya, meski aku tahu menunggu adalah hal paling membosankan.Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk fans Riko dan Mita. Semoga kalian selalu diberkahi oleh Allah.Jangan lupa jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan di tempat kalian masing-masing.Follow  akun sosial medi
Read more
Part 26 (Kekhawatiran Mita)
“Aku balik ke kantor lagi, ya? Kamu baik-baik di rumah.”“Iya, Kak. Hati-hati,”Riko memberikan kecupan di dahi istrinya sebelum masuk ke mobilnya untuk kembali ke kantor.Mita sendiri memilih masuk ke rumah dan masuk ke kamarnya. Menghempaskan bokongnya di sofa, sambil melepaskan sepatunya.Helaan nafas Mita kembali terdengar. Dadanya naik turun dengan detakan yang menggila.“Lebih baik aku mandi agar pikiranku lebih tenang,” gumam Mita seraya masuk ke kamar mandi.Selesai mandi, Mita merasakan lebih segar dan tenang. Tapi, ia tak bisa berbohong tentang keingintahuannya tentang wanita tadi. Apalagi respon sang suami yang tampak tak terkejut, berbeda dengan yang wanita itu berikan.Entah mengapa hati Mita terlalu peka untuk menangkap ada penyesalan di mata wanita itu.Apa mungkin ada hubungannya dengannya masa lalu?Tubuh Mita menegang tanpa bisa dikendalikan. Rasa takut menye
Read more
Part 27 (Tingkah Jahil Melissa)
“Kakak!” seru Melissa dengan girang mendapati Riko turun dari mobilnya. Wanita itu melepaskan genggaman suaminya dan berhambur memeluk kakaknya.“Kenapa? Kangen sama kakak?” Melissa mengangguk kencang di pelukan Riko. Wanita yang kini telah menjadi istri Rendy itu menoleh ke arah sahabat sekaligus kakak iparnya.“Selamat pagi kakak ipar?” goda Melissa dengan lirikan geli.Wajah Mita merona dan juga geli secara bersamaan. Buru-buru ia menyembunyikan rona merah di kedua pipinya dengan satu deheman lirih.Melissa melepaskan diri dari pelukan Riko setelah ia merasa berhasil menjahili kakak iparnya. Kemudian ia beralih memeluknya.“Aku berangkat kerja dulu ya, Sayang?”“Iya, Kak. Hati-hati.” Sebenarnya Mita ingin dikecup keningnya. Tapi ia terlalu malu mengungkapkan di depan adik ipar sekaligus sahabatnya.Dan tanpa Mita tahu, Riko yang akan memberikan untuknya.Cup ...
Read more
Part 28 (Ulah Mama Dewi)
“Nambah lagi, Kak?”“Enggak, Sayang. Ini udah cukup.”Bagas dan Dewi yang berada di sana, saling melemparkan senyum ketika pandangan mereka bertemu.“Besok kalian mesti ke butik lagi, loh,” ucap Dewi yang telah selesai dengan makan malamnya.Mita menoleh. “Kenapa lagi, Ma?”“Mencoba lagi gaun yang kemarin. Mama rasa ... badan kamu agak gemukan,” ucap Dewi dengan tatapan polos.Mendengar itu, Mita membulatkan mata. Melotot ke arah mamanya yang tampak tak menyadari perubahan raut wajahnya.“Mama,”“Kenapa?” tanya Dewi bingung. Wanita itu dengan polosnya menoleh ke arah Bagas. “Benar ‘kan Pa? Mita terlihat agak gemuk?”Bagas menoleh, melirik sejenak ke arah putri semata wayangnya yang memerah. Pria itu tersenyum sebelum berkata.“Sepertinya iya,”“Tuh ‘kan,” Dewi tersenyum penuh k
Read more
Part 29 (Kekesalan Mita)
Seorang pria terbahak-bahak mendengar serentetan cerita tentang masa kecil yang lucu menggemaskan.“Ha ha ha ... itu lucu sekali, Sayang. Bagaimana bisa kamu  ketinggalan di tempat pengisian bahan bakar?”Riko masih betah tertawa sambil memegangi perutnya tanpa memperhatikan raut muka sang istri yang berubah masam.“Terus-terusin aja ketawanya!” Mita membaringkan tubuhnya yang lelah dan menarik selimut. Memunggungi pria yang berstatus suaminya.“Sayang,”  Tangan Riko terulur meraih lengan Mita. Mencoba menarik wanita itu untuk menghadap padanya.Pria itu tak akan bisa tidur jika diberi punggung.“Masih mau tertawa?” sinis Mita. Wanita itu kesal karena suaminya menertawakan pengalaman masa kecilnya sejak 30 menit yang lalu.“Enggak,” jawab Riko cepat sambil menggelengkan kepalanya. Namun sialnya dorongan untuk tertawa tak mampu ia tahan.Tawa itu kembali menye
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status