Semua Bab Pria Sampah Tak Terduga: Bab 51 - Bab 60
155 Bab
51
Sejak kepergian anaknya. Juan yang tengah berpetualang membuat Dewi Ayu kesepian sekaligus  merindukan sosok dari  anaknya yang sangat  penurut, bahkan Ranu dan keluarga Bratawati pun ikut-ikutan menghilang entah kemana? Hanya Sekar, gadis  anak dari tetangga yang selalu menemani dan mengurangi rasa kesepiannya.  Untuk menghilangkan  rasa kesepiannya, Dewi Ayu menjadi giat bercocok tanam di halaman depan rumahnya bersama Sekar, meski terkadang dirinya selalu ingin bepergian dan menyusul putranya, namun ia urungkan karena dirinya takut, jika dia terus bersama dengan putranya maka putranya bisa  berada di dalam bahaya. Karena lambat laun kebenaran akan segera terungkap. Ketika Dewi Ayu dan Sekar  tengah memanen hasil dari depan rumah, tiba-tiba segerombol orang yang menunggangi kuda datang, dibelakang mereka sebuah  kereta kencana berlapiskan emas datang menyusul. Dewi Ayu terke
Baca selengkapnya
52
 Ayu Ningrum adalah seorang ibu dari Dewi Ayu sekaligus nenek Juan, sebelumnya suaminya Yodha Wisesa mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan cucu mereka, mendengar hal tersebut membuatnya sedikit tak percaya sekaligus bahagia, karena putrinya berhasil hidup bahkan berhasil  membesarkan anaknya seorang diri. Saking tak percayanya, ia bahkan ingin melihat langsung wajah dari cucunya untuk memastikannya secara langsung. namun suaminya melarang untuk menemui cucunya di Akademi karena permintaan sendiri dari anak mereka.  Meski sedikit kecewa, namun Ayu Ningrum hanya bisa pasrah menuruti permintaan dari anaknya. Setelah mendengar dari suaminya, bahwa cucunya akan datang berkunjung, membuatnya antusias, bahkan dirinya sengaja bangun pagi buta sekali untuk membeli barang-barang baru untuk menyiapkan kamar tidur untuk cucunya, serta membeli   bahan masakan  terbaik untuk ia sajikan pada cucunya nanti. Yodha Wisesa yan
Baca selengkapnya
53
Setelah nenek dan kakeknya pergi meninggalkan kamarnya Juan pun berjalan mengitari setiap sudut kamar, sorot matanya menatap kagum pada seisi kamar yang terdapat banyak  barang baru yang menghiasi ruangan, ia pun mendudukan dirinya di atas ranjang yang empuk  seraya menatap kalung di lehernya. " Guru, apa kamu menyadarinya?  ada yang salah dengan sikap kakek ku? dia seperti merahasiakan sesuatu dari ku. " hening tak ada jawaban. Juan menghela nafas, " Guru, sebenarnya ada masalah apa? kenapa kamu masih tak ingin berbicara dengan ku? apa salahku? " tanyanya lagi namun masih tak ada jawaban sama sekali dari dalam sana, andai kata dirinya bisa masuk ke dalam kalung itu, dirinya pasti akan menerobos masuk kesana, sayang nya ia tak tahu bagaimana cara masuk ke dalam sana. " Jika guru terus terdiam seperti ini, bagaimana bisa aku mengetahui kesalahan ku sendiri?  " Sama seperti sebelumn
Baca selengkapnya
54
Pertemuannya dengan Sekar tadi, membuat pikirannya di penuhi dengan  tanda tanya besar,  bagaimana bisa Sekar teman kecilnya  bisa berada di kota ini? Karena dirinya  tahu betul, bahwa gadis itu  adalah seorang gadis pemalu dan penakut yang tak mungkin berani ke kota seorang diri. Pasti ada seseorang  yang membawanya, tapi siapa yang membawanya? apa itu ibunya? jika iya, maka dirinya ingin menemuinya, dan menceritakan kisah perjalanannya, akan tetapi masalah terbesarnya adalah  Juan tak sempat menanyakan di mana keberadaan ibunya, dan sekarang  ia menyesalinya. " Putu ada apa? apa makanan ini tak enak? jika iya, kita bisa memesan yang lain. " tanya Ayu Ningrum.  Juan yang tengah tenggelam dengan pikirannya, terlonjak kaget.  ia mendongkak dan menatap wajah  neneknya, " huh? Tidak,  hanya saja aku sedang  tak berselera. "  " Apa ada masalah?   
Baca selengkapnya
55
Ternyata tak hanya  rumor menjadi simpanan wanita tua. Melainkan ada rumor lain yang tersebar  di seluruh Akademi Kancah Nangkub yang mengatakan bahwa  Juan menggunakan sihir guna-guna  untuk mendapatkan perhatian ketiga gadis tercantik di Akademi. yaitu Ling ling, Rengganis dan juga Andara. Tentunya ketiga gadis itu  sangat marah, kenapa rumor tak berdasar seperti itu menyebar denga mudahnya? Ling ling yang tadinya diam saja, mulai tak bisa menahan amarahnya, namun, Juan kembali menahan mereka untuk tidak terbawa suasana. Ketiga gadis itu hanya bisa menahan amarahnya dalam hati. Di sisi lain ada seorang pria yang memiliki status bangsawan yaitu Bajra Mahesa yang  seorang  keponakan raja, yang sangat mempercayai rumor tersebut, Bajra Mahesa kesal sekaligus marah mengetahui hal tersebut, pantas saja  Andara selalu mengabaikannya, pastinya itu pengaruh dari sihir guna-guna  yang di gunakan oleh Juan
Baca selengkapnya
56
" Apa maksud mu? " tanya Juan yang terheran-heran. Bajra Mahesa mendengus, menatap tak suka pada Juan. " jangan berpura-pura, kamu mungkin bisa menipu semua orang dengan wajah so baik mu, tapi tidak dengan ku. " berkata dengan percaya diri. "  Sesuai  dengan taruhan kita, kamu harus melepaskan ke tiga  gadis itu  dari belenggu guna-guna mu itu. " Kedua alis Juan mengerut. " Guna-guna? Apa yang kamu bicarakan? Guna-guna apa? "  Bajra Mahesa kembali mendengus, lalu berjalan menghampiri Juan. " Apa kamu sedang berakting? " tuduhnya. " maaf, tapi  tipu muslihat mu tak akan bekerja padaku untuk kedua kalinya. " Juan dan Andara saling bertukang pandang. Mereka berdua tak mengerti dengan apa yang di bicarakan oleh Bajra Mahesa. Sedangkan para murid yang tengah menantikan pertandingan tersebut kebingungan karena mereka belum juga memulai pertandingan.
Baca selengkapnya
57
Seperti yang dikatakan oleh Gentala, mereka pun akhirnya  memulai pertandingan yang sempat tertunda. Sebelum memulai bertanding, Juan sempat bertanya pada gurunya, memintanya saran untuk jenis kekuatan apa yang harus ia gunakan untuk melawan? Akan tetapi Gentala tersenyum, memegang ke dua bahu muridnya lalu menjawab dengan santai. " Yang bertanding itu adalah dirimu bukan aku, maka kamu pikirkan saja sendiri. " Juan tertegun sejenak. " Apa guru tak ingin memberiku saran? " " Aku di sini untuk mengevaluasi dirimu, bukan membantumu, " timpalnya, merapihkan baju Juan. "  kalau begitu selamat berjuang dan pastikan untuk memenangkan pertandingan ini, dan jangan sampai membuat guru mu ini malu, jika tidak? maka aku tak akan memberi tahumu rahasia kecil ku. " bisiknya, Juan terdiam menatap wajah gurunya. " Ingat, kamu harus memenangkan pertandingan ini dan membuat gurumu ini bangga, kalau begitu, guru mu yang tampan i
Baca selengkapnya
58
Setelah pertandingan telah selesai, Bajra Mahesa pun di bawa ke ruang pengobatan oleh pihak pengurus. Sedangkan Para murid yang tadi memasang taruhan pada Bajra Mahesa pun mendesah kecewa, mereka tak menyangka kalau Juan si pemula ternyata menyembunyikan kekuatannya, mereka berpikir awalnya  uang taruhan itu akan kembali pada mereka, namun siapa sangka bahwa ada dua orang yang memasang taruhan pada Juan, dan orang itu adalah Ling ling dan Rahadyan. Ling ling yang senang karena mendapat taruhan pun memutuskan untuk mentraktir teman-temannya untuk makan sepuasnya, akan tetapi Rengganis yang merasa kesal dan marah pada Ling ling  karena menjadikan Juan sebagai bahan taruhan. ia pun menolak memakan uang hasil taruhan itu. " Kalau begitu, itu terserah padamu, lagi pula sejak awal aku tak pernah berpikir untuk membelikan mu, cukup Aku, Andara, Ju. . . an, kemana mereka pergi? " mereka bertiga pun kebingungan atas menghilangnya Juan
Baca selengkapnya
59
" Apa?! " teriak Yodha Wisesa beserta Ayu Ningrum secara bersamaan, mereka tak pernah menduga  dengan apa yang Gentala katakan.  " Tuan, bisakah anda menjelaskan Jenis racun apa yang terdapat tubuh cucu kami? " Tanya  Yodha Wisesa dengan  kedua tangan yang gemetar menahan amarah. Gentala terdiam, tak langsung menjawab, menaruh kembali segelas teh di tangannya di atas meja. Keduanya menunggu dengan sabar menanti jawaban dari Gentala termasuk Juan sendiri. Beberapa saat kemudian, Gentala pun mulai menjelaskan asal mula racun itu. Racun itu berasal dari sebuah bunga berwarna hitam pekat yang di campur dengan darah hewan spiritual yang memiliki racun. Biasanya racun itu akan di campurkan dengan makanan atau pun minuman, sebab racun itu tak memiliki bau sama sekali. Jenis bunga hitam ini biasanya tumbuh  saat musim hujan mendatang. Namun b
Baca selengkapnya
60
" Kamu sudah bangun? " tanya Gentala. Juan mengerjapkan kedua matanya beberapa kali, tangannya meremas bajunya di bagian dadanya " Apa yang terjadi? Apa aku pingsan? " " Kenapa kamu tak bilang? bahwa tubuh mu ada yang terasa sakit, lihat! masalah yang kamu timbulkan, aku harus mempobong tubuh mu yang berat itu. "  Kepala Juan tertunduk menyadari akan kesalahannya seraya mengatakan maaf dengan suara lirihnya. Gentala yang sudah bosan mendengar kata maaf yang keluar dari mulut muridnya membuatnya mendesah frustasi sekaligus kesal. " Maaf!  sudah berapa ratus kali aku mendengar kata maaf dari mu?! " Kepala Juan semakin tertunduk membuat Gentala menjadi tak tega melihatnya seperti itu, tangannya memijit keningnya lalu menghela nafas, "  lain kali jika kamu merasa ada yang  sakit, katakan saja, jangan memendamnya  sendiri, kamu tahu betapa khawatirnya dan cema
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
16
DMCA.com Protection Status