All Chapters of Detektif Naga: Chapter 31 - Chapter 40
98 Chapters
Tidak Peka
“Sebenarnya kau yang tidak menggunakan matamu dengan baik! Siapa suruh bermain ponsel sambil berjalan?!”***Sontak aku pun tersentak karna suara itu terdengar sangat familiar di telingaku. Seketika kualihkan pandangan dari ponsel dan betapa terkejutnya aku ketika melihat seseorang yang kini ada di hadapanku.“Gwen? Ka-kau?” ucapku dengan terbata.Beberapa hari saja tidak bertemu dengan Gwen kini mataku tak bisa berkedip dan tidak bisa beralih dari wajah Gwen. Seolah sedang mendapat sebuah keberuntungan, tak disangka aku bertemu Gwen di supermarket.Tapi tak seperti yang kurasakan meski terkejut namun aku cukup senang bisa bertemu Gwen. Sebaliknya Gwen malah terlihat tidak senang karna bertemu denganku. Apalagi setelah tanpa sengaja aku menabrak troli belanjanya dan memakinya.Tanpa berkata apapun lagi, Gwen kemudiaan memutar troli belanjanya dan pergi meninggalkanku. Sadar bahwa aku akan kehilangan kesempatan bersama
Read more
Petugas Anginering Mencurigakan
Kurebahkan diriku di atas tempat tidur dan mencoba untuk tidur. Tapi anehnya, sudah lima belas menit kupejamkan mata tapi begitu sulit untuk terlelap. Dan aku pun mulai berpikir, “Apa benar selama ini aku tidak peka? Memangnya apa yang diinginkan Gwen sebenarnya?”***Entah sudah berapa lama dan sejak kapan aku tertidur. Kukerjapkan mataku yang terasa silau dengan sinar matahari pagi ini. Kulirik jam yang kuletakkan di meja samping tempat tidur. Dan ternyata sudah pukul 07.00.Kepalaku terasa sedikit pusing. Mungkin karna semalam aku terlalu banyak menenggak wisky. Dengan langkah lunglai kupaksakan diriku menuju kamar mandi. Dan lagi-lagi acara mandiku kembali terganggu.Kali ini bukan karna gedoran pintu dari Calvin. Tapi suara dering ponselku yang terus saja berbunyi meski sudah sepuluh menit kuabaikan. Terpaksa aku pun harus keluar dari kamar mandi dan mengambil ponsel yang kuletakkan di nakas.“Ya. Ada apa?!” sahutku den
Read more
Mengejar Sang Pencuri
Tapi sayangnya saat itu Draco sedang pergi makan siang dan Albert lah yang menerima laporannya. Karna banyaknya laporan yang masuk, akhirnya Albert mencatat semua laporan dari tiap Tim. ***Tidak mendapat intruksi apapun dari Albert, maka polisi itu pun menganggap keadaan saat ini terkondisi. Sang Petugas Anginering  akhirnya keluar dari ruang Gelery dan melapor pada Polisi yang bertugas.“Lampunya sudah kuperbaiki pak. Karna tidak ada lagi yang kukerjakan, bolehkah aku pergi?”Polisi mengizinkannya untuk pergi karna memang tidak ada lagi yang harus ia kerjakan. Tanpa merasa curiga sama sekali, petugas polisi yang berjaga membiarkan Petugas Enginering pergi begitu saja.Hingga akhirnya, beberapa saat kemudian handy talky dari Polisi yang baru saja melapor pada Albert itu pun berbunyi, “Tim C, peringatan bahaya! Kuulangi Tim C peringatan bahaya!”Sontak Polisi itu pun segera menekan tombol handy talky milikn
Read more
Rencana Kedua
Rencana KeduaSeketika jalanan pun menjadi macet akibat kejadian itu. Beberapa petugas Polisi termasuk Albert akhirnya tiba di lokasi kejadian di mana pencuri itu hampir meledakkanku. Tidak ada yang bisa kukatakan selain menunjukkan wajah kesalku.***“Apa yang lakukan?! Kau diminta untuk menagkap Pencuri itu, bukan membuat kerusuhan!” kata Albert dengan berkacak pinggang.“Apa maksudmu?! Sudah jelas aku mengejar pencuri itu! Apa kau tidak lihat dia bahkan hampir membuatku meledak?!”“Ya, kau memang mengejar Pencurinya. Tapi kau juga melaju di jalur yang salah. Dan itu jelas-jelas tindakan melanggar karna bisa membahayakan orang lain!” kata Albert kesal.“Mau bagaimana lagi? Jika tidak begitu maka aku tidak akan bisa menyusul Pencurinya!”“Percuma saja, kau juga tetap saja kehilangan dia! Tapi...apa kau melihat seperti apa wajahnya?” tanya Albert.&ldq
Read more
Pekerjaan Baru
“Ya...mau bagaimana lagi? Mungkin sebentar lagi aku tidak bisa melakukan ini karna temanku tersayang akan pergi meninggalkanku!” kata Vlad.***“Oh ayolah Vlad! Aku bukannya akan pindah ke luar kota. Kau berlebihan sekali!” kata Gwen kemudian menggigit roti lapis buatan Vlad.“Ngomong-ngomong, apa kau butuh sopir pagi ini?”“Um...bukannya tidak mau. Tapi mana mungkin naik motor dengan rok seperti ini!”Ya, memang tidak akan mungkin naik motor bersama Vlad dengan rok model sempit yang membuat Gwen nampak lebih sexi dari biasanya. Sebenarnya Gwen sendiri juga tidak begitu suka dengan model berpakaian yang kaku seperti itu.Tapi mau bagaimana lagi. Kini ia harus menyesuaikan dengan kantor di mana ia bekerja. Terpaksa pagi ini Gwen harus mengeluarkan biaya lebih untuk naik taxi. Setelah memakan sepotong roti lapis dengan lahapnya, ia pun segera berangkat ke kantor.Ia sengaja naik taxi meski
Read more
Goresan Yang Sama
Akhirnya! Setelah sekian lama aku pun mendapat kesempatan untuk bicara dengan Gwen. Ia pun pergi meninggalkanku di depan eskalator dengan wajahnya yang masih datar itu. Meski begitu aku cukup puas, aku bertekat tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Aku, harus membuatmu kembali Gwen!***Setelah seharian berharap waktu cepat berlalu sehingga aku bisa cepat bertemu Gwen, akhirnya sekarang sudah pukul enam juga. Tanpa menunggu banyak waktu aku pun segera pergi menuju Kedai kopi di mana biasanya aku dan Gwen sering menghabiskan waktu bersama.Sebenarnya janji yang kubuat dengan Gwen adalah jam tujuh. Tapi karna tidak sabar akhirnya kuputuskan lebih baik menunggu dari pada nantinya Gwen yang menungguku dan membuatnya kesal lagi padaku.Untuk meyakin kalau Gwen akan datang, maka kukirimkan pesan padanya “Gwen, aku sudah menunggu di Kedai kopi Jack.”Dan dia pun membalas, “Baiklah.”Ya, pesan balasan yang sangat singkat
Read more
Kalah Taruhan
Ya, sekali lagi aku terlihat seperti orang bodoh. Dengan konyolnya kubiarkan Gwen meninggalkanku bersama pria brengsek itu. Dan aku? Ya, aku bahkan hanya terdiam dengan ekspresi syok diwajahku.***Kucoba kembali menghubungi Albert untuk menanyakan apakah sampai hari ini ada motor sport hitam yang pernah mengubah warna motornya di bengkel. Tapi dari apa yang dikatakan oleh Albert, bahkan tidak ada motor dengan ciri-ciri itu di setiap bengkel.Ya. Hal itu sedikit membuat kepalaku pusing. Kubenamkan kepalaku di bak mandi yang kuisi air sampai beberapa detik lamanya. Ya, setidaknya itu mengurangi rasa panas di otakku. Karna sepertinya kali ini wisky dan alunan musik klasik saja tidak cukup untuk membuatku kembali rileks.Sepanjang hari aku terus berpikir bagaimana cara membuktikan kalau kecurigaanku pada Vlad itu benar. Tapi bukti yang kupunya hanya sebuah goresan di tangki motornya. Dan jelas-jelas warna motornya dan pencuri yang kukejar sangat berbeda.
Read more
Beri Aku Kesempatan
Baru saja akan kutanyakan apakah dia ingin minum kopi, tapi Gwen selalu lebih dulu berkata, “Apa yang terjadi?! Kenapa jadi kacau seperti ini?!”***Kali ini akulah yang merasa sangat bingung. Aku benar-benar tidak mengerti kenapa sikap Gwen mendadak aneh seperti ini. Aku pun menggaruk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal kemudian berkata, “Um...sebaiknya kita duduk. Bukankah aneh jika kita bicara sambil berdiri?”Akhirnya kami pun duduk meski jelas kami berdua merasa sangat canggung. Hingga akhirnya Gwen kembali mengulang pertanyaannya, “Jangan bertele-tele! Katakan apa yang terjadi padamu?! Kenapa kau sampai kehilangan izin kerjamu?!”Tidak tau harus menjelaskan dari mana, akhirnya aku pun hanya bisa menghela nafas dan memijat kepalaku. Tapi tatapan intimidasi dari Gwen selalu membuatku tidak bisa menyembunyikan apapun.“Yang terjadi, seperti yang telah kukatakan pada Media. Kenapa kau masih bertanya?&rdq
Read more
Garasi Rahasia
Sontak Gwen pun mulai gelagapan dan tidak tau harus menjawab apa untuk pertanyaan Vlad. Hingga akhirnya ia pun berkata, “Um...ya...kupikir akan ada berita penting. Tapi ternyata, hanya kabar yang tidak bermutu!”***“Tidak bermutu? Apa maksudmu?” tanya Vlad bingung.Entah kenapa terbesit dalam pikiran Gwen untuk mencari kebenaran tentang Vlad. Bukan berarti ia sepenuhnya percaya pada ucapan Draco. Tapi ia pun sangat paham kalau selama ini Draco memang tidak pernah berbohong padanya.Karna itu, ia berniat untuk mencari tau kebenaran tentang Vlad dan siapa Vlad yang sebenarnya. Bagaimanapun juga Draco memang benar. Gwen memang belum lama mengenal Vlad dan ia juga tidak tau seperti apa Vlad yang sebanarnya meski selama ini Vlad telah sangat baik padanya.“Ya. Hanya sebuah klarifikasi permintaan maaf dari seorang Draco Black!” kata Gwen dengan wajah ia buat agar terlihat kesal.“Kenapa dia meminta maaf?&
Read more
Misi Untuk Gwen
Tapi sayangnya usaha Draco sepertinya tidak berhasil. Karna meski ia mengatakan pada Draco apa yang ia curigai, Gwen tidak mau lagi ikut campur dengan urusan Draco. Baginya semua informasi yang telah ia berikan itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa ia tidak memihak pada Penjahat.***Tapi bukan Draco namanya kalau ia akan membiarkan Gwen pergi tanpa menyetujui permintaannya. “Begitu? Jadi karna sekarang dia adalah pacarmu lalu kau berusaha melindunginya!”“Apa maksudmu Drag?! Jika aku melindunginya maka tidak akan kukatakan padamu semua informasi ini!”“Kalau begitu kenapa setengah-setengah?! Gwen yang selama ini kukenal tidak akan membiarkan Penjahat lepas begitu saja. Tapi kini dia telah jatuh cinta pada sang Penjahat dan melindunginya dari hukum!”“Diam kau! Aku tidak seperti itu karna aku tidak....” seketika Gwen menghentikan ucapannya karna ia tidak ingin mengungkapkan yang sebenarnya pada Drac
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status