Semua Bab Menikahi Pria Angkuh: Bab 101 - Bab 110
135 Bab
Part101
Zira merasa bingung karena Surya masih menunggunya di dalam mobil sambil mengamatinya. Ia harus memikirkan cara agar bisa ke seberang tanpa Surya mengikutinya. Sekarang dalam pikiran Zira hanya bagaimana ia bertemu Mia tanpa memikirkan apa yang akan terjadi padanya."Pak Surya tunggu saja di mobil, aku akan menemui temanku sebentar," ucap Zira yang langsung menyebrang jalan."Nona Zira, tunggu." Surya segera keluar dari mobil, sementara Zira sudah menyebrang jalan. Surya yang menaruh curiga berusaha mengejar Zira sambil memperhatikan Zora yang tengah menghampiri sebuah mobil. Supir mobil hitam itu melihat Hanna menghampirinya. "Segeralah masuk kedalam nona," ucapnya karena melihat Surya yang tengah menyebrang jalan."Nona Zira, jangan pergi," teriak Surya s
Baca selengkapnya
Part102
"Siapa kamu sebenarnya dan apa maumu?" Leo menyeringai sambil mendekati Zira, "Seorang gadis yang lupa ingatan dan menjadi istri seorang Steve hanya karena nasibnya yang beruntung. Lalu apa yang aku mau darimu...?" ucapnya berdiri tepat di hadapan Zira. "Aku tidak mau apa-apa darimu, tapi aku hanya ingin Steve kehilangan orang yang dia cintai seperti yang aku alami. Aku ingin dia merasakan hal yang sama denganku." Leo berbicara lirih namun terdengar menakutkan. "Jika kamu menginginkan aku dan Steve lalu apa hubungannya dengan temanku dan kakaknya. Sekarang dimana mereka?" ucap Zira meninggikan sedikit suaranya. "Ckckck, apa kamu tau? jika aku tak melibatkan temanmu, mana mungkin aku bisa menuntunmu untuk datang kemari dengan mudah, dan juga permainannya tak akan
Baca selengkapnya
Part103
"Jika dia tidak datang maka kamu akan mati." ucap kembali pria tersebut dengan tatapan matanya yang tajam kearah Hanna. Leo kembali keluar ruangan meninggalkan Hanna.***Sudah hari enam Zira di culik. Steve sudah mengerahkan seluruh anak buahnya agar terus mencari Zira, namun hasilnya tetap sama. "Siapa dia sebenarnya? Bagaimana dia bisa menutup rapat setiap informasi tentangnya." Steve kembali menuangkan wine ke dalam gelasnya.Steve menatap keluar jendela sambil menikmati wine di gelasnya. Terdengar suara pintu ruangan terbuka."Tuan Steve," ucap Han menghampiri, "Saya sudah mendapatkan informasi dari pengguna mobil yang di naiki Nona Zira."
Baca selengkapnya
Part104
"Apa kabar nona Zira?" ucap Leo mendekati Zira. "Ini adalah hari ketujuhmu di sini, bersiap-siaplah karena sebentar lagi kita akan melakukan permainan yang sangat seru dengan tubuh indahnya ini, ha-ha-ha," imbuhnya kembali sambil tertawa. Tanpa ada rasa takut Zira menatap tajam Leo. "Dimana Mia?" tanya Zira. Ia belum melihat Mia selama seminggu berada di sana. "Oooh. Ternyata anda masih mengingat teman anda. Ckckck, anda benar-benar orang yang baik nona Zira. Jangan kuatir, setelah permainan ini selesai aku pasti akan melepaskan mereka bertiga," ucap Leo menyeringai. "Bertiga? Siapa lagi orang yang ia sandera," batin Zira.   "Aku tidak percaya dengan bajingan sepertimu."
Baca selengkapnya
Part105
Suara pintu terbuka secara paksa. Leo kaget dan langsung menoleh kearah pintu, ia melepas cekikan tangannya di leher Zira dan langsung turun dari ranjang secara spontan karena kaget.Steve menyunggingkan senyumnya di saat melihat kedatangan Han dan Surya, dan juga beberapa bawahannya."Bang***! bagaimana kalian bisa masuk kemari!" teriak Leo.Surya berjalan ke arahnya dan menjawab pertanyaan Leo, "Itu karena anak buahmu yang payah."Dooorr "aaaahhhkkk."  Leo berteriak karena kakinya tertembak. Han yang tengah berlari menghampiri Steve seketika terkejut saat melihat seorang wanita yang selama ini jadi misteri ada dala
Baca selengkapnya
Part106
Steve menahan tangan Zira yang hendak menghampiri Bella, Zira pun menatap kearah suaminya."Biarkan dia. Apa yang terjadi padanya pantas didapatkan. Gara-gara dialah semua ini terjadi dan kamu harus mempertaruhkan nyawamu," ucap Steve masih menatap Bella dengan penuh kebencian."Sayang, tapi bagaimanapun juga kita harus menolongnya. Lalu apa bedanya kita dengan mereka jika kita meninggalkan Bella dalam keadaan seperti ini?" ucap Zira.Steve menarik tangan Zira. "Steve Willson, lepaskan aku!" pekik Zira membuat Steve langsung menatap ke arahnya, "kenapa kamu tidak mendengar ucapanku, apa kamu benar-benar akan meninggalkan Bella dalam keadaan seperti itu?" Zira menghempaskan tangan Steve."Samp
Baca selengkapnya
Part107
Ia menatap Han yang ternyata tengah menatapnya juga. "Apa kita pernah bertemu?""Ya, di pernikahan tuan Steve dan nona Zira.""Oooh ya aku ingat, kamu asistennya tuan Steve," ucap Mia yang di jawab anggukkan Indra. "Dimana kak Rian dan Zira, apa mereka baik-baik saja?""Ya" Jawaban Indra yang singkat dan dingin membuat Mia memilih diam. "Huuufff dasar manusia es," batinnya.KleekkSuara pintu terbuka, Steve dan Zira memasuki kamar Mia sambil bergandengan tangan."Mia bagaimana keadaanmu?" tanya Zira meng
Baca selengkapnya
Part108
"Aku merindukan mamah dan Cherry," jawab Zira. Steve hanya diam dan kembali menyantap makanan yang ada di piringnya tanpa merespon ucapan Zira. Karena tidak mendapat tanggapan dari suaminya, Zira pun hanya melirik sekilas lalu melanjutkan makannya, ia sengaja membuat perang antara piring dan sendoknya, namun Steve hanya tersenyum kecil tanpa menoleh kearah Zira. Ia tau Ziraa kesal padanya karena telah mengacuhkan pernyataannya yang merindukan mertua dan adiknya."Aku berharap mamah dan Cherry ada disini agar aku tak merasa duduk dengan patung di sampingku," gumam Zir. Steve menoleh ke arah Zira dan mengacak rambutnya yang rapi sambil tersenyum. Zira hanya menghindar dari tangan Steve yang sudah membuat rambutnya setengah berantakan. Mereka melanjutkan makan dalam suasana diam. Selesai makan mereka pun Keruang
Baca selengkapnya
Part109
Steve memeluk Zira dari belakang dengan tubuhku yang masih polos. "Kamu sangat menggoda," ucap Steve berbisik di telinga Zira. "Benarkah?""Ya." Steve memberi senyum lembutnya di telinga Zira dengan bibirnya. Zira mengerti tanda tersebut dan langsung menurunkan tangan Steve dari pinggangnya. Ia membalikkan badan lalu menatap Steve. "Sayang aku sudah lelah dan ingin beristirahat," ucapnya.Steve menganggukkan kepala. "Beristirahatlah, aku akan ke kamar mandi dulu, nanti aku menyusul." Zira tersenyum melihat pengertian Steve. Setelah Steve pergi ke kamar mandi, Ia pun segera memakai piyama lalu melangkah ke arah ranjang lalu menarik selimut yang berantakan karena ulah mereka tadi. ia mengernyitkan dahinya
Baca selengkapnya
Part110
Dengan gerakan cepat Steve membalikkan keadaan, kini posisinya telah berubah, Zira Yang tadi berada di atas tubuhnya kini ia sudah di bawah tubuh kekar Steve."Sudah aku bilang. Aku bukan orang yang suka menarik ucapanku kembali. Jika aku sudah berjanji pasti akan aku tepati dan jika aku sudah mengarah sesuatu, maka itulah yang akan terjadi."  Zira tersenyum mendengar jawaban Steve. Mulai sekarang hatinya akan mencoba sepenuhnya percaya pada Steve.Manik hitam itu saling menatap, senyuman dari bibir Zira membuat Steve tak ingin melepaskannya.CuppKecupan hangat pun mendarat, gerakan bibir Zira yang mengimbangi membuat gairah Steve terbakar dan semakin membara. Tanpa menunggu lama kini k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status