Share

Bab 27

Author: Las
last update Last Updated: 2021-11-12 21:00:00

Malvic memilih menggunakan setrategi Sederhana seperti waktu mereka menghadapi Instruktur, dengan menggunakan Windi sebagai penyerang utama, ia sebagai suport dan Stev sebagai eksekutor. 

Mengeratkan Genggaman tangan nya, windi Langsung meledak dengan kecepatan suara, mencul di Samping Laba-laba berkaki delapan, mengayunkan tongkat nya yang berhasil mengenai kepala Laba-laba berkaki delapan. 

Banggg.... 

Suara hantaman tongkat windi yang hanya meninggalkan goresan kecil di kepala Laba-laba berkaki delapan. 

Merasakan kepala nya yang sedikit sakit, Laba-laba tersebut mengerahkan kaki panjangnya ke arah Windi. 

Swosss..... 

Jelas kecepatan serangan Laba-laba berkaki delapan ini sangat cepat, namun Windi yang sekarang sepertinya memeliki sedikit pengalaman, sebelum tusukan Laba-laba berkaki delapan mengenainya, ia segera melompat kesamping untuk

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Soul Contractor   Bab 40

    Membuka kelopak matanya yang terasa berat, Malvic melihat latar putih yang familiar, Bau obat yang menyengat memastikan bahwa tempat yang di tempatinya sekarang adalah Rumah Sakit.'Apa aku selamat? 'Ingatan terakhir yang ia ingat adalah Windi yang menyerang Banteng Merah secara langsung, kemudian, Ia tak mengetahui apa yang terjadi selanjutnya.'Sepertinya aku tidak jadi menyusul mu Instruktur'Mengerang perlahan ia melihat sekeliling, di bilik yang terlihat mewah ini sama sekali tidak ada kehadiran satu orang pun kecuali dirinya, hanya sebuket Bunga dan bunga yang berada di samping nya. Merasakan tubuhnya yang baik-baik saja dan bahkan sedikit lebih energik, Malvic memilih bangun mengambil buah di samping nya dan mulai memakan nya karena perutnya sudah lama protes.Saat dia telah menyelesaikan sarapan nya, ia melihat knop pintu yang perlahan di buka, menampilkan kedua orang yang s

  • Soul Contractor   Bab 39

    Banteng merah benar-benar merasa tertekan, dirinya yang telah Berkultivasi menghirup esensi surga dan bumi di lecehkan oleh manusia yang dia anggap kecil.Dengan emosi yang memenuhi fikiran nya Banteng merah hendak mengeluarkan kemampuan terkuat nya, otot-otot di sekujur tubuhnya membekak seketika, api yang besar berkobar dari setiap inci nya, bulu merah yang perlahan berdiri seperti duri.Dengan otot kaki yang terlihat mulai membengkak mengeluarkan semburan asap yang menyelimuti kakinya, banteng merah siap melancarkan serangan nya.Ketika ia hendak menghentakkan kakinya, sekelabat bayangan hitam muncul di depan nya membuat Banteng merah sedikit Terpana.Muncul secara tak terduga di hadapan Banteng merah, merupakan langkah dengan resiko besar yang Windi ambil saat ini.Merasakan tatapan tajam dari kerumunan Soul Beast di sekitarnya, Windi tak punya b

  • Soul Contractor   Bab 38

    Dengan ekspresi kepanikan di wajahnya, Malvic tak peduli lagi, langsung mengerahkan segenap kekuatan nya untuk menahan serangan Banteng Merah di depan nya. Booommmm.... Benturan hebat yang membuat tubuh Malvic terguncang, kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh dari atas sana. Jika ia terjatuh atau melepaskan sedikit saja pegangan nya, hal buruk seperti tembok yang jebol akan menjadi konsekuensi nya. Jika bukan karena huruf harapan tadi, kejadian seperti ini tak mungkin terjadi. Sekarang Soul Energy di dalam tubuhnya hampir kosong, karena kepanikan sejak tubrukan dengan banteng merah barusan ia mengerahkan segala yang dia bisa, hingga lupa untuk mengehemat Soul Energy. Satu menit sebelum bala bantuan datang! Bagi Malvic sekarang terasa seperti Berjam jam lamanya. Soul Energy nya hampir habis, untuk menahan serangan sel

  • Soul Contractor   Bab 37

    1 menit, 30 detik, sebelum bantuan dari pusat tiba.....Sementara itu, disisi Malvic sendiri tak tahu menahu tentang huru hara yang akan menimpanya, saat ini ia masih berfokus menahan gempuran ratusan Soul Beast, yang membuat nya sangat tertekan adalah di antara kerumunan ini ada Soul Beast yang terlihat seperti banteng, dengan bulu merah nya yang tumbuh di setiap lekukan otot nya, Soul Beast tersebut berlari dengan liat menuju ke arah Gerbang yang sedang Malvic pertahankan saat ini.Soul Beast yang terlihat gagah dan pemberani ini memiliki sebutan yang unik yaitu "Banteng Merah Perjuangan", dengan tubuh sebesar Mobil Kontainer bisa dipastikan Soul Beast ini berada di tingkat menengah. Soul Beast tingkah menengah dengan Spesifikasi fisik yang bahkan melebihi pahlawan super di TV. Hingga membuat Malvic sangat berhati-hati, lagipula setelah suntikan serum tadi efek samping nya sudah mulai ia rasakan.Duar......

  • Soul Contractor   Bab 36

    Berjongkok di atas gerbang, memandangi kerumunan Soul Beast di bawahnya, membuat Malvic merasakan dengan jelas arti satu kalimat "menari dengan kematian".Setiap Benturan Yang di hasilkan oleh para Soul Beast membuat gerbang terguncang, Tanah bergetar, dan bahkan soul energi di dalam tubuhnya terkuras dengan kecepatan yang sama sekali tak pernah ia fikirkan.'Mungkin jika terus seperti ini, sangat sulit mempertahankan dinding ini selama sepuluh menit' fikirnyaKetika ia menoleh ke belakang sebentar, ia melihat banyak kerumunan di sana, dari para Soul Kontraktor maupun orang biasa memiliki reaksi berbeda, ada yang cemas, ada yang mengagumkan giginya sembari mengharapkan keajaiban dan masih banyak lagi.Melihat mereka yang percaya padanya saat ini, Tanpa ia sadari hati kecilnya tergerak. Menegaskan keraguan nya, dengan sorot mata yang tajam ia kembali fokus mempertahankan tanggung-jaw

  • Soul Contractor   Bab 35

    Di dalam sebuah ruangan yang dipenuhi oleh berbagai macam instrumen penelitian, seseorang lelaki yang masih muda terlihat terikat di sebuah kursi dengan setengah terlentang, Rambut putih nya terurai panjang, berbaring di sana dengan badan setengah telanjang, memperlihatkan garis garis otot nya yang terlihat meledak ledak dipenuhi kekuatan.Membuka mata hitam nya dengan ringan Pria itu menghela nafas sebentar sebelum mulai melepaskan ikatan berbagai instrumen yang membelenggu tubuhnya, saat sosok tersebut mulai sibuk dengan apa yang ia lakukan terdengar langkah kaki menghampiri pemuda itu"Hei nak, Selamat, namun sepertinya kita tak sempat merayakan nya"Suara Serak dan berat terdengar seperti kejutan di telinga pemuda itu membawanya kembali ke kenyataanMerasakan Tanah di bawah kakinya yang mulai bergetar pemuda itu segera berdiri kemudian menghilang meninggalkan ruangan bahkan tanpa menjawab Ora

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status