All Chapters of Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian: Chapter 51 - Chapter 60
94 Chapters
Sebuah Racun Yang Manis
Malam itu aku sulit tertidur. Meskipun aku telah mandi air hangat, lalu minum susu hangat dan lampu telah dipadamkan, mataku masih terjaga. Keheningan yang pekat membuat jantungku berdetak tak karuan. Membayangkan hal-hal buruk yang mungkin akan menimpaku.Kupikir aku sudah mulai terbiasa dengan malapetaka. Tapi sepertinya itu salah. Aku tidak  terbiasa sama sekali.Mungkin kemarin malam orang itu hanya meninggalkan celana dalam di bawah ranjangku. Tapi malam lainnya dia bisa saja mengambil nyawaku. Meskipun ada penjaga di luar kamarku, aku tidak  mempercayai mereka. Jadi aku mengunci pintu kamarku dari dalam. Menentang peraturan yang berlaku.‘Aku akan melindungimu, baby. Percayakan padaku kali ini.’Suara deru angin yang kencang menggetarkan jendela kamar. Hatiku semakin ciut.‘Aku masih seorang pengecut rupanya,’Hari ini aku membungkam mereka yang tahu insiden ini. Meskipun aku tidak yakin mereka akan me
Read more
Sebuah Racun Yang Manis (2)
“Apa-apaan yang kemarin malam? Pria itu mengatakan akan menghapus ingatanku, tapi aku masih mengingat jelas kejadian tadi malam!” Fuschia bergumam dalam ketidakpercayaan.Jantungnya masih berdetak tak karuan seraya ingatan menyeramkan itu menyeruduk otaknya seketika ia bangun. Tubuhnya kembali gemetar. Nafasnya sesak dan kepala pening yang tiba-tiba menghantamnya membuatnya kembali rebahan.‘Siapa pria yang ingin aku keguguran? Dia menyebutkan kalau dia memiliki seorang tuan. Siapakah tuannya? Sial, aku masih dalam bahaya karena hanya ekor yang dipotong, bukan kepalanya. Kalau aku bisa menghentikan kepalanya, apakah semua kekacauan ini akan berakhir? Ataukah nanti akan muncul kepala-kepala licik lainnya?’Fuschia menghapus air mata yang telah membasahi pipinya. Tangannya kemudian menelusuri bibirnya. Tadi malam, seorang pria asing menyelamatkan hidupnya dan bayinya. Pria itu juga menghisap racun yang telah masuk ke dalam tubuhnya dengan s
Read more
Kupu-Kupuku
Pria itu mengenakan jubah panjang warna abu-abu usang. Kepalanya tertutup tudung kebesaran. Membuat wajahnya sulit dikenali, apalagi ia membelakangi sinar bulan malam itu. Tubuhnya yang sangat besar menciutkan hatiku. Aku hanya setinggi dadanya! Apa ini masuk akal mengingat tinggi badanku tidak termasuk pendek?Jubah kebesarannya pun tidak bisa menutupi otot kekarnya. Dia memiliki tipe tubuh yang mengintimidasiku. Sesaat aku berpikir apakah aku salah karena telah memprovokasinya?Tapi provokasi macam apa yang membuatnya datang ketika aku mendekatkan diri pada bahaya? Kenapa dia seolah ingin melindungiku? Seperti saat di Danau Hijau, kejadian kemarin malam, dan barusan. Kalau ia sungguh budak seperti yang diungkap Hayden, bukankah seharusnya dia ada di pihaknya? Tapi … kenapa?Lagipula aku tidak seceroboh itu untuk menyakiti diriku sendiri setelah aku mengandung bayiku. Tapi reaksinya yang begitu cepat untuk menghentikanku begitu aneh.‘Kenapa
Read more
Si Budak
‘Sial, ini seharusnya tidak terjadi,’ dia menyandarkan kepalanya di bahu Fuschia sementara tangannya menggenggam lengan Fuschia dengan erat. "Bagaimana ... bagaimana kau bisa tahu?"Fuschia mencium aroma leher pria itu. Tercium bau lembab seperti bau tanah setelah diguyur hujan deras. Bukan tipe wewangian yang disenangi hidungnya, tapi, itu membawanya pada kedamaian. “Karena kau… jelas berbeda dengannya,”“Tapi aku menyerupainya,”Fuschia menarik bahunya. “Aku tahu. Itu bukan hal besar. Kalian sangat berbeda, makanya aku tahu.”“Kau… tahu tentang ramuan itu, bukan?”Dia terlihat terkejut saat dia menatap mata biru lautnya yang dalam. Seperti sedang mencari kebenaran dari bola mata yang jernih itu. “Tapi … bagaimana?”  ‘Karena di masa lalu, kau sama sekali tidak bisa membedakan kami, hingga kau … urgh-’ Pria itu  menggeru
Read more
Taman Si Budak
Mengapa … gadis ini di sini?’ dia tertegun di ambang pintu. Jantungnya berlarian liar ketika wanita itu menghampirinya begitu dekat dengan wajah merahnya.Setiap langkah wanita itu menciptakan aroma wangi bunga yang menyeruduk hidungnya dan semakin membuat jantungnya menggila. Ini aneh, karena dia bahkan tidak  segugup itu ketika pertama kali dibuang Hayden di sarang monster seorang diri.‘Sialan!’Dia ingin meredakan sakit kepalanya akibat serangga yang terus mengeluh di dalam kepalanya dengan mengikuti permainan Hayden seperti yang sudah ia lakukan selama hidupnya. Tapi hal ini berbeda dari apa yang ia duga!‘Gadis kecil itu … adalah istri pangeran itu?’ dia tidak  bisa menyembunyikan keterkejutannya.Ia tahu bahwa Hayden baru saja menikah, tapi ia tidak menyangka bahwa istrinya adalah gadis berambut biru tua yang ia temui di taman bertahun-tahun yang lalu. Yang ucapannya selalu terngiang-ngia
Read more
Keju Dalam Perangkap
Hayden baru memasuki kediamannya bersama Raymon dan Sarah.“Selamat datang kembali, Yang Mulia,” Luke dan para pelayan membungkuk.“Yang Mulia, nona dayang Putri Mahkota, Nona Sophie Von Blester menunggu anda di ruang tamu.”Hayden mengendurkan dasinya, lalu menatap Luke dengan ekspresi bingung. “Nona Blester itu sedang menunggu? Bukan Putri Mahkota?”“Benar, Yang Mulia. Haruskah saya memberitahunya untuk datang besok setelah membuat janji?”Hayden menoleh ke Raymon. “Tidak perlu, itu tidak apa. Aku akan ke sana. Raymon dan Sergei, kalian bisa kembali.”Sarah maju selangkah. “Tapi Yang Mulia,”“Baik Yang Mulia, selamat menikmati malam anda. Kami akan kembali ke tempat kami.” sahut Raymon dengan lirikan tajam kepada Sarah.Sarah merapatkan cengkeramannya di celana. Dia menggertakkan giginya seraya menatap Hayden yang mengabaikannya dengan berbinc
Read more
Keju Dalam Perangkap (2)
“Anda tidak  bisa melakukan ini padaku, Yang Mulia Putri Mahkota. Saya adalah desainer yang telah diutus Putra Mahkota secara pribadi untuk menangani urusan gaun yang hendak anda gunakan.” tegur seorang wanita berusia awal 40 tahunan.Dia menancapkan sebuah lidi dengan bulu sayap burung merak di gulungan rambutnya sebagai hiasan.Bulu sayap itu tampak indah namun membuat Fuschia sulit menahan tawanya setiap kali ia bergoyang ke sana dan ke mari.“Ehem. Tapi aku tak ingin mengenakan desain gaunmu, Madame Leroy.”Madame Leroy tersenyum. “Itulah mengapa, saya mengatakan akan menyesuaikan desain gaun sesuai keinginann anda, kecuali desain seperti yang barusan anda gambarkan untuk saya.” Tuturnya dengan lembut, namun ada ketegasan di dalamnya.Madame Leroy adalah desainer terkemuka di ibukota. Beliau berusia 40 tahunan, hampir seumuran dengan Paduka Ratu, namun lipatan keriput sudah sangat jelas terukir di bagian
Read more
Jebakan Madu
“Si...apa?” para pelayan menengok dengan curiga kepada kehadiran seorang pria yang asing bagi mereka.“Ahaha... haha, saya pelayan baru di Istana Melati. Tapi, apakah cerita barusan tentang Putri Mahkota  itu benar? Padahal saya meminta pindah ke Istana Melati karena banyak yang mengatakan bahwa tempat ini yang paling tenang dibandingkan dengan kediaman anggota keluraga royal yang lain,” nadanya terdengar kecewa seraya pundaknya merunduk.“Huh, rupanya kau salah satu dari mereka yang pindah tugas kemari karena mendengar rumor bahwa Putri Mahkota  itu baik dan mudah dilayani?” seorang maid tampak bersimpati dengan pria yang mengangguk-angguk lesu.“Benar, Putri Mahkota  memang baik hati dan mudah dilayani. Beliau hampir tidak pernah rewel pada para pelayan yang melakukan kesalahan. Tapi sepertinya akan segera muncul badai di tempat ini. Mari kita bersiap,”Para pelayan berpisah jalan dengan lel
Read more
Into The Light (3)
From the pieces of information that Dylan gave when he visited here, the residents of the capital have great sympathy for Hayden. They hailed Hayden, the Crown Prince, as a responsible and generous man. Even though he was hit by a disaster in the form of his wife's betrayal, he still carried out his duties as a knight leader who protected the land of Drachentia from monsters.The support from the nobility is no less overwhelming. Many reached out to help overthrow the position of Duke Mountravven who was considered to overshadow the complete power of the royal family.Most importantly, the current vacancy of the position of the Crown Princess made the noble families blind to opportunities. Especially for families who have daughters of marriageable age. Or even if they don't have a direct descendant daughter, they adopt the daughter of a close relative to be proposed as the new Crown Princess candidate.I heard from Dylan that Her Majesty the Queen is busy holdin
Read more
Jebakan Madu (2)
Aku sempat melihat Merri dan Tilda tergeletak di lantai sebelum para penyergap mengalihkan perhatiannya pada diriku. Tiga pria dengan penutup wajah warna putih mengunci pergerakan tubuhku dan mulutku. Aku pura-pura pingsan sebelum mereka semakin kasar kepadaku. Aku pikir itu adalah hal bijak yang bisa aku lakukan saat ini.Aku mencoba menjaga ketenanganku. Kepanikan tidak  akan menyelamatkanku dan bayiku. Ada pengawal utusan Hayden di dalam toko ini. Mereka pasti akan memeriksa kami jika kami tidak  kembali dalam waktu yang lama. Mereka adalah pengawal dari istana, pasti mereka sudah dilatih untuk menangai hal seperti ini, jadi, aku hanya perlu tenang.  Para penyergap ini tidak menyakitiku meski mereka menggotongku seperti menggotong karung kentang! Mereka bahkan merebahkanku dengan lembut. Perjalanannya tidak  panjang, itu artinya aku hanya dipindahkan ke tempat lain yang dekat dengan lokasi butik Sepertinya mereka tidak berniat menyakitiku. Itu a
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status