All Chapters of Bangkitnya Sang Ahli Pedang: Chapter 161 - Chapter 170
199 Chapters
Lonceng Yang Berbunyi
Aku sedang membaca buku di ruangan ku bersama Harzem dan Verion saat itu. Lonceng di menara tertinggi istana berbunyi sebanyak empat kali, dan aku berjalan melihat ke arah jendela, melihat ke arah istana yang tampaknya hari ini akan sangat sibuk. “Akhirnya tiba, seperti yang aku yakini.” Aku menatap dengan dingin, bayanganku terpantul di kaca dan aku tidak memperdulikannya. Semua yang ada di sana juga berwajah dingin. Kami semua telah bersiap, dengan menggunakan pakaian berwarna hitam, kami tiba di istana kekaisaran. Semua bangsawna telah tiba di sana, mereka memasang wajah muram seolah mereka sungguh bersimpati atas apa yang terjadi. “Pangeran Louis meninggal. Aku tidak percaya ini ….” Seorang wanita bangsawan menangi karena hal itu, pangeran Louis tentu saja memiliki penggemar wanita dan kematiannya telah memukul perasaan mereka mengenai itu. Aku mengabaikannya dan kami masuk ke dalam aula dengan tempat duduk yang telah disiapkan dengan rapi. Aku melihat kaisar, Pangeran Allo
Read more
Jadi Milikku
“Adikku ini memang sungguh luar biasa.” Harzem memujiku, dia bahkan memukul pundakku beberaoa kali karena melihat sesuatu yang luar biasa seperti ini. Aku tahu kalau hewan mistik memiliki ikatan yang kuat dengan penetasnya atau disebut tuan mereka, dan karena mereka makan aura tuan mereka. Bisa dikatakan juga kalau tuan mereka sama saja seperti orang tua bagi mereka, karena itukah Sunny memanggilku ayah. “Bukankah dia lucu kak?” tanyaku sambil menunjuk max yang tersudut di tengah ruangan, karena aku belum kembali ke tempatku, aku belum bisa membawa Max untuk ke wilayahku sekarang. Aku memandang Max, harimau hitam itu terlihat luar biasa dengan mata yang menyala, hanya saja aku berpikir untuk memberikannya pada Sunny, pasti Sunny akan sangat menyukainya dan akan menjadi lebih kuat. “Kau akan kuberikan pada Sunny, membunuhmu sekarang bukanlah sebuah masalah.” Aku mengeluarkan onagku dan itu membuat Max semakin ketakutan, dia mencoba melawan tapi percuma karena dengan auraku saja d
Read more
Kucing Besar
Dia bagaikan anjing yang jinak, matanya bersinar terang ketika menatapku. Ketika aku dengan sengaja memiringkan kepalaku, dia juga ikut memiringkan kepalanya. “kau memperlakukannya seolah itu adalah kucing, Akion.” Aku melihat ke arah Harzem yang sibuk memainkan rubik di tangannya. Di dunia ini juga ada rubik yang pernah kukuasai di dunia asliku. Harzem memiliki kemampuan yang hebat walaupun dia tidak bisa mengungguli kemampuan Akion. Aku pikir kalau dalam darah keluarga Sanktessy tentu saja mengalir deras kemampuan yang bagaikan anugrah. Ayahku tidak menyadari itu, dia kalah akan tekanan sehingga bakat tersembunyi ayahku tidak keluar dengan dominan. Padahal aku dengar dari Bastian, ayah memiliki ketertarikan dalam seni, mungkin sebenarnya bakat terpendam ayahku itu di bidang seni dan jika memang diasah dengan baik, Ayah bisa menjadi salah satu master sini di kekiasaran Elperanda. Aku selalu mengenangnya, tidak bisa dipungkiri kalau aku berpikir kalau aku dan Einsh adalah ayah dan
Read more
Guild
Di bagian ujung bawah jalanan ini, terdapat tempat yang digunakan untuk berkumpul. Itu adalah guild star, dari namanya sangat tidak sesuai. Tempat ini terlalu gelap dan tidak menyenangkan. Kami masuk ke dalam sana dan suasana semakin tidak menyenangkan, mereka terlihat sangat waspada dan aku menyadari beberapa dari mereka telah mengeluarkan senjata mereka. Di depan meja bar seorang pria berambut panjang menyambut kami dengan wajah penuh senyum dan ketenangan. Dibandingkan semua orang yang aku lihat di sini, pria berambut panjang inilah yang harus diwaspadai. “Kami ingin melakukan permintaan pada guild star. “ Aku bicara, ekspresi santia yang membuatnya diam beberapa saat sama sepertiku yang melakukan penilaian, aku tahu dia juga melakukan penilaian. “Apa yang kau inginkan?” pertanyaan itu telah aku nantikan dan memunculkan senyum lebar di wajahku. “Katakan kalau orang yang dia incar telah mengincarnya.” Pria tadi langsung menempelkan pedangnya ke leherku, Altair dan Veri
Read more
Menjadi Lebih Kuat
“Hewan ini hanya menurut padamu.” Harzem kesal dengan Max yang hampir saja menggigit tangannya. Walaupun Harzem sekarang menjadi cukup hebat, tobi digigit oleh hewan mistik seperti Max tetap akan membuatnya mengalami rasa sakit. “Dia baru kutundukkan dan dia belum bisa menerima sentuhan banyak orang.” Aku membaca koran di tanganku dan memikirkan tentang informasi yang sebelumnya kami dengar, sebentar lagi kami akan bergerak untuk ke kuil, Luke tidak akan ikut karena dia tidak bisa meninggalkan menara sihirnya, dengan kata lain dia sebenarnya malas untuk bergerak. “Kau menyadarinya kan kalau warna Max mengalami perubahan.”Aku melihat ke arah Harzem. Tentu saja aku menyadari hal itu. Warnanya sekarang bercampur dengan abu-abu yang membuatku heran. Tapi karena kata Tanka penundukan bisa terjadi, tentu saja pergantian Mana dasarnya juga bisa tergantikan. “Kak, kau bisa berlatih tanding dengannya kalau mau atau bertanding bersama Levian juga aku izinkan. Sekarang pergilah ke luar dari
Read more
Pergi ke Kuil
Udara musim panas di kapital sama sekali tidak menyakitiku, aku yang sudah lama berada di Sanktessy menganggap kalau ini termasuk dingin. Kami berangkat ketika kami telah menyelesaikan sarapan mansionku. Kami saling menatap karena ini adalah sebuah perburuan. Yang akan membawaku ke tempat yang bisa membuatku lega, markas yang berisi bos dari black ring dan menghancurkannya.“Bukankah seharusnya masalah seperti ini akan diurus oleh para pendeta? Para ksatria suci pasti tidak menerima hak ini terjadi begitu saja.”Altair bicara ketika kami memilih untuk berlari dengan sangat cepat menuju kuil kuno di bagian jauh dari pusat ibu kota, dia berada di dekat pinggiran dan dikepung oleh hutan belantara, awalnya kuil itu tidak terpinggirkan begitu, dirawat dengan baik dan hutan-hutan tidak selebat itu. “jangan mengharapkan mereka, itu tidak berguna sekali karena mereka hanya akan menjadi penghalang untuk kita.” Aku melompat dengan cepat, lebih cepat dari yang lainnya setelah mengatakan itu.
Read more
Potongan Ingatan
“Hei, Tanka, kenapa dewa menjadikanku seorang saintess?” Aku sama sekali tidak memahami apa yang aku katakan, tapi ketika aku melihat ke sisi kananku, aku melihat Tanka sedang terbang sejajar dengan bahuku. Dia memiliki wajah yang lebih tenang dan tatapan matanya terlihat begitu teduh. Aku tidak pernah ingat kalau aku pernah mengalami kejadian ini, tanpa menggores senyum di wajahnya yang terlihat dingin. “Dewa yang paling mampu menilai, Caesar. Memangnya aku tahu apa? Bukannya kau bisa bicara dengan dewa? Tanyakan saja padanya tentang apa yang terjadi padamu.” Tanka masih cerewet seperti apa yang aku kenal. Namun, aku adalah Caesar, aku melihat air danau di depanku yang begitu tenang, keningku sangat mengerut walaupun wajah yang aku lihat di dari pantulan danau tidak sama sekali berkerut. Dan wajah Caesar persis sekali mirip seperti aku! Aku sungguh terkejut akan itu, dan kenapa siapa pun tidak mengingat wajah Caesar!?Aku ada dalam diri Caesar. Kenapa!?Kejadian berubah lagi, kal
Read more
Pecahan Ingatan II
“Bagaimana kabarmu, Caesar ...” Dia melihatku dengan mata yang sangat tenang. Sejak awal aku merasa kalau aku begitu mengenalnya, tapi aku tidak mengetahui dengan pasti tentang siapa dia sebenarnya. Dia kembali membuka mulutnya. “Atau kusebut .... Akion, atau Leon?” Dia memberikan senyum di saat mataku menyalang padanya, ini sangat mengejutkan.Setelah dia mengatakan itu, tubuhku yang melayang perlahan turun dna menyentuh dasar, aku sekarang berdiri dan melihatnya dengan mata yang sangat bingung. “Kau tidak mengingatku?” Dia tersenyum santai, sikapnya selalu terlihat begitu memiliki nilai kesempurnaan dan kebijaksanaan. “kita saling mengingat?” Aku menggelengkan kepalaku. Kepalaku sakit dan aku merasa begitu bodoh. “Bagaimana kau tahu aku adalah Leon? Akion? Dan Caesar ... kami berbeda.” Ucapku dengan suara yang gemetar. Aku sungguh ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang apa yang dia ketahui, perasaan ini berputar bagaikan pusaran yang menyakitkan. Dalam diriku menghantam da
Read more
Ksatria Suci?
Mereka semua kesulitan untuk berkata-kata, semuanya terlalu fokus dan menyentuh pipi mereka cukup kuat. “Akion, kau saintess!?” Harzem bertanya dengan suara yang begitu kuat. Di dalam kuil itu suaranya menggema. Aku menganggukkan kepalaku. Aku paham kenapa dia tidak percaya karena aku ini seorang swordmaster. “Ada banyak swordmaster yang berasal dari ksatria suci. Aku memahami kalau kau mengatakan hal seperti itu. Saintess bukanlah orang yang lemah, kekuatan fisik yang terlatih bisa saja terjadi.” Verion lebih cepat menerima apa yang baru saja aku katakan, dia menilai ku dengan tatapannya yang lembut. Tahi lalatnya seolah melakukan penerimaan atas sesuatu yang terdengar tidak masuk akal.“Jangan lupa kalau aku sendiri adalah pendeta yang sebenarnya adalah penyihir. Konsepnya semuanya pada dasarnya sama, hanya berbeda pada tujuan dan penyaluran. Kalau aku pikirkan ....” Belum lagi Verion bicara, Levian memotongnya dengan satu kalimat yang membuatku cukup terkejut. “Baron adalah s
Read more
Udara Yang Kotor
Sudah lama sekali rasanya aku tidak merasakan hal seperti ini. Pengumpulan para bangsawan yang berjasa katanya, dan itulah yang membuatku bertemu dengan lady berambut perak ini. Tatapannya selalu tajam dan aku semakin tidak takut dengannya. Saintess? Kenyataannya dia bukan saintess, tapi aku masih memanggilnya dengan gelar itu. “Hormat kepada saintess yang agung, Tuan Putri Ophelia. Saya Baron Sanktessy memberi hormat.” Ophelia tidak menjawab ucapanku, aneh sekali biasanya dia memiliki kalimat balasan yang tajam dan membuat orang-orang tertawa. Aku melihat ke arah Ophelia, matanya itu bergetar, apa yang hendak dia lakukan selanjutnya aku tidak tahu, namun baru saja sebentar kami bertemu, dia memuntahkan darah secara tiba-tiba. Padahal hari ini aku hanya melakukan pertemuan sebentar, bertemu dengan Luke, dan kembali ke mansion, itu saja. Tapi malah menyaksikan hal luar biasa ini. Para ksatrianya langsung heboh, memegangi tubuhnya, membuatnya harus menghadapi ini di depanku. Tubuhny
Read more
PREV
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status