All Chapters of HARMONY: Chapter 31 - Chapter 40
80 Chapters
Tiga puluh satu
harmony 31                                                                                                               **Pukul sembilan pagi Sagara terbangun dari tidurnya, melihat dua temannya yang masih tidur lelap Sagara hendak beranjak dari kasur besar miliknya. Sagara dengan cepat menggeser kaki Abian yang berselonjoran di atas pahanya. Sagara pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka, meninggalkan dua temannya yang masih tertidur. Mereka baru tidur jam tiga pagi setelah selesai menonton movie, jadi tidak masalah bangun agak siang, lagi pula hari ini sekolah libur. Saat keluar dari kamar mandi, Sagara terkejut melihat Abian yang sudah menunggu lama di depan toilet. &ldq
Read more
Tiga puluh dua
**Nayla: “Abian, kamu dimana? Kita jadi keluar kan?”Abian yang baru saja akan mandi, membalas pesan Nayla sambil mengambil handuk. Abian: “Jadi kok, gua mau mandi dulu.”Nayla: “Yaudah kalau gitu aku juga mau siap-siap dulu”Nayla: “Nanti kalau mau berangkat kesini kabarin ya Bi”Abian masuk ke dalam toilet setelah membaca pesan yang di kirim oleh Nayla. Padahal Abian sudah mandi siang tadi, dan dia tidak melakukan kegiatan apapun yang menghasilkan keringat. Karena meresa panas, jadi ia ingin tubuhnya diguyur air dingin. Abian membuang asal handuk yang ia gunakan setelah mandi, Abian mengambil celana jeans yang sudah terlipat rapi di dalam lemari. Dengan baju kaos hitam polos kesukaannya Abian menggunakannya. Sepatu putih dengan merk terkenal sangat pas di pakai oleh kakinya, Abian melihat dirinya yang sudah berpakaian keren di kaca kamarnya. Laki-laki tampan i
Read more
Tiga puluh tiga
  **Matahari sudah menampilkan sinar cerahnya, suara kokokan ayam terdengar membangunkan setiap orang yang mendengarnya. Beberapa orang bangun dari tidurnya dengan semangat, untuk kembali melanjutkan aktivitas yang tertunda kemarin. Beberapa juga bangun karena terpaksa harus kembali melanjutkan hari-harinya yang terasa membosankan. Hari-hari yang selalu terasa menyedihkan bagi setiap orang yang terlihat kurang menikmati waktu yang mereka punya, sebagian merasa kurang beruntung dan sebagian merasa banyak insecure. Tidak ada yang tahu bagaimana perasaan setiap insan di dunia, hanya karena senyuman yang terpajang di akun sosial medianya, mereka mengganggap manusia satu ini selalu bahagia dan tidak pernah punya masalah dalam hidupnya. Banyak orang kurang beruntung yang sudah harus bangun pagi hanya untuk mencari semangkuk nasi, padahal seharusnya ia masih harus duduk di kursi belajar dan bermain bersama teman. Memikirkan bagaimana sulitnya mengerja
Read more
Tiga puluh empat
    **Sagara baru saja memasuki area sekolah, sudah banyak pasang mata yang menatapnya kagum. Laura dan Abian yang sudah selesai makan, keluar kantin untuk kembali ke kelasnya masing-masing. Melihat kehadiran Sagara yang sepertinya akan menghampiri sahabatnya yaitu Abian. Laura memberikan seulas senyuman tipis pada bibirnya ketika Sagara sudah berada di hadapannya. “Hai kak” senyum Laura dibalas dengan anggukan oleh sang lelaki. Tanpa permisi karena ada panggilan alam, Abian dengan cepat memutar balik langakahnya menuju kamar kecil. Perutnya terasa sakit karena tadi kebanyakan makan. Padahal kan sarapan harusnya hanya secukupnya, tapi Abian malah lebih dari cukup. “Lo duluan aja berdua, gua mau ke toilet dulu” ujarnya melambaikan tangan tidak sanggup menahan rasa sakit. Dengan sedikit tawa yang tercetak di wajah Sagara, ia terlihat sangat tampan. Pagi-pagi begini sudah disuguhkan dengan man
Read more
Tiga puluh lima
  **Bel istirahat pertama sudah berdering, Laura dan dua temannya meninggalkan kelas karena kasian pada perutnya yang sudah berteriak karena kelaparan. Mereka bertiga pergi ke kantin bersama, “Gua mau nasgor, kayak biasa” ujar Laura sambil meletakkan roti yang ia buat tadi pagi ke atas meja. “Lo udah bawa bekel, mau beli makan juga?” tanya Abella yang duduk di depannya. Dezora sedang memesan makanan untuk mereka bertiga, ini bukan perintah dari siapa-siapa, Dezora saja yang menawarkan diri untuk membelikan mereka makanan. Di pintu masuk kantin, terlihat tiga pemuda yang baru saja memasuki area kantin. Sepertinya mereka baru saja keluar kelas, karena biasanya dibandingkan dengan Laura dan teman-temnnya, pasukan tiga pemuda itu sering kali berada di kantin lebih awal dari siswa lainnya. Dengan senyuman yang terpancar di wajahnya, Abian datang menghampiri tempat duduk panjang di sebelah Laura. “Duduk bareng ya”
Read more
Tiga puluh enam
harmony 36                                                                                      **Sebelum masuk kedalam kelasnya yang sudah didepan mata, Abian berhenti ketika langkahnya dihadang oleh seorang guru laki-laki tua. “Permisi pak, saya mau lewat” ujar Abian tidak mau cari gara-gara. “Darimana aja kamu? Kok baru mau masuk kelas, kamu habis bolos ya?!” tanya pak Bimo yang menghadang jalan Abian. Dengan tatapan malas, Abian menoleh pada Pak Bimo yang berdiri didepannya. “Engga pak, saya engga bolos” jujur saja Abian tidak merasa harus meladeni guru itu. “Permisi pak, saya mau lewat” ujar Abian lagi, tanpa mengurangi rasa hormatnya pada guru. Tidak dapat jawaban dari Pak
Read more
Tiga puluh tujuh
harmony 37                                                                                 **Laura: “Lo dimana?” Abian: “Kenapa, Ra?”Laura: “Nanya aja, di sekolah atau engga?”Abian: “Di kelas kok”Laura: “Gausah bohong”Abian: “…”Abian tidak bisa menjawab karena sudah ketahuan. Ia tidak bisa bilang kalau ia sedang berada di WTS, takut nanti Laura cepu ke orang tuanya. Laura: “Gua gabakal cepu kalau lo bolos”Laura: “Kayak sama siapa aja sih”Abian: “Iya ra, engga lagi-lagi deh bolosnya”Bel istirahat kedua sudah berdering, tapi Darrel tidak lagi menghubungi Laura. Padahal ia me
Read more
Tiga puluh delapan
**Mau tidak mau Abian hanya bisa mengikuti permainan dua temannya itu. karena ini adalah kesalahan yang Abian buat sendiri, hingga melibatkan dua temannya yang tidak bersalah itu. Bel pulang sekolah berdering, banyak siswa yang menatap kasihan pada mereka bertiga yang sudah mengeluarkan banyak keringat disana. Pak Bimo belum juga datang untuk membebaskan mereka dari hukuman ini, dan membiarkan mereka pulang. Malu sangat malu rasanya ditatap dengan pandangan iba oleh beberapa orang yang melintas, ada beberapa anak perempuan yang tidak lupa untuk memberikan semnagat dan menonton mereka disana. “Aduh kak Abian kasian banget sih dihukum gitu” “Kak Darrel pasti capek banget tuh, kakinya lemes banget deh kayaknya” “Kak Gara aduh, gua beliin minum aja kali ya. keliatannya haus benget” begitulah kira-kira ucapan para gadis kekita melihat mereka kelelahan. “Kak Darrel keringatan makin capek
Read more
Tiga puluh sembilan
                                                                            ** “a Gara mau dimasakin apa? Tante mau masak, sekalian makan siang disini ya” ujar wanita yang menghampiri Sagara setelah ia mengganti baju itu. “Eh, engga usah tante. Gara bentar lagi pulang kok, nunggu reda aja” tolaknya halus. Sebenarnya Sagara juga tidak ingin menolak tawaran itu, tapi ia merasa tidak enak saja. Karena ia dan Jessica tidak lagi ada hubungan, meski ia juga ingin kembali merasakan bagaimana enaknya masakan yang mama Jessica buat. “a Gara” sudah lama sekali Sagara tidak mendengar nama panggilan itu. nama yang diberikan oleh mama Jessica setiap kali Sagara main ke rumah ini. “Gaboleh pulang dulu sebelum
Read more
Empat puluh
    ** Laura duduk sendirian di dalam ruang Harmony, dengan earphone yang sejak tadi menyumbat di telinganya. Mendengarkan lagu sambil sesekali ikut bersenandung mengikuti lirik. Matanya tertutup menghayati bait demi bait yang dinyanyikan. Laura memilih kembali menunggu disini, setidaknya ia punya alasan untuk tidak pulang ke rumah lebih awal. Pesan yang ia kirim pada laki-laki itu masih saja belum mendapat balasan. Sejak bel pulang berdering, Laura langsung meninggalkan kelas. Jadi ia tidak tahu perihal kakak kelasnya yang sedang dihukum tadi. Abian: “Lo dimana Ra?”Abian: “Gua cariin ke kelas kok gaada? Ayok balik, gua anter”Laura: “Gausah Bi, gua masih ada urusan. Nanti gua balik sendiri aja”Laura: “Lo juga kan latihan sekarang, biar engga usah bolak-balik juga”Abian: “Gua latihannya delay, jadinya entar sore”Abian: “Ema
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status