All Chapters of Bangkitnya Sang Ahli Pedang: Chapter 181 - Chapter 190
199 Chapters
Tenggara Yang Bergerak
“Aku telah melihat semuanya dari surat kabar. Aku tahu kau pasti memiliki rencana, karena kau itulah mencoba menghubungiku seperti ini, kan?” “Ya, bukankah kita akan beraliansi, Kak Abel?” tanyaku padanya. Senyum percaya diriku yang sungguh membuatnya tersenyum. Dia cocok sekali dengan senyum yang menenangkan itu. “Tenggara akan membantumu, ada banyak bangsawan yang membantumu, Akion. Dame Genie juga pasti akan membantumu, wilayah mereka telah memutuskan itu dan aku menerima surat nya baru tadi pagi.” Wilayah kekuasaan Duchy Rakkalan dengan Dame Genie memang lebih dekat dibandingkan wilayah Sanktessy. Mendapatkan informasi ini sangat membantuku. “kalau begitu bergeraklah, Kak. Pihak sana juga pasti sangat sibuk sekali mempersiapkan segalanya untuk melakukan pertempuran.” Aku dengar dari Verion, ibukota sangat sibuk sekali. Ada banyak perdebatan antar bangsawan dan penduduk tentang apa yang harus mereka lakukan. Hingga katanya, pilihan terbaik adalah pertempuran di luar ibukota.
Read more
Serangan Pertama
Di langit yang luas ini, sekelompok iblis terbang di langit. Mereka hampir menutupi langit saat kami di desa pinggiran, bisa dikatakan itu adalah desa buangan yang tidak pernah dipikirkan oleh sang kaisar. “Mereka iblis tingkat menekan, mereka menyebarkan wabah dan membunuh seluruh manusia di desa ini.” Harzem menjelaskan, tatapan mataku begitu tajam. Mereka memiliki dua tanduk kecil di atas kepala mereka, tingkat iblis juga dinilai dari ukuran tanduk mereka dan kesempurnaan tanduk itu, semakin gelap warnanya mereka adalah iblis yang kuat. Yang paling berbahay dibandingkan itu, jika mereka memiliki dua kaki berdiri seperti manusia. Ya, mereka hampir menyerupai manusia, iblis seperti itulah yang lebih berbahaya. Sedangkan para iblis itu memiliki dua kaki yang berdiri,Di bagian bawah, kami melihat pasukan black ring, mereka memiliki simbol yang dipamerkan sekarang. Menggunakan seragam berwarna hitam dengan lambang jelas mahkota tertusuk pedang. Bau anyir darah dan busuk begitu pek
Read more
Tanah Kematian
Seekor burung besar di langit yang cerah terbang di atas kami yang sedang mendirikan tenda. Wangi teh seadanya tercium, cukup mewah untuk di tempat perang yang penuh dengan aura kegelapan. Burung itu mendarat di depanku, burung berwarna biru yang bersinar, merupakan burung sihir yang digunakan untuk mengirimkan berita. Levian telah berangkat lebih dulu, memutuskan untuk mengecek apa yang akan dihadapi di depan kami. Burung ini adalah laporan yang dia kirimkan, dengan menggunakan mantra maka burung biasa akan diliputi dengan energi sihir yang membuat burung akan bergerak lebih cepat. Surat sudah ada di tanganku, saat aku membuka surat, aku melihat sedikit tulisan, dia memberikan info dengan singkat, padat, dan jelas. “Baron, persis seperti yang Anda katakan.” Hanya itulah yang dituliskan oleh Levian. Kami berada di daerah gersang antara tiga perbatasan wilayah. Di antara County Invit, County Elbram, dan Duchy Lexier. Tiga wilayah ini bagaikan segitiga, mereka semua adalah wilayah
Read more
Marionette
Akhirnya Altair tiba. Dia menggunakan baju resmi yang gagah, terakhir kali bertemu saja dia telah tumbuh dengan cepat, dan sekarang pun dia masih tumbuh sehingga tubuhnya secara perlahan tampak menjadi seorang ksatria yang hebat. “Kak Akion!” teriaknya sama seperti dulu. Dia mendekatiku setelah melompat dari kuda dengan sangat cepat. “Apa kabar?” tanyaku pelan.“Biak-baik saja, kak. Maafkan aku datang sedikit terlambat.”“Hanya setengah hari sedikit terlambat. Sudahlah, aku akan menjelaskan situasi padamu.” Altair menganggukkan kepalanya. Dia segera mengikutiku masuk ke dalam tenda di mana ada Harzem serta Levian di sana. Dia memberikan senyuman pada mereka berdua.“Ini adalah tanah kematian, bahkan kalau kau melempar sekuntum mawar di sana, mawar tersebut akan menjadi debu, begitu juga dengan kaki manusia.” Altair telah merasakan kengerian setelah mendengar penjelasan ku tadi. Dia menahan sedikit napasnya. “jadi, menghadapi mereka akan cukup sulit terutama kalau di pusatnya.”
Read more
Boneka Dan Sang Pengendali
Tali-tali yang kulihat terlihat semakin besar dari skala sebelumnya. Tampak seperti sebuah ketegasan kalau apa yang sedang kuhadapi akan menjadi sangat berbahaya. Tiga iblis berukuran besar itu jelas adalah bonekanya. Mereka memiliki wajah dan ciri fisik yang berbeda. Satu memiliki kepala sapi dengan tanduk berukuran besar, senjata yang dia gunakan kapak besar, tubuhnya sangat berotot. Di posisi tengah, iblis itu berbentuk seperti ogre yang pernah aku lawan di gunung Berk. Dengan tongkat kayu besar berdiri, dia terlihat sangat menakutkan. Sedangkan iblis ketiga, dia memiliki kepala seperti manusia, tapi panjang dengan rambut yang panjang. “Marionette.” Iblis wanita berpakaian seksi itu mulai menyerang, ketiga iblis yang dia kendalikan langsung bergerak mengarahku. Iblis sapi menggunakan kapak besarnya, mengayun sangat kuat hingga suara ledakan dahsyat terdengar. Baik mayat hidup yang baru saja keluar dan para ksatria yang bekerjasama, berada di dekatku sangat buruk. Mereka terpen
Read more
Di Mana Jantungnya?
Tubuhnya menyatu lagi, suasana menjadi lebih mencekam dibandingkan tadi. Para mayat hidup semakin terlihat gila dalam menyerang walaupun gerakan mereka tidak terarah dengan baik. Dia tersenyum kecil. “Kau tahu apa yang disukai oleh Tuan Beill yang agung padaku?” Dia memegang dirinya sendiri, tersenyum dengan bangga dengan kedua ujung bibir yang menyentuh telinga. “Itu karena aku sulit MATI!” Dia berteriak pada bagian terakhirnya, membuat gelombang suara yang kuat dan menghancurkan tanah serta apa pun yang mencoba menghalanginya. “Sunny!”Aku memanggil Sunny menggunakan telepati yang kuat. Bahkan saat itu karena sangat kuat nya telepati, aku bisa mengetahui itu terhubung juga dengan Tanka. Dia pasti kebingungan, tapi apa yang kuinginkan untungnya segera terjadi. Sunny yang memahami keinginanku langsung mendarat, dia berada di tengah-tengah posisi depan para ksatria, dengan kedua sayap yang lebar. Sunny mengepakkan sayapnya dan menghantam gelombang suara dengan kekuatannya. Tepat
Read more
Ingatan
Tanah yang berwarna hitam itu menjadi bercahaya. Tepat di bawah kaki para ksatria dan sekitarnya, keluar cahaya yang bagaikan salju, melayang semakin tinggi dan tinggi. Bola-bola cahaya itu semakin banyak muncul.“TIDAK!”Sang iblis wanita berteriak dengan sangat kuat. Suaranya sangat mengganggu, dia mencakar wajahnya sendiri hingga dagingnya terkelupas dan terlihat sangat jelas. Bola cahaya yang keluar dari tubuh mayat hidup dan tanah hitam ini terasa hangat. Perasaanku menjadi sangat berat, bola-bola ini adalah jiwa dari manusia yang mati. Kesedihan mereka, kemarahan, dan rasa sakit mereka semua ada di dalam bola itu. Aku menyentuh salah satu bola cahaya yang melewatiku. Aku tidak menyangka kalau bahkan aku bisa mengetahui ingatannya di saat dia hidup. Seorang anak kecil yang tampaknya berumur tujuh tahun sedang bicara pada ayahnya. “Apakah roti itu enak, Ayah?” tanyanya dengan suara yang lembut. Ayahnya yang berpakaian lusuh itu menganggukkan kepalanya. Dia lalu memberikan s
Read more
Apa Yang Harus Dilakukan?
“Kakak, di sini baik-baik saja. Bagaimana dengan kakak?” Renia mendekati wajahnya ke layar hingga aku bisa melihat hidungnya semakin besar dari Mana Contact. “Aku baik-baik saja.”“Begitu juga denganku, Renia.” Harzem berseru dengan bersemangat, dia menunjukkan senyum lebarnya yang sering kali berhasil meluluhkan hati seorang wanita. “Aku juga baik-baik saja.” Kali ini Altair juga muncul, dia mengusap tengkuknya dengan malu dan melirik Renia. Keduanya tampak malu sehingga akhirnya aku memilih berdiri untuk bicara dengan Renia. “semua di sini baik-baik saja, kalau ada sesuatu terjadi di sana, kau harus memberitahu kakakmu, ya.” Renia menganggukkan kepalanya. Dia sedang membaca buku tebal berwarna putih yang ada di tangannya.“Jadi, setelah ini kakak akan ke mana lagi?” tanyanya padaku. “Tentu saja menerobos langsung duchy Lexier, mereka sudah mempersiapkan penyambutan di sana kurasa.” Biasanya rute normal memang melewati Duchy Lexier, dan itu berada di bagian luar duchy. Namun k
Read more
Envy
Berbeda dari suasana tempat kami bertarung sebelumnya. Suasana di sini sangat tenang. Langit yang cerah, dan tidak terlihat energi hitam yang mengelilingi tempat. Orang-orang pasti akan berpikir ini normal, ini tidak ada sangkut pautnya dengan kekuatan iblis atau dikatakan kalau ini mirip sebuah latih tanding. Duke Lexier maju, dia adalah pria yang sering tersenyum tapi ucapannya dipenuhi trik untuk mempengaruhi. “Barom Sanktessy, Akion Natal Sanktessy. Kaisar Xavier XV Dr Elperanta mengatakan untuk dirimu menyerah. Kau telah bersikap berlebihan karena terlalu banyak menelan kekuatan sehingga bersikap sombong.” Dia bahkan mengatakan dengan sikap tenang seakan dia adalah orang yang sangat bijak. Dia menunjukkan pada orang-orang kalau akulah yang melakukan kesalahan yang seharusnya tidak aku lakukan. “Ada banyak orang yang terluka karenamu. Jika kau menyerah dan ingin berdamai, maka semua ini akan selesai. Kaisar akan memaafkanmu,” ucapnya lagi dengan ketenangan luar biasa. Sejak
Read more
Envy II
Suasananya sangat tidak nyaman sekali. Aku sudah tahu kalau Harzem adalah orang yang sering kali berkorban. Dia menghindari konflik dan selalu mengatakan kalau aku lebih berhak. Dia mengatakan semuanya dengan dasar sebagai orang yang bertanggung jawab. Tapi baru kali ini aku merasakan apa yang sebenarnya sangat dia rasakan. Ingatan yang berdasarkan rasa iri itu terasa sangat menyedihkan. Harzem dan aku berbeda hanya satu tahun, tapi bakat itu bagaikan lembah dan puncak gunung, dan akulah puncak gunung tersebut. “Harzem, adikmu memiliki bakat dalam berpedang. Dia bisa mengayunkan pedang ratusan hingga ribuan kali. Kekuatannya luar biasa.” Harzem menggigit bibirnya, dia melihat ke arah Akion muda yang masih mengayunkan pedangnya berulang kali di tengah arena latihan. “kau tidak tertarik dengan ilmu pedang, Harzem?” tanya ayahku dengan penuh perhatian. Harzem mengatur napasnya terlebih dahulu, dia tersenyum menghadap ayahku. “Kau tidak tertarik dengan pedang. Itu tidak luar biasa,
Read more
PREV
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status