All Chapters of The Nine Tails of Time Traveler: Chapter 21 - Chapter 30
75 Chapters
Pria sejati.
#Selamat membaca!Mungkin sebuah hubungan yang kini mereka sadari. Naluri Nevan mulai terperdaya oleh pikiran Cho Ye Joon yang benar-benar memiliki takdir yang serupa dengannya.Di hadapan wajah Bellona, Nevan bahkan tidak mengedipkan matanya. Seseorang menghampiri dan menghamburkan lamunan dari keduanya.“Eh, lu pada nggak mau masuk ke kelas?” sapa Felix berdiri di samping Bellona.Terkinjat, keduanya mengamburkan lamunan secara sengaja. Saat kedua bola mata seakan lurus dan saling mengantarkan emosi dalam hati. Nevan pun melebarkan senyuman ke arah Felix yang datang.“O, Felix,” sahut Nevan ramah.Bellona mulai merasakan kehangatan di wajah Nevan yang kali ini benar-benar tampak spesial. Spesial dengan perubahan yang membuatnya semakin jatuh hati.“Yuk ah, kalo gitu!” putus Bellona mengajak dari keduanya.Maka, dari ketiga rekan sekampus itu pun mengiringi lorong bangunan luas menuju kelas
Read more
Penghapusan memori secara permanen.
#Selamat membaca!“Gue pikir, kalian semua harus tahu kalau orang yang udah bikin gue begitu ada di dekat sini!” tunjuk Genji lurus ke bola mata Nevan.Kini akan menjadi tantangan untuk Nevan berhadapan dengan seorang pria tangkas lagi sombong. Si ketua gangster terkenal di sejagat kampus itu menantang keras ke arah Nevan.“Emang lo punya bukti?!” lontar Nevan ketus.Genji membelalakkan matanya menatap wajah Nevan dengan penuh emosional buruknya. Namun, bagi Nevan di hadapannya kali ini bukanlah apa-apa. Hanya sebatas jempol yang berdiri terbalik.Nevan bahkan tidak merasa mundur ataupun takut.“Eh, elo nggak bisa sembarangan nuduh, Bro!” timpal Hendrik hendak membela.Nevan lebih dulu mengacungkan salah satu tangan ke atas supaya para kawannya tidak ikut campur dalam masalah pribadinya.“Gue mau denger bukti yang bisa gue percaya,” sebut Nevan percaya diri.“Jangan t
Read more
Keputusan yang tak terencana.
          Felix hadir di hadapan sang dosen baru bernama Agam itu sendiri. Dengan wajah sungguh-sungguh memperhatikan raut seriusnya. Si dosen itu mendekati Felix dengan tujuan untuk menceritakan semua tentang gumiho lebih nyaman.“Mereka memiliki ikatan yang sangat kuat,” ungkap si dosen.Felix terpelangah dengan ucapan Kim Dae Jung mengenai hal itu, lalu memajukan satu langkah mendekatinya.“Apa maksudmu?” lontar Felix.“Itulah yang sedang aku teliti. Mungkinkah, Bellona termasuk orang yang memiliki reinkarnasi dari wanita Cho Ye Joon,” pikir si dosen—Agam alias Kim Dae Jung.Felix lagi-lagi mengernyitkan dahinya hingga memutar-mutar bola mata seakan tak percaya.“Aku sungguh tak mengerti dengan apa yang kau katakan,” gerutu Felix mengerutkan kening.“Tunggu! Maksudmu, Bellona hasil reinkarnasi wanita yang dicintai oleh si gumiho
Read more
Darah yang ganas.
#Happyreading!Keputusan yang tidak masuk dalam rencana kini bermula. Bellona memandang wajah Nevan tepat di hadapannya. Felix yang menatap lurus ke arah keduanya seakan mengubah nasib dalam sekejap.Akan tetapi, keputusan mereka sudah dikencangkan dengan tali yang sangat kuat. Telah hadir malam gelap menyelimuti sebagian awan yang tadinya putih.Tepat di bawah rembulan bersinar agak mencodong ke permukaan. Ketiganya hadir di tengah ruangan yang sangat tak berpenghuni.Nevan mulai menduduki posisinya di atas kursi manja dengan penuh ketenangan.“Lo nggak apa-apa, kan?” tanya Bellona sedikit khawatir.“Nggak, aku oke,” sahut Nevan tenang.Bellona melirik ke wajah Felix sembari menjulurkan tangan yang sudah menggenggam tali yang cukup besar. Felix membalas tatapan dengan sebuah harapan.“Lo yakin?” tanya Felix lagi.“Kalo nggak yakin, kenapa kita ngelakuin ini? Hanya satu malam,&rd
Read more
Di dalam tubuh Bellona.
          Serangan malam yang sangat ganas lagi mengerikan. Sosok Cho Ye Joon akhirnya hadir dengan mata merah kehitamannya. Jiwa yang berbeda dari dalam satu raga Nevan. Mendarah daging di dalam aliran darah yang merambat cepat.Cho Ye Joon mulai menyentuh badan leher Bellona, tetapi angin menerobos dirinya secara cepat. Angin tolakan yang hendak menghindari tangannya dari badan leher Bellona yang meringis kesakitan.“Cho Ye Joon, hentikan semua itu! Dia adalah wanitamu!!” sebut dari seorang pria.Tampaknya seseorang datang untuk menyelamatkan kedua dari rekan Nevan itu sendiri. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Cho Ye Joon sendiri? Akankah ia berpaling dari serangan ganas tersebut?Badan lehernya berputar lalu menarik kembali cengkeramannya dari badan leher Bellona yang masih menutupi matanya.Kini, tubuh Cho Ye Joon mulai beranjak sesaat lalu menatap seorang pria itu sendiri. Kim Dae Ju
Read more
Terselamatkah???
          Bellona berbalik menatap wajah Nevan ketika mendengar ucapan tentang Felix sudah berada di sisi dosen baru itu. Lantas, apa pernyataan itu akan membuat Bellona tetap tenang? Namun, di dalam sorotan mata Nevan menjadi sangat melirih karena wujud dari kesalahannya.“Bellona,” lirih Nevan.Bellona pun mendekati tubuh Nevan, meraih tangannya dengan perlahan.“Ayo, kita lihat keadaan Felix. Dia itu temen kecilku, dan termasuk sahabatmu,” sebut Bellona mengharap banyak.Nevan pun membalas genggaman tangan dari Bellona untuk menengok situasi pada Felix yang menjadi korban. Keduanya kembali melewati hutan yang tak jauh dari kampus tersebut.Dengan langkah tanpa rasa takut lagi waspada, keduanya lurus berjalan menuju tempat tujuan mereka. Langkah demi langkah menyusuri ruas dedaunan yang memanjang. Hingga terlihat tembok pagar yang sudah tak jauh lagi dari pandangan.Nevan
Read more
Pertengkaran yang tidak ada gunanya.
          Kepulangan Bellona yang dipertemukan dengan kejadian buruk. Sosok ibu dan ayah yang sering beradu mulut itu memperlihatkan tingkah kegeraman mereka. Bellona mengurung diri dalam kamar dengan telinga yang tertutup oleh headset menyambung ponsel genggam.Di luar ruangan masih terdengar ocehan yang tidak mengenakkan, membising suasana. Bellona tidak akan keluar dari kamar karena sang ibu bertekad untuk mengusir ayahnya.Pada hakikatnya, pertengkaran mereka terjadi juga.“Ihh, menyebalkan! Lebih baik aku yang kena marah daripada harus ngeliatin mereka bertengkar,” gerutu Bellona dalam hati.Bellona memukul meja belajarnya sembari mendengar musik karena tak ingin mendengar radio berisik yang menggangu pendengaran. Akan tetapi, di luar tampak sang ibu masih saja menjerit. Walau tak terdengar oleh ayahnya, ibunya tetap saja melanjutkan ocehan yang tidak berguna.Semakin amarah memuncak, Be
Read more
Yuk, Hang Out!
Bellona masih berdiri di tengah jembatan perkotaan bersama seorang lelaki—teman kecilnya. Kini, di antara dua sahabat yang masih bersama akhirnya memutuskan untuk berhenti di setengah perjalanan.“Kita pulang aja, yuk!” ajak Felix.“Gue sebenernya males pulang ke rumah,” keluh Bellona mendengus.Keduanya malah berjalan di tengah trotoar jalanan. Masing-masing merasa asyik dengan curhatan isi hati yang sedang dialami.“Bellona!!”“Bel!!”Terdengar seseorang memanggil namanya. Tiba-tiba, keduanya berhenti dan saling menatap.“Lo denger orang yang manggil nama gue nggak?” tanya Bellona curiga.“Iya, tapi di mana ya?” keluh Felix sambil mencari-cari.Kepala Bellona bahkan berkeliling mencari seseorang yang memanggil dirinya. Tapi, ia malah memutuskan untuk melanjutkan kembali kepulangan mereka. “Udah ah! Entah siapa yang manggil-manggil nggak
Read more
Kencan buta.
          Sorotan mata lurus dari Nevan kini terlepas. Dan yang terlihat dari wajah Kirana, membungkukkan badan sambil menarik bibir ujung hingga melengkung lagi melebar. “Hati-hati di jalan, ya, Nak!” sahut Kirana dengan hangat. Bellona meneratap pandangan yang ada di depan matanya, sesekali melirik wajah Nevan yang berbuat demikian. Tanpa harus membentak dan berusaha untuk meminta izin dengan cara yang licik. Ternyata, dirinya pandai bermain hipnotis kepada seseorang. Bellona meraih lengannya dengan cepat dan meminta untuk tidak melakukannya. “Tenang saja! Aku tidak akan melakukan pada dirimu,” bisik Nevan perlahan. “Tante mau masuk duluan, ya!” ucap Kirana dengan ramahnya. Tanpa disadari olehnya kalau ia sudah mengizinkan putri sulungnya pergi begitu saja bersama pria beserta sekawannya. Nevan membukakan pintu untuk si Bellona yang mendengus nanar. Namun, tidak akan menolak dariny
Read more
Kayaknya cemburu deh??
          Nevan mengendurkan bibirnya sembari menatap wajah Bellona yang sedikit menurun. Pandangan keduanya seakan terjatuh dan saling menatap begitu menurun. Kedua tangan yang saling memegang erat dengan penuh kehangatan.Nevan melirik penuh ke wajah Bellona membawa pandangan merasuk ke balik kalbu terdalam. Sore yang meredup kini berganti kegelapan malam yang bersinar cahaya lampu di sekeliling jalanan.Terpancar kelap-kelip cahaya yang tersorot hingga ke arah pasangan yang saling memandang.“Aku menyukaimu,” sebut Nevan.“Aku ingin bersamamu sampai aku pergi dari dunia ini,” tuturnya melanjutkan.Bellona menatap terpana sekaligus terenyuh dengan ucapan kekasih yang ada di depan matanya. Nevan yang memang bagian terindah dalam hidupnya kini menjadi pertanyaan yang berbeda dari dirinya.Bellona mengerutkan kening ketika ia sedikit mencurigai ucapan dari kekasih yang ada d
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status