Semua Bab ISTRI MUDA AYAHKU: Bab 41 - Bab 50
136 Bab
BAB 41 KECEMASAN
Alea benar-benar tidak habis pikir kenapa dirinya bisa jadi seperti ini. Alea masih mondar-mandir di depan ranjang, tidak jenak untuk duduk dan tidak enak untuk berbaring, tapi kali ini lebih karena suaminya yang belum juga pulang sampai hampir tengah malam. Pikiran Alea mulai liar ke mana-mana, 'etah sedang di mana suaminya, apa yang dia lakukan sampai selarut ini dan bersama siapa saja?' Alea sudah mengirim pesan tapi tidak juga di balas, teleponnya juga tidak diangkat. Bagaimana Alea tidak tambah kurus jika terus begini, pikirannya jadi tidak karuan jika tuan Anmar belum pulang-pulang sampai larut malam dan itu semakin sering akhir-akhir ini. Troy juga masih duduk di teras dan mulai ikut khawatir karena papanya belum kembali ke rumah. Troy menelpon sampai dua kali baru kemudian panggilannya diangkat oleh seorang wanita sebelum kemudian di berikan pada papanya. Troy cuma terkejut tapi
Baca selengkapnya
BAB 42 KETAKUTAN
"Apa yang kau lakukan?" kaget Alea melihat Troy yang sedang berdiri di depan daun pintu dan sebuah bunyi "Klik!" Troy mengunci pintu dari dalam kemudian mencabut benda logam kecil itu untuk dia masukkan ke dalam saku celana. Alea langsung berinsut mundur dengan waspada mengingat mereka hanya berdua di dalam kamar. "Aku mengkhawatirkanmu," ucap Troy ketika berjalan mendekat. "Kau tidak bisa masuk ke kamarku sembarangan." Alea masih mundur sampai kakinya membentur tepi ranjang. "Ini kamar papaku." "Ya, tapi dia sedang tidak ada dan sekarang kau tidak boleh masuk sembarangan." Alea mulai gugup karena Troy tetap mendekatinya. "Maa
Baca selengkapnya
BAB 43 BAYI BESAR
"Di mana Troy?" tanya tuan Anmar ketika tidak melihat putranya turun untuk makan malam. "Troy, keluar sejak siang dan belum pulang," jelas bi Warni yang baru mengambilkan sup untuk  Alea. Alea tidak berani ikut bicara walaupun sebenarnya dia juga baru tahu jika Troy pergi sejak siang tadi dan belum kembali. Mau tidak mau ternyata Alea juga ikut khawatir apalagi Alea tahu Troy pergi dalam kondisi marah. "Makan yang banyak." Tuan Anmar memperhatikan Alea yang baru mulai menyeruput supnya. Sejak siang Alea mengaku kurang enak makan karena itu tuan Anmar menyuruh bi Warni untuk membuatkannya sup. "Ini masih terlalu panas." Alea tetap melanjutkan makannya pelan-pelan.
Baca selengkapnya
BAB 44 TUAN ANMAR SANGAT MARAH
Untung Troy sudah bangun sebelum tuan Pulang, bi Warni mengantarkan makanan ke kamarnya agar anak laki-laki itu mau makan dan tidak membuat papanya curiga. "Ayo cepat dimakan! jangan sampai papamu tahu kau sudah tidak pulang semalaman!" "Taruh saja dulu nanti kumakan." "Makan selagi hangat, Alea sudah susah payah membuatkanmu makanan." Baru kemudian Troy mendongak dari permukaan bantal tempatnya tertelungkup. Troy jadi penasaran makanan apa yang dibuat Alea. "Ayo makan dulu!" Bi Warni menyodorkan mangkuk ke depan Troy. Ternyata Alea membuat bubur, Troy menerima mangkuk buburnya dan mulai mencicipi sedikit. Meski tidak seenak b
Baca selengkapnya
BAB 45 SEORANG ANAK
"Aku mengiginkannya darimu, Alea!" tegas tuan Anmar dengan bibirnya yang berdesis-desis disertai eraman berat. Pria itu menengadahkan dagu Alea untuk terus dia rampas bibirnya dan ia dera liangnya dengan kencang. Jelas sekali jika tuan Anmar sudah sangat ingin Alea segera hamil untuk memberinya keturunan. Alea semakin takut mengecewakan karena tidak juga kunjung hamil. Alea benar-benar sedang merasa tidak berguna dan hanya menimbulkan masalah. Sering kali Alea juga merasa bukan siapa-siapa di antara tuan Anmar dan putranya, dirinya hanya orang asing. Orang asing yang membawa pertengkaran di tengah keluarga yang semula damai, di antara ayah dan anak yang seharusnya tidak berada dalam posisi sepeti ini jika bukan karena dirinya. Pastinya Troy juga tidak akan bisa mengungkapkan yang sebenarnya kepada papanya, sama halnya Alea yang tidak
Baca selengkapnya
BAB 46 JANGAN BAPER
"Alea!" terdengar suara bi Warni memanggilnya. "Ya, aku di sini, Bi!" Alea segera berteriak. Troy langsung melepaskan Alea yang juga buru-buru berdiri untuk mengancingkan kancing pakaiannya yang sempat terbuka dan menyisir rambutnya dengan jari sekenanya. "Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya bi Warni yang tiba-tiba sudah berdiri di ambang pintu. "Troy memintaku mencarikan bajunya yang kemarin," bohong Alea. "Oh, tukang setrika tidak datang dua hari ini karena anaknya sakit," terang si bibi. "Pakai saja bajumu yang lain, banyak sekali bajumu di lemari, jangan merepotkan, Alea!" tegur bi Warni pada Troy yang cuma diam membiarkan Alea mengaduk-aduk tumpukan cucian di keranj
Baca selengkapnya
BAB 47 BERENANG
Tuan Anmar cukup penurut ketika Alea menarik jemarinya untuk mengikuti Alea berjalan pelan menaiki anak tangga. Semua orang mungkin baru saja tidur mereka tidak mau berisik, bi Warni sudah masuk ke kamarnya, Troy juga sudah tidak terlihat dari tadi. Tuan Anmar menutup pintu kamarnya pelan-pelan sebelum kemudian menyergap pinggang Alea dan mengangkatnya untuk dia lempar ke atas tempat tidur. "Ao ... "Alea pura-pura mengeluh tapi tuan Anmar juga segera menyusul naik utuk menangkapnya lagi. Alea merinding geli disertai tawa ringan ketika merasakan sapuan kasar dari rahang suaminya yang menggelitik kulit lembutnya. Tuan Anmar mulai menciumi Alea di mana-mana, menjerat pinggang Alea yang terus menggeliat geli agar tidak menjauh dan membiarkan gadis itu melucuti pakaiannya. Alea membuka k
Baca selengkapnya
BAB 48 ANAK MUDA
Alea berdiri memperhatikan pantulan dirinya sendiri di depan cermin kemudian menyentuh perutnya yang masih saja rata. Sembari menghela napas dalam-dalam tanpa putusnya Alea berdoa utuk sebuah kemurahan Tuhan, Alea ingin sekali hamil. Alea ingin mengandung benih dari suaminya, merasakannya tumbuh di perutnya, menyayangi dan menjaganya.  Tuan Anmar sudah sangat luar biasa menyayanginya tanpa cela. Dada Alea akan selalu bergelepar hangat hanya untuk sekedar mengingat kemurahan hati suaminya, hingga apapun rasanya bisa dia abaikan. Alea menyentuh liontin di lehernya, memperhatikan safir berbentuk hati kecil yang akan selalu mengingatkannya pada ketidaksempurnaan dirinya. Rasanya memang sangat berat ketika mengharapkan kehamilan yang tidak kunjung datang. Wanita manapun pasti juga akan merasakan hal yang sama setelah hampir satu tahun menunggu, mulai takut dan  merasa tidak sempurn
Baca selengkapnya
BAB 49 TROY MARAH
Belum apa-apa Alea sudah merasa sangat tidak nyaman, tapi Alea juga tidak mau membiarkan Troy merasa menang dengan menunjukkan ketakutannya. Alea bahkan tidak tahu acara Viona akan diadakan di mana karena Troy juga tidak mengatakan apa-apa.  Alea sengaja cuma memakai celan Jeans dan atasan blazer warna merah bata tua semi formal satu-satunya yang dia bawa dari rumahnya sendiri. Ketika Alea turun ternyata Troy sudah menunggunya di bawah dan langsung mendongak pada Alea yang baru menuruni tangga. Alea terlihat cantik meskipun hanya memakai pelembab bibir tipis tanpa makeup, rambutnya juga cuma diikat ekor kuda agak tinggi. Cantik dan terlihat berani untuk menantang pemuda di depannya. Alea merasa lega karena troy juga cuma memakai pakaian kasual. Artinya Alea juga tidak akan terlalu salah kostum karena jujur saja Alea tidak punya gaun.
Baca selengkapnya
BAB 50 BERSERAH
Napas Troy masih berderu kasar ketika kemudian menatap Alea. "Kau sudah merubahku sangat banyak. Aku sudah melakukan semuanya untukmu, berusaha membangun masa depanku untukmu. Tapi lihat apa yang kudapatkan sekarang?" Troy menatap Alea dengan netra gelapnya yang tak bergeming. "Aku tidak ingin menjadikanmu keluargaku dengan cara seperti ini. Bagaimana kau tidak pernah bisa mengerti hal sederhana seperti itu, Alea! " Troy kembali mengeraskan suaranya dengan frustasi dan tanpa sadar kembali meninju sandaran tempat duduk tepat di samping Alea. Alea tidak masalah jika Troy bakal memecahkan tengkoraknya atau mencekiknya sampai mati. Otot lengan pemuda itu masih bergetar napasnya terasa panas menyapu wajah Alea yang ikut menggigil. Alea
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status