All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 2531 - Chapter 2540
2578 Chapters
215. Bagian 18
Weeerrrrr...!Secara perlahan tiba-tiba saja tanah ditempat itu bergetar, dimana getarannya semakin lama semakin keras. Jejaka mengambil sikap kuda-kuda dengan menarik kaki kirinya kebelakang, tangan kirinya yang mengeluarkan sinar keemasan hingga sampai kesiku tampak dikepalkan, lalu ditarik sejajar kearah pinggang kirinya yang mundur kebelakang seiring dengan kaki kiri yang berada dibelakang.Anubis sepertinya menyadari, kalau lawannya benar-benar tak main-main lagi, maka ;Blashh!Sosok Anubis mengeluarkan aura berwarna ungu kehitam-hitaman dari sekujur tubuhnya. Seakan menyadari kekuatan lawannya."Hiaaah...!"Jejaka berteriak keras dengan berlari kedepan, Anubis pun ikut berkelebat kedepan dengan sangat cepat.Bleegaarrr...!!!Pukulan yang dilepaskan oleh Anubis dan Jejaka bertemu, menimbulkan satu ledakan keras. Gelombang energi ledakan dahsyat menyebar dengan cepat. Rombongan bangsa jin, Una Lyn, Jiu Long yang masih memangku Jaka Samudra berubah pucat saat melihat gelombang led
Read more
216. Kekuatan Cosmic (Reinkarnasi Raja Bintang)
DUA sosok berdiri saling berhadapan, sosok yang satu adalah sosok mahluk memiliki tubuh seperti manusia. Tapi berkepala srigala. Sosok itu adalah sosok Anubis. Si Dewa Kematian. Di tangan Anubis tergenggam sebilah tongkat. Sementara itu dihadapan Anubis, terpaut beberapa tombak. Berdiri sesosok mahluk. Kenapa kita katakan mahluk? Karena sosok ini tidak bisa kita perkirakan, manusia atau mahluk lain. Kenapa?Sosok ini memiliki bentuk tubuh manusia, hanya saja tubuhnya tidak terbungkus kulit seperti manusia pada umumnya, seluruh tubuhnya tampak transparan dan yang terlihat disekujur tubuhnya adalah pemandangan alam semesta tanpa batas. Sekujur tubuh, Bahkan di wajahpun juga terpampang sebuah pemandangan galaxy yang sangat menakjubkan. Sementara itu diatas kepala mahluk bertubuh galaxy alam semesta ini tampak sebuah benda yang mengeluarkan cahaya putih kemilau, bentuknya seperti bintang persegi. Kita tentu saja mengenali benda ini, karena ini adalah Pusaka Bintangmas.Pusaka Bintangmas t
Read more
216. Bagian 2
“Ini adalah kesempatan terakhirku untuk menemuimu dan mewariskan ilmu ini. Apa kau sudah siap anakku?”Bintang dengan cepat mengangguk dan berkata dengan mantap. “Saya siap Ayah”“Kalau begitu, bersiaplah... Kita tak memiliki banyak waktu”Bintang mengangguk dengan mantap.Sementara itu diluar.Sosok Anubis masih memandangi sosok Bintang dalam Mode Cosmic-nya yang masih berdiri terdiam ditempatnya. Mata garangnya, sesekali memandang ke arah pusaka Bintangmas yang terus berputar-putar di atas kepala bintang. Setelah itu pandangan Anubis beralih kembali ke arah Bintang, begitu berulang kali. Sepertinya Anubis tengah merencanakan sesuatu.Swuittt!Tongkat yang tergenggam ditangan Anubis terlihat diangkat dan diputar-putar dengan sangat cepat, dan ;Wuussshh...!Sosok Anubis berkelebat cepat kearah Bintang yang masih berdiri diam ditempatnya.Swuing!Secepat itu pula, Bintangmas yang sejak tadi berputar-putar diatas kepala Bintang, melesat cepat.Trangg! Trangg! Trangg!Terdengar suara be
Read more
216. Bagian 3
Tinju yang dilepaskan Anubis terlihat sangat dahsyat, ini terlihat dari aura tenaga dahsyat yang mengikuti serangannya, di sepanjang jalur serangan Anubis, terlihat badai guruh angin dahsyat mengikuti serangannya. Wajah Anubis yang biasanya terlihat datar dan dingin, terlihat menyeringai sinis menyadari serangannya kali ini mungkin akan berhasil mengenai lawannya.Dashh!Gelombang energi terpancar kuat saat pukulan Anubis menghantam sesuatu yang ada dihadapannya. Wajah Anubis langsung berubah saat melihat tinju kerasnya telah ditahan oleh satu tapak yang tak lain adalah tapak Bintang.Bintang sendiri yang masih berwujud Cosmic Mode terlihat membuka kedua matanya yang juga terlihat galaxy alam semesta dikedua matanya. Merasakan bahaya, Anubis langsung melompat mundur.Begitu kedua kakinya menginjak tanah, Anubis mengangkat tangannya, tongkat miliknya yang sejak tadi terus berseteru dengan pusaka bintangmas, melesat kembali ke arahnya dan ditangkap oleh Anubis.Pusaka bintangmas sendiri
Read more
216. Bagian 4
Dhuagg! Dhuagg! Dhuagg!Beberapa kali terlihat Bintang menepis bola-bola merah itu dengan kibasan tangannya, hingga bola-bola merah itu terpental jauh.Dhuar!!! Dhuar!!! Dhuar!!! Dan meledak disana sini.Sementara jarak diantara kedunya semakin lama semakin dekat.Wusshh!Tubuh Bintang tiba-tiba saja menghilang dari pandangan, bukan menghilang dalam arti yang sebenarnya, melainkan tubuh Bintang tak terlihat karena kecepatan yang sangat luar biasa.Anubis menyadari dengan cepat, kalau saat ini lawannya sudah berada jauh diatasnya. Maka ;Dugh!Anubis menghentakkan tongkat ditangannya ke tanah.Zrraaab!Sosok Anubis langsung diselimuti energi cahaya keunguan yang sangat kuat.Wusshh!Tongkat yang tadi dihentakkan ke tanah, dicabut dan sosok Anubis sendiri, juga ikut menghilang dari pandangan.Dhuar! Dhuar! Dhuar!Terjadi ledakan di berbagai tempat di udara kosong!Apa yang sebenarnya terjadi?!Saat ini, sebenarnya Anubis dan Bintang tengah bertarung sangat sengit dengan kecepatan yang s
Read more
216. Bagian 5
PERTARUNGAN sengit antara Anubis dan Jejaka Emas terus berlangsung. Kecepatan keduanya sudah mencapai kecepatan cahaya. Anubis dengan senjata tongkat ditangan, Jejaka Emas dengan senjata sepuluh gelangnya.Dhuar! Dhuar! Dhuar!Ledakan demi ledakan terus terjadi. Baik Anubis maupun Jejaka Emas terus saling jual beli serangan tanpa henti. Kedua-duanya seakan tak ingin mengalah satu sama lain.Entah seberapa keduanya bertarung, tak terlihat tanda-tanda akan berhenti. Hingga ;Bummm..! Bummm..! Bummm..!Bleegarrrr!!!Satu ledakan keras kembali terjadi, kali ini ledakan keras itu sampai membuat tempat itu bergoncang seperti dilancar gempa skala sedang.Sosok Anubis dan Jejaka Emas terlihat sama-sama melompat mundur.Dagghhh!Anubis menghentakkan tongkatnya ke tanah, dan ;Werrrr...!!!Selarik sinar keunguan sebesar bola kaki melesat dengan cepat ke arah Jejaka Emas. Dan semakin mendekati sosok Jejaka Emas, larik sinar keunguan itu terus semakin membesar.Jejaka Emas sepertinya menyadari ka
Read more
216. Bagian 6
Beberapa waktu sebelumnya, pertarungan Bintang dengan mahluk bernama Anubis, Si Dewa Kematian memang tengah berlangsung dengan sangat sengit. Anubis dengan energi keunguan yang menutupi sekujur tubuhnya, berhadapan langsung dengan Bintang dengan Reinkarnasi Raja Bintangnya yang sudah sempurna. Di padu dengan jurus pusaka Bintangmas.Walau terlihat seimbang, tapi sesungguhnya. Saat ini, Bintang masih berada diatas angin. Reinkarnasi Raja Bintang dan jurus pusaka Bintangmasnya benar-benar membuat Anubis tidak bisa banyak berbuat apa-apa. Kalaupun Anubis melancarkan serangan, Bintang selalu mematahkannya dengan sangat mudah. Sementara, beberapa kali serangan Bintang yang membuat Anubis kewalahan.Peraduan Reinkarnasi Raja Bintang dan jurus pusaka Bintangmas ditambah senjata pusaka bintangmas yang Bintang gunakan untuk menyerang lawannya, benar-benar membuat Anubis kewalahan. Hingga saat Bintang mengerahkan jurus ketiga dari bintangmas, Bintang Timur, ‘Menaklukkan Dewa’.Dess! Dess!! Dess
Read more
216. Bagian 7
Bintang yang mendengar hal itu, selagi terus mempertahankan kekuatan Monochrome Dimension, Bintang menoleh ke arah Una Lyn. Terlihat darah masih terus merembes keluar dari mulut Bintang.“Pergilah menjauh dari sini Lyn.. ku mohon”Una Lyn menggelengkan kepalanya sebelum menjawab, “Sudah kukatakan, aku tak akan pergi dari sini. Bila memang harus mati, aku akan mati bersamamu ditempat ini!” Una Lyn tahu, saat ini, Bintang tengah bertaruh hidup dan mati, tak mungkin bagi dirinya untuk pergi meninggalkannya. Dia lebih rela mati bersama Bintang, daripada harus kehilangan orang yang dicintainya.“Jangan khawatir Lyn, aku tak akan mati. Aku punya rencana!”“Rencana? Apa rencanamu?!”Bintang menarik nafas panjang sebelum akhirnya berkata, “Aku bisa mengalahkan salah satu dari mahluk itu sebelumnya, Lyn. Dan aku yakin juga bisa mengatasi yang satu ini. Hanya saja...“ Bintang berhenti sejenak, Una Lyn terlihat penasaran dengan kelanjutannya, tapi dia tetap diam menanti.Melihat Una Lyn yang tet
Read more
216. Bagian 8
Bintang yang mendengar hal itu, selagi terus mempertahankan kekuatan Monochrome Dimension, Bintang menoleh ke arah Una Lyn. Terlihat darah masih terus merembes keluar dari mulut Bintang. “Pergilah menjauh dari sini Lyn.. ku mohon” Una Lyn menggelengkan kepalanya sebelum menjawab, “Sudah kukatakan, aku tak akan pergi dari sini. Bila memang harus mati, aku akan mati bersamamu ditempat ini!” Una Lyn tahu, saat ini, Bintang tengah bertaruh hidup dan mati, tak mungkin bagi dirinya untuk pergi meninggalkannya. Dia lebih rela mati bersama Bintang, daripada harus kehilangan orang yang dicintainya. “Jangan khawatir Lyn, aku tak akan mati. Aku punya rencana!” “Rencana? Apa rencanamu?!” Bintang menarik nafas panjang sebelum akhirnya berkata, “Aku bisa mengalahkan salah satu dari mahluk itu sebelumnya, Lyn. Dan aku yakin juga bisa mengatasi yang satu ini. Hanya saja...“ Bintang berhenti sejenak, Una Lyn terlihat penasaran dengan kelanjutannya, tapi dia tetap diam menanti. Melihat Una Lyn yan
Read more
216. Bagian 9
Melihat Jejaka Emas melompat menjauh, Bintang kembali menarik tangan Cosmic-nya, lalu dengan cepat berbalik ke arah Anubis. Tanpa ragu, Bintang langsung mengulurkan tangannya ke arah dada Anubis.Anubis yang melihat hal itu, sempat bergerak reflek mengibaskan tangannya untuk menyapih tangan cosmic Bintang. Tapi kedua matanya makin membeliak besar saat melihat tangannya hanya mengapih angin, karena sapihan tangannya hanya melewati tangan cosmic Bintang yang seperti bayangan.Bintang sendiri yang sudah mengetahui kehebatan Mode Cosmic miliknya yang mampu menembus apa saja, segera meneruskan uluran tangannya ke arah dada Anubis. Sasarannya jelas, kristal yang membelenggu jantung Anubis.Begitu Bintang berhasil menggenggamnya, Bintang langsung meremasnya, hingga kristal itu langsung sirna menjadi debu-debu halus yang bahkan tak terlihat oleh mata. Selanjutnya Bintang menarik kembali tangannya keluar dari dada Anubis.Apa yang terjadi begitu cepat? Sampai-sampai Anubis tak sempat bereaksi.
Read more
PREV
1
...
252253254255256
...
258
DMCA.com Protection Status