All Chapters of Sang Dewa Game - SVSS1: Chapter 211 - Chapter 220
244 Chapters
Bab 211: Sampai di Lantai 39
“Kau pasti tahu kalau Kijin berbeda dengan bos lantai sebelumnya, dia bisa menggunakan skill ultimate sama seperti seorang player. Bukti bahwa dia bisa menggunakan skill ultimate tersebut menandakan bahwa kita juga masih tetap bisa menggunakan skill ultimate di dunia ini. Tapi seperti yang kau tahu selama ini kita sudah melakukan berbagai cara untuk menggunakan skill ultimate tersebut, tapi kita tetap gagal. Apakah kau menyadari sesuatu bagaimana cara Kijin bisa menggunakannya?” jelas Satria diakhiri dengan pertanyaan.“Hmm.. aku sejak awal juga terus memperhatikannya, terutama saat kalian bertarung satu sama lain. Tapi sampai akhir aku tidak menyadari ada yang bisa aku jadikan petunjuk,” jawab Alexa.“Apa kau yakin?” tanya Satria.“Ya. Aku hanya melihat dia langsung menggunakan skill ultimate tersebut tanpa melakukan apa yang coba kita lakukan saat ini,” jawab Alexa mulai agak ragu.
Read more
Bab 212: Penjaga Pintu Lantai 40
Saat mereka sampai di lantai 40 dungeon mendadak saja di depan mereka sudah terdapat tujuh bayangan hitam besar seperti kabut yang membawa senjata berupa pedang. Wajahnya sangat menakutkan karena hanya berupa tengkorak dengan diselimuti oleh kabut hitam, kedua tangannya juga hanya tinggal tulang belulang saja.“Ingatlah bahwa mereka hanya bisa terkena sihir elemen cahaya saja, serangan fisik dan serangan senjata tidak akan melukainya sedikitpun kecuali senjata kalian sudah di enchant oleh Kristal cahaya,” tutur Satria.“Kenapa kau tidak memberikan saja item milikmu? Aku yakin kau punya banyak tipe senjata yang sudah di enchant oleh elemen cahaya bukan?” tanya Alexa menggunakan ring of notes.“Ini pelajaran bagi mereka, jika aku memberikan senjata milik ku maka mereka tidak akan berpikir bahwa mereka memang perlu untuk memiliki senjata seperti itu,” jelas Satria.“Apakah mereka semua adalah
Read more
Bab 213: Bos Lantai 40 Dungeon Luxurie
“Ikuti arahanku. Jangan ada yang menyerang dahulu untuk sejenak. Kalian masing-masing harus menentukan target kalian dari ketujuh bayangan itu dan mengatakannya kepada yang lain mana target kalian,” jelas Alexa.Saat itu juga mereka semua berhenti menyerang dan hanya mencoba untuk bertahan saja. Alexa memerintahkan mereka untuk menyebutkan target mereka yang mana dari ketujuh bayangan itu agar priest dan rekannya yang lain mengetahuinya agar tidak ada yang mengawasi bayangan yang sama, mereka juga diharuskan fokus untuk mengikuti setiap pergerakannya hingga tidak kehilangan jejak. Mereka semua harus punya target masing-masing kecuali priest dan archer.Membutuhkan waktu cukup lama bagi mereka untuk berbagi menentukan targetnya masing-masing, meskipun begitu pada akhirnya setelah cukup lama mengamati mereka akhirnya mengerti bahwa pola gerakan selang seling dari tujuh bayangan itu memiliki pola yang tetap. Setelah mereka selesai menentukan target
Read more
Bab 214: Duel Para Summoner
“Mustahil,” tutur Trixi sembari menatap sosok undead mengerikan yang membawa pedang diselimuti oleh sambaran petir hitam sementara di tangan kirinya membawa perisai dengan gambar petir di tengah-tengahnya.“Itu adalah undead yang menjaga gerbang kota,” tukas fighter yang berdiri di belakang Satria.Belum usai keterkejutan mereka kini Carmilla tampak mengangkat lagi tongkat sihirnya, seketika tanah kembali bergetar hebat beriringan deru angin yang berhembus kencang. Muncul tujuh lapis lingkaran sihir hitam dari sekitar tubuh Carmilla, kemudian ombak air berwarna hitam legam muncul di udara lalu memadat dan jatuh ke tanah hingga tanah serasa berguncang sejenak. Kini tampak sosok undead mengerikan lainnya di samping undead king thunderia.“Undead king wateria,” gumam Satria sembari menyeringai seakan senang melihat lawannya kali ini. Undead mengerikan dengan full armor kali ini terlihat membawa trident dengan pe
Read more
Bab 215: Satria vs Carmilla (part 1)
Saat itu juga tanah lantai 40 Dungeon Luxurie kembali bergetar hebat layaknya gempa bumi, tongkat sihir Satria memancarkan aura terang bersamaan dengan munculnya tujuh lapis lingkaran sihir terang di sekitarnya. Perlahan permukaan tanah di samping kanan Satria mulai retak dan mengeluarkan titik-titik cahaya terang yang perlahan mulai menyatu.Sesosok peri bersayap dengan tiara di kepalanya mendadak muncul dari balik ribuan cahaya yang berkumpul ukuran peri itu lebih besar dari manusia namun tidak sebesar archangel yang dipanggil Satria sebelumnya, terdapat empat sayap di punggung peri tersebut, telinganya agak panjang layaknya seorang elf dengan rambut berwarna kuning terang layaknya emas. Peri yang disebut Pixie itu terlihat mengapung di atas permukaan tanah dengan sekujur tubuhnya memancarkan cahaya sedikit terang.“Tidak mungkin,” ujar priest dari Heptagram yang tidak habis-habisnya kagum dengan kemampuan Satria. Sebab selain memanggil lima a
Read more
Bab 216: Satria vs Carmilla (part 2)
Suara dentuman-dentuman kecil terus terdengar saat Alexa dan yang lainnya mulai menghajar undead-undead level menengah yang datang mendekat, sesekali mereka juga melancarkan serangannya kepada lima undead king yang dipanggil oleh Carmilla sambil mencoba berbagai jenis skill baru yang sebelumnya Satria ajarkan dalam perjalanan ke lantai 40. Pixie yang dipanggil oleh Satria juga mulai menggunakan kemampuannya untuk membantu mereka.Pertarungan undead king yang di summon Carmila melawan archangel yang di summon oleh Satria juga berlangsung dengan sengit, mereka saling jual beli serangan satu sama lainnya. Hanya archangel wind saja yang tampak sudah mulai unggul karena tadi dia berhasil menebas salah satu lengan dari undead king airia saat perhatiannya teralih dengan kedatangan Satria.Carmilla sendiri terus menghujani Satria dengan sihir tombak api, tombak petir dan tombak angin secara bersamaan. Namun dengan mudahnya Satria bisa mengantisipasi semua serangan
Read more
Bab 217: Satria vs Carmilla (part 3)
Kali ini Carmilla menggerakan tongkat sihirnya, saat itu juga kelima undead king yang dia summon mulai bergerak menuju Satria untuk menyerangnya. Tapi archangel yang dipanggil oleh Satria tidak membiarkannya begitu saja, mereka segera melayang dan bergerak menghadang laju dari kelima undead king.Tongkat sihir Carmilla kali ini mulai memancarkan aura merah membara seiring dengan munculnya tujuh lapis lingkaran sihir dari sekitar tubuhnya. Satria segera berhenti sejenak saat merasakan riuh angin menderu dari arah Carmilla. Tanah lantai 40 Dungeon Luxurie juga terasa bergetar. Perlahan di samping kanan dan kiri Carmilla mulai terbentuk sebuah lingkaran raksasa dari petir dan api.“Itu sihir tingkat tujuh,” gumam sorcerer.“Bukan hanya satu, tapi dua sekaligus ya,” tutur Satria sembari memegang perisainya di depan tubuhnya.“Maksimal defend.”“Overguard!” kata Satria menggun
Read more
Bab 218: Skill Ultimate Carmilla
Carmilla terlihat kesusahan melepaskan kuku-kuku tajamnya dari cengkraman Satria, sementara itu Alexa dan yang lainnya mulai menutup hidung mereka karena bau amis darah yang menyengat di lantai 40 dungeon Luxurie. Noir yang menyadari hal itu kembali mengeluarkan elixir untuk mengatasi indera penciuman mereka.Baru saja mereka selesai mengatasi bau amis yang menyengat, tiba-tiba saja mereka dikejutkan dengan kedatangan undead king airia yang mendekat untuk menyerang mereka dengan satu kapak di tangannya yang tersisa. Semua itu terjadi karena archangel wind yang dilawan olehnya telah lenyap setelah terkena serangan sihir tingkat 7 yang digunakan oleh Carmilla tadi.“Cih, aku tidak menduga situasi seperti ini akan terjadi,” batin Satria saat melihat undead king airia yang mendekati rekan-rekannya.“Serahkan saja pada kami masalah di sini, kau fokus saja menghadapi bos lantai 40 itu,” kata Alexa menggunakan ring of notes mil
Read more
Bab 219: Buku Skill Level 80+ (part 1)
Satria perlahan mulai berjalan menuju ke arah Trixi yang memanggilnya. Semua orang di sana terlihat sedang memperhatikan sesuatu yang dipegang oleh Alexa dari bekas hancurnya tubuh Carmilla. Dengan cepat Satria menggunakan skill assassin miliknya agar dalam sekejap mata bisa sampai di tempat mereka berada.“Ada apa?” tanya Satria yang tiba-tiba sudah ada di dekat Trixi.“Coba lihat ini tuan, ini adalah salah satu item yang muncul setelah ratu vampire itu  musnah,” jawab Alexa seraya berdiri dan menyerahkan sebuah buku tebal kepada Satria.Satria dengan raut wajah heran menerima buku tersebut, selama ini dia baru mendengar ada bos monster dungeon yang memiliki item drop berupa buku berwarna hitam. Sampul buku tersebut hanya memiliki gambar berupa bintang dengan sepuluh penjuru, perlahan Satria mulai membuka lembarannya. Warna kertas di dalam buku tersebut juga berwarna hitam dengan tulisan berwarna putih. Saat membac
Read more
Bab 220: Buku Skill Level 80+ (part 2)
Jika lantai 21 serasa seperti di siang hari, maka di lantai 41 ini lebih terasa seperti suasana pagi hari di luar dungeon. Embun-embun yang tebal tampak masih menyelimuti hutan-hutan, kesejukan bisa mereka rasakan. Menurut Satria monster-monster di lantai 41 sampai 50 ini juga hampir sama jenisnya dengan lantai 21, hanya saja mereka memiliki level antara 21 dan 25 jadi lebih kuat di banding monster lantai 21 sampai 30.Melihat sungai yang cukup deras itu Trixi meminta Satria agar mereka diizinkan istirahat dulu untuk mandi dan menikmati makanan. Satria yang sebenarnya buru-buru ingin sampai ke lantai 50 hanya bisa menghela nafas dalam dan mengizinkan mereka untuk beristirahat. Akhirnya pria dan wanita memisahkan diri untuk beristirahat di tempat yang berbeda agar bisa mandi. Sementara itu tiga archangel yang ada ditugaskan untuk menjaga tempat mereka dari monster yang mendekat.“Satria,” tiba-tiba saja tak tak lama kemudian Noir memanggilnya men
Read more
PREV
1
...
202122232425
DMCA.com Protection Status