Lahat ng Kabanata ng WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE: Kabanata 21 - Kabanata 30
61 Kabanata
BAB 21
"Ah, apa jangan-jangan Lo sudah...." Tanya Dewi gantung."Sudah apa Wi?" Timpal Caca kepo."Wah.. berarti Lo sudah kek begitu yah!" Teriak Dewi dengan suara tinggi.Seketika Eca yang sedang makan pun, langsung tersedak. Karena terkejut dengan pertanyaan Dewi yang secara tiba-tiba.Caca langsung memberikan minuman ke Eca dengan segera."Makanya kalo makan hati-hati, kan jadinya mau mati" Kata Dewi menasihati Eca."Lo yang buat Gue hampir mati konyol!" Jawab Eca."Tumben Lo-Gue" Timpal Caca."Tidak apa-apa kalau ngomong sama kalian berdua, yang penting gak ke Suami Gue.""Benaran kan? Lo sudah itu?" Tanya Dewi lagi penasaran."Kepo Lu!" Jawab Eca sambil menjulurkan lidahnya.Lantas keduanya langsung terkejut. Wah berita besar ini! Itulah di pikiran kedua Bocah tersebut. Sontak keduanya langsung penasaran dan menanyakan gimana rasanya saat malam pertama apakah enak? Takut? Sedih? Sakit? Dll. Pertanyaan itu lan
Magbasa pa
BAB 22
"Olivia!" Potong Adit dengan nada tinggi.Sontak keduanya langsung menengok ke arah sumber suara tersebut."Eh sayang" Sapa Olivia dengan nada manjanya.Lantas Eca yang mendengarnya langsung melotot kaget saat Olivia memanggil Adit dengan sebutan sayang dan berlari memeluknya "apa? Sayang!" Gumam Eca kaget.Eca langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat, hembus an nafasnya memburu, detak jantung yang tidak beraturan serta hatinya remuk berkeping-keping melihat Olivia memeluk Adit dengan erat.Seketika Eca langsung berjalan keluar dengan cepat, tidak ingin melihat adegan yang seharusnya ia lihat, Dia benar-benar sudah kecewa dengan Adit. Kenapa Dia memainkan perasaannya? Apakah Dia benar-benar tidak mencintai Gue? Dalam hati Eca.Adit langsung mendorong Olivia dengan keras, saat melihat Eca langsung berlari keluar, Ia segera mengejar Eca untuk menjelaskan semuanya. Biar tidak ada kesalahpahaman, Dia tidak ingin rumah tangganya hancur seket
Magbasa pa
BAB 23
Setelah pulang dari kantor, Eca tidak banyak bertanya. Di dalam perjalanan pulang juga Dia lebih memilih diam tanpa berkutik, entah Dia sedang cemburu atau sedang kecewa sama Adit.Adit yang merasa kalau Eca mendiaminya, dari perjalanan pulang sampai ke rumah sedikit bertanya-tanya serta bingung.Ia ingin menanyakan sesuatu, cuma ia urungkan karena melihat Eca yang kayanya sedikit kesal dengan dirinya. Tapi, di sisi lain Dia juga kepo dengan Eca."Apa liat-liat!" Ketus Eca yang melihat
Magbasa pa
BAB 24
Mobil berwarna hitam tiba di depan gerbang rumah Adit, tidak lama kemudian Seseorang yang memakai kacamata turun dari mobil tersebut.Satpam yang melihat ada tamu di depan, langsung keluar, ia melihat wanita cantik berdiri di depan gerbang sambil menengok ke arah pintu rumah Adit."Maaf Non? Cari siapa yah?" Tanya Satpam itu."Oh ini Saya lagi cari Adit, apakah benar ini rumah Adit?" Kata Wanita itu ramah."Adit? Oh.....Tuan Adit?" Tanya Satpam."Iya, apakah Adit ada?" Kata Wanita itu."Sudah satu hari Tuan Adit kembali ke Jakarta Non" Jawab Satpam."Apa! Ke Jakarta?" Tanya Wanita itu kaget langsung membuka kacamatanya."Iya Non.""Oh iya sudah terima kasih yah.""Sama-sama Non."Wanita itu langsung masuk ke dalam mobil hitamnya, dan bergegas menyalakan mesin mobil. Ia pun langsung melajukan mobilnya dengan sangat cepat."Aishh! Kenapa Dia gak bilang sih kalau sudah ke Jakarta!" Kesalnya sambil memuk
Magbasa pa
BAB 25
Ketiganya, berdiri di hadapan pintu HRD, sambil melirik satu sama lain. "Gimana mau masuk?" Tanya Eca bingung. "Lo saja dulu an" Kata Dewi. "Kok Gue?" Elak Eca. "Ini kan, kantor Suami Lo" Cetus Caca. "Baik lah." Eca langsung menghela napas pasrah, ia pun berjalan ke arah pintu dan membuka pintu tersebut, sebelum membuka pintu, Eca langsung mengetok terlebih dahulu. Tok! Tok! Tok! "Permisi" Sapa Eca. "Masuk!" Jawab Seseorang di dalam ruangan itu. Eca langsung masuk, saat ada jawaban dari dalam ruangan itu. "Silakan duduk" Kata Wanita yang duduk di kursi HRD. Eca menjawab dengan anggukan malu-malu dan ia pun duduk. "Ada yang bisa Saya bantu?" Tanya HRD. "Begini Kak, Aku mau lamar kerja di perusahaan ini" Jawab Eca sambil menyodorkan berkas lamaran. "Baik" HRD pun menerimanya, ia perlahan membuka berkas tersebut, dan membacanya. "Jadi, Anda ingin bekerja jadi
Magbasa pa
BAB 26
Adit yang mendengar itu, langsung menarik napas dalam-dalam, Dan menghembuskannya secara kasar. Adit sudah Feeling, pasti Dia akan marah besar. "Kalau sudah sampai, Aku akan menjelaskannya langsung" Gumam Adit. Sesampainya di apartemen, Eca, Caca serta Dewi langsung ke lift dan memencet tombol nomor 55. Ting! Pintu lift terbuka, Eca, Caca dan Dewi, langsung bergegas ke apartemen masing-masing. Ruangan apartemen Caca dan Dewi bersebelahan dengan ruangan apartemen Eca, cuma melewati 3 ruangan apartemen. "Eca! Gue masuk dulu an yah" Panggil Dewi. Eca pun, menjawab dengan anggukan. Ia lantas bergegas menuju ruangannya. Saat sampai di ruangan apartemennya, tiba-tiba pintu apartemen terbuka nampaknya Adit sudah dulu an sampai. "Eca, Kamu baru sampai?" Tanya Adit. Tetapi, Eca tidak menjawab pertanyaan Adit. Ia langsung masuk begitu saja tidak menjawab salam atau pun apa saat masuk. Adit yang mendapati Eca tidak merespo
Magbasa pa
BAB 27
Lantas, Eca langsung pamit untuk berziarah bersama Teman-temannya. Dan Adit pun, langsung menjawab dengan anggukan kecil serta tersenyum tipis. Ting! Tong! "Ya! Bentar!" Sahut Dewi dalam apartemen. Lantas, Dewi membuka pintu apartemen dan nampaklah Eca, yang sudah siap untuk pergi berziarah. "Lo udah siap?" Tanya Dewi. "Iya, yuk berangkat" Ajak Eca. "Bentar, Gue panggil Caca dulu." Dewi pun, langsung masuk ke dalam apartemen dan menuju ruangan kamar Caca. Nampaknya Caca sudah selesai merias wajahnya. "Caca! Yuk berangkat, Eca sudah nungguin tuh di luar" Panggil Dewi. "Iya." Lantas, Bertiganya langsung menuju ke lift untuk turun ke lantai bawah. "Lo udah bawa bunganya Eca?" Tanya Caca. "Udah, Caca." Setelah sampai di luar apartemen, Dewi langsung menghentikan angkot yang berpaspasan dengan dirinya saat keluar apartemen. "Angkot Bang!" Panggil Caca. Supir yang menden
Magbasa pa
BAB 28
Lantas, Eca langsung pamit untuk berziarah bersama Teman-temannya. Dan Adit pun, langsung menjawab dengan anggukan kecil serta tersenyum tipis.Ting! Tong!"Ya! Bentar!" Sahut Dewi dalam apartemen.Lantas, Dewi membuka pintu apartemen dan nampaklah Eca, yang sudah siap untuk pergi berziarah."Lo udah siap?" Tanya Dewi."Iya, yuk berangkat" Ajak Eca."Bentar, Gue panggil Caca dulu."Dewi pun, langsung masuk ke dalam apartemen dan menuju ruangan kamar Caca. Nampaknya Caca sudah selesai merias wajahnya."Caca! Yuk berangkat, Eca sudah nungguin tuh di luar" Panggil Dewi."Iya."Lantas, Bertiganya langsung menuju ke lift untuk turun ke lantai bawah."Lo udah bawa bunganya Eca?" Tanya Caca."Udah, Caca."Setelah sampai di luar apartemen, Dewi langsung menghentikan angkot yang berpaspasan dengan dirinya saat keluar apartemen."Angkot Bang!" Panggil Caca.Supir yang mendengar ada Seorang
Magbasa pa
BAB 29
"Hahaha, selamat menikmati hari-hari yang menyedihkan itu E-ca!" Kata Olivia dengan senyum liciknya itu. Jam 18.30 WIB. Menjelang malam, Eca dan kedua Sahabatnya langsung bergegas untuk pulang ke apartemen. Setelah keluar dari tempat kerjaanya, ia langsung menunggu mini bus di halte yang ada di seberang jalan raya. Setelah menunggu sepuluh menit, akhirnya bus pun muncul. Ketiganya pun, langsung berdiri menghentikan bus itu untuk berhenti. Setelah itu, ketiganya langsung masuk ke dalam bus dan duduk di belakang. "Caca! Entar Gue turun di jalan yah" Kata Dewi kepada Caca. "Ngapain?" Jawab Caca. "Ada deh." "Hayo Loh, Lo mau dinner yah" Tanya Eca. Dewi yang mendengar itu, cuma bisa senyum-senyum dan pipinya pun mulai merona. "Yee....malu yah.." Lanjut Caca ngledek. "Ih... apaan si
Magbasa pa
BAB 30
Setelah itu, semua Orang sudah pulang dari apartemen, meninggalkan Eca dan Adit di dalam ruangan itu."Semua Orang sudah pergi, sekarang Kamu tidur Aku mau mandi" Suruh Adit."Ikut."Adit yang mendengarnya, langsung mengerutkan dahinya "ikut?" Tanya Adit bingung."Iya...ikut" Jawab Eca, yang sudah berdiri di hadapan Adit."Ikut mandi?" Tanya Adit sekali lagi.Eca pun menjawab dengan anggukan malu-malu dan menampakan senyum gigi ratanya itu."Ngapain ikut, Aku mau mandi.""Mauuu....hehehehe" Jawab Eca."Mau apa?" Tanya Adit yang tambah bingung."Mau tuh...." Tunjuk Eca.Adit langsung mengikuti arah yang di tunjukan Eca, lantas kedua telinga Adit pun mulai memerah."Gak!" Tolak Adit tegas."Yah....ayo lah..boleh yah..." Pinta Eca memohon kepada Adit."Gak boleh, Sayang!" Ucapanya lagi dengan tegas.Lantas, Eca yang mendengar tolakan dari Adit. Eca pun langsung kecewa dan cemberut.
Magbasa pa
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status