All Chapters of Hamil di Malam Pertama: Chapter 21 - Chapter 30
89 Chapters
Bab 21 : Terkuak
Hamil di Malam PertamaBab 21 : TerkuakTanpa disadari, air mata mulai membanjir wajah. Vaulin segera mengubah posisi berbaring dengan menghadap dinding dan membelakangi Zaki. Kalau sudah begini, mulai terpikir olehnya untuk mengakhiri hidup. Ia menangis dalam diam, semua kejadian yang membuat hidupnya berantakan mulai berputar di kepalanya.Zaki yang mendengar suara isakan dari istrinya itu segera membalikkan badan dan mendekat.“Dek, kamu nangis? Hey, kenapa?” Zaki mengintip dari belakang, dengan menongkatkan tangannya pada kepala.Vaulin tak memperdulikan Zaki, ia terus saja menangis.“Hey, jangan nangis! Kakak nggak marah kok sama kamu,  cup ... cup ... jangan nangis dong istriku sayang .... “ bujuknya dengan memeluk Vaulin dari belakang.“Isshh ... nggak usah meluk-
Read more
Bab 22 : Maaf
Hamil di Malam Pertama Bab 22 : MaafDengan cepat, Yuta segera masuk ke dalam mobilnya. Dibenamkannya kepala pada setir, hatinya hancur tak berkeping saat ini, ia merasa sangat bersalah kepada Vaulin. Semua penderitaan yang menimpa mantan istrinya adalah akibat kesalahannya.“Vaulin ... maafkan aku ... akar semua permasalahan ini ternyata ada padaku .... “ Yuta menarik napas dalam dengan dada yang terasa sangat sesak, ia menyesali semua perlakuannya kepada Vaulin di malam pertama mereka.Andai ia bisa lebih bijak malam itu, mungkin ia tak perlu sampai menjatuhkan talaknya dan menceraikan Vaulin. Andai ia tahu duduk permasalahan yang sebenarnya, mungkin ia akan bisa menerima semuanya.“Agghhh!!!”
Read more
Bab 23 : Kedatangan Yuta
Hamil di Malam PertamaBab 23 : Kedatangan Yuta“Vaulin, Yuta mau bicara sama kamu katanya.” Della masuk ke kamar yang pintunya tak tertutup itu.Vaulin yang sedang duduk di tempat tidur dengan pikiran yang tak menentu langsung mengangkat wajah, melihat kehadiran Mamanya. Zaki terlihat sedang mengganti popok Fatihah di dalam boxnya.“Ada apa, Ma?” tanya Vaulin dengan meremas jemari tangan, jantung mendadak berpacu cepat.“Mama nggak tahu, katanya ada hal penting yang mau dia bicarakan sama kamu. Hadapi saja dia, Mama akan menemani kamu.” Della mengusap pundak putrinya.“Iya, Ma, aku mau bilang sama Kak Zaki dulu,” jawab Vaulin sambil beranjak dari tempat tidur dan menghampiri Zaki yang terlihat muram, dengan pandangan nanar ke arah bayi yang kini sedang memainkan tangan ayahnya yang sang ayah.“Kak, kata Mama ... Mas Yuta mau bicara hal penting denganku. Hmm ... Kakak bolehin gak .
Read more
Bab 24 : Dilema
Hamil di Malam PertamaBab 24 : DilemaSetelah berbicara dengan Yuta di ruang tamu, Vaulin hanya duduk melamun di atas tempat tidurnya. Ia benar-benar bingung tak mengerti akan semua ini. Setengah hatinya bersorak gembira karena Yuta telah meminta mereka untuk berbaikan dan melupakan semua yang telah terjadi. Itu artinya, mereka akan melanjutkan pernikahan yang penuh cinta itu. Akan tetapi, setengah hatinya malah takkan terima setelah semua perlakuan buruk Yuta kepadanya.“Dek, kok melamun?” Zaki menghampiri istrinya yang kini duduk dengan memeluk lututnya itu, ia terlihat sedang tak baik-baik saja.“Eh, Kak Zaki .... “ Vaulin segera tersadar dari lamunan panjangnya.“Yuta bicara apa sama kamu? Sehingga kamu jadi murung begini.” Zaki mengusap kepala Vaulin, ia tak bisa jika melihat istrinya itu murung.Vaulin menggigit bibirnya bimbang, ia ingin bercerita kepada sang Kakaknya tapi ia takut kalau pria yang
Read more
Bab 25 : Sebuah Chat
Hamil di Malam PertamaBab 25 : Sebuah Chat[Selamat pagi, Sayang, jangan lupa sarapan. I love you.]Pagi ini, Vaulin kembali berdebar-debar saat melihat Yuta kembali mengirimkan chat kepadanya. Ia mendengus kesal walau ada sedikit rasa senang juga di hatinya."Dek, Kakak berangkat ke kantor dulu, ya. Kamu jangan melamun terus di kamar, keluar kek ... main ama Fatihah dan Bik Ijah .... " Zaki menghampiri Vaulin yang segera menyembunyikan ponselnya saat melihat kakaknya itu menghampiri dirinya."Iya, Kak, hati-hati, ya!" Vaulin mengangkat wajahnya seraya tersenyum tipis.Zaki mengulurkan tangannya, meminta Vaulin untuk salim kepadanya. Dengan menahan tawa, Vaulin mencium punggung tangan pria yang sudah rapi dengan kemeja berwarna abu-abunya.'Cup'Zaki mendaratkan kecupan di dahi Vaulin, lalu mengacak rambutnya dengan gemas."Kakak berangkat dulu, assalammualaikum." Zaki tersenyum lalu membalikkan badannya."Waalai
Read more
Bab 26 : Willy vs Yuta
Hamil di Malam PertamaBab 26 : Willy VS Yuta“Willy!” Yuta menatap geram pria dengan rambut ikal yang kini sudah bergabung bersama mereka, duduk manis dengan gaya sok akrabnya.“Nggak apa-apa ‘kan kalau saya gabung sama kalian, duduk sendirian itu nggak enak,” ujar Willy dengan tersenyum ramah kepada dua pasangan mantan itu, walau kini Yuta menatapnya tajam.Vaulin hanya diam, ia sudah pernah bertemu Willy walau tak kenal dekat. Ia tak keberatan jika teman Yuta itu ikutan duduk di sini, itu lebih bagus menurutnya daripada harus mendengarkan bujuk rayu dari mantan suaminya yang masih ngotot untuk meminta kembali bersama itu.“Hay, Vaulin, apakabar?” Willy mengulurkan tangannya ke hadapan Vaulin. “Masih ingat saya ‘kan? Saya Dokter Willy, kita pernah bertemu di Klinik, di taman juga di rumah sakit saat kamu mau lahiran,” sambungnya.“Hmm ... baik.“ Vaulin menerima uluran
Read more
Bab 27 : Persaingan
Hamil di Malam PertamaBab 27 : PersainganYuta menelan ludah mendengar permintaan Vaulin, ia menggaruk dahi bingung. Ia takkan berani menyeret pelakunya itu ke penjara sebab tak cukup bernyali akan ancaman Caroline tempo hari. Ia sangat takut jika semuanya terungkap.“Aku pergi dulu, Mas.” Vaulin melambaikan tangannya pada taxi lalu segera naik dan pulang.Yuta masih berdiri di tempatnya semula, menatap taxi yang sudah menjauh pergi. Ia melangkah lunglai menuju mobilnya dan terlihatlah Willy yang ternyata mengamatinya dari belakang dengan kedua tangan dilipat di dada.“Apa maumu, kenapa kamu mengacaukan semuanya, Wil?” Yuta menatap tajam ke arah Willy.“Aku juga menginginkan apa yang kamu mau, Dokter Prayuta Aulian,” jawab Willy dengan senyumnya.“Maksudmu apa, hah?! Kamu sudah membuat pernikahanku dengan Vaulin berantakan, lalu mau apa lagi kamu?!” Yuta mengepalkan tangannya, ia masih
Read more
Bab 28 : Mencari Ayah Anakku
Hamil di Malam PertamaBab 28 : Mencari Ayah Anakku“Agh!” Yuta berdecak kesal mengetahui pesannya malah dibalas Zaki dan bukannya Vaulin.Yuta tersenyum kecut dan tetap bertekad untuk bisa merebut hati Vaulin kembali.***“Kak, ponselku kok ada sama kamu?” Vaulin yang baru saja keluar dari kamar mandi mendapati Zaki sedang memainkan ponselnya.“Bunyi melulu nih ponsel, ada chat rupanya. Udah Kakak balasin,” jawab Zaki sambil memberikan ponsel ke tangan Vaulin, ia melengos kesal lalu merebahkan diri.Vaulin melihat chat Yuta yang dibalas Zaki, ia menahan senyum, apalagi saat melihat Kakaknya itu berbaring dengan membelakanginya.“Kak, marah, ya?” Ia mencolek punggung Zaki, ia jadi merasa bersalah karena tadi siang telah pergi menemui Yuta tanpa memberi tahu sang suami.“Nggak,” jawab Zaki.“Nggak marah kok ... tidurnya gitu?” Vaulin menatap pu
Read more
Bab 29 : Jalan-jalan
Hamil di Malam PertamaBab 29 : Jalan-jalan“Masalah siapa yang telah menghamili Vaulin gimana? Sampai di mana penyeledikan orang suruhanmu itu?” tanya Della lagi.“Mereka payah, Ma, sampai hari ini tak juga menemui hasil apa pun. Apa kita hentikan saja penyelidikan tanpa hasil ini?” Zaki berdecak kesal jika mengingat detektif swasta sewaannya yang tak bisa memberikan informasi apa pun tentang penyelidikannya kepada Yuta.“Ganti orang saja, cari yang lebih profesional. Suruh orang itu membuntuti Yuta ke mana pun, soalnya Mama curiga semua ini ada hubungannya dengannya. Masa dengan mudahnya ia mau mengajak Vaulin balikan setelah dengan mudahnya juga dia mencampakkannya!” Della mulai menegang jika teringat perlakuan Yuta kepada Vaulin di malam pengantin mereka beberapa bulan silam. “Benar-benar mencurigakan dokter kandungan itu!”“Iya, Ma, hari ini juga Zaki akan mencari orang baru, yang lebih ges
Read more
Bab 30 : Omong Kosong
Hamil di Malam PertamaBab 30 : Omong Kosong“Pergi kamu dari sini, Wil!” Yuta mendorong kasar tubuh Willy.“Kenapa kamu, Yut, kok jadi kebakaran jenggot begini? Katakan saja semuanya sama Vaulin! Sudah saatnya dia tahu kalau janin yang ia kandung tempo hari adalah benih manusia, bukan benih setan!” Willy tersenyum jahat.Vaulin turun dari saung dan menengahi dua pria yang sedang saling tatap dalam kebengisan.“Mas, biarkan Dokter Willy mengatakan apa yang ia ketahui tentang masalah ini! Jangan mengusirnya dari sini!” Vaulin menatap tajam Yuta lalu beralih menatap Willy.“Dia tak tahu sama sekali atas masalah ini, Vau, dia hanya sok tahu saja. Jadi, kamu jangan percaya dengan apa yang dikatakannya!” kata Yuta dengan raut wajah cemas sebab ia tak mau Willy membongkar semuanya.“Dokter Willy, katakan saja apa yang kamu tahu tentang kehamilan anehku, siapa pelakunya?!” tanya Vau
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status