All Chapters of A different soul 2: Chapter 21 - Chapter 30
177 Chapters
Chapter 21
“Tapi sepatu gue di sana” kata Keyra sambil menatap ke arah sepatunya berada. Dengan langkah pelan dan hati-hati Keyra berjalan ke arah sepatunya berada, berniat untuk mengambilnya. Saat sedang berjalan menuju ke arah sepatunya berada. Tanpa dia sadari salah satu lawan Arka yang tadinya tumbang mulai bangkit, dengan susah payah orang tadi bangun dan berjalan ke arah balok kayu berada. Saat melihat kesempatan orang tadi berjalan ke arah Keyra. Saat sudah di belakang Keyra dengan ancang-ancang mantap orang tadi berniat memukul kepala Keyra tapi pergerakannya kalah cepat. Pukulan itu berhasil di tangkis oleh Keyra, dia menangkisnya dengan tangan kirinya. “Akh!” erang Keyra saat merasakan pukulan keras di tangan kirinya. Teriakkan Keyra berhasil memecah konsentrasi Arka. Dengan perasaan khawatir Arka melihat ke arah Keyra berada dan raut wajah yang tadinya serius berganti dengan kekhawatiran saat melihat Keyra yang sedang kesakitan. Sedangkan oran
Read more
Chapter 22
Sesampainya di rumah Satria, dengan cepat Satria memanggil sekuriti dan tukang kebun yang bekerja di rumahnya untuk membantu membopong tubuh Arka.Di dalam rumahnya sudah ada dokter keluarga, sebab sebelum Satria berangkat menyusul Keyra dia sudah menelefon sang dokter.Tubuh Arka di bawa ke arah kamar tamu dan di tidurkan dengan perlahan. Dokter yang melihat kondisi Arka mulai memeriksa kondisinya. Sedangkan Satria dan Keyra menunggu dengan perasaan cemas.“Tidak ada hal yang perlu di khawatirkan, lukanya akan sembuh beberapa minggu dan luka di kepalanya mungkin di akibatkan oleh pukulan benda tumpul yang cukup keras, tapi semua baik-baik saja. Dia hanya perlu istirahat dan minum obatnya sesuai dengan resep. Serta pastikan dia tak banyak bergerak untuk memaksimalkan proses penyembuhan” jelas sang dokter sambil menuliskan resep di atas kertas kecil dengan raut wajah serius dan memberikan resep tadi ke Satria.“Baik, terima kasih dok&rdqu
Read more
Chapter 23
Hari semakin malam dan rumah Satria masih terlihat damai dan sunyi.Di salah satu kamar terlihat ada satu sosok yang mulai mengerjapkan matanya dengan perlahan. Dia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk sambil mencoba membuka matanya yang masih terasa berat.Saat nyawanya sudah terkumpul semuanya dengan raut wajah heran dia menatap ke sekelilingnya.“Gue di mana?” gumang Keyra sambil menatap ke seluruh ruangan dengan tatapan heran. Sedetik kemudian dia sadar akan kejadian yang menimpanya dan Arka beberapa menit yang lalu.“Jam berapa sekarang?” gumangnya sambil menatap ke arah jam yang ada di ruangan itu.“Jam 9?” katanya dengan heran. Dia heran maksud dari jam 9 itu pagi atau siang.Dengan gerakan lesu dia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu kamar. Sosoknya berhenti di ambang pintu saat melihat sepinya rumah ini.Saat akan berjalan, tanpa sadar dia mendengar suara erangan seseorang ya
Read more
Chapter 24
Jam menunjukan pukul 07.00 pagi dan Keyra baru saja keluar dari kamarnya. Dengan raut wajah heran Keyra menatap ke sekelilingnya. Dia sedang mencari sosok Satria untuk berpamitan pulang. Dengan langkah pelan Keyra berjalan ke arah kamar Arka.‘Siapa tahu dia ada di dalam’ batin Keyra sambil berjalan ke arah kamar Arka.“Bang Sat” panggil Keyra sambil membuka pintu kamar.“Panggil siapa lu?” tanya Arka dengan datar. Dia kira Keyra sedang memanggilnya.“Bang Satria” kata Keyra membalas pertanyaan Arka.“Satria?” tanya Arka memastikan atas perkataan Keyra tadi.“Hm” balas Keyra dengan tenang.“Dia gak ada di sini” kata Arka dengan malas.“Kalau gitu gue pergi dulu” kata Keyra dan berjalan keluar dari kamar Arka.“Gue belum selesai ngomong” kata Arka sambil menatap pintu kamar yang kembali tertutup dengan rapat. 
Read more
Chapter 25
Sesampainya di kamar Arka, dia menendang pintu kamar yang tertutup dengan pelan. Memberi isyarat untuk membukakan pintunya. Tak lama kemudian Satria membukakan pintu untuk Keyra. “Masak apa?” tanya Satria sambil mengikuti langkah kaki Keyra.“Bubur orang sakit” balas Keyra dengan nada suara malas.“Lah? Gak ada yang lain?” tanya Arka dengan raut wajah datar.“Kalau lu gak mau jangan di makan, gitu aja susah. Salahin tuh temen lu, dapurnya aja besar tapi bahan makanan gak ada” kata Keyra dengan sewot dan raut wajah kesal.“Mana gue tau gak ada bahan makanan, gue gak pernah ngurus masalah dapur” kata Satria dengan santai dan mengambil salah satu mangkuk yang ada di nampan. “Makan gak lu?” tanya Keyra dengan raut wajah kesal.“Hm, mau gimana lagi” kata Arka dengan raut wajah datar dan itu berhasil membuat Keyra kesal.“Masih bisa
Read more
Chapter 26
Jam menunjukan pukul 09.00 pagi, Keyra sudah bersantai di kamar Arka bersama Satria. Mereka sedang sibuk dengan dunianya masing-masing, yaitu ponsel di tangannya.“Enggak kerja lu?” tanya Satria sambil menatap ke arah Keyra sekilas.“Enggak” balas Keyra yang masih fokus ke ponselnya.“Niatnya kemarin mau ajak lu jalan-jalan” kata Keyra dengan raut wajah sedikit kesal.“Mau jalan-jalan ke mana emang?” tanya Satria dengan heran.“Muter-muter kompleks” jawab Keyra dengan malas. Satria yang mendapat jawaban seperti itu hanya menatap ke arah Keyra dengan tatapan geram.Setelah itu tak ada percakapan di antara mereka. Di keheningan tiba-tiba bel rumah berbunyi, menandakan ada tamu datang.“Ada tamu tuh” kata Keyra sambil memberi kode kepada Satria untuk membukakan pintu.“Lu nyuruh gue?” kata Satria dengan tatapan tak terima.“Lu tuan rum
Read more
Chapter 27
Chapter 27Ke esokkan harinya Keyra sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Dia berharap pagi ini tak ada masalah yang menghampirinya. Keyra masih ke pikiran tentang kejadian kemarin, dia takut atas kejadian itu akan membawa dampak negatif dalam hidupnya.Dengan langkah mantap dia berjalan menuju kampusnya. Baru saja dia keluar dari gerbang asrama tangannya sudah di tarik oleh seseorang dengan paksa. Dengan langkah teranting-anting Keyra mengikuti langkah mereka.Perasaannya mulai merasa tak nyaman dan cemas. Rasanya ingin memberontak tapi cengkeraman di tangannya sangat erat hingga dia bisa merasakan kuku tangan yang menembus dagingnya.Langkah mereka terhenti di bawah pohon yang rindang dan terlihat sudah berumur. Dengan kasar tubuh Keyra di dorong ke arah pohon tadi hingga membuat lengannya lecet.“Lu cewek ganjen!” kata Amerta sambil menatap sengit ke arah Keyra.Keyra yang mendengar itu hanya diam di t
Read more
Chapter 28
Sesampainya di kelas Keyra duduk dengan nyaman, kelas masih sepi. Untuk mengisi waktu dia menyempatkan untuk membaca beberapa materi. Keyra mulai terhanyut dalam dunianya sendiri hingga tak sadar kelas mulai terisi oleh beberapa Mahasiswa. Tak berselang lama dosen datang dengan langkah tegas. Menyadari atas kedatangannya sang dosen para Mahasiswa/i mulai menghentikan aktivitasnya dan kelas mulai sunyi seperti tak ada aktivitas yang terjadi.Waktu terus berlalu, di dalam kelas Keyra waktu seperti berjalan dengan lambat. Ada beberapa Mahasiswa yang mulai merasakan kantuk tapi tak berani untuk meletakkan kepalannya. Sebagian Mahasiswa mulai merasa bosan karena penjelasan materi yang cukup kaku dan tegang. Jam menunjukan pukul 10.00 pagi, waktu yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba. Saat sang dosen keluar dari kelas ada beberapa Mahasiswa yang menghela nafas lega. Setelah itu mereka mulai beranjak keluar dari kelas dengan senyum bahagia.Keyra masih duduk di ban
Read more
Chapter 29
Melihat respons dari Keyra, amarah Arka semakin menjadi. Dengan kesal dia merebut ponsel Keyra dan menaruhnya di saku celana.“Woy! Miskin lu? Seenaknya ambil ponsel orang lain” kata Keyra dengan raut wajah kesal.“Bisu lu? Di ajak bicara gak nyaut?” ucap Arka membalas perkataan Keyra tadi.“Perkataan lu gak bermutu, buang-buang waktu gue” kata Keyra dengan raut wajah kesal.“Ponsel lu juga jelek tapi masih aja di pakek” kata Arka dengan raut wajah tenang.“...” tak ada sahutan dari Keyra, Keyra hanya membalas dengan sorot mata kesal dengan raut wajah datar.Dengan kesal Keyra bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh dari sana. Sepeninggallah Keyra ada seseorang yang mengikuti langkahnya. Tanpa dia sadar ternyata ada seseorang yang memerhatikan interaksi antara dirinya dan Arka dengan raut wajah marah.Dengan langkah santai Keyra berjalan menyusuri koridor dengan tenang. Hi
Read more
Chapter 30
Jam pelajaran Keyra sudah berakhir, saat ini dia sedang dalam perjalanan menuju ke Cafe. Dia sedang menunggu di pemberhentian bus, karena merasa capek dia memutuskan untuk menaiki bus menuju ke Cafe. Tak berselang lama bus yang di tunggu oleh Keyra datang, dengan langkah sedikit terburu-buru Keyra memasuki bus.Beberapa menit kemudian bus berhenti di halte dekat Cafe. Dengan langkah tenang Keyra berjalan ke arah lokasi Cafe. Tak butuh waktu lama Keyra sampai di depan Cafe, saat ingin masuk tanpa sadar tatapannya tertuju ke arah seseorang yang sedang duduk di salah satu meja Cafe.Awalnya Keyra hanya menatapnya sekilas dan berniat untuk berjalan menuju ke belakang tapi tak berselang lama dia menyadari sesuatu. Orang yang tadi dia lihat sedang duduk, sepertinya dia pernah melihatnya dan saat ini dia sadar bahwa orang tadi adalah teman Amerta. Belum selesai dia untuk berpikir, saat itu Viki menghampirinya.“Ada yang nyariin lu tuh” kata Viki dengan raut
Read more
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status