Semua Bab Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya: Bab 201 - Bab 210
244 Bab
Bab 201 Apa Reno Anak Kak Jay?
"Halo sayang …," sapa Davinka saat satu kakinya baru saja turun. Davinka berusaha keluar dari dalam mobil dengan susah payah. Ternyata Renhart cukup berat apalagi fisiknya yang belum pulih betul.Reno terus menatap pergerakan Davinka dan anak dalam gendongannya."Mommy Tante ciapa Dia?" Suaranya terdengar tenang, tapi wajah Reno terlihat sangat kesal. Davinka datang dengan memeluk seorang anak seusianya. Apa-apaan ini?"Bisa kamu gendong Dia?" pintanya pada suaminya."Ya, tentu saja." Dengan hati-hati pria itu mengangkat tubuh Renhart dan menggendongnya. Membawanya masuk kedalam Rumah.Hati pria itu begitu membuncah, sekarang ia dapat memeluk putrinya sendiri dengan sesuka hatinya. Kebahagiaannya hampir sempurna bukan? Hanya tinggal menunggu Davinka mengingat jatidirinya.'Tidak, Davinka tidak boleh ingat siapa dirinya. Begini lebih baik, menjadi Davinka dan mengubur identitas sebagai Diandra.'"Vie, Mama ke atas, ya?" pamit Venti yang dibalas senyuman oleh Davinka. Dengan jelas Vent
Baca selengkapnya
Bab 202 Bisa Saja Putraku Tertukar
Jantungnya benar-benar berhenti berdetak. Pertanyaan putrinya seperti tombak yang langsung dihantamkan tepat mengenai jantungnya dan membuatnya terkapar tak berdaya."Pu-putra Jay!" ulang wanita itu dengan tergagap. Tapi, dengan cepat wanita itu langsung mengendalikan diri dan mengubah rasa takut dan gugupnya, menyangkal dengan suara lantang, "bagaimana Reno bisa jadi anak Jay! Dia anak kamu dan Dodi, Rasty!" sunggut wanita itu. Matanya sudah mendelik tajam. Bahkan tangannya memukul kelapa putrinya pelan. Entah ide dari mana Rasty dapat mengatakan hal bodoh itu!Rasty tak kalah berteriak dari ibunya, "bisa saja kan Ma. Semua sikap dan karakternya sangat mirip dengan Kak Jay. Bagian mana yang tidak sama dengannya! Bibir tipisnya sangat mirip dengan Kak Jay mata bundar dan hidungnya memang milik Diandra. Di mana ada bagianku dan Dodi!"Sudah sejak lama Rasti selalu memikirkan hal ini. Sekarang setelah melihat semuanya dia tidak bisa lagi menyimpannya sendiri apalagi melihat penderitaan
Baca selengkapnya
Bab 203 Reno dan Renhart
Rasty bergegas kembali masuk ke dalam kamar dan melihat Davinka dari balik kaca, memperhatikan wanita itu dengan seksama dan semua yang ada dalam diri Davinka yang memang sama persis seperti Diandra; tingginya, warna kulitnya, senyumnya, terutama bibirnya dan bola mata itu yang begitu sama persis."Kakak!" Rasa rindunya sudah tidak bisa dibendung lagi. Apa ini mimpi? Apa ia sedang bermimpi? Atau jangan-jangan pria itu sudah membohonginya? Dia itu Davinka, bukan, adiknya?Tapi melihat semua kesamaan dan cinta kakaknya yang begitu besar kepada wanita ini, Rasty mengangguk berkali-kali dengan deraian air mata yang terus bercucuran tanpa henti."Cinta tidak pernah keliru kan? Cinta selalu menemukan jalannya. Entah bagaimana caranya jika cinta itu memang milik kita pasti akan selalu kembali kepada kita!" Rasty terus menghapus air matanya. Sekarang dengan bantuan Noel ia akan membantu kakaknya untuk mengetahui siapa putra mereka sebenarnya? Dan menyatukan keluarga yang tercerai berai ini.
Baca selengkapnya
Bab 204 Aku Tidak Ambil Mommy-mu
Sanjaya mendengus kepada adiknya memberi tatapan agar wanita itu segera menarik Reno dan tidak membuat takut putranya. Rasty hanya mengangkat bahunya acuh, cepat atau lambat kakaknya memang harus berada di posisi seperti ini saat dimana dua bersaudara saling merebutkan sesuatu yang dia inginkan."Cek, ambil Reno!" pria itu menggeram dengan suara tertahan, berusaha untuk tidak berbicara terlalu kencang. Duduk santainya bahkan sudah tergantikan dengan raut kecemasan akan terjadi pertikaian antara keduanya. Sementara Rasty, wanita itu masih terus menonton tanpa berkeinginan untuk mengambil Reno dari pangkuan Davinka.Davinka yang tidak siap dengan itu semua hampir terjangkit ke belakang saat tiba-tiba pangkuannya diduduki oleh putra yang lainnya. Renhart yang sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Reno, hanya mengerutkan kening dan menatap wajah Davinka penuh tanya. Tapi ia sedikit paham apa yang ditanyakan oleh anak dihadapannya."Ini mama Davin-ku, aku mencari Mommy-ku. Ak
Baca selengkapnya
Bab 205 Apa Aku Bisa Tidak Suka
Belum selesai dengan suaranya yang memekik tinggi, kini pria itu melayangkan telapak tangannya yang tepat mengenai pipi bagian kiri Venti.Palak! Rasa perih itu bukan hanya membakar dan menjalar di pipinya tapi juga menusuk ulu hatinya, memilin jantungnya dengan kasar hingga dua garis lahar panas itu meluap dan terisak dengan tangan yang memegangi pipinya."Aku akan melakukan apapun untuk membuat putra kita melupakan wanita itu dan mengubur semua kenangannya sejauh mungkin!" Wanita itu menyahut dengan suara yang gemetar karena masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh suaminya yang selama ini selalu memperlakukannya dengan lembut walau ia seringkali melakukan kesalahan.Di bibirnya berkata begitu kejam, tapi jauh di lubuk hatinya ia menangisi apa yang ia lakukan."Termasuk membunuh dan menjauhkan cucu kita, darah daging kita, pewarisku, garis keturunanku?" Brata sama sekali tidak menyangka bahwa selama ini Ia menikahi wanita berhati dingin. Hanya karena dendamnya yang tidak
Baca selengkapnya
Bab 206 Mama Davinka, siapa kamu?
Noel tengah konsentrasi di ruang laboratorium. Pria itu memutuskan untuk menguji sendiri tiga jumput rambut yang berbeda. Rambut itu milik; Reno, Renhart dan Sanjaya. Sedangkan Davinka, ia masih memiliki sampel darahnya.Sanjaya terlihat enggan untuk melakukan tes DNA. Ada apa? Apa ada yang disembunyikan pria itu? Noel sedang mencari tahunya.Baginya Davinka segalanya saat ini. Hanya Davinka yang ia miliki di dunia. Mereka sama-sama sebatang kara, soal siapa identitas Davinka, Noel belum bisa memberitahunya pada siapapun, termasuk Davinka sendiri."Aku tau pria itu sangat mencintai Diandra, tapi Dia belum boleh tahu bahwa Davinka adalah istrinya," monolognya sambil terus mengamati cairan berwarna dihadapannya.Hari itu, saat ia mendapati Davinka bukanlah adik kandungnya, Noel sempat kecewa. Selama merawat Davinka ia sudah mengetahui identitas aslinya dan apa yang terjadi hingga Davinka berada di dekat mobil adiknya. Setelah tahu itu adalah sepupunya yang dibuang oleh ibu mertuanya, No
Baca selengkapnya
Bab 207 Aku Ayahmu, Daddy-mu.
Ditempat lain, Esti selalu menyalahkan dirinya sendiri. Bagaimana ia begitu ceroboh, menakuti putranya sendiri. Sekarang Renhart pasti tidak ingin bertemu dengannya lagi. "Pih, aku harus bagaimana. Kita gak bisa pulang tanpa Renhart? Bagaimana kalau kita culik dia?" Hanya gagasan ini yang bisa ia dapatkan."Bodoh! Kamu tidak tahu seperti apa Sanjaya itu. Dia bahkan bisa menjebloskan ayahmu ke penjara dengan kasus yang sudah bertahun-tahun lamanya tenggelam dan tidak mungkin timbul ke permukaan. Tapi dengan mudah pria itu bisa mengoreknya dan menjebloskan ayahmu dengan berbagai tuduhan. Bisa Aku pastikan Sanjaya ini juga pasti sudah mengetahui semua soal keburukan dan kelemahan kita." Pria itu menatap istrinya dengan sedih, "Esti, kehidupan sekarang tidakku dapatkan dengan mudah. Aku harus menukar dengan keringat darah, jika semuanya sia-sia leluhurku pasti marah dan akan mengambilnya lagi dari tanganku. Apalagi jika soal kebenaran Renhart terkuak, kita benar-benar akan menjadi geland
Baca selengkapnya
Bab 208 Kok Kamyu Beyum Puyang?
Dengus dan lirikan tajam diberikan oleh Sanjaya pada ibunya. Jelas karena wanita inilah dirinya dan Davinka berada di posisi saat ini. Membiarkan putranya pergi dan diasuh oleh orang lain hanya demi menjaga psikologisnya agar tetap terkendali."Jika Mama ingin tahu, tanyakan saja padanya!" Apa itu berlalu pergi dengan langkah lebar dan tekanan setiap langkahnya hingga meninggalkan getaran yang terasa di pada hati Venti.Wanita itu sudah hendak melangkah, tapi dering ponselnya berbunyi beberapa kali dan mengalihkan pikirannya untuk segera menemui calon menantunya dan bertanya mengenai keputusan yang sepihak akan pemulangan cucunya."Katakan!" Venti mendengarkan dengan baik setiap kata yang diucapkan oleh seseorang di seberang sana. Lalu kedua sudut bibirnya terangkat dan membentuk senyuman yang sangat indah dengan wajah yang mulai berseri."Apa kalian punya bukti untuk membenarkan setiap kata yang kalian katakan?" 'Ya, kami akan segera kirim semua salinan berkas mengenai Nona Davinka
Baca selengkapnya
Bab 209 Reno Kesayangan Om Daddy
Sanjaya yang kembali masuk melihat ibunya tengah mengusap air matanya. Tatapannya selalu melihat ke arah Renhart dan Reno bergantian.'Apa yang sedang dipikirkan oleh Mama? Kenapa Mama terlihat begitu sedih?' ada banyak pertanyaan dalam benak Sanjaya, tapi pria itu berusaha mengacuhkan dan menyimpannya untuk nanti. Sekarang ia ingin menggoda wanita itu dan melihat apa reaksinya."Apa Mama mulai merindukan cucu Mama?" tanya pria itu sedikit ketus dan langsung dapat delikan tajam dari ibunya. Sanjaya duduk disofa sebrang Venti dan mengambil sebuah majalah. Sebelum membacanya, pria itu kembali mendengus tajam, "Jika rindu, Mama bisa datang ke kuburan palsu yang Mama buat sendiri dan menyapa dia di alam baka!"Venty tidak mengatakan apapun Ia hanya mengunci mulutnya rapat. Dia memang berhak mendapatkan perlakuan seperti ini dari putranya dan berharap lambat laun Sanjaya dapat membuka kembali pintu hati dan memaafkan dirinya dengan tulus. Walau sebenarnya, Venti tahu itu sangat tidak mungki
Baca selengkapnya
Bab 210 Hamil Kembar Air
Venti dalam dilema. Apalagi sekarang Davinka dan Renhart sudah menghampiri Sanjaya dan ikut membujuk anak itu. 'Apa yang harus aku tunggu, mereka bisa hidup bahagia? Tapi, apa Jay benar-benar bisa melupakan Diandra?'Berbagai pemikiran dan pertanyaan terus berkecamuk di dalam benak wanita paruh baya itu. Di sisi lain ingin melihat putranya bahagia, namun di lain pihak ia tidak ingin ada kenangan Diandra berada di sekitar putranya. Apa lagi sekarang Reno sudah dapat dibujuk dan berhenti menangis.Mereka seperti keluarga harmonis, dengan dua orang anak.Malam harinya saat Sanjaya dan semua orang sudah pulang meninggalkan kediamannya. Noel mengetuk pintu kamar adiknya dan saat ini telah terbuka, ia dapat melihat dua orang anak tengah terlelap di kedua ujung sisi ranjang."Vie, bisa Kakak bicara?" "Apa ada masalah, Kak? Semuanya baik-baik saja, kan?"Davinka takut masalah kasus yang tengah dialami oleh kakaknya ini kembali memanas karena sesungguhnya kasus itu belum sepenuhnya berakhir
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
25
DMCA.com Protection Status