All Chapters of Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini: Chapter 21 - Chapter 29
29 Chapters
Chapter 21
  Sepulang dari tempat makan, aku langsung menjenguk mamanya Rio. Disana kami bertemu papahnya Rio yang sedang merenung. Aku sangat tidak tega saat mengetahui hal itu, pasti papahnya Rio sangat terpukul dengan situasi saat ini. David berusaha menenangkan papahnya Rio, dan dia meminta David untuk cepat-cepat membebaskan Rio. Karena semenjak Rio terpenjara, mamanya sering sakit-sakittan. Sepulang dari rumah sakit, aku dan David langsung mendatangi Rio dan memberitahu kabar ini. Saat mendengar kabar itu, Rio sangat sedih dan menyesal akan perbuatannya saat ini. "Rio, maafin gue ya. Andai saja gue ga membuat laporan ke polisi, mungkin kejadiaannya gak bakal seperti ini" kata David "Bukan salah lo Dav, ini semua gara-gara gue. Andai saja gue gak balas dendam sama kalian berdua, mungkin sampai saat ini gue bisa jagain mama gue. Gue sangat menyesali semua perbuatan gue." kata Rio "Kamu yang sabar ya, kita akan cari jalan keluarnya." kata Ara
Read more
Chapter 22
  Siang ini aku berniat mengunjungi rumah Anna, kali ini aku pergi diantar David dan sengaja aku tidak membawa Alisha. Sesampainya disana aku terheran melihat keadaan rumah Anna yang tak seperti biasanya.Saat aku turun dari mobil, Anna langsung keluar menghampiriku dan memeluku. Entah kenapa kali ini dia terlihat sangat beda, seperti ada beban yang dipikulnya.Aku dan Anna pun masuk, bibi menyiapkan makanan dan minuman untuk ku. Tak lama kemudian, Anna bercerita tentang kehidupannya yang saat ini kurang membaik, begitu pula dengan pernikahannya. "Ra gue bingung, gue harus ngapain sekarang. Gue udah kaya abis akal." Kata Anna "Lo lagi ada masalah ya? Masalah apa, ceritain aja sama gue, siapa tau gue bisa bantu." Tanya Ara "Iya, ini masalah gue sama Ihsan. Semenjak dia sering pergi ke luar kota, gue kaya merasa tiap malem tuh overthinking mulu. Terus gue juga akhir-akhir ini kaya merasa aneh sama dia, beda dari yang dulu." Jaw
Read more
Chapter 23
  Sepulang dari kantor, David mampir ke rumah orang tua nya Anna. David menceritakan semua yang telah terjadi pada Anna, saat mendengar semua itu ayah Anna sangat marah. Ayah Anna langsung mendatangi Anna dan menanyakan apakah yang dikatakan David benar. Sesampainya dirumah, Anna yang sedang menonton tv terkaget akan kedatangan ayahnya. Ayah Anna langsung menanyakan semua masalah yang Anna alami saat ini. "Anna sayang, papah mau tanya boleh?" kata papah "Papah kok bisa ada disini? Boleh pah mau tanya apa?" kata Anna "Anna jawab jujur ya. Apa benar selama ini Ihsan sudah kasar sama kamu, dia juga sering berantem sama kamu dan apakah benar dia meminta bercerai." tanya papa Tak lama setelah mendengar perkataan papa, Anna langsung menangis. Dia tidak bisa menyembunyikan semuanya, karena saat ini papahnya sudah tahu. "Anna jawab papah" "Iya pah, maka dari itu aku kabur ke rumah Rara. Papah tau semua ini dari mana?" tanya Anna
Read more
Chapter 24
  Malam ini Anna menginap di rumah Ara, saat itu Anna sedang duduk di taman. Pada saat itu juga Ara dan David menghampiri Ana dan berusaha menenangkan dia. Anna sangat sedih dan terpuruk mengenai keadaannya saat ini, Ihsan laki-laki yang tak pernah mempedulikan keadaan Anna dan juga anak yang ada di dalam kandungan Anna. "Na masuk yu, gak baik angin malam." Kata David "Iya Na David benar" kata Ara "Gue mau sendiri dulu, kalian duluan aja." Kata Anna "Na gue ngerti keadaan lo saat ini, tapi gak perlu nyiksa diri sendiri juga lah." Tegas David "Na lo jangan khawatir dulu ya, kita akan bantu lo." Kata Ara "Makasi ya Ra, Dav." Kata Anna   Keesokan paginya Ihsan menelpon Ara, dia mengabarkan bahwa dia akan mengurus perceraian itu secepatnya. Dia juga memberi tahu kalau dia akan menikahi pacar selingkuhannya itu. Anna sangat kecewa saat mendengar perkataan itu, di
Read more
Chapter 25
  Malam itu Rio menemui Ihsan, dia langsung menghajar Ihsan. Dia tidak ingin Anna sakit hati karena pelakuannya itu. Mereka tak henti-hentinya berantem. Tak lama saat itu David lewat dan dia melihat ada keributan, ternyata itu adalah Rio dan Ihsan. David segera menghentikan semua nya. Rio langsung dibawa masuk mobil oleh David. "Lo ngapain sih Ribut di jalan, kaya gak ada tempat aja" kata David "Gue gak terima Anna di gituin sama dia." Kata Rio "Ya tapi gak perlu hajar-hajaran juga Ri" kata David "Lo gak tau ya, kalo orang yang kita sayang diperlakukan seperti itu lo juga pasti gak terima Dav." Kata Rio "What!! Lo bilang apa tadi, orang yang kita sayang? Lo sayang sama Anna?" Tanya David kaget "Iya selama ini gue sayang sama dia, pas tau dia diperlakukan seperti itu gue gak tega aja. Makannya gue langsung hajar tuh si Ihsan" kata Rio "Waduh gak nyangka gue, lo sesayang itu sa
Read more
Chapter 26
  Hari ini aku dan juga keluarga ku akan pergi berlibur, mumpung ada kesempatan  David berlibur kerja. Anna juga sudah kembali kerumah orang tua nya, aku harap Anna bisa menerima keadaannya sekarang. Kami berencana akan pergi ke Jepang selama 1 minggu, disaat itu juga aku bisa membebaskan pikiranku dan menjauhkan segala masalah yang ada dihidupku.  Dengan segera aku langsung memasukan barang-barang yang akan ku bawa selama liburan nanti.  Tepat pada pukul 10.00 WIB kami tiba di bandara dan jadwal penerbangan kami akan berangkat pada pukul 11.00 WIB. Saat itu aku tak sama sekali menghidupkan ponselku, aku hanya memfoto saat di bandara dan juga saat di dalam pesawat. Kami langsung menempati tempat duduk yang telah tersedia.   Akhirnya setelah sekian lamanya perjalanan kami sampai dengan selamat. Saat itu aku baru memainkan ponselku dan baru saja mau membuka whatsapp whatsa menangis dan aku langsung meberikan
Read more
Chapter 27
  Rio masih sama dengan hari-hari kemarin, dia tidak mau makan dan juga mengabaikan semuanya. Aku cemas dengan keadaan Rio dan juga Anna, aku tak henti-hentinya membujuk Rio untuk makan. Malampun tiba, aku dan David pergi ke rumah sakit dan membawakan makanan untuk Rio. Namun lagi-lagi dia tertidur dengan wajah muram dan sangat lesu sekali.  Begitu besar pengorbanan Rio untuk Anna, aku tak menyangka Rio sangat setia dengan Anna. "Ri bangun, lo harus makan." Kata David "Eh Dav, kapan datang?" Tanya Rio "Udah gausa nanyain itu, nih sekarang lo makan dulu." Kata David "Gue gak selera Dav, gue cemas sama keadaan Anna sekarang." Kata Rio "Rio lo jangan gitu, sesedih apapun po seterpuruk apapun lo, lo harus inget sama diri lo sendiri.  Ri inget, sedih juga butuh tenaga." Kata David Kami bertiga menginap di rumah sakit untuk menemani Anna, orang tua Anna sangat sedih. Aku sangat khawat
Read more
Chapter 28
  Sudah dua bulan  Anna berada dirumah sakit dalam keadaan koma. Hari ini adalah hari dimana Anna berulang tahun, namun Anna masih dalam keadaan tak sadar.  Rio, dia sudah mempersiapkan ulang tahun Anna. Dia membelikan kado dan kue, dia berharap Anna bangun dan meniup lilin yang ada pada kue itu. Aku terkagum dengan Rio, dia berbeda sekali dengan Ihsan.  Siang ini aku akan dan David akan berkunjung ke rumah sakit, aku ingin memastikan keadaan Anna. Sesampainya dirumah sakit aku melihat Rio sedang berbicara sendirian, dia sangat berharap Anna mendengar segala pembicaraannya.  "Happy birthday Na. Oh iya, hari ini kamu ulang tahun loh. Liat aku bawain kamu kado sama kue, aku harap kamu bisa bangun dan meniup lilin ini. Aku janji kalo kamu bangun aku akan berusaha sebisa aku untuk bahagiaain kamu, aku harap kamu bisa mendengar perkataanku." Isak tangis Rio  Aku sangat terharu melihat Rio, aku berharap banyak pada tuhan atas k
Read more
Chapter 29
  Setelah membaca surat yang ada didalam kado itu, Anna menangis menjadi-jadi. Dia tidak menyangka atas apa yang telah menimpa Rio. Kalau saja dia tidak menyebutkan nama Ihsan saat itu, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Anna sangat menyesalinya, dia baru sadar kalo Rio lah yang setia menunggunya selama dia dirumah sakit dalam keadaan koma. Sampai saat ini Anna masih belum bisa menerima semua yang telah terjadi, dia tidak ingin Rio ada di posisi dimana saat dia sedang berjuang melawan komanya.   Keesokan harinya, Anna datang ke rumah sakit. Dia setia menunggu sampai Rio bangun, dia tidak ingin kehilangan orang yang benar-benar dia sayangi untuk yang kedua kalinya. Anna terus memegang erat tangan Rio, dan dia berharap Rio bisa bangun secepatnya. Dia ingin sekali melihat Rio tersenyum, dia takut jika terjadi hal buruk kepada Rio. Tak lama setelah itu, Anna memanggil nama Rio dan menyatakan perasaannya.
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status