Semua Bab Sang Penguasa: Bab 61 - Bab 70
369 Bab
Dikenali
Semakin lama bertarung Pembunuh Mawar Darah semakin tidak diuntungkan dan mulai terpojok, luka dan darah juga sudah memenuhi sekujur tubuhnya. Bahkan ada satu pukulan telak yang mendarat di dadanya membuat beberapa tulangnya patah.Pembunuh Mawar Darah bangkit namun tidak mencoba menyerang balik ke arah Fang. Sosok misterius itu mengeluarkan dua benda berbentuk bulat kecil dan melemparkannya diantara dirinya dan Fang. Seketika membuat ledakan yang cukup besar dan mengeluarkan asap yang tebal. Fang menutup mulut dan hidungnya sebab itu adalah gas beracun. Ia memahami Pembunuh Mawar Darah ingin kabur dari tempat itu.Fang yang sudah mengetahui maksud Pembunuh Mawar Darah tidak membiarkannya pergi begitu saja. Pemuda itu menembus kepulan asap tersebut dan mencari Pembunuh Mawar Darah namun tidak ada lagi di tempat sebelumnya. Fang memejamkan matanya untuk mendeteksi keberadaan Pembunuh Mawar Darah dan ia menemukannya. Pemuda itu langsung mengejar Pembunuh Mawar Darah dan
Baca selengkapnya
Melanjutkan Perjalanan
Fang tidak bisa menahan kegugupannya, bibirnya bergetar mengetahui ada yang mengenali dirinya. Namun ia tetap berusaha bersikap tenang agar tidak membocorkan rahasianya."Li Tian? Siapa yang kau maksud? Namaku Fang!""Tidak mungkin, kau pasti Li Tian. Aku bisa melihat keterkejutan di wajahmu saat aku menyebutkan nama itu." Pembunuh Mawar Darah tidak mempercayai perkataan Fang."Sudahlah... Jika memang kau adalah Li Tian, aku tidak ingin bertarung denganmu. Biarkan aku pergi, kita pasti akan bertemu lagi dalam waktu dekat." Pembunuh Mawar Darah melompat meninggalkan Fang sementara pemuda itu tidak mengejarnya. Ia bahkan tidak bergerak dari tempat sebelumnya."Darimana ia mengetahui identitasku yang sebenarnya." Fang tidak mengerti, dirinya hilang ketika berusia setahun jadi sedikit mustahil ada yang mengenalinya. Fang bertambah penasaran dengan identitas Pembunuh Mawar Darah. Ia berharap mereka bisa bertemu lagi dan saat itu terjadi Fang akan meminta penje
Baca selengkapnya
Masalah
Fang memerintahkan Bintang Kecil memperlambat perjalanan mereka ketika menjelang pagi hari, kebetulan saat itu dirinya melihat sebuah desa kecil tidak jauh di depannya. Fang memasuki desa yang tidak memiliki pintu gerbang itu, ia hanya melihat sebuah kayu dan bertuliskan 'desa tanpa nama'.Fang memeriksa peta di dalam balik bajunya dan tidak menemukan desa tersebut di tempat ini."Mungkinkah desa ini baru berdiri jadi belum termasuk dalam peta?" Ujar Fang dalam hatinya. Dengan pemikiran itu, ia memutuskan untuk beristirahat di sana. Fang menuruni Bintang Kecil dan memilih berjalan di sebelahnya.Setelah melihat sebuah restoran kecil, Fang memutuskan untuk singgah dan membeli beberapa makanan untuk mengisi perutnya. Ia mengikat Bintang Kecil di dekat restoran tersebut dan memberikannya tanaman gaib sebagai gantinya."Jangan nakal!" Fang mengelus kepala Bintang Kecil sebelum meninggalkannya memasuki restoran yang bernama 'Restoran Pak Yin' itu.Panda
Baca selengkapnya
Perampok Lintas Kota
Pemilik restoran, Yin Qingdao membawakan beberapa makanan yang telah dihidangkan di sebuah nampan. Di sana juga terdapat seguci arak yang disiapkan."Silahkan dinikmati tuan, itu menu makanan terbaik di tempat ini." Yin Qingdao meletakkan semua makanan dan arak di meja Fang.Fang memeriksa daging itu dan menemukan ada kejanggalan. Daging tersebut memiliki tekstur yang berbeda dengan daging sapi ataupun daging yang biasa ditemukan di restoran lainnya."Daging apa yang kalian gunakan ini?" Tanya Fang seperti orang bodoh yang tidak mengetahui apapun."Itu daging keledai tuan, sangat bagus untuk meningkatkan stamina orang yang mengkonsumsinya." Yin Qingdao menjelaskan."Arak apa ini?" Fang menunjuk guci arak yang ada dihadapannya. Ini pertama kali Fang melihat ada arak berwarna merah."Itu arak terbaik yang kami dapatkan dari ibukota Awan Putih." Yin Qingdao menjelaskan sambil tetap mempertahankan senyumannya.Fang tersenyum lebar sebelum
Baca selengkapnya
Hukuman Yang Setimpal
Fang lebih terlihat seperti menari daripada sedang menggunakan sebuah jurus, itu karena ia melakukannya dengan sangat baik dan tentunya ilmu yang ditunjukkan adalah jurus tingkat tinggi. Dalam sekali serangan Fang dapat melumpuhkan beberapa orang. Tentu saja dirinya tidak berhenti sampai disitu, Fang terus menerus menunjukkan kelihaian dan kepiawaian jurusnya. "Dengan kekuatan seperti ini ingin merampas hartaku?" Fang menarik alis matanya, "Kalian terlalu percaya diri atau memang tidak mengetahui batasannya." Ia lalu menarik bibir kanannya ke atas. Fang lalu mengubah jurus yang digunakannya, kali ini ia bertindak seolah pemabuk handal. Ya, jurus yang digunakan Fang tidak lain adalah 'Jurus Pukulan Dewa Mabuk'. "Jurus Dewa Mabuk : Menari di Atas Bara Api." Fang bergerak dengan gesit namun terlihat seperti orang yang kurang waras. Kelompok Perampok Lintas Kota bahkan akan menganggapnya telah gila karena melihat perubahan sang pemuda. Setidaknya sesaat s
Baca selengkapnya
Masalah di Tengah Jalan
Fang meninggalkan desa tanpa nama setelah tubuh anggota Perampok Lintas Kota habis menjadi abu. Tanpa ia sadari, seorang sosok misterius sedang mengamati dirinya dari kejauhan. Satu hal yang menjadi ciri khas dari sosok tersebut adalah pakaian serba putih dan menggunakan topeng dengan warna yang sama untuk menutupi wajahnya. Topeng tersebut berbeda dengan topeng lainnya yaitu bercorak seekor burung gagak. "Siapa pemuda itu, ini kali pertama aku melihatnya. Namun dari gerakan dan kemampuan yang ia miliki, setidaknya dirinya berada di tingkat Pendekar Ahli." Gumam sosok bertopeng itu. Menemukan pemuda yang masih terlihat berusia belasan tahun merupakan seorang pendekar tingkat tinggi adalah hal yang jarang. Sebab itulah sosok tersebut penasaran dengan identitas sang pemuda. Sosok bertopeng tersebut meninggalkan tempat itu dan berniat memberitahu rekan-rekannya yang lain. Ia menyadari bahwa sang pemuda akan menjadi ancaman bagi mereka cepat atau lambat. Fang mem
Baca selengkapnya
Ilusi
Fang membawa gadis yang ditolongnya dari para penculik ke gubuk yang sebelumnya dirinya tempati bersama Bintang Kecil. Ia lalu membantu gadis untuk mengeringkan pakaian menggunakan tenaga dalamnya."Bagaimana apakah sudah terasa baikan?" Tanya Fang sembari terus mengalirkan tenaga dalamnya."Terima kasih tuan pendekar." Gadis itu mengangguk pelan dan memberi hormat kepada Fang. Keduanya lalu berkenalan, Fang lebih dulu mengenalkan namanya baru sang gadis. Belakangan diketahui nama gadis tersebut adalah She Mei."Apa yang membuatmu bisa berakhir di tangan para penculik?" Tanya Fang penasaran.Gadis bernama She Mei itu kemudian mulai menjelaskan apa yang terjadi padanya. She Mei merupakan putri seorang bangsawan, berasal dari kota kecil yang terletak tidak jauh dari tempat tersebut. Saat itu dirinya hendak berkunjung ke salah satu desa yang bernaung di bawah kekuasaan kota tempat ia tinggali diiringi beberapa prajurit bayaran ayahnya. Namun mereka di serang
Baca selengkapnya
Melawan Siluman Ular
She Mei menyerang Fang dengan tangan kosong, setiap serangannya mengarah ke bagian vital sang pemuda, beruntung ia bisa menghindari semuanya. Gerakan siluman ular itu benar-benar lincah dan sulit ditebak, andai saja Fang tidak memiliki kemampuan yang tinggi, sudah pasti dari sepuluh serangan She Mei beberapa akan mendarat di tubuhnya."Pilihanku tidak salah, kemampuanmu benar-benar mengagumkan. Apakah kita bisa berhenti bertarung sekarang dan lebih memilih memadu kasih saja?" She Mei masih menggoda Fang."Dalam mimpimu," jawab ketus Fang."Cih," She Mei mendengus pelan, "Dasar keras kepala! Akan ku buat kau menyetujuinya."Serangan She Mei bertambah cepat daripada sebelumnya, gerakan yang ditunjukkan sangat indah. Orang-orang akan lebih percaya bahwa She Mei sedang menari bukan bertarung. Fang juga tidak kalah kagumnya, ini kali pertama ia melihat gerakan-gerakan yang begitu indah namun mematikan."Siluman ini...?" Fang berseru dalam hatinya, andai
Baca selengkapnya
Tempat Aneh
Fang membuka matanya ketika langit sudah gelap dan hujan pun telah berhenti. Ia menelisik seluruh tempat itu namun tidak menemukan apa yang dicarinya."Aku masih hidup?" Fang tidak percaya dirinya masih bisa membuka mata lagi, sebab yang terakhir ia ingat She Mei mencoba membunuhnya.Mengingat kemampuan yang gadis itu tunjukkan membuat Fang bergidik ngeri, "Baru kali ini aku bertemu lawan setangguh itu." Fang memegangi bagian tubuhnya yang sakit karena serangan She Mei sebelumnya."Jika di pikir-pikir lagi, kenapa dia tidak membunuhku y?" Fang merasa bingung, bukan hanya tidak membunuhnya, She Mei juga tidak melakukan apapun padanya."Ah tidak perlu dipikirkan, yang terpenting aku masih hidup. Aku berjanji ketika bertemu dengannya akan membalas utang budi ini." Fang merasa dia berhutang pada She Mei, bagaimanapun berkat kebaikan hatinya sang gadis dirinya masih hidup."Sepertinya aku terlalu bersantai semenjak meninggalkan Hutan Kematian." Fang ter
Baca selengkapnya
Iblis Hati
Fang berjalan dengan meraba-raba, baru kali ini dirinya tidak bisa melihat apapun bahkan itu di depan matanya sendiri. Ia menutup matanya, mencoba menggunakan inderanya namun tetap tidak berhasil menembus kegelapan tiada batas itu."Tempat apa ini? Kenapa aku bisa berada di sini?" Setelah semua usaha yang dilakukannya gagal, Fang memutuskan untuk berhenti dan duduk bersila mencari pencerahan.Entah sudah berapa lama pemuda itu disini, ia tidak mengetahuinya. Ketika Fang sedang mencoba berbagai cara untuk menembus kegelapan ini, sebuah cahaya muncul dan mendekat ke arahnya. Cahaya itu berwarna merah terang, membuat Fang harus memalingkan wajahnya dan mengalir tenaga dalam untuk menghindari sinar tersebut."Li Tian!" Sebuah suara muncul dari dalam cahaya itu. Bersamaan dengan itu, tempat yang awalnya gelap gulita tersebut kini mulai berubah menjadi terang benderang.Fang yang penasaran memberanikan dirinya untuk menatap cahaya tersebut, namun itu membuat di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
37
DMCA.com Protection Status