Semua Bab Satu Kampus Bersama Pacar: Bab 11 - Bab 20
83 Bab
Berbohong Demi Kebaikan
Maira pun memilih untuk berbohong saja kepada Farel agar hubungan dirinya dengan Riski baik-baik saja.“Maaf Rel gua ngga main wa.”“Kok bisa ?” tanya Farel yang merasa bingung karena jaman sekarang tuh pasti hampir semua orang sudah mempunyai whatsapp.“Iya bisa lah gua cuman punya ig doang itu juga jarang gua buka,” kata Maira yang berbohong kembali kepada Farel.“Oh gitu gua kira lu main wa soalnya kan aneh aja gitu jaman sekarang ngga punya wa.”“Kalau gua males aja sih Rel main wa.”Riski yang melihat Farel meminta nomor whatsapp Maira semakin malas, tetapi untung saja pacarnya itu tidak memberikan nomornya walaupun harus berbohong. Riski pun memilih untuk mengajak pacarnya pergi ke ruangan saja karena takut apabila lama-lama di kantin Farel bisa minta macem-macem lagi kepada Maira.“Maira kita ke ruangan yu bentar lagi mau di mulai loh,” kata Riski yang lang
Baca selengkapnya
Mendadak Sakit Perut
Maira pun memilih untuk berbohong saja kepada Farel agar hubungan dirinya dengan Riski baik-baik saja.“Maaf Rel gua ngga main wa.”“Kok bisa ?” tanya Farel yang merasa bingung karena jaman sekarang tuh pasti hampir semua orang sudah mempunyai whatsapp.“Iya bisa lah gua cuman punya ig doang itu juga jarang gua buka,” kata Maira yang berbohong kembali kepada Farel.“Oh gitu gua kira lu main wa soalnya kan aneh aja gitu jaman sekarang ngga punya wa.”“Kalau gua males aja sih Rel main wa.”Riski yang melihat Farel meminta nomor whatsapp Maira semakin malas, tetapi untung saja pacarnya itu tidak memberikan nomornya walaupun harus berbohong. Riski pun memilih untuk mengajak pacarnya pergi ke ruangan saja karena takut apabila lama-lama di kantin Farel bisa minta macem-macem lagi kepada Maira.“Maira kita ke ruangan yu bentar lagi mau di mulai loh,” kata Riski yang lang
Baca selengkapnya
Pergi Ke Rumah Sakit
Di saat sudah sampai rumah sakit, Riski dan Maira mendaftar terlebih dahulu dan menunggu panggilannya sebentar karena rumah sakit ini cukup ramai padahal ini sudah sekitar jam 2.Beberapa lama mereka menunggu, Maira pun dipanggil oleh susternya untuk masuk ke dalam ruangan dokternya. Riski memilih untuk ikut ke dalam ruangannya juga karena bingung harus melakukan apa apabila di luar ruangan. Maira yang baru saja masuk ke ruangannya langsung di cek oleh dokternya.“Dok gimana dengan Maira ?” tanya Riski kepada dokternya yang masih saja memeriksa Maira.“Bentar ya mas saya periksa dulu,” ucap dokternya kepada Riski karena dokter itu belum selesai memeriksa Maira.“Iya dok.”Riski pun menunggu Maira diperiksa dan dia merasa sedikit malu karena tadi dia tidak sabaran menanyakan keadaan pacarnya itu, padahal dokter saja baru memeriksanya.“Maira tidak kenapa-napa kok mas hanya saja kecapean dan butuh isti
Baca selengkapnya
Terjadi Gempa Bumi
“Ibu bisa aja, saya minum ya bu.”Riski meminum es teh buatan ibu Maira itu sekaligus berpamitan karena harus pulang ke tempat kostnya.“Iya udah Bu saya pulang dulu yah takut kesorean.”“Iya nak hati-hati ya, sekali lagi makasih banyak udah nganterin Maira pulang.”“Iya Bu tenang aja Riski juga makasih sama ibu, Riski pamit ya bu.”Riski langsung salim kepada ibunya dan pergi keluar rumah Maira untuk menaiki motornya. Sebelum sampai tempat kostnya, Riski memilih untuk membeli makanan terlebih dahulu karena dia belum makan sejak tadi siang.Setelah membeli makanannya, Riski melanjutkan perjalanannya menuju tempat kostnya. Baru saja Riski sampai di tempat kostnya, Riski melihat Roni keluar dari tempat kostnya dan dia pun tidak lupa mengapa temannya itu.“Lu mau kenapa bro ?”“Eh lu udah pulang gua ngga ngeliat, gua mau beli kebutuhan kampus nih bro,” jawab R
Baca selengkapnya
Tidak Bisa Tidur
“Tugas bikin makalah pengantar pendidikan kewarganegaraan bro dikumpulinnya terakhir besok.”“Kok gua kemaren ada mata kuliah itu ngga dikasih tugas apa-apa ya,” kata Roni kepada Riski.“Iya kan kita beda dosen bro,” kata Riski sambil menengok ke arah temannya itu.“Oiya bro haha,” Roni lupa kalau dosen dirinya dan Riski itu ada yang berbeda.“Mending bantuin gua deh bro.”“Tugas gua aja belum selesai bro haha mager banget gua ngerjainnya.”“Memang kapan dikumpulinnya bro ?”“Macem-macen bro soalnya tugas gua banyak banget makannya gua males ngerjainnya.”Sekian lama Riski mengerjakan tugasnya, akhirnya dia pun selesai juga walaupun mengerjakannya sambil mengobrol dengan temannya itu.“Udah lu bro ?” tanya Roni kepada Riski karena dia melihat Riski sudah menutup laptopnya.“Udah bro Alhamdulillah gua p
Baca selengkapnya
Menitip Surat Dokter Kepada Pacar
“Kamu udah bangun nak, oiya kamu masih pusing apa ngga ?” tanya ibu Maira sambil masuk ke dalam kamar Maira.“Masih pusing sedikit Bu,” jawab Maira yang sudah agak segar tidak lemas seperti kemarin.“Iya udah nanti kita ke klinik lagi aja ya biar pasti kamu itu sakit apa ibu pengen tau.”“Iya Bu, nanti sekalian minta surat dokter ya buat dikasihin ke kampus.”“Iya nak, iya udah kamu langsung siap-siap kita harus berangkat pagi biar ngga ngantri.”Ibu Maira langsung keluar dari kamar anaknya itu, sedangkan Maira dia juga bangun dari tempat tidurnya dan langsung bersiap-siap mengganti bajunya untuk pergi ke klinik. Ketika sudah siap semuanya, mereka berdua pun berangkat ke klinik terdekat. Klinik yang mereka berdua kunjungi adalah klinik 24 jam yang tidak jauh dari rumah Maira. Sesampai di klinik, Maira dan ibu mendaftarnya terlebih dahulu dan menunggu panggilannya.Kebetulan dokter y
Baca selengkapnya
Merasa Kesepian
Maira pun merasa malu kepada ibunya sendiri sampai-sampai pipi dirinya menjadi merah. Maira langsung masuk ke dalam kamarnya sambil menahan malu. Untung saja ibunya sudah tidak meledeknya kembali. Di dalam kamar Maira memilih untuk menchatting dosen mengajarnya terlebih dahulu agar dosennya bisa tahu kalau dia itu tidak bolos. Maira :Selamat pagi, Bapak KristianPerkenalkan saya Maira Putri Alcanisa, NIM 1452336783088. Saya adalah mahasiswi jurusan Akuntansi semester 1. Melalui pesan ini, saya memberitahukan tengah sakit gejala tipes. Sehingga saya tidak bisa mengikuti kelas teori Statistika Pengantar I yang diajarkan oleh Bapak Kristian pada hari ini dan saya juga sudah memberikan surat dokter kepada pihak akademi melalui teman saya.Untuk itu, saya mohon pengertian dari Bapak agar bisa memberikan izin. Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Terima kasih. Sinta pun sudah merasa lega
Baca selengkapnya
Dikirimkan Makanan Oleh Kekasih
Riski yang malas dengan Farel, dia berpura-pura ingin pergi ke toilet. Tetapi sebelum pergi ke toilet dia izin terlebih dahulu kepada Farel agar Farel tidak curiga dengannya. “Bro gua mau ke toilet dulu yah.”Riski langsung berlari keluar dari kantinnya dan dia berbohong kepada Farel kalau dia itu ingin pergi ke toilet padahal tidak, dia hanya malas saja bertemu dengannya. Sesampainya di taman, Riski duduk-duduk sambil menchatting Maira karena dia merasa kangen depan pacarnya itu. Riski : hallo sayangMaira yang sedang bermain handphonenya, tiba-tiba ada notif whatsapp dari pacarnya dan dia langsung membalas chatting tersebut.Maira : hallo juga sayang, kok kamu cepet banget sayang ke kantinnya ?Riski : iya sayang soalnya ada temen kamu tuh jadi males lebih baik aku pergi dari kantin aja Maira : temen aku siapa sayang ? Riski : iya si Farel lah, dia cari-cari kamu buat aku males ajaMaira : ciee kamu c
Baca selengkapnya
Memberi Makanan Kepada Calon Mertua
Riski merasa galau sekali tidak ada Maira, dia merasa jadi tidak semangat kuliahnya, tetapi dia harus memaksakannya agar bisa mengerti apa yang dosennya jelaskan. Sekian lama mata kuliah berlangsung, akhirnya selesai juga Riski langsung keluar dari ruangannya dan pergi ke taman karena di taman suasananya sangat sejuk. Saat sudah berada di taman, Riski tidak lupa membalas whatsapp dari Maira yang sejak tadi sudah dibaca oleh dirinya.Riski : iya sayang aku ke rumah kamu kok tenang aja, huu kamu ngga baca chatting dari aku sih jadi ngga tau kalau aku bawain makanan heheRiski memilih untuk menunggu balasan dari Maira, tetapi tiba-tiba ada teman sejurusannya bernama Felix menghampirinya.“Bro sendiri aja nih ?” tanya Felix sambil duduk di sebelah Riski.“Iya nih bro ngga enak banget sendirian, biasanya gua selalu ada temen ke mana-mana tapi sekarang dia sakit,” jawab Riski yang merasa galau tidak ada Maira.“Sakit apa ema
Baca selengkapnya
Merasa Gugup
Maira pun langsung berjalan ke ruang keluarnya dan menemui pacarnya itu.“Eh sayang udah lama ?” tanya Maira kepada Riski yang sedang duduk di kursi ruang keluarganya.“Belum kok sayang baru datang, oiya sayang ini martabak buat kamu sama ibu kamu,” kata Riski sambil memberikan martabaknya kepada pacarnya itu.“Beneran nih sayang makasih banyak ya, kamu repot-repot terus deh, bentar aku ambilin piring dulu.”“Ngga repot kok sayang.”Maira berjalan ke arah dapurnya dan dia memberikan martabak telur pemberian Riski kepada ibunya itu.“Bu ini martabak telor dibeliin Riski,” kata Maira yang langsung menaruh martabaknya di atas meja dapur.“Pacar kamu baik juga ya nak.”“Iya dong bu,” kata Maira sambil mengambil piringnya dan memindahkan martabak itu ke piring.Selesai memindahkan martabaknya, Maira kembali lagi ke ruang keluarga untuk menemui
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status