All Chapters of Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini: Chapter 11 - Chapter 20
29 Chapters
Chapter 11
 Satu minggu pun berlalu, akhirnya aku dan David bisa pulang ke rumah setelah satu minggu menginap di rumah mama.Mama dan papa nya David senang sekali saat mendengar kabar bahwa aku hamil. Semoga dengan kehadiran anak ini, keluarga ku menjadi lebih harmonis.Saat itu juga, papa menawarkan pekerjaan kepada David. Papa ingin David bekerja dikantor papa, supaya saat lahiran nanti kita ada cukup uang untuk biaya persalinan."David, gimana kalo kamu kerja di kantor papa? Kan sekarang kamu udah punya istri, udah punya calon bayi nah supaya nambah penghasilan kamu kerja di kantor papa aja. Kebetulan kemarin ada salah satu karyawan yang mengundurkan diri" kata papa "Aku sih mau pah, tapi aku izin sama Ara dulu ya" kata David "Gak usah minta izin kali, aku udah setuju. Yakan pah" kata Ara "Eh sayang, ko kamu ada di sini sih?" Tanya David "Iya aku tadi mendengar perkataan papa" kata ara "Yauda kamu amb
Read more
Chapter 12
  2 bulan sudah usia kandunganku, kini aku semakin merasakan kesenangan. Karena ada satu nyawa yang hidup di dalam perutku, yaitu calon bayi ku.Hari ini aku meminta David untuk menemaniku ke supermarket, aku akan membeli beberapa keperluan untuk bulan ini."Nanti siang kamu bisa gak anter aku ke supermarket?" Tanya Ara "Bisa kok, kan hari ini aku libur" Jawab David "Emang kamu ini termengergi" kata Ara "Apa sih yang ngga buat istriku tercinta" kata David Saat di perjalanan, aku melihat Rio dan Alice sedang berhenti di pinggir jalan. Tampaknya mobil mereka mogok. David tak menyadari dan terus saja melintasi mereka. Sesampainya disupermarket, aku langsung mengambil keranjang belanjaan ku. Aku belanja cukup banyak, dan tidak lupa aku membeli susu untuk menjaga kesehatan janinku. "Kamu yakin cuma beli satu susunya?" Tanya David "Iya, takutnya aku ga suka" kata Ara 
Read more
Chapter 13
  Aku berusaha menghubungi David, namun ia tak kunjung menjawab telpon ku. Aku sangat cemas, aku takut jika hal buruk akan terjadi. Aku meminta pak supir untuk ngebut dan Anna berusaha menenangkanku. Akhirnya setelah sampai dirumah, aku yakin dengan situasi saat ini mereka tidak lagi mengikutiku. Saat itu David menelpon ku dan aku menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi."Maaf ya tadi gak aku angkat, soalnya lagi meeting. Oh iya ada apa Ara?" Tanya David "Tadi saat aku ke supermarket, ada mobil yang mengikutiku sampai aku pulang dia masih juga mengikutiku. Aku takut kalo itu mereka, aku takut kalo mereka akan balas dendam." Jawab Ara "Ara sayang kan udah aku bilang , kalo kamu mau beli apa-apa lewat online aja." Kata David "Ya aku pikir tadinya kondisi aman, karena aku pergi sama Anna dan pak supir." Kata Ara "Yauda mulai besok jangan kemana-mana kalo gak sama aku." Pesan David   Saat itu
Read more
Chapter 14
ni cara   Saat itu juga aku tak berani membaca pesan dari siapapun. Aku takut jika mereka akan balas dendam. Aku berusaha menelpon Anna, aku ingin dia cepat pulang kesini. Sudah beberapa kali aku menghubungi Anna, namun Anna tak kunjung membalas. Aku hanya bisa berdiam diri, aku hanya bisa memikirkan gimana caranya selesai dari permasalahan ini.Hari ini David tidak masuk kantor, dia sakit dan terpaksa tidak berangkat. Saat itu aku menerima pesan dari nomor yang sama. Aku berusaha mengabaikannya, namun aku takut jika orang ini akan terus menerorku.  Aku sedang melamun di dekat kolam berenang yang ada di rumah ku. David menghampiriku dan menanyakan ada apa sebenarnya. Aku tak berani mengatakannya, aku hanya bisa menangis dan terdiam. "Ara, kenapa ko melamun" tabya David "Ga papa" jawab ara "Ko kamu nangis, ara ceritain ada apa?" Tany David "Aku udah gak bisa nahan semua
Read more
Chapter 15
tu gue laingan kamu   Pagi ini aku hanya bisa melamun dan mengingat kejadian kemarin. Memang salah aku tak memberi tahu David, tapi dia tega membohongiku. Aku tahu alasan dia, dia hanya tidak ingin terjadi apa-apa denganku dan juga janinku.David menghampiriku, aku hanya bisa terdiam dan tidak berbicara sepatah kata apapun kepada David. David memelukku dan meminta maaf, karena semalam telah memarahiku."Ara, aku minta maaf ya. Aku gak bermaksud kasar sama kamu, aku minta maaf karena telah berbohong." Kata DavidAku hanya bisa terdiam dan menangis, aku tahu maksud dia baik."Ara sayang, kamu mau pergi kemanapun aku temenin. Tapi jangan kaya gini dong, masa iya David yang super ganteng ini di cuekin." Kata David"Sayang loh kalo di diemin, entar gimana kalo ada yang ambil. Emang Ara mau kehilangan David?""Apasi!!" aku marah sambil menangis"Sayang asal kamu tahu ya, aku dan keluarga kamu itu cemas. Aku takut terjadi apa-apa sama k
Read more
Chapter 16
  Hari ini tepat pada hari Minggu, hari dimana aku dan David selalu melakukan rutinitasku. Kita selalu berolahraga, berlari mengelilingi komplek. Saat ini usia kandunganku sudah 5 bulan, dan beberapa minggu lagi Anna akan menikah.Setelah pulang berolahraga, aku dan David pergi sarapan ditempat biasa. Pada saat itu juga aku bertemu dengan Anna dan calon suaminya.Menurutku Ihsan adalah cowo yang baik buat Anna, aku harap Anna mendapatkan kehidupan yang lebih bahagia dan dia tidak usah pusing memikirkan masalah sahabatnya ini."Hai Dav, Ra kalian apa kabar?" sapa Anna"Kita baik ko, lo gimana? Oh ya ini siapa?" Tanya Anna"Oh ya kenalin ini Ihsan, yang pernah gue ceritain waktu itu." jawab Anna"Ihsan, salam kenal ya." sapa Ihsan"Salam kenal juga, aku Ara dan ini David suami aku sekaligus sahabatnya Anna." sapa AraSetelah berkenalan kami makan bareng ditempat biasa, saat itu kami membicarakan untuk persiapan acara pernika
Read more
Chapter 17
  Akhirnya waktu yang ditunggupun tiba, aku tak sabar menyaksikan acara pernikahan Anna. Aku tak sabar melihat sahabatku menikah dengan suaminya yang sangat baik, semoga acara mereka berjalan dengan lancar.Aku menhampiri Anna yang sedang bersiap-siap, aku sangat bahagia saat Anna bisa menemukan jodohnya yang sempurna dimata dia."Na, seriusan deh hari ini lo cantik banget" puji Ara"Yah berarti tiap hari gue biasa aja gitu, gak ada cantik-cantiknya." kata Anna"Bukan gitu Na, tapi ini lebih cantik dari biasanya. Gimana udah siap? Yuk turun kebawah pada nungguin tuh" kata AraAcarapun berjalan dengan lancar, hari ini Anna terlihat bahagia sekali. Aku sebagai temannya sangat bahagia melihat dia menebar senyuman manisnya itu. Setelah acaranya selesai, kami berkumpul untuk berfoto mengabadikan momen terindah sahabatku.Selesai berfoto tak sengaja aku melihat ada seseorang yang sedang memantauku dari kejauhan. Aku berusaha menjauh agar oran
Read more
Chapter 18
  Pagi ini aku berniat untuk pulang ke rumah, karena harus mengambil perlengkapan David dulu. Aku meminta mama untuk menjaga David, kebetulan sekali David masih tidur dan aku bisa segera pulang. Sesampainya diparkiran, aku mendapatkan pesan dari Rio. Rio memohon untuk tidak menjebloskannya ke penjara, karena dia sangat menyesali atas perbuatan yang telah dia lakukan kepada David dan aku.Aku berpikir, jika aku memberitahu David soal ini pasti dia akan sangat marah. Tapi jika aku tidak memberitahunya, maka Rio akan terus menggangguku.  Sesampainya dirumah, aku langsung menuju kamar dan langsung memasukan baju-baju David ke dalam tas. Tak lama setelah itu aku mendapat telpon dari Rio."Hallo?" Aku memanggil dan menunggu balasan dari Rio "Ra please Ra, cuma lo yang bisa bantu gue saat ini." kata Rio"Maaf Rio, sebelumnya aku minta maaf. Kalo soal hukum aku gak tahu apa-apa, tapi kalo mau kamu bilang ke papa sama David. Ka
Read more
Chapter 19
  Saat itu aku terkaget dengan kedatangan Alice ke rumah sakit. Alice menghampiriku dan langsung bersujud dihadapanku. Aku heran dan tidak paham apa maksudnya."Ra maafin gue, selama ini gue banyak sekali mengganggu hidup lo dan David. Guue mohon maafin gue, gue pernah neror lo lewat pesan." kata AliceAku tak menyangka, aku tega sekali menampar Alice. Tapi ini pantas untuk menjadi peringatan buat dia.Plakkk!!Suara tamparan yang sangat keras. Sebenarnya aku tak tega, namun aku benar-benar kelepasan."Lice! Lo tau gak? Dulu lo ancam gue pake surat dan sekarang lo seakan-akan terbebas dan lo kembali mengancam gue lewat pesan. Lo gila ya, dimana sih otak lo." kata Ara"Ra maafin gue, gue udah sadar dan sekarang gue mau menebus kesalahan gue. 5 bulan yang lalu gue terakhir meneror lo lewat pesan, dan saat itu gue berniat mendatangi rumah lo dan ternyata lo gak ada di rumah. Gue datang untuk minta maaf." kata Alice"Perkata
Read more
Chapter 20
  Satu bulan kemudian, tepatnya pada hari ini adalah hari bahagia Alice dan Drian. Mereka akan menikah di sebuah gedung yang tak jauh dari tempat tinggal mereka. Aku, Anna, David dan juga Ihsan datang menghadiri acara pernikahan Alice.Pagi itu Anna dan Ihsan datang menjemputku dan David. Saat mereka sampai, mereka langsung turun dari mobil, lalu memintaku untuk cepat-cepat mempersiapkan diri."Kado lo mana Ra?" tanya Anna"Ada ntar gue langsung kirim ke rumah Alice" jawab Rara"Ngasih apa lo, mesin cuci?" tanya Anna"Kepo lu, dah yo berangkat."Sesampainya disana, kami langsung duduk ditempat yang telah disediakan. Acaranya sangat megah dan banyak juga yang menghadiri acara ini. Aku bisa merasakan kebahagiaan yang Alice rasakan saat ini.  Acara pun dimulai, aku sangat terharu melihat Alice yang sangat bahagia dan mau berubah. Selesai Acara kami berfoto, sayangnya disini tidak ada Rio. Andai saja kemarin dia tidak melakukan
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status