Semua Bab Soul Contractor: Bab 21 - Bab 30
42 Bab
Aula Misi
Langit masih terlihat kelam, sumburan udara dingin pagi hari membuat Malvic yang masih meringkuk di tempat tidur menggigil tanpa sadar, kemudian selang beberapa menit, Tiba-tiba Malvic membuka matanya yang terlihat di penuhi kepanikan, Sialan Misi pertama!  Desak Malvic kemudian langsung melepaskan diri dari belenggu segel dari kasur yang begitu nyaman, mengambil handuk di samping tempat tidur nya ia langsung berlari keluar dari asrama menuju kamar mandi yang sudah disiapkan secara Khusus tiap Blok nya. __________Waktu di dinding menunjukkan pukul 04:11, langit yang tadinya hitam sudah mulai menguning tersinari Fajar, kemudian Malvic yang selesai Mandi membuka pintu asramanya, dengan handuk yang hanya menutupi sebagian badan nya memperlihatkan otot-otot kecilnya yang sudah mulai membentuk beberapa lakukan. Melirik jam yang berdetak di dinding, akhirnya Malvic bisa menghelakan nafasnya, 20 menit lagi seperti
Baca selengkapnya
Chapter 20
Melihat kedua rekannya yang terlihat lesu Malvic dipenuhi dengan tanda tanya besar di atas kepala nya, kemudian setelah mengamati mereka sebentar akhirnya Malvic menemukan masalahnya  "Hei apa kalian tidur dengan baik? " Tanya Malvic yang melihat lingkaran hitam seperti panda tepat di bawah mata mereka.  "Umm" Jawab ambigu keduanya. Kemudian Malvic menepuk pundak mereka dengan wajah yang melankolis Malvic menjelaskan "Kita semua masih lah muda, tidak boleh memikirkan begitu banyak hal rumit, lupakan sebentar beban di hatimu, kemudian tidur lah dengan nyaman, makan lah sampai kenyang, dan bersantailah" Mendengar Ceramah Malvic tentang betapa nyaman nya hidup, keduanya ingin memuntahkan seteguk darah 'Ketahuilah bahwa kita seperti ini karena kamu!, Bocah dengan kemampuan mesum sialan, jika karena kita tidak ingin menjadi beban bagi yang lebih mud
Baca selengkapnya
Bab 21
Di langit yang cerah nanti biru, terlihat sebuah helikopter yang terbang dengan kecepatan maksimal nya, tak begitu tinggi dan juga tak begitu rendah.  Di dalam kabin..... Melihat rekan setimnya yang tertidur pulas, Malvic juga mulai memejamkan matanya, sejujurnya ia terkejut mengetahui bahwa doa Stev dan Windi terkabulkan, yah bisa berkah di balik bencanaKarena awal nya saat mereka hendak berangkat, Instruktur tak lupa memberikan ceramah tentang kehidupan kepada dua Rekan nya, namun meskipun terlihat galak, Instruktur nya masihlah orang yang baik mengetahui misi yang di jalankan sekarang Jauh, instruktur membiarkan kedua orang ini Istirahat dengan tenang, bahkan dia juga, namun bagaimana pun Malvic sangat energik sekarang dan tak mudah tertidur seperti keduanya.  Tujuan misi kali ini adalah sebuah pulau yang konon sebelum hari akhir, pulau tersebut merupakan sebuah pulau dengan wisata laut nya yang Indah, Pulau
Baca selengkapnya
Bab22
Melihat pemandangan di bawahnya Malvic masih sangat terkagum kagum, keindahan alam yang sebelumnya hanya ia lihat di Video kini terpapar dengan jelas tepat dihadapan nya, sebuah 'Surga yang berada di dunia ' itu pendapat nya tentang Bali yang berada di bawahnya itu, sederet Laut yang berombak tenang, ditambah dengan pepohonan yang menjulang, memberikan kesegaran tertentu yang membuat setiap hati orang yang melihat nya menjadi Lega.  Semakin ia memasuki area Tengah, perbedaan pemandangan yang ia lihat semakin Kontras, berbeda dengan pinggiran pulau yang layaknya Surga, Di hadapan nya lebih cukup digambarkan sebagai Reruntuhan, berbagai bangunan beton yang roboh, dan di tumbuhi berbagai macam tumbuhan di sela selanya, memberikan gambaran tentang berapa mengerikannya Hari Itu, dan banyak aktivitas para Soul Beast juga mulai terlihat dari atas sana, dari Soul Beast yang terlihat pertengkaran antar sejenisnya, sampai Soul Beast yang sedang mengerami telur telurn
Baca selengkapnya
Bab 23
Mereka berlari beriringan menghindari berbagai macam halang rintangan sepanjang perjalanan, dari semak belukar, pepohonan, hingga serpihan beton yang berserakan, untuk saat ini Mereka tidak menerima serangan dari Soul Beast, membuat mereka menjadi lebih santai, hanya Instruktur yang sangat terlihat serius sembari memimpin perjalanan.  "Hei tetap jaga jangan alihkan pandangan" Ucap Radyt mencoba mengingatkan " Saat peringatan Dari Radyt baru saja terdengar Malvic merasakan Sedikit getaran di tanah.  'Bahaya! 'Bahkan sebelum ia memperingatkan rekan nya ia merasakan bahaya yang sangat mengancam dari Belakang nya Mengandalkan Reflek nya yang bagus Malvic segera menghentikan Langkah nya, melompat sedikit kebelakang, kemudian Menarik lengan Rekan setim nya yang masih tak tahu bahaya di belakang punggung nya.  Boooom! Suara ledakan terdengar, kemudian terliha
Baca selengkapnya
Bab 24
"Kau, bukannya aku sudah mengatakan, tetap waspada! Apa yang kau liat di sampingmu ha" Setelah menampar Stev Radyt marah dengan memincingkan sebelah matanya.  "Apa kau tau nak, jika tak ada Malvic, mungkin besok kau sudah tak dapat melihat Matahari lagi" "Hebat kau telah gagal menjadi seorang Prajurit setelah memulai Misi pertama!, apa kau tidak pernah membaca di buku pedoman bahwa mematuhi perintah adalah Garis keras bagi seorang Prajurit? " "Lihatlah sekarang, karena ulah mu rekan setim mu terluka" "Aku langsung membawa kalian untuk melakukan misi seperti ini bukan tanpa alasan, sebenarnya aku sangat percaya dengan kemampuan kalian, namun Huh.. Mengecewakan" Ucap Radyt dengan dengusan  Melihat Radyt yang memarahi Stev, Malvic sama sekali tak ada keinginan untuk berbicara, karena ia tahu betul, jika kecerobohan Stev tak segera di perbaiki, maka mungkin Tuhan tau kapan
Baca selengkapnya
Bab25
Hari tak lagi siang, mataharipun menghilang, tepat di bawah sinar rembulan duduklah seorang remaja dengan ketegasan yang terpancar dari matanya yang berbintang Duduk di Luar Insitut, Malvic memulai aktivitas malam yang biasanya ia lakukan, Merenungkan Masa depan.  Sekarang sekitar pukul jam 9 malam, dan ini sudah 3 jam semenjak kembali ke Insitut, Untung saja sejak kecelakaan kecil pagi tadi, tim mereka tak menemukan bahaya yang mengancam lagi, sekalipun ada itu merupakan serangan dari Soul Beast tingkat rendah yang biasa hidup di pinggiran hutan. Sama sekali bukan ancaman.  Kemudian setelah itu mereka kembali ke Insitut, lagipula misi patroli ini Dilakukan selama sebulan, Berbeda dengan SAI, Insitut penelitian ini mudah membuat orang jenuh, tak ada satupun hiburan, yang kau lihat hanyalah orang berbaju putih yang berlalu lalang dengan memasang ekspresi serius dan terlihat cukup sibuk, semuanya terasa begitu me
Baca selengkapnya
Bab 26
Keesokan harinya tim mereka kembali memulai misi yang sama, dan tumpangan yang sama, cuma bedanya kali ini misi mereka lumayan jauh dari pusat Insitut penelitian, berbicara tentang misi sebenarnya paling lama satu bulan jika ke Agresifan Soul Beast tetap tak mereda.  Dan sebaliknya bisa saja Hanya beberapa Hari, tergantung dari situasi, setelah turun dari Helikopter Radyt tak bosan bosannya mengingatkan ketiganya agar tetap Waspada apalagi Kali ini Patroli yang akan mereka lakukan Lumayan memasuki hutan.  Ketiganya terus mengikuti Radyt sepanjang perjalanan sembari mempertahankan formasinya, sepanjang perjalanan ini mereka hanya melihat Soul Beast tingkat rendah, sebagai seorang Soul Kontraktor yang menjunjung tinggi nilai kehidupan mereka lebih memilih mengabaikan nya. Lagipula jika Soul Beast tingkat rendah ini di musnahkan lalu kemudian Di hari esok mungkin saja Rantai makanan Soul Beast akan kacau, dan pertumbuhannya semakin Li
Baca selengkapnya
Bab 27
Malvic memilih menggunakan setrategi Sederhana seperti waktu mereka menghadapi Instruktur, dengan menggunakan Windi sebagai penyerang utama, ia sebagai suport dan Stev sebagai eksekutor.  Mengeratkan Genggaman tangan nya, windi Langsung meledak dengan kecepatan suara, mencul di Samping Laba-laba berkaki delapan, mengayunkan tongkat nya yang berhasil mengenai kepala Laba-laba berkaki delapan.  Banggg.... Suara hantaman tongkat windi yang hanya meninggalkan goresan kecil di kepala Laba-laba berkaki delapan.  Merasakan kepala nya yang sedikit sakit, Laba-laba tersebut mengerahkan kaki panjangnya ke arah Windi.  Swosss.....  Jelas kecepatan serangan Laba-laba berkaki delapan ini sangat cepat, namun Windi yang sekarang sepertinya memeliki sedikit pengalaman, sebelum tusukan Laba-laba berkaki delapan mengenainya, ia segera melompat kesamping untuk
Baca selengkapnya
Bab 28
Melihat Laba-laba berkaki delapan yang tertancap di tanah mati dengan mengenaskan, Radyt memuji ketiganya, meskipun Stev masih agak bodoh, setidaknya sekarang ia tak lupa jika memiliki kemampuan kedua.  "Bagus, Sepertinya tidak sia sia bagiku untuk mendidik kalian" Ujarnya Mendengar pujian dari instruktur nya Kepala Stev langsung membengkak sampai tingkat tertentu'Pujilah aku?''Begitu kuat bukan''Lihatlah kepala binatang menjijikkan ini hancur menjadi rempeyek, semua ini karena serangan kuat ku' fikir Stev sembari membusungkan dadanya dengan bangga Namun sebelum ia menikmati lebih banyak pujian, segera kesombongan nya menjadi hancur "Terutama Stev, setelah ini kau harus banyak belajar dan membaca banyak buku, jangan Lihat kau yang berhasil sekarang, mungkin suatu saat kau akan mati kedinginan jika tak mengetahui beberapa informasi tentang Soul Beast"  
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status