“Tugas bikin makalah pengantar pendidikan kewarganegaraan bro dikumpulinnya terakhir besok.”
“Kok gua kemaren ada mata kuliah itu ngga dikasih tugas apa-apa ya,” kata Roni kepada Riski.
“Iya kan kita beda dosen bro,” kata Riski sambil menengok ke arah temannya itu.
“Oiya bro haha,” Roni lupa kalau dosen dirinya dan Riski itu ada yang berbeda.
“Mending bantuin gua deh bro.”
“Tugas gua aja belum selesai bro haha mager banget gua ngerjainnya.”
“Memang kapan dikumpulinnya bro ?”
“Macem-macen bro soalnya tugas gua banyak banget makannya gua males ngerjainnya.”
Sekian lama Riski mengerjakan tugasnya, akhirnya dia pun selesai juga walaupun mengerjakannya sambil mengobrol dengan temannya itu.
“Udah lu bro ?” tanya Roni kepada Riski karena dia melihat Riski sudah menutup laptopnya.
“Udah bro Alhamdulillah gua p
“Kamu udah bangun nak, oiya kamu masih pusing apa ngga ?” tanya ibu Maira sambil masuk ke dalam kamar Maira.“Masih pusing sedikit Bu,” jawab Maira yang sudah agak segar tidak lemas seperti kemarin.“Iya udah nanti kita ke klinik lagi aja ya biar pasti kamu itu sakit apa ibu pengen tau.”“Iya Bu, nanti sekalian minta surat dokter ya buat dikasihin ke kampus.”“Iya nak, iya udah kamu langsung siap-siap kita harus berangkat pagi biar ngga ngantri.”Ibu Maira langsung keluar dari kamar anaknya itu, sedangkan Maira dia juga bangun dari tempat tidurnya dan langsung bersiap-siap mengganti bajunya untuk pergi ke klinik. Ketika sudah siap semuanya, mereka berdua pun berangkat ke klinik terdekat. Klinik yang mereka berdua kunjungi adalah klinik 24 jam yang tidak jauh dari rumah Maira. Sesampai di klinik, Maira dan ibu mendaftarnya terlebih dahulu dan menunggu panggilannya.Kebetulan dokter y
Maira pun merasa malu kepada ibunya sendiri sampai-sampai pipi dirinya menjadi merah. Maira langsung masuk ke dalam kamarnya sambil menahan malu. Untung saja ibunya sudah tidak meledeknya kembali. Di dalam kamar Maira memilih untuk menchatting dosen mengajarnya terlebih dahulu agar dosennya bisa tahu kalau dia itu tidak bolos.Maira :Selamat pagi, Bapak KristianPerkenalkan saya Maira Putri Alcanisa, NIM 1452336783088. Saya adalah mahasiswi jurusan Akuntansi semester 1. Melalui pesan ini, saya memberitahukan tengah sakit gejala tipes. Sehingga saya tidak bisa mengikuti kelas teori Statistika Pengantar I yang diajarkan oleh Bapak Kristian pada hari ini dan saya juga sudah memberikan surat dokter kepada pihak akademi melalui teman saya.Untuk itu, saya mohon pengertian dari Bapak agar bisa memberikan izin. Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.Terima kasih.Sinta pun sudah merasa lega
Riski yang malas dengan Farel, dia berpura-pura ingin pergi ke toilet. Tetapi sebelum pergi ke toilet dia izin terlebih dahulu kepada Farel agar Farel tidak curiga dengannya.“Bro gua mau ke toilet dulu yah.”Riski langsung berlari keluar dari kantinnya dan dia berbohong kepada Farel kalau dia itu ingin pergi ke toilet padahal tidak, dia hanya malas saja bertemu dengannya. Sesampainya di taman, Riski duduk-duduk sambil menchatting Maira karena dia merasa kangen depan pacarnya itu.Riski : hallo sayangMaira yang sedang bermain handphonenya, tiba-tiba ada notif whatsapp dari pacarnya dan dia langsung membalas chatting tersebut.Maira : hallo juga sayang, kok kamu cepet banget sayang ke kantinnya ?Riski : iya sayang soalnya ada temen kamu tuh jadi males lebih baik aku pergi dari kantin ajaMaira : temen aku siapa sayang ?Riski : iya si Farel lah, dia cari-cari kamu buat aku males ajaMaira : ciee kamu c
Riski merasa galau sekali tidak ada Maira, dia merasa jadi tidak semangat kuliahnya, tetapi dia harus memaksakannya agar bisa mengerti apa yang dosennya jelaskan. Sekian lama mata kuliah berlangsung, akhirnya selesai juga Riski langsung keluar dari ruangannya dan pergi ke taman karena di taman suasananya sangat sejuk. Saat sudah berada di taman, Riski tidak lupa membalas whatsapp dari Maira yang sejak tadi sudah dibaca oleh dirinya.Riski : iya sayang aku ke rumah kamu kok tenang aja, huu kamu ngga baca chatting dari aku sih jadi ngga tau kalau aku bawain makanan heheRiski memilih untuk menunggu balasan dari Maira, tetapi tiba-tiba ada teman sejurusannya bernama Felix menghampirinya.“Bro sendiri aja nih ?” tanya Felix sambil duduk di sebelah Riski.“Iya nih bro ngga enak banget sendirian, biasanya gua selalu ada temen ke mana-mana tapi sekarang dia sakit,” jawab Riski yang merasa galau tidak ada Maira.“Sakit apa ema
Maira pun langsung berjalan ke ruang keluarnya dan menemui pacarnya itu.“Eh sayang udah lama ?” tanya Maira kepada Riski yang sedang duduk di kursi ruang keluarganya.“Belum kok sayang baru datang, oiya sayang ini martabak buat kamu sama ibu kamu,” kata Riski sambil memberikan martabaknya kepada pacarnya itu.“Beneran nih sayang makasih banyak ya, kamu repot-repot terus deh, bentar aku ambilin piring dulu.”“Ngga repot kok sayang.”Maira berjalan ke arah dapurnya dan dia memberikan martabak telur pemberian Riski kepada ibunya itu.“Bu ini martabak telor dibeliin Riski,” kata Maira yang langsung menaruh martabaknya di atas meja dapur.“Pacar kamu baik juga ya nak.”“Iya dong bu,” kata Maira sambil mengambil piringnya dan memindahkan martabak itu ke piring.Selesai memindahkan martabaknya, Maira kembali lagi ke ruang keluarga untuk menemui
Riski yang ditinggal Roni pergi, dia pun cepat-cepat masuk ke dalam kostnya karena dia merasa badannya sangat gatal. Riski langsung mandi terlebih dahulu dan masuk ke kamar mandinya. Beberapa lama dia mandi, akhirnya selesai juga. Riski mengambil pakaian di dalam lemarinya dan memakainya.Kali ini Riski hanya memakai boxer beserta kaos saja karena sudah malam juga. Selepas memakai pakaiannya, Riski pun rebahan sambil menonton televisi. Sementara itu Maira yang sedang bermain handphonenya dia memilih untuk menchatting kesayangannya.Maira : sayang kamu udah sampai di kost ?Riski yang sedang menonton televisi, tiba-tiba handphonenya berbunyi. Riski pun terkejut karena handphonenya berada di sebelahnya. Riski langsung mengambil handphonenya dan melihat ternyata pacarnya menchatting dirinya. Dia pun tidak lupa membalasnya dengan cepat.Riski : udah kok sayang aku beres mandi nih tadi pas sampe tempat kost aku langsung mandi gerah bangetMaira : iya la
Sesampainya di tempat kost, mereka berdua berjalan ke arah kostnya dan masuk ke dalam kost Roni untuk mengambil lilin karena kebetulan Roni mempunyai stok lilin.“Mana Ron lilinnya ?” tanya Riski yang langsung duduk di tempat kost temannya itu.“Bentar bro gua cari dulu.”Roni pun mencari-cari lilinnya dan akhirnya dia menemukannya.“Nah ini bro lilinnya, gua kasih 5 aja ya terus ini hutang gua yang kemarin-kemarin makasih yah bro sorry baru dibalikin,” kata Roni sambil memberikan 5 buah lilin dan uang kepada Riski.“Iya bro thanks ya lilinnya, selow aja kali bro mau tahun depan bayarnya juga ngga apa-apa, oiya itu pecel ayam lu masih ada di tempat kost gua,” ucap Riski yang tiba-tiba teringat dengan pecal ayam yang dia beli tadi.“Oh iya coba sini bro pecel ayamnya, gua makannya besok aja deh soalnya masih kenyang. Gua tadi dikasih makan di rumah temen gua jadi paling besok gua angetin a
Sekian lama Riski menunggu, akhirnya makanannya pun sudah dibungkus oleh penjualnya.“Ini mas nasi kuningnya,” ucap Mpok Ipeh sambil memberikan nasi kuningnya.“Ini Mpok uangnya.”Riski pun memberikan uangnya dan kembali lagi ke tempat kostnya dengan menaiki motornya tersebut. Sesampainya di tempat kostnya, Riski mengambil sendoknya beserta air putihnya dan dia pun langsung menyantap nasi kuning yang dibeli oleh dirinya tadi. Sementara itu Maira yang sedang menyapu halamannya disuruh oleh ibunya untuk membelikan sabun cuci piring.“Maira tolong beliin ibu sabun cuci piring ini uangnya di sini,” teriak ibu dari dalam rumahnya.Maira langsung menghampiri ibunya untuk mengambil uangnya. Setelah dia mengambil uangnya, Maira langsung berjalan ke warungnya yang tidak jauh dari rumahnya. Saat sudah sampai di warung, Maira bertemu dengan teman SDnya yang bernama Lita. Mereka berdua sudah tidak pernah bertemu karen sama-s