All Chapters of Pembalasan Dendam Sang Psikopat: Chapter 91 - Chapter 100
116 Chapters
Bab 91.
Joey terdiam, namun perlahan kedua tangan nya lemas ke bawah, dan Tang yang ia genggam pun terlepas. Tatapannya dingin, namun nafasnya memburu seakan ia berusaha menahan gejolak di dalam diri nya. Anatasya menarik Joey untuk melangkah mundur. Joey tak bersuara, namun ia menurut. Tapi tatapannya dingin ke arah Sam yang sedang bernafas lega. Joey berdiri, ia tetap diam dan Anatasya masih memeluknya dari belakang. "Aku sudah tidak apa-apa Joey. Cukup jangan berbuat lebih dari ini." ucap Anatasya. Sam yang masih terbaring di atas meja, ia hanya menatap langit ruangan itu. Ia benar-benar terselamatkan dari amukan dari seorang laki-laki berkacamata ini. Tubuh Sam benar-benar lemas, lalu ia memejamkan kedua mata nya. Ia sudah tak kuat lagi dengan rasa kantuk nya, mungkin karena luka yang ia dapat. Ia pun pingsan tak sadarkan diri dan Joey terdiam. Anatasya masih memeluknya dari belakang dan menangkis Joey. Ia tak ingin kekasih nya benar-benar melakukan yang lebih gila lagi. Anatasya suda
Read more
Bab 92.
"Eh? Kenapa?" Anatasya tersadar dari lamunan. "Apa kamu merindukan Joey?" tanya Angelica dengan menyebutkan nama sahabat kecil nya. Anatasya terdiam, ia menundukan kepala nya. "Kalau kamu tanya 'apa aku merindukan nya?'" Anatasya mengangkat kepala nya dan tersenyum kepada Angelica. "Tentu saja aku sangat merindukan nya." air mata nya keluar. Angelica mengusap air mata yang keluar dan membasahi pipi milik perempuan cantik ini. Lalu ia memegang kedua pundak nya. "Apa kamu benar-benar mencintai nya?" Anatasya mengangguk-anggukan kepala nya. Tatapan Angelica semakin serius. "Meskipun diam-diam ia punya sisi Psychopath, bagaimana?" ucap Angelica. Anatasya tak menjawab, ia baru teringat itu. Angelica bisa menilai kalau Anatasya merasakan rasa takut. Angelica berdiri dari duduk nya, lalu ia berdiri di hadapan model cantik ini. "Aku sudah bisa menebaknya, karena kamu pasti takut dengan pembunuh. Aku akui, sebagai sahabat kecil nya. Aku juga tak tau kalau dirinya bisa menjadi gila." k
Read more
Bab 93.
Lalu ia segera menyalakan mesin dan melajukan mobil nya. Dengan kecepatan standar ia mengemudi mobil nya sambil melihat maps di layar ponsel nya. Dan mungkin beberapa saat lagi ia akan sampai di titik merah tempat Anatasya berada. "Anatasya pergi kemana?" gumam Joey. Joey lalu membuka ponsel satu nya lagi, tepat nya ponsel lama nya. Lalu ia segera menghubungi seseorang. — Anatasya baru saja turun dari panggung dan Salsa yang setia menunggu di belakang panggung, ia memberi botol air mineral. Anatasya menerima nya dan meminum nya, konser diadakan di salah satu Hotel lain, namun lebih besar dan luas. Banyak sekali artis-artis yang datang sebagai bintang undangan. Tiba-tiba Salsa merasa tidak nyaman pada perut nya. "Anatasya, aku mau ke toilet dulu, ya." ucap Salsa. Anatasya menganggukan kepala nya. "Ya, aku akan tunggu disini." jawab Anatasya. Salsa pergi menjauhi Anatasya ke toilet dan Anatasya berdiri di tempat nya sambil membaca chat teman-teman nya. Tiba-tiba tangan Anatasya d
Read more
Bab 94.
"Kabarku baik." Anatasya menjawab nya. Ia mencoba tetap tenang dan menatap sosok Joey yang diam-diam seorang Psychopath. Setelah itu tak ada pembicaraan lagi. Anatasya sudah tak bisa menahan lagi. Lalu ia bersuara. "Kenapa kamu pergi?" Joey memejamkan kedua mata nya, lalu ia menghela nafas nya. Dan menatap wanita tercinta nya. "Seperti nya hubungan kita harus berakhir." jawab Joey. Anatasya terbelalak. Ia meneteskan air mata nya. Lalu ia tersenyum sinis, ia berkata. "Setelah kamu pergi tanpa kabar, tiba-tiba kamu datang menyelamatkanku, lalu membawaku, dan begitu dengan mudahnya kamu ingin mengakhiri hubungan kita?" ucap Anatasya menangis "Kamu belum tau aku yang sebenar nya, jadi lebih baik kita akhiri hubungan kita." kata Joey dengan wajah datar nya. "Maka beritahu aku! Kamu sudah sangat mengenalku dan keluargaku, tapi aku belum mengenalmu semuanya tentangmu." ucap Anatasya. Ia mencoba tetap tegar, meski sekarang ia tengah meneteskan air mata nya. — "Nih anak kemana?" bat
Read more
Bab 95.
Joey memutuskan untuk kembali pulang ke Kota tempat tinggalnya. Dan meninggalkan rumah kontrakannya. Kini mereka telah masuk ke dalam mobil Lamborghini hitam milik laki-laki berkacamata itu. Mereka lebih dulu datang ke hotel, karena mengingat barang-barang Anatasya masih ada di kamar hotel nya dan Salsa yang juga pasti sedang menunggu kedatangannya. Setelah di parkiran, Joey dan Anatasya segera keluar dari mobil. Mereka berjalan menuju arah lift yang tersedia di parkiran itu. Anatasya dan Joey berjalan di lorong sambil berpegangan tangan. Mereka berdua melihat Salsa yang baru saja keluar dari kamar inapnya. Salsa terkejut. Ia bukan terkejut melihat Anatasya, melainkan melihat Joey yang datang bersama Anatasya. Ia membeku, lalu teringat kejadian tadi malam. "Apa kematian Kevin akibat ulah dia?" batin Salsa. Anatasya melepas genggaman nya dan berjalan mendekati sang managern ya. "Maaf aku pergi tanpa bilang-bilang." "Ya, ya tidak masalah." jawab Salsa. Lalu ia langsung menarik tang
Read more
Bab 96.
Laki-laki itu mengerutkan dahinya. Joey berdiri, lalu ia melepaskan jaketnya. Tanpa basa-basi ia melempar jaket nya ke arah laki-laki itu, dan kepala laki-laki itu tertutup Jaket. Pandangannya tertutup jaket, dan sebelum sempat menyingkirkannya tubuh lelaki itu terhantam, lalu terdorong dan jatuh ke lantai. Setelah menghantamnya dengan tubuh Joey sendiri. Saat akan melompat ke arah dada laki-laki itu, indra pendengaran nya mendengar suara memanggilnya. "Tuan Jo!" Joey menoleh, ia melihat Johnny dan Tomy datang bersama Sarah dan Angelica yang baru saja turun dari mobil. Joey menatap tajam ke arah mereka berempat. "Apa kalian ingin menghianatiku setelah lama aku tidak kembali?" tanya Joey dingin. "Ti-Tiak! Kita tidak pernah berniat seperti itu. Justru kita senang anda telah kembali." ucap Johnny mencoba menenangkan tuannya. Joey menunjuk laki-laki yang akan ia siksa tadi. "Dia siapa, dia berani sekali padaku." Johnny menatap ke arah laki-laki yang baru saja ia rekrut menjadi anggo
Read more
Bab 97.
Andre dan asisten nya bernama Robi tengah duduk di dalam mobil. Mobil yang mereka naiki tengah dalam perjalanan menuju perusahaan milik Andre. "Aku tak menyangka kalau Anatasya sudah bertunangan." ucap Andre datar. "Maaf Tuan, aku tak tau kalau dia telah bertunangan. Karena info yang saya dapat kalau Anatasya tidak ketahui punya kekasih atau tidak." Ucap Robi sambil mengemudikan mobilnya. "Lalu apa untuk kedepan nya tuan?" lanjut Robi bertanya. Sejenak Andre memikirkan sesuatu. Lalu ia pun menjawab. "Setelah sampai kantor, coba kamu cari info tentang laki-laki berkacamata itu. Karena saat aku lihat, seperti nya tunangan nya Anatasya itu laki-laki yang polos." — Hari sudah telah siang Anatasya telah selesai pemotretan, Anatasya pun berencana mengganti pakaiannya. Setelah selesai ganti pakaiannya, Anatasya berjalan mendekati Joey yang tengah menunggunya. Joey akan mengantar Anatasya pulang. Salsa memilih untuk pulang sendiri, karena ia tak ingin menjadi obat nyamuk di pasangan ke
Read more
Bab 98
Joey dan Anatasya telah selesai dengan kegiatan panas mereka di ranjang. Mereka sama-sama puas setelah bercinta dan menikmati surganya dunia. Joey bernafas lega karena tak hanya diri nya yang menikmatinya, tetapi Anatasya juga benar-benar menikmati nya tanpa rasa sakit. Tidak seperti sebelum nya saat pertama kali mereka melakukan nya. Joey dan Anatasya segera bangkit dari ranjang, dan berjalan masuk ke kamar mandi yang ada di dalam kamar tidurnya. Mereka mandi bersama untuk membersihkan tubuh mereka. Melihat Anatasya yang bertelanjang bulat di depan nya, ditambah dengan pancuran air yang membasahi tubuhnya. Joey melihat itu, gairahnya kembali terbangun. Joey menatap Anatasya. "Aku ingin lagi." ucap Joey polos. Anatasya tersenyum, ia pasrah apa yang dilakukan laki-laki tercinta nya kepadanya. Mereka kembali bercinta di dalam kamar mandi. Hampir satu jam Joey dan Anatasya berada di kamar mandi. Beberapa saat kemudian mereka keluar dari kamar mandi. Setelah mengeringkan tubuh dan me
Read more
Bab 99.
Anatasya atau Salsa yang akan menjawab, tapi Joey yang duluan mengiyakan ucapan Andre. "Silahkan." Andre dan asistennya segera duduk di kursi yang kosong, lalu mereka berdua hanya memesan minuman saja. Sambil menunggu minuman pesanan Andre dan Robi datang, Andre bercerita. "Aku dan Robi habis bertemu klien." "Tak sengaja aku melihat kalian dari luar, jadi aku memutuskan datang masuk dan ikut bergabung." lanjut nya. Kedua mata Andre curi-curi pandang melirik Anatasya. Hati Andre terasa sesak, dari awal ia masuk ke dalam restauran. Ia tak terima melihat Anatasya duduk bersebelahan dengan Joey. Disisi Anatasya, ia merasa tak nyaman, ia menyadari kalau Andre terus melirik padanya. Tapi ia berusaha tetap tenang dan fokus meneruskan kegiatan memakan makanannya. Sedangkan Salsa menyadari kalau Anatasya tidak merasa nyaman. Tapi ia memilih diam dan tetap menikmati makanannya. Tak hanya Salsa saja, namun diam-diam Joey juga tahu, tapi ia hanya diam dan hanya memasang wajah polosnya. Tiba
Read more
Bab 100.
Wanita itu tersenyum dan dengan senang hati menerima Andre yang ingin menuntaskan hasrat pada nya. Wanita itu adalah salah satu artis yang Andre punya diperusahaan nya. Wanita ini bernama Aleya, ia sangat menyukai Andre. Dari awal ia menyerahkan mahkota nya, hingga sekarang, jika Andrs menginginkan nya, Aleya rela menyerahkan diri nya. — Hari terus berjalan, dan tak terasa hari pernikahan tinggal satu minggu lagi. Joey telah menyiapkan semua persiapan pernikahan nya, tepat nya ia menyerahkan nya kepada anak-anak buan nya. Begitu juga dengan Anatasya, ia mengambil libur dari pekerjaan nya sebagai model. Karena diri nya juga harus mulai melakukan perawatan diri nya sebagai calon pengantin nanti nya. Kini ia sendiri sedang mengendarai mobil nya menuju restauran, dimana ada seseorang yang ingin bertemu dengan nya. Joey telah sampai. Seseorang pelayan menyambut nya, dan mempersilahkan nya untuk mengikuti nya ke ruangan VIP. Orang yang ingin bertemu dengan Joey, tengah menunggu nya.
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status