Delina membuka pintu rumah dengan senyum lebar ketika suara bel berbunyi. Tapi senyum itu langsung menegang saat melihat siapa yang berdiri di ambang pintu."Assalamu’alaikum," sapa Bu Retno, ibu kandung Vano, dengan wajah dingin."Wa’alaikumsalam, Bu. Silakan masuk," ujar Delina sopan, sedikit menunduk.Bu Retno masuk tanpa membalas senyuman, matanya langsung menelusuri ruangan dengan tatapan menghakimi. “Hmm, masih seperti dulu. Tapi agak berantakan ya sekarang,” gumamnya.Delina menggenggam jemarinya sendiri erat-erat, menahan respon spontan. Ia tahu, kedatangan ibu mertuanya bukan untuk sekadar bersilaturahmi. Sudah lama sejak terakhir kali mereka bertemu, dan tidak pernah benar-benar akur.Vano muncul dari ruang kerja, wajahnya langsung berubah saat melihat ibunya.“Ibu? Kok mendadak datang?”“Kenapa? Ibu tidak boleh ke rumah anak sendiri?” jawab Bu Retno tajam. “Ibu ingin lihat cucu. Dan lihat kamu.”Vano tersenyum, mencoba mencairkan suasana. "Tentu boleh. Tapi setidaknya kabar
Terakhir Diperbarui : 2025-07-13 Baca selengkapnya