All Chapters of Dark Secret of Lady CEO: Chapter 11 - Chapter 20
55 Chapters
Two Sides
        Hari Minggu terasa lambat berlalu bagi Abigail. Ia merasa bosan hanya berdiam di rumah tanpa kawan. Sejak dulu ia memang menghindari pertemanan dengan siapa pun. Ia tak ingin citra yang telah ia bentuk sejak awal akaan sirna, karena ada orang terdekat yang mengenali dirinya yang sesungguhnya.         Itulah sebabnya Abigail lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah atau kampus. hanya sendiri dan tenggelam dalam bacaan di hadapannya. Dan itulah yang dikenal orang darinya, seorang kutu buku yang dingin dan tertutup.         Namun, di usianya yang sudah menginjak kepala tiga, ia mulai merasa hidupnya membosankan. Ia teringat masa kecilnya, memiliki seorang teman pria, satu-satunya yang dapat ia percaya. Sayang, pertemanan mereka hanya sebentar karena berikutnya yang ia tahu, pria itu sudah tidak lagi berada di Estern Shore, kota asal mereka.          Ia lalu
Read more
Accident
        Sidney dan Zachary berada dalam mobil setelah acara makan malam mereka. Suasana yang semula mesra dan hangat, berubah seketika tatkala Zachary mendadak terlihat sedang termenung. Matanya menatap lurus ke jalan beraspal di hadapannya, tetapi beberapa kali ia nyaris menyerempat kendaraan lain, bahkan sampai hampir bertabrakan.        Sidney sangat mengenal pria itu, ia tak akan hilang fokus seperti sekarang jika tak ada masalah yang mengganggu pikirannya.        "Ada apa denganmu, sayang? Sejak tadi kau seperti tidak benar-benar berkonsentrasi pada jalanan di hadapanmu." Sidney membuka obrolan, karena mengerti Zachary tak akan memulai jika ia tidak mengawali.        Pria itu pada mulanya menolak unuk menjawab. Ia bergeming, tak mengucap sepatah kata pun. Berpura fokus pada jalanan padat di hadapannya, padahal sesungguhnya pikirannya sudah tak berada di tempat seharusnya.
Read more
Domination
        Abigail menghentikan mobil saat melihat siapa yang duduk di pinggir jalan bersama seorang gadis. Tak salah lagi, itu adalah Zachary dan gadis yang tampak tak asing. Mungkin itu gadis yang bernama Sidney, kekasih Zachary.        Ia bergegas keluar dari mobil dan menghampiri keduanya.        "Zac? Apa yang sedang kau lakukan di sini?" tanya Abigail, dan ia tak perlu mengulangi pertanyaan ketika matanya tertuju pada kemerahan yang ada di kening Zachary.        Sidney bangkit kemudian mendekat pada Abigail. Keduanya tampak bagaikan sepasang musuh yang hendak menghancurkan satu sama lain. Tatapan tak suka terlihat dari sorot mata Sidney, sementara Abigail yang berdiri di depannya terlihat tenang.        "Hai, aku Abigail, rival sekaligus calon rekan bisnis Zachary. Kau pasti ...."        Abigaail mengulurkan tangan hendak
Read more
Beyond Expectation
        Tamara masuk ke ruangan Abigail, saat atasannya itu terlihat sedang merenung. Tamara yang telah bekerja pada Abigail sejak awal sangat memahami bagaimana perangai dan karakter bos-nya. Terlebih jika wajahnya muram seperti hari ini.        "Apakah ada yang mengganggu pikiran anda, Nona Genovhia?" tanya gadis yang berusia lebih muda empat tahun darinya.        Gadis itu bergeming, menanti jawaban Abigail. Ia tak akan beranjak sebelum memastikan bahwa atasannya baik-baik saja.        Abigail menggeleng. "Tamara, katakan padaku, apakah aku terlihat tua?" tanya Abigail, polos. Tamara berusaha untuk tidak tersenyum apalagi tertawa, meski ekspresi wajah polos Abigail membuatnya ingin melakukan itu. Namun, ia tahu bahwa ini bukan perkara main-main. Ini adalah masalah yang cukup serius.        Tamara menghormati Abigail. Meski gadis itu seringkali memint
Read more
Struggle
       Abigail dan Zachary telah selesai menikmati sajian makan malam mereka. Meski Abigail tidak bisa memahami pertemanan seperti apa yang diharapkan oleh Zachary, tetapi ia yang memanb tidak serius dengan apa yang dilakukan dan dikatakannya pada pria itu, tak ingin ambil pusing.        Toh hubungan yang ia bangun dari awal dengan pria itu hanya demi kepentingan bakas dendamnya. Tak ada perasaan apa pun dalam hati Abigail gerhadap pria itu. Sama sekali.        Kini mereka telah duduk bersantai menonton tayangan televisi, seperti layaknya sahabat. Tertawa saat melihat adegan yang mengocok perut, beradu argumen saat pemain favorit mereka ternyata merupakan musuh bebuyutan.        Bahkan mereka bercanda tanpa batas, kini hampir terlihat seperti sepasang kekasih.        "Kau akui saja kalau akhirnya aku yang jadi pemenang, Abby. Kau kalah." Zachary mengamb
Read more
Bad News
        "Di sini kau rupanya," ucap Alex, lega melihat Abigail hanya duduk di pesisir pantai sembari memainkan kakinya di pasir.         "Memangnya ke mana lagi? Aku tidak punya tempat untuk berlari, bahkan tak memiliki siapa pun yang memahami," jawab Abigail, pahit.         Alex menghela nafas mendengar perkataan keponakannya. Ia mengambil tempat di samping Abigail, menghadap pada gadis yang melempar pandangan jauh ke depan, sembari memainkan jemarinya. Alex memahami karakter gadis itu, ia akan memainkan jari jemarinya jika sedang gelisah.         "Paman tahu, kau kesal pada kami, tapi cobalah mengerti mengapa kami melakukan itu."         Abigail mengambil segenggam pasir, meremasnya hingga habis dari tangannya. Pasir itu sama seperti dirinya, semakin erat digenggam, justru akan semakin habis berserakan keluar dari genggaman. Dulu Alex dan Alona selalu
Read more
Lust Over The Love
        Alex terduduk lesu mendengar penjelasan dari Alice tentang keberadaan keponakannya yang seorang lagi, yang selama ini terabaikan olehnya karena fokusnya pada Abigail.         Abigail tak menyalahkan sikap Alex, tetapi ia berharap setelah mengetahui ini, Alex akan berusaha seperti dirinya. Mencari keberadaan Gin, sampai akhir. Dan memang itu yang akan Alex lakukan.         Ia lalu menghubungi beberapa orang kepercayaannya untuk bergerak menyusuri seluruh penjuru kota tak hanya Mount Avery, melainkan Eastern Shore tempat mereka tinggal. Bila perlu, ke seluruh penjuru dunia. Ia tak akan membiarkan anggota keluarganya merasakan kesepian dan terbuang.         Alice berpamitan saat selesai menceritakan semua pada Alex. Ia lega ketika mengetahui Alex dan Alona, yang selama ini seolah hilang di telan bumi, justru menjadi orang tua asuh bagi Abigail yang juga lama menghilang.
Read more
Punishment (21+)
        Zachary terbangun di ranjang, ia mengedar pandangan ke seisi ruangan yang baru ia kenali beberapa jam lalu. Abigail sudah tak ada di sisinya. Ia bangkit, keluar dan mencari gadis itu, tetapi tak temukan di mana pun. Hanya menemukan secarik kertas pesan tergeletak di atas meja makan.         Jangan lupa sarapan dan minum vitaminmu        Abby         Hanya itu. Di samping kertas sudah tersaji sepiring kecil pancake, susu, dan vitamin. Zachary menikmatinya sendiri, melakukan seperti yang tertulis di catatan. Setelah menghabiskan makanan di piringnya, ia beranjak dan bergegas pergi.         Sidney menghubunginya satu jam lalu, secara tiba-tiba mengatakan bahwa dirinya akan datang ke Mount Avery, padahal baru seminggu lalu ia kembali. Sungguh kabar yang kurang menyenangkan bagi Zachary saat ini.       &nb
Read more
Lose and Win
        Zachary tiba di kantor lebih pagi dibanding biasanya. Selain karena Sidney yang terus menempel padanya dan entah mengapa membuatnya merasa tak nyaman, juga karena dirinya harus mempelajari materi dan poin-poin penting saat rapat.         Ada beberapa berkas yang disiapkan oleh Karen di atas meja kerja, sudah siap untuk dibaca olehnya. Ia membaca satu per satu isi map yang terhampar di sana. Beberapa berkas mengenai sejarah perusahaan milik Abigail, JA Corps.         Membaca nama Abigail, hatinya berdesir. Ia ingin sekali menghubungi gadis itu demi menanyakan kabarnya, tetapi ada banyak hal yang mencegahnya melakukan itu. Terlebih setelah apa yang terjadi kemarin, mungkin gadis itu sedang marah padanya.         Haruskah Zachary memperjelas masalah ini dengan mendatangi Abigail ? Namun, jika ia datang, bagaimana jika tak mampu lagi menahan diri untuk tidak melakukannya lagi?
Read more
A Great Rival
         Abigail sudah siap dengan segala yang ia butuh kan untuk rapat hari ini. Tak hanya membahas tentang rancangan kerja sama antara JA Corps dan Zacamers, melainkan juga menetapkan penggabungan saham antara kedua perusahaan.         Jika dipikir, ini merupakan langkah yang cukup berisiko, karena Zachary bisa saja berbuat curang dan melakukan tindakan tak beradab seperti yang dilakukan ayahnya. Namun, Abigail akan terus memantau dan tidak begitu saja memercayakan semua pada pria itu maupun pegawainya.         Ia sendiri yang akan mengurus segalanya, mulai awal hingga akhir.         ***         Abigail baru tiba di kantor saat dengan tergesa Tamara menghampirinya.         "Nona Genovhia, semua sudah siap di ruang rapat, hanya saja ...." Tamara menjeda perkataannya. Abigail tak sabar menunggu asisten sekaligus sekretar
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status